Rekap Webinar: Blueprint Bisnis Manufaktur – Pondasi & Strategi Pertumbuhan

kledo elgns banner

Webinar “Bincang Kledo x ELGNS: Blueprint Bisnis Manufaktur—Pondasi & Strategi Pertumbuhan Berkelanjutan” sukses digelar pada 27 Agustus 2025 dengan menghadirkan dua narasumber utama: Rizki Muhammad Saputra (Founder ELGNS—Elgan Sportware) dan Citra (Senior Konsultan Kledo).

Acara ini banyak memberikan inspirasi, pengalaman konkret, dan strategi praktis untuk para pelaku UMKM manufaktur yang ingin tumbuh, beradaptasi digital, dan bertahan menghadapi tantangan bisnis saat ini.

Perjalanan ELGNS: Membangun Bisnis Manufaktur dari Nol Hingga Modern

kledo elgns 2

Rizki membagikan kisah perjalanan ELGNS sejak awal berdiri—bermodal pengetahuan dari dunia konveksi sewaktu SMA, lalu mengembangkan usaha manufaktur yang kini melayani hingga 20 brand dari seluruh Indonesia.

Pada mulanya, ELGNS hanya terdiri dari 3 karyawan dan berfokus pada strategi pasar B2B (business to business), bukan langsung B2C. Hal ini dilakukan agar pondasi pasar kuat dan arus kas stabil sebelum melebarkan sayap ke pasar ritel dan konsumen akhir.

ELGNS berkembang dengan membangun SOP (Standard Operating Procedure) pemesanan yang tertulis dan terdokumentasi, baik untuk B2B maupun B2C.

SOP ini memudahkan delegasi, mempercepat onboarding SDM baru, dan memastikan kualitas layanan pelanggan tetap tinggi—hal yang sangat krusial dalam dunia UMKM yang menghadapi tingkat turnover karyawan cukup tinggi.

Transformasi digital dilakukan bertahap: administrasi dan produksi sejak awal didigitalisasi lewat spreadsheet sebelum akhirnya menyiapkan software web yang akan mengintegrasikan proses sales, produksi, hingga keuangan dalam satu sistem.

“Jangan tunggu besar untuk digitalisasi, mulai sederhana dengan spreadsheet sudah cukup. Yang penting, data dan proses mulai rapi sejak dini,” pesan Rizki.

4 Pilar Pondasi Keuangan UMKM Manufaktur

Mengelola bisnis manufaktur membutuhkan struktur keuangan yang kuat sejak awal. Citra, konsultan Kledo, memaparkan empat pondasi kunci agar bisnis manufaktur siap scale up:

  1. Proses Produksi: Setiap tahapan produksi harus bisa dikuantifikasi—mulai dari kapasitas harian, harga pokok produksi (HPP/COGS), hingga sisa bahan baku.
  2. Kontrol Stok: Sistem inventori harus real-time, jelas mana bahan utama dan penunjang. Stok yang salah kelola berpotensi memunculkan risiko overstock atau kehabisan bahan baku saat high season.
  3. Biaya Operasional: Semua biaya rutin (gaji, sewa, listrik, alat tulis, dsb.) harus dianggap sebagai bagian integral dalam perhitungan margin, bukan sekadar biaya ‘tambahan’.
  4. Distribusi: Proses distribusi hasil produksi tidak boleh luput dari pencatatan, baik volume, area pengiriman, maupun efektivitas ongkos kirim.

Melalui software akuntansi seperti Kledo, pelaku bisnis dapat mencatat dan memantau seluruh transaksi secara otomatis, bahkan memisahkan antara keuangan pribadi dan bisnis.

Laporan keuangan mulai dari neraca, laba rugi, hingga arus kas tersedia real-time, sehingga pengambilan keputusan lebih presisi dan mudah dalam evaluasi kinerja bulanan atau tahunan.

kledo banner 2

Baca juga: Rekap Webinar: Membangun Brand dari Hati, Mengelola Bisnis dengan Strategi

Digitalisasi: Dari Excel Menuju Sistem Cloud Accounting

Transformasi digital sering dianggap sulit dan mahal, terutama untuk UMKM dengan modal terbatas. Dalam sesi ini dibahas bahwa perpindahan dari pencatatan manual ke digital bisa dimulai dari hal kecil—misalnya, memakai spreadsheet (Excel/Google Sheet) dengan benar.

Proses ini sudah bisa dianggap digitalisasi tahap awal dan sangat bermanfaat mengurangi human error, mempercepat data insight, dan menjaga bisnis tetap siap bertumbuh.

Saat bisnis telah semakin kompleks dan multi-cabang, sistem cloud accounting seperti Kledo bisa diintegrasikan untuk pelaporan otomatis multi-cabang, multi-user, hingga pelacakan audit log yang ketat. Hal ini sangat disarankan agar UMKM naik kelas dan siap go-digital tanpa hambatan berarti.

