Retail Shrinkage: Jenis, Dampak, dan Cara Mencegahnya

retail shrinkage banner

Retail shrinkage adalah hilangnya produk dari inventaris yang disebabkan oleh alasan selain penjualan, baik itu pencurian, kesalahan pencatatan, atau barang rusak.

Shrinkage itu kompleks, mahal, dan berisiko. Jika dibiarkan begitu saja, hal ini dapat menggerus laba Anda

Jika Anda bekerja di bidang manajemen retail, penting untuk mempelajari cara mengidentifikasi dan mencegah kehilangan produk agar bisnis tetap menguntungkan dan berkelanjutan.

Pada artikel ini, kami akan membahas apa itu retail shrinkage, cara menghitung, serta metode pencegahannya yang bisa Anda terapkan dengan segera.

Jenis-Jenis Retail Shrinkage

Shrinkage bisa terjadi bukan hanya karena pencurian saja, tapi ada berbagai bentuknya:

1. Shoplifting

retail shrinkage 1

Shoplifting adalah tindakan pencurian inventaris oleh pihak luar (orang yang tidak bekerja untuk perusahaan).

Pencuri bisa bekerja sendiri atau bekerja sama untuk mencuri barang.

Mereka dapat menyembunyikan barang di tubuh, seperti memasukkan barang kecil ke dalam saku, atau menggunakan metode lain seperti menukar label harga atau memindahkan barang bernilai tinggi ke dalam kemasan barang bernilai rendah.

2. Employee theft

Employee theft terjadi ketika karyawan atau pihak yang terkait dengan bisnis mencuri atau melakukan kecurangan terhadap toko Bentuk retail shrinkage ini dapat bervariasi.

Terkadang karyawan melakukan pencurian langsung dengan mengambil barang dari toko, mengambil uang tunai, atau melakukan pengembalian barang palsu.

Tanda-tanda yang perlu diwaspadai antara lain perbedaan jumlah uang di laci kasir, penyesuaian inventaris yang tidak biasa, atau karyawan yang terus-menerus mengabaikan prosedur keamanan.

3. Return fraud

Return fraud terjadi ketika seseorang mencuri barang lalu mengembalikannya untuk mendapatkan pengembalian dana.

Ini juga bisa terjadi ketika barang bekas dikembalikan untuk refund yang melanggar kebijakan toko, atau ketika barang dibeli dengan uang palsu lalu dikembalikan untuk mendapatkan uang tunai.

Sulit untuk melacak metode ini karena dapat dilakukan dengan banyak cara, sehingga Anda perlu membuat kebijakan pengembalian barang tepat dan menerapkannya secara konsisten.

4. Administrative errors

Kesalahan adalah hal manusiawi, namun dalam bisnis retail, kesalahan kecil pun bisa berakumulasi menjadi kerugian besar.

Kesalahan ini bisa berbentuk typo dalam dokumen, salah melabeli barang, atau keliru dalam memberikan diskon.

Meskipun tidak dilakukan dengan niat buruk, kesalahan ini tetap dapat memengaruhi pendapatan dan profitabilitas bisnis.

5. Operational loss

Operational loss adalah kerugian yang umumnya bersifat tidak disengaja. Misalnya, kerusakan barang atau produk makanan yang kedaluwarsa.

Banyak bisnis menganggap operational loss sebagai hal yang wajar dalam proses bisnis, tetapi akan sangat bermanfaat jika Anda bisa meminimalisirnya agar pendapatan dan laba dapat meningkat.

6. Vendor fraud

Ini adalah praktik kecurangan yang sengaja vendor lakukan, yang berkontribusi terhadap shrinkage.

Contohnya termasuk pengiriman barang yang kurang dari pesanan, manipulasi faktur, atau bersekongkol dengan karyawan untuk keuntungan pribadi.

