Apakah Anda pernah mendengar tentang shoplifting? Shoplifting adalah masalah besar bagi bisnis manapun.
Selain menurunkan pendapatan, shoplifting dapat menimbulkan kerugian material dan membuat Anda dan karyawan terus cemas akibat kejadian pencurian tersebut.
Jika tidak segera diatasi, masalah ini dapat mengancam keberlangsungan bisnis Anda. Sebagai seorang pengusaha, Anda perlu memiliki pemahaman yang komprehensif tentang masalah ini untuk dapat mengambil tindakan yang tepat.
Oleh karena itu, artikel ini akan membahas tentang shoplifting, mulai dari pengertian, tanda-tanda, hingga cara mengatasinya.
Pengertian Shoplifting
Shoplifting adalah tindakan mengambil barang dari toko tanpa membayarnya. Ini merupakan bentuk pencurian yang sering terjadi di berbagai tempat, baik toko kecil maupun pusat perbelanjaan besar.
Namun, pengertian shoplifting tidak hanya terbatas pada membawa barang tanpa membayar. Berikut ini adalah beberapa tindakan yang dapat dikategorikan sebagai shoplifting:
- Mengubah label harga agar pencuri dapat membeli barang dengan harga yang lebih murah
- Melepas label keamanan
- Menyembunyikan barang di kantong atau tas
Motif melakukan shoplifting sangat beragam. Menurut survey dari LendingTree yang dilakukan kepada 457 konsumen di Amerika Serikat, 53% di antara mereka mencuri saat di usia muda, karena sanksi yang didapat terbilang ringan. Ada juga yang berkata bahwa mereka mencuri barang yang terlalu mahal untuk dibeli, untuk menghemat uang, atau hanya mencuri karena menyukai sensasinya.
Menurut survey ini juga, toko kelontong atau toko kebutuhan sehari-hari paling sering menjadi target pencurian (46%), diikuti dengan department store (36%), minimarket (26%), apotek (19%), toko pakaian (15%), dan lain-lain.
Untuk mendeteksi pencuri barang dan mencegah mereka mencuri, Anda perlu melatih karyawan Anda. Mereka harus mampu mengenali tanda-tanda shoplifting atau orang yang berpotensi untuk melakukan tindakan kriminal.
Baca Juga: 10 Cara Pelatihan Karyawan Ini Terbukti Efektif, Berani Coba?
Tanda-tanda Shoplifting
Setelah memahami pengertian shoplifting, selanjutnya adalah mengetahui tanda-tanda pelaku sedang beraksi. Berikut ini adalah beberapa tanda shoplifting:
1. Menghindari kontak
Salah satu cara mengidentifikasi pencuri adalah dengan memperhatikan bahasa tubuh mereka. Gerak-gerik yang tidak biasa adalah petunjuk pertama bahwa akan terjadi suatu tindak pencurian.
Oleh karena itu, perhatikan pengunjung yang enggan melakukan kontak mata, terlihat gelisah, dan selalu mengawasi keadaan sekitar.
2. Memakai baju berlapis
Memakai baju berlapis memang bukan bukti mutlak bahwa seseorang merupakan pencuri. Bisa jadi mereka memakai baju berlapis karena preferensi dan hal lainnya.
Akan tetapi, baju berlapis seperti jaket dan mantel dapat menjadi metode untuk menyembunyikan barang curian mereka tanpa terdeteksi. Oleh karena itu, Anda dan karyawan harus tetap memperhatikan pengunjung seperti ini, apalagi jika mereka bertindak mencurigaka di dekat rak barang.
Baca juga: Tips Ampuh Agar Toko Aman dari Pencurian
3. Membawa banyak tas
Membawa banyak tas sekaligus, ransel dan tas tangan yang terlalu besar dapat menjadi tanda seseorang hendak melakukan pencurian. Sebab, mereka bisa dengan mudah menyembunyikan barang curian ke dalam tas mereka.
Namun, seperti baju berlapis, terkadang membawa banyak tas juga bukan menjadi bukti yang pasti bahwa seseorang hendak melakukan pencurian. Oleh karena itu, pastikan Anda tidak gegabah dalam menangani tipe pengunjung seperti ini dan lakukan pengawasan secara hati-hati.
Baca Juga: Contoh Laporan Keuangan Bisnis Retail
4. Sering berkunjung tapi tidak membeli
Pencuri yang sudah berpengalaman tidak akan melakukan tindak kriminal tanpa mengintai targetnya terlebih dahulu. Berhati-hatilah pada orang-orang yang mengunjungi toko beberapa kali tanpa membeli barang.
Anda juga dapat memperhatikan pengunjung yang terlihat memperhatikan keadaan sekitar, mencari-cari lokasi kamera, menghafal lokasi karyawan, dan juga jalan keluar.
5. Mengalihkan perhatian
Salah satu taktik yang umum untuk mencuri barang adalah mengalihkan perhatian staff untuk mengulur waktu dan menyediakan kesempatan untuk mencuri.