Sesi Diskusi: Strategi Growth, SDM, Branding, dan Praktik Lapangan

kledo elgns

Menyeimbangkan Kapasitas Produksi & Kualitas

Para peserta menanyakan bagaimana mengatur pertumbuhan kapasitas produksi tanpa menurunkan kualitas, khususnya bagi brand lokal yang sedang naik daun. Rizki menegaskan pentingnya mengikuti permintaan pasar secara data-driven, bukan gegabah dalam memperbesar kapasitas. Kuncinya adalah:

  • Naikkan kapasitas seiring permintaan dan kemampuan sistem internal.
  • Gunakan database historis penjualan sebagai guideline perencanaan tahunan.
  • Berani mengambil keputusan untuk ekspansi SDM/fasilitas hanya ketika data sudah konsisten.

Strategi Pricing dan Persaingan Sehat

Harga kompetitif bukan sekadar menurunkan harga di bawah pasar. Rizki merekomendasikan untuk fokus membangun nilai tambah (USP), menjaga hubungan personal dengan klien (khususnya di B2B), dan tidak terjebak perang harga dengan kompetitor besar. Relasi bisnis dan kepercayaan adalah faktor utama repeat order daripada sekadar kompetisi harga.

Budaya Kerja & SDM

Salah satu tantangan terbesar UMKM adalah membentuk kultur kerja yang sehat dan berorientasi pada ownership.

Rizki membangun kultur lewat kedekatan, empati (menanyakan kesejahteraan karyawan), reward, engagement (ngopi bareng, outbond), serta penegasan aturan kerja yang adil. Hasilnya, turnover karyawan bisa ditekan di bawah 10% meski seluruh tim berasal dari kalangan Gen Z.

Baca juga: Rekap Webinar: Level Up! Skill Wajib Pebisnis untuk Bertahan & Tumbuh di Era Digital

Manajemen Stok: Hindari Overstock & Kehabisan Bahan

Tips dari panelis:

  • Saat B2B, stok selalu disesuaikan permintaan pesanan masuk, bukan spekulasi.
  • Untuk bisnis retail, pemetaan high season dan low season (berdasarkan data tahunan) sangat penting.
  • Simpan histori produksi dan penjualan beberapa tahun ke belakang agar prediksi kebutuhan stok lebih akurat.

Sustainability di Tengah Tantangan Ekonomi & Tren Musiman

Dalam dunia sportwear atau fashion yang sering terpengaruh tren musiman, penting bagi pelaku manufaktur untuk tetap fokus pada core product dan tidak terbawa arus FOMO. Kekuatan sistem, keunikan layanan, dan relasi bisnis adalah pilar untuk tetap sustainable walau terjadi gejolak market dan ekonomi makro.

Transformasi Digital Bertahap

Jangan menunda digitalisasi hanya karena takut biaya mahal. Mulailah dengan sistem sederhana (spreadsheet), konsisten, baru kemudian bertahap ke sistem yang lebih advance begitu kebutuhan bisnis berkembang.

Personal Branding & Segmentasi Pasar

Personal branding menjadi salah satu senjata utama untuk memperluas channel secara organik. Cara Rizki adalah dengan terus produksi konten sederhana tapi konsisten di media sosial, membangun relasi di komunitas sejenis, dan menjaga komunikasi intens dengan klien agar mereka loyal dan mereferensikan bisnis ke jejaring yang lebih luas.

Kesimpulan & Actionable Tips untuk UMKM Manufaktur

Webinar ini merangkum betapa pentingnya membangun pondasi bisnis yang sehat—dari operasional, manajemen SDM, hingga keuangan—serta bagaimana digitalisasi membawa dampak nyata pada skala kecil maupun besar. Berikut beberapa tips yang disarikan dari diskusi panel:

  • Mulai digitalisasi dari hal sederhana—spreadsheet sudah cukup untuk tahap awal.
  • Buat dan dokumentasikan SOP semua proses penting (produksi, pemesanan, keuangan).
  • Jangan ragu meminta feedback pelanggan untuk pengembangan produk dan layanan.
  • Bangun relasi personal dengan klien B2B; komunikasi adalah kunci loyalitas dan repeat order.
  • Selalu pantau dan evaluasi laporan keuangan dengan data yang akurat dan real-time.

Dengan kombinasi mindset growth dan tools digital yang tepat, pelaku UMKM bisa menjaga keberlangsungan usaha, siap scale-up, dan percaya diri menghadapi tantangan ekonomi ke depan.

Coba integrasikan pencatatan keuangan dengan software berbasis cloud seperti Kledo, dan dapatkan tips ter-update dengan rutin mengikuti webinar Bincang Kledo berikutnya.

sugi priharto

Tinggalkan Komentar

1 × one =