Pemeriksaan ketat terhadap vendor, verifikasi barang yang diterima dengan pesanan pembelian, dan penerapan sistem kontrol ganda dalam proses akuntansi dapat membantu mencegah vendor fraud.

Baca Juga: Pengertian Lengkap Vendor Management, Jenis, dan Prosesnya

Cara Menghitung Retail Shrinkage

Menghitung shrinkage karena angka ini menunjukkan seberapa besar kehilangan stok yang terjadi di luar penjualan resmi.

Perhitungan ini membantu Anda memahami tingkat kerugian, mencari penyebabnya, dan menetapkan langkah pencegahan yang efektif.

1. Mengumpulkan data inventaris

Langkah pertama adalah mengetahui jumlah inventaris berdasarkan catatan di sistem, biasanya dari software POS atau sistem manajemen inventaris.

Angka ini mencerminkan stok yang seharusnya dimiliki bisnis berdasarkan seluruh transaksi pembelian dan penjualan yang tercatat.

2. Melakukan penghitungan fisik

Setelah memiliki data tercatat, lakukan perhitungan stok fisik di gudang maupun di toko. Proses ini sering disebut stock opname atau physical inventory count.

Penghitungan harus teliti agar tidak terjadi kesalahan yang justru memengaruhi hasil perhitungan shrinkage.

3. Menghitung persentase shrinkage

Gunakan rumus berikut:

Retail Shrinkage: ((Inventaris Tercatat – Inventaris Aktual) / Inventaris Tercatat) × 100

Misalnya, jika sistem inventaris menunjukkan 1.000 unit, tetapi hasil penghitungan fisik hanya menemukan 950 unit, maka tingkat shrinkage adalah 5%.

((1.000–950)/1.000)×100=5%

pos banner 3

Baca Juga: Mengetahui Apa Itu Penyusutan Inventaris dan Cara Menghitungnya

Apa Saja Dampak dari Retail Shrinkage?

Dampak langsung dan paling jelas dari shrinkage tentu saja adalah berkurangnya profitabilitas.

Setiap barang yang hilang akibat shrinkage adalah barang yang sudah Anda bayar tetapi tidak dapat dijual, sehingga secara langsung mengurangi gross profit margin.

Namun, efeknya tidak berhenti di situ saja. Berikut merupakan dampak lain dari shrinkage:

  • Arus kas berkurang: Lebih sedikit produk yang tersedia untuk dijual berarti pendapatan yang masuk juga berkurang. Hal ini dapat menekan arus kas, menyulitkan pembayaran biaya operasional, investasi stok baru, atau bahkan pembayaran gaji karyawan.
  • Kenaikan persentase Cost of Goods Sold (COGS): Saat inventaris hilang, persentase COGS secara efektif meningkat. Ini dapat membuat bisnis terlihat kurang efisien dan kurang menguntungkan di atas kertas, yang berpotensi memengaruhi kepercayaan investor atau proses pengajuan pinjaman.
  • Data inventaris tidak akurat: Shrinkage mendistorsi catatan stok, memicu berbagai masalah. Anda mungkin memesan ulang produk yang sebenarnya sudah ada (tetapi tidak ditemukan), menyebabkan overstock dan biaya penyimpanan yang meningkat. Sebaliknya, Anda mungkin kekurangan stok untuk barang populer, sehingga kehilangan penjualan dan mengecewakan pelanggan.
  • Inefisiensi operasional: Terus-menerus menangani kehilangan stok dapat mengalihkan waktu dan sumber daya dari inisiatif strategis. Karyawan bisa menghabiskan berjam-jam mencari barang yang hilang, atau manajer terlalu fokus menyelidiki selisih stok daripada mengembangkan penjualan dan melayani pelanggan.
  • Dampak pada harga dan daya saing: Untuk menutup kerugian akibat shrinkage, beberapa bisnis mungkin tergoda menaikkan harga. Namun, ini bisa membuat bisnis menjadi kurang kompetitif dan mendorong pelanggan beralih ke pesaing yang menawarkan harga lebih baik.
  • Merosotnya moral dan kepercayaan karyawan: Tingginya shrinkage, terutama akibat pencurian internal, dapat mengikis rasa saling percaya di antara tim. Hal ini bisa menciptakan lingkungan kerja yang negatif dan berdampak pada retensi karyawan.

