Cara Mencatat Modal Usaha
Kembali TutorialBingung cara catat modal usaha? Pelajari di sini ya, Kawan Kledo. Sudah daftar Kledo? Yuk catat modal usaha dulu sebelum Kawan Kledo melakukan transaksi jual-beli!
Selain niat dan usaha, untuk menjalankan bisnis Kawan Kledo butuh elemen penting lainnya, yaitu modal usaha. Beberapa orang merasa malas untuk berbisnis karena berpikir butuh modal besar. Belum mulai sudah takut duluan, semua gara-gara modal. Padahal, untuk menjalankan bisnis tidak memerlukan modal sebesar bayangan Kawan Kledo. Bisnis tetap bisa didirikan hanya dengan modal secukupnya lho, Kawan Kledo. Bahkan, ada bisnis yang bisa dijalankan tanpa modal. Baca deh artikelnya di sini!
Selain, modal usaha juga bisa diperoleh dari simpanan pribadi, bisa juga dari pinjaman ke pihak lain. Kawan Kledo juga boleh mengakui aset awal yang dimiliki perusahaan sebagai modal lho. Yang perlu digaris bawahi modal usaha sendiri bisa berbentuk saham, bisa berupa uang.
Apakah besar kecilnya modal akan berdampak serius kepada bisnis yang dijalankan? Jelas, hal tersebut berpengaruh secara langsung terhadap inovasi. Semakin besar modal yang dikeluarkan untuk mulai bisnis, maka semakin bebas inovasi yang bisa Kawan Kledo lakukan. Sebaliknya, modal usaha yang kecil akan membuat inovasi Kawan Kledo menjadi terbatas.
Tapi, apakah hal tersebut menjadi masalah besar? Jelas tidak, Kawan Kledo tetap bisa memulai bisnis dengan modal secukupnya yang dimiliki. Namun, jangan khawatir, saat ini banyak pihak yang bersedia memberi bantuan modal untuk memulai usaha lho. Mari ambil contoh Bank Mandiri dan Bank BRI, mereka bersedia memberikan bantuan modal dengan syarat yang sangat mudah. Selain itu, bunganya juga kecil kok, tentu meringankan untuk pelaku usaha yang baru memulai bisnis. Kata Siapa Mengajukan Pinjaman Modal UKM Susah? Yuk Coba Prosedur Berikut Ini!
Kalo sudah dapet modal, pembukuan pertama yang harus dilakukan ketika mulai usaha adalah mencatat modal. Kawan Kledo tidak paham akuntansi, sehingga tidak tau cara catat modal? Tenang saja, ayo kita bahas satu per satu di sini dalam pencatatan modal usaha yang tepat.
Pencatatan Manual Modal Usaha
Untuk pencatatan manual, tentu Kawan Kledo harus memahami dasar akuntansi, double entry bookkeeping dalam akuntansi, termasuk saldo normal dari akun modal usaha. Modal sendiri merupakan bagian dari akun Ekuitas. Sehingga saldo normal modal usaha berada di sisi kredit, dalam arti setiap penambahan modal usaha harus dicatat pada sisi kredit, dan sebaliknya. Pembukuan tidak dapat dilakukan hanya berfokus pada satu sisi akun ya. Maka dari itu, Kawan Kledo juga harus memperhatikan akun lawan dari modal usaha ini.
Pencatatan modal usaha secara manual adalah dengan jurnal berikut:
Mari kita pake contoh case biar lebih paham ya, Kawan Kledo. Misal, Kawan Kledo mendirikan sebuah bisnis A di kota B. Pada saat mendirikan usaha, Kawan Kledo hanya memiliki uang sebesar Rp 10.000.000. Kemudian, keseluruhan uang tersebut digunakan sebagai modal awal perusahaan. Oleh karenanya, jurnal yang harus dicatat dalam pembukuan Kawan Kledo yaitu:
Bagaimana untuk jurnal penambahan modal usaha yang berasal dari hutang? Secara akuntansi, akun hutang berada dalam posisi Liabilitas, yang setara dengan Ekuitas. Saldo normal hutang sama posisinya dengan modal usaha yang berada di kredit. Untuk mengakui modal yang berasal dari hutang bank, tidak perlu dimasukkan ke dalam akun modal usaha. Anggaplah Kawan Kledo menerima uang tunai dari hasil hutang kepada bank sebagai tambahan modal.
