FAQ
Navigasikan layanan kami dengan mudah dengan halaman FAQ kami
Tag Metode Penyusutan Aset
-
Apa maksud metode penyusutan straight line dan declining balance?
Metode straight line adalah metode yang mengasumsikan bahwa nilai penyusutan aset akan tetap sama setiap tahunnya selama masa manfaat aset tersebut. Metode ini dihitung dengan cara membagi nilai aset saat dibeli dan membaginya dengan jumlah tahun masa manfaat atau jika menggunakan metode persentase, maka akan penyusutannya dihitung dengan mengalikan harga perolehan aset dan nilai persentase penyusutan per tahunnya. Adapun metode declining balance (saldo menurun) adalah metode yang menghasilkan nilai penyusutan lebih tinggi pada awal umur aset dan akan berkurang seiring waktu. Metode penyusutan ini dihitung dengan menghitung nilai persentase dari nilai buku aset yang berbeda tiap tahunnya lalu dikali persentase declining balancenya. Namun jika menggunakan metode masa manfaat, nilai penyusutannya dihitung dengan nilai buku aset dibagi masa manfaat aset lalu dikali persentase declining balancenya.
-
Apa bedanya declining balance 100%, 150%, dan 200%?
Perbedaan declining balance 100%, 150%, dan 200% terletak pada hasil perhitungan nilai penyusutan karena angka persentase tersebut digunakan sebagai pengali dalam menghitung penyusutan. Semakin besar persentase yang dipilih, semakin besar pula nilai penyusutannya diawal usia aset. Misalnya, Kawan Kledo membeli mobil Rp100.000.000 dan nilai penyusutannya 20% per tahun. Kemudian Kawan Kledo memilih metode declining balance 150%, maka nanti perhitungan asetnya pada tahun pertama ialah seperti berikut: Rp100.000.000 x 20% x 150%. Namun, jika Kawan Kledo memilih declining balance 200%, maka cara menghitungnya menjadi: Rp100.000.000 x 20% x 200%