Berhati-hatilah pada pengunjung yang terlalu banyak bertanya atau meminta karyawan untuk mengambil stok barang yang habis di gudang.
6. Keluar dengan terburu-terburu
Begitu pelaku selali mencuri, mereka biasanya ingin segera kabur. Mereka akan bergerak dengan cepat menuju pintu keluar tanpa melakukan kontak mata dengan karyawan atau pengunjung lain.
Mereka seringkali mencoba menutupi wajah dengan memakai masker atau menunduk agar tidak dapat diidentifikasi orang lain.
Baca juga: 9 Kesalahan Mengelola Usaha FnB yang Harus Anda Hindari
7. Kelompok yang berpencar
Kadang-kadang, pencuri akan beraksi dengan komplotannya. Karena itu, berhati-hatilah pada kelompok yang masuk ke toko secara bersamaan tetapi langsung berpisah begitu memasuki toko.
Kelompok seperti ini dapat bekerja sama dengan berbagai cara. Misalnya, beberapa orang akan mengalihkan perhatian Anda sementara yang lain melakukan tindak pencurian.
Baca Juga: Kecurangan Kasir: Cara Mendeteksi dan Tips Mengatasinya
Cara Mengatasi Shoplifting
Sebagai pemilik toko, Anda dapat mencegah shoplifting dengan cara memperketat keamanan. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengurangi kemungkinan toko Anda menjadi korban pencurian:
1. Memperhatikan pengunjung dan berinteraksi
Hal yang perlu Anda perhatikan adalah sebagai pemilik toko adalah bahwa Anda tidak sendirian. Anda memiliki beberapa karyawan yang membantu Anda untuk menjaga keamanan toko.
Anda dapat memberikan pengertian dan pelatihan pada karyawan untuk mencegah shoplifting, mengawasi pencuri, serta mengambil tindakan dengan hati-hati. Semua karyawan harus memahami aturan terkait pencurian dan cara menangani pencuri.
Jika karyawan melihat ada pengunjung yang bertingkah mencurigakan, maka dekatilah pengunjung dan tanyakan ‘ada yang bisa saya bantu?’. Hal ini dapat menjadi peringatan pada pencuri bahwa mereka sedang diawasi, serta mencegah menuduh pengunjung yang tidak bersalah.
2. Menugaskan karyawan di pintu masuk dan keluar
Memiliki karyawan yang familiar dengan metode pencurian dapat mencegah terjadinya tindak kriminal. Sementara itu, memiliki satu atau dua petugas keamanan atau karyawan yang terlatih juga akan sangat membantu Anda.
Biasanya, keberadaan petugas keamanan saja dapat membuat pencuri mengurungkan niat mereka. Petugas keamanaan yang terlatih juga dapat mendeteksi pencuri yang lebih ahli dan mampu menghindari karyawan Anda yang lain.
Baca juga: Fraud Akuntansi: Jenis dan Cara Meminimalisirnya
3. Memiliki sistem pelacak transaksi dan peraturan refund
Tidak semua pencuri mengambil barang dari toko dan membawanya pulang tanpa membayar. Kadang-kadang, pencuri menggunakan modus lain seperti mengambil barang dari toko untuk dibawa ke kasir dan mengklaim ingin melakukan refund.
Sering kali, konsumen yang diberi kesempatan refund sambil mendapatkan barang tersebut akan mencoba melakukan refund untuk kedua kalinya. Tindak penipuan ini tentunya akan sangat merugikan toko. Pada tahun 2022, National Retail Federation melaporkan bahwa kerugian penipuan modus ini mencapai $22.8 juta di Amerika Serikat.
Oleh karena itu, buatlah sistem database transaksi yang dapat mencatat seluruh transaksi sehingga Anda dapat mendeteksi apakah barang yang dikembalikan pencuri tersebut benar-benar sudah ia beli atau hanya diambil dari toko.
Untuk mengatasi ini, Anda dapat menggunakan aplikasi kasir POS seperti Kledo POS untuk mencatat seluruh transaksi toko. Jika Anda tertarik menggunakan Kledo POS, Anda bisa menggunakan gambar di bawah ini.
Baca Juga: 7 Cara Memilih Aplikasi Kasir Terbaik
4. Menerapkan batas item yang dapat dibawa ke ruang ganti
Salah satu metode yang umum digunakan pencuri untuk menyelundupkan barang mereka adalah dengan memanfaatkan ruang ganti. Karena itu, berilah batas jumlah pakaian yang dapat pengunjung bawa ke ruang ganti untuk mencegah pencurian.
Selain itu, memiliki karyawan yang melakukan patroli di area ruang ganti dapat menjadi cara untuk mencegah atau menangkap seseorang yang sedang melakukan tindak kriminal.