Pencatatan modal usaha yang diperoleh dari hasil hutang kepada bank, secara manual, bisa dijurnal sebagai berikut:
Nah, lanjutan case ya Kawan Kledo. Setelah mencatat modal secara tunai tadi, ternyata kurang. Kawan Kledo butuh untuk beli aset, bayar sewa gedung, dan membayar biaya operasional lain-lain yang harus dipenuhi. Dari situ, Kawan Kledo terpikirkan meminjam uang di bank sebagai tambahan modal. Selang berapa lama, pengajuan pinjaman Kawan Kledo diterima dan bank memberikan uang kepada bisnis A sebesar Rp 20.000.000. Penambahan modal usaha dari bank ini bisa dicatat dengan cara:
Itulah jurnal akuntansi yang perlu dipahami, ketika Kawan Kledo melakukan penyetoran modal. Pencatatan atas modal sangat penting dilakukan pertama kali, sebelum melakukan transaksi lainnya. Uang yang ada pada modal inilah yang diputarkan untuk memulai usaha oleh Kawan Kledo.
Pencatatan dengan Software Akuntansi
Sudah mendaftar Kledo? Yuk catat transaksi Kawan Kledo menggunakan software ini. Karena sudah paham jurnal di atas, Kawan Kledo hanya perlu menginput pembukuan tersebut ke dalam sistem. Yang perlu diingat saat melakukan pencatatan untuk akuntansi perusahaan yang baru berdiri, yang pertama harus diinput adalah pengakuan modal.
Dalam case di atas, Kawan Kledo harus mengakui 2 kali jurnal, yaitu pada saat setor modal pertama kali sebesar Rp 10.000.000 dan penambahan modal dengan utang bank sebesar Rp 20.000.000. Yuk kita masukkan ke Kledo satu per satu! Caranya?
1. Beranda > masuk “Kas & Bank” > lalu ke “Kas” > selanjutnya klik “Atur Akun”
Pencatatan bisa Kawan Kledo lakukan melalui menu Kas pada “Kas & Bank” ini ya! Caranya masuk dulu ke akun Kas, lalu klik “Atur Akun”.
2. Setelah masuk “Atur Akun” > klik “Transaksi Baru” > pilih “Terima Dana”
Untuk menambahkan transaksi pada akun “Kas”, pilih “Transaksi Baru” lalu masuk ke “Terima Dana” ya! Di situ lah Kawan Kledo akan melakukan pencatatan. Tutorial lebih jelasnya bisa dibaca di Cara Mencatat Terima Dana Kas & Bank.
3. Isi form “Terima Dana” > klik “Simpan”
Pertama, catatlah setoran modal awal. Isi form sesuai dengan tutorial di sini. Pada case tersebut, Kawan Kledo menyerahkan modal sebesar Rp 10.000.000. Karena kita sedang berada pada menu “Kas” dan akan melakukan pencatatan untuk “Terima Dana”. Maka, yang Kawan Kledo perlu catat di sini adalah setoran modal.
Dari siapa? Kawan Kledo di sini dalam posisi sebagai pemilik usaha. Tambahkan kontak untuk “Pemilik” atau terserah Kawan Kledo akan memberi nama apa. Jika sudah, pilihlah “Modal saham” pada “Akun”. Kemudian masukkan nominal sebesar Rp 10.000.000. Cek sekali lagi untuk memastikan apakah transaksi sudah diinput dengan benar. Sudah? Langsung klik “Simpan” ya, Kawan Kledo!
Lakukan hal yang sama dengan case selanjutnya terkait hutang bank sebesar Rp 20.000.000. Tambahkan bank pemberi pinjaman pada bagian kontak. Kalo udah, pilihlah “Hutang bank” pada “Akun”. Lalu, masukkan nominal sebesar Rp 20.000.000 yang telah Kawan Kledo terima dari bank. Cek sekali lagi untuk memastikan apakah transaksi sudah diinput dengan benar. Yakin transaksi udah sesuai? Yuk klik “Simpan”!
Baca juga: Cara Mencatat Konsinyasi (Titip Jual)
4. Berhasil, transaksi sudah masuk dalam sistem pembukuan Kledo!
Tanda transaksi sudah tercatat adalah “Transaksi Akun” pada “Kas” muncul pembukuan yang telah dilakukan. Ketika pencatatan modal usaha sudah selesai, Kawan Kledo bisa mulai melakukan transaksi lainnya. Tanpa adanya modal di awal, Kawan Kledo tentu tidak bisa mencatat tagihan lain, atau pembukuan akan berujung minus.
Oh iya, pencatatan modal dan kas ini akan terintegrasi langsung dengan menu “Akun” lho. Secara otomatis pembukuan Kawan Kledo akan tercatat di sana. Mau langsung tarik laporan juga bisa, kalo bingung bisa pelajari lagi menu tutorial ya!
Untuk lebih jelasnya, Kawan Kledo dapat mengikuti langkah-langkah yang ada di video tutorial berikut ini:
Mudah bukan mencatat modal pada Kledo? Jika menemui kendala ketika mencatat transaksi, jangan sungkan untuk menghubungi Tim Hebat Kledo ya! 🙂