Baca Juga: Manajemen Persediaan Bisnis Retail: Tantangan dan Tipsnya

10 Cara Utama Mencegah Retail Shrinkage

Shrinkage selalu menjadi bagian dari bisnis retail dan memang tidak mungkin untuk menghilangkannya sepenuhnya.

Namun, Anda masih bisa meminimalisirnya dengan langkah-langkah di bawah ini:

1. Tingkatkan keamanan toko

Pasang kamera pengawas sebagai garis pertahanan pertama.

Zaman sekarang ini, Anda bisa membeli kamera dengan fitur canggih seperti gambar HD, pemantauan jarak jauh, deteksi perilaku berbasis AI, serta pencocokan video dengan transaksi.

Namun jika Anda belum bisa menyediakan kamera seperti di atas, menggunakan kamera biasa pun lebih baik daripada tidak ada sama sekali.

Tempatkan kamera di area yang terlihat, seperti pintu masuk, lorong, dan dekat barang bernilai tinggi.

Alat lain yang bsia Anda gunakan termasuk alarm rak, RFID cart alerts, dan alarm display dengan tali pengaman untuk barang rawan pencurian seperti ponsel atau tablet.

2. Latih karyawan

retail shrinkage 2

Shrinkage biasanya menurun ketika karyawan memahami peran mereka dalam pencegahannya. Karena itu, berikanlah mereka pelatihan.

Mulailah dengan menjelaskan pentingnya pelacakan inventaris yang akurat, kemudian bahas cara mengenali perilaku mencurigakan, menghindari kesalahan transaksi, dan mengidentifikasi pengembalian barang yang curang.

Anda juga bisa membahas tentang kebijakan mengenai pencurian di toko, mendokumentasikannya, dan membuat persetujuan tertulis.

3. Lakukan audit rutin

Perhitungan inventaris tahunan saja sering kali tidak cukup untuk menekan shrinkage. Karena itu, Anda memerlukan audit rutin.

Frekuensi audit (entah itu bulanan, mingguan, atau harian) akan tergantung pada jenis toko, barang dagangan, volume penjualan, dan audit inventaris atau cycle count.

Audit membantu mengidentifikasi produk rusak dan memastikan vendor mengirimkan barang sesuai pesanan.

Selain itu, lakukan juga audit keuangan seperti pemeriksaan kas, perbandingan penjualan dengan stok, akun utang, diskon, pengembalian barang, dan refund.

Baca Juga: 15 Tantangan Bisnis Retail Modern dan Solusinya

4. Gunakan RFID dan barcode tracking

RFID memanfaatkan teknologi nirkabel (tag, pembaca, dan basis data) untuk melacak barang secara real time.

Tag pada setiap produk membantu pelaku retail menemukan lokasi barang, memantau pergerakannya, dan mendeteksi barang yang hilang.

RFID juga memungkinkan penghitungan inventaris otomatis dengan akurasi tinggi, sehingga mengurangi potensi selisih atau kesalahan.

Dalam beberapa kasus, tag RFID dapat memicu alarm jika barang yang belum dibayar melewati pintu keluar.

5. Terapkan kebijakan pengembalian yang ketat

Kebijakan pengembalian yang lemah dapat membuka peluang return fraud. Kebijakan yang efektif menetapkan dengan jelas kelayakan, batas waktu, dan kondisi barang yang dapat dikembalikan.

Biasanya kebijakan ini mewajibkan pembeli untuk membawa struk saat hendak meretur dan membatasi pengembalian untuk barang yang sudah dibuka.