Baca Juga: 10 Strategi Untuk Meningkatkan Keuntungan Toko Retail
6. Mengetahui item yang sering menjadi target
Anda dapat mencegah tindak kriminal dengan cara menghafal item-item yang sering menjadi target pencurian. Barang dengan ukuran kecil dan mudah disembunyikan, serta memiliki harga yang lumayan untuk dijual kembali biasanya akan menjadi sasaran pencuri.
Di toko kelontong atau supermarket, item seperti daging, alkohol, keju, coklat, dan manisan lain sering menjadi target pencurian karena ukurannya yang kecil tetapi memiliki harga mahal. Sementara itu, barang-barang yang sering menjadi target di apotek adalah alat kontrasepsi dan obat-obatan.
Mengetahui item yang sering menjadi target pencurian akan membantu Anda membuat strategi untuk mencegah pencurian. Misalnya, meletakkan model display saja, meminta karyawan berjaga di sekitar area produk, atau menaruhnya dalam rak dengan pengamanan lebih.
7. Memasang security tag
Salah satu cara untuk meningkatkan keamanan barang-barang yang bernilai tinggi adalah dengan memasang security tag. Alat keamanan ini akan segera berbunyi apabila barang ini dibawa keluar dari toko sebelum pembawanya membayar, membongkar tindak kriminal saat itu juga.
Security tag biasa digunakan di toko retail seperti toko baju, sepatu, dan lain sebagainya.
Baca juga: Fraud Laporan Keuangan: Pengertian, Deteksi, dan Pencegahan
8. Awasi pengunjung dengan CCTV dan cermin
Kamera CCTV adalah salah satu cara yang paling mudah untuk mencegah shoplifting. Pencuri akan mengurungkan niat jika mereka merasa diawasi, jadi keberadaan CCTV dapat menakuti mereka.
Meletakkan cermin di tempat yang tepat juga dapat menjadi metode efektif dalam mencegah pencurian. Letakkan cermin bundar dan cembung di dekat sudut langit-langit, sehingga karyawan toko Anda dapat mengawasi pencuri yang bersembunyi di sudut.
Keberadaan benda seperti CCTV dan cermin akan membuat pencuri jadi berpikir dua kali sebelum mengambil resiko untuk mencuri.
9. Pasang tanda peringatan
Memasang tanda peringatan di toko Anda mungkin tidak akan mencegah pencurian di toko, tetapi dapat menjadi peringatan bagi pencuri. Banyak pencurian di toko dilakukan karena orang mengira mereka bisa melakukannya dengan mudah dan akan lolos begitu saja.
Memasang tanda peringatan bagi pencuri di toko tentang potensi denda dan tuntutan hukum lainnya dapat mencegah pencurian di toko dengan menakut-nakuti pencuri sehingga mereka tidak lagi menganggap tindakan itu sepadan dengan risikonya.
Baca Juga: Analisis Risiko: Pengertian, Fungsi, Metode, dan Prosesnya
Kesimpulan
Pengertian shoplifting adalah tindakan mengambil barang dari toko tanpa membayar. Ada pun tanda-tanda orang melakukan shoplifting adalah menghindari kontak, memakai baju berlapis, membawa banyak tas, sering berkunjung untuk memantau keadaan, mengalihkan perhatian karyawan, keluar toko dengan terburu-buru, hingga bergerak dalam kelompok yang berpencar begitu memasuki toko.
Setelah memahami pengertian tersebut, Anda juga harus tahu cara mengatasi shoplifting. Anda bisa mengidentifikasi pencuri dengan memperhatikan gerak-gerik mereka, memasang CCTV dan cermin di toko, hingga memasang tanda peringatan.
Namun meski Anda sudah melakukan segala hal untuk mencegah pencurian, ada kalanya pencuri tetap berhasil melakukan tindak kriminal. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk siap sedia dalam melakukan upaya penanggulangan.
Misalnya, Anda harus secara berkala menghitung persediaan toko secara akurat, supaya jika ada kejanggalan antara jumlah persediaan dan transaksi, Anda bisa segera melacaknya.
Untuk menjawab permasalahan ini, Anda bisa menggunakan Kledo POS, aplikasi kasir yang mampu melakukan manajemen stok seperti menghitung persediaan, menginput barang, hingga monitoring produk. Anda juga tak perlu khawatir karena Kledo POS sudah berstandar keamanan internasional, sehingga data Anda terjamin aman.
Dengan semua fitur POS yang Anda butuhkan, Kledo POS memberikan penawaran harga yang terjangkau yaitu Rp39.900 per bulan. Nah, jika Anda tertarik menggunakan Kledo, gunakan tautan ini.
- Tips Menghadapi Peak Order untuk Keuntungan Maksimal - 3 Oktober 2024
- Bisnis Dessert Box: Tips Memulai dan Modal yang Dibutuhkan - 1 Oktober 2024
- Cash Register: Pengertian dan Perbedaannya dengan POS - 27 September 2024