Cara lainnya adalah memantau dan menganalisis aktivitas pengembalian untuk mengidentifikasi pola mencurigakan, seperti pelanggan yang sering mengembalikan barang bernilai tinggi di banyak lokasi.

6. Awasi area self-checkout

Pengawasan pada kasir swalayan tidak boleh terabaikan. Tempatkan karyawan yang energik dan terlatih di area ini.

Karyawan yang menunjukkan interaksi ramah bisa efektif mencegah pencurian. Selain itu, pengawasan yang baik juga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan.

Baca Juga: 10 Strategi Untuk Meningkatkan Keuntungan Toko Retail

7. Batasi akses karyawan

Tentukan siapa saja yang benar-benar perlu mengakses area tertentu di toko, dan batasi akses untuk yang lain.

Misalnya, hanya petugas penerimaan barang dan manajer yang boleh masuk ke gudang.

Anda bisa mengatur akses menggunakan kartu elektronik atau biometrik untuk mencatat siapa dan kapan seseorang masuk, serta menghalangi pihak yang tidak berwenang.

Pembatasan ini dapat mengurangi peluang pencurian internal.

8. Gunakan mystery shopper

retail shrinkage 3

Merekrut pelanggan undercover dapat membantu mengidentifikasi celah keamanan, pelatihan karyawan, dan prosedur toko yang memicu shrinkage.

Mystery shopper dapat menguji kepatuhan karyawan terhadap prosedur transaksi dan penanganan kas, memantau area rawan pencurian, mencoba keluar dengan barang yang tidak discan untuk menguji respons alarm, atau memverifikasi penerapan kebijakan pengembalian barang.

9. Bermitra dengan aparat penegak hukum

Mungkin Anda dapat menangani pencuri tunggal secara internal, tetapi kelompok organized retail crime (ORC) bersifat lebih besar, terkoordinasi, dan berpotensi berbahaya.

Sehingga, Anda perlu bekerja sama dengan aparat hukum. Laporkan pola pencurian dan deskripsi pelaku, bergabunglah dengan task force untuk berbagi informasi, serta berikan dokumentasi lengkap (rekaman CCTV, data transaksi) untuk mendukung proses hukum.

Polisi juga dapat membantu menilai keamanan toko dan melatih karyawan mengenali taktik ORC.

10. Tingkatkan kesadaran pelanggan

Papan tanda yang terlihat jelas adalah cara sederhana dan murah untuk mencegah pencurian oleh pelanggan maupun karyawan.

Papan ini bisa memberi tahu pembeli bahwa toko diawasi kamera, memperingatkan bahwa pencuri akan diproses hukum, atau mengingatkan kebijakan pengembalian barang.

Penempatannya di dekat kasir bisa mengurangi tekanan pelanggan terhadap karyawan untuk melanggar aturan.

Baca Juga: 10 Tips Meningkatkan Pendapatan Usaha Retail

Kesimpulan

Retail shrinkage bisa memangsa keuntungan dan menganggu operasional yang merugikan bisnis dalam jangkah pendek maupun panjang.

Meski tak terhindarkan, tapi Anda sejatinya bisa meminimalisirnya dengan memasang teknologi keamanan, mengembangkan budaya kerja yang bertanggung jawab, dan menggunakan sistem inventaris yang tangguh.

Kledo POS adalah aplikasi kasir yang membantu Anda mencatat transaksi, mengurus inventaris, dan mengelola banyak toko sekaligus.

Selain itu, Kledo POS juga terintegrasi dengan software akuntansi Kledo, sehingga Anda bisa mendapat akses ke laporan keuangan, notifikasi inventaris menipis, dan fitur penting lainnya untuk mencegah retail shrinkage.

Jika Anda tertarik, Anda bisa klik tautan ini untuk mencoba Kledo POS.

salsabilanisa

Tinggalkan Komentar

11 − 6 =