Modal Usaha Franchise: Estimasi Biaya yang Diperlukan

modal usaha franchise banner

Jika Anda ingin memulai usaha namun belum begitu berpengalaman, salah satu pilihannya adalah mencoba usaha franchise.

Presentase kegagalan usaha franchise jauh lebih rendah daripada bisnis mandiri, karena Anda akan menggunakan model bisnis yang sudah terbukti menguntungkan dan mendapat dukungan penyedia franchise.

Mungkin Anda bertanya-tanya, berapa modal usaha yang diperlukan untuk membuka franchise dan bagaimana cara memulainya?

Pada artikel ini, kami akan membahas biaya-biaya dalam modal usaha franchise, perkiraan modal per industri, cara memulai, dan tips menghemat biayanya.

Berapa Modal untuk Memulai Usaha Franchise?

modal usaha franchise 1

Sebelum membuka bisnis baru, terutama usaha franchise, Anda tentu memerlukan modal awal.

Biaya untuk memulai usaha franchise atau waralaba sangat bervariasi, tergantung pada jenis industri, skala usaha, dan lokasi bisnis.

Untuk franchise brand FnB terkenal seperti KFC atau McDonald’s, Anda memerlukan modal awal sekitar Rp1 miliar hingga 2 miliar.

Namun, ada juga usaha franchise yang hanya memerlukan modal jutaan rupiah saja, sehingga lebih cocok untuk pemula.

Besarnya modal ini bergantung pada seberapa terkenal mereknya, kebutuhan lokasi usaha, jumlah karyawan, dan faktor lainnya.

Sebelum bisnis mulai beroperasi, ada beberapa jenis biaya awal yang perlu Anda siapkan:

Biaya memulai franchise

Sebelum memulai usaha, berikut ini adalah beberapa biaya yang harus Anda persiapkan:

1. Biaya franchise

Pemilik usaha baru perlu membayar biaya awal kepada pemilik merek (franchisor).

Biaya ini memberikan Anda hak untuk menggunakan merek dan sistem bisnis waralaba tersebut.

Biaya ini juga mencakup dukungan seperti pelatihan, bantuan dalam merekrut staf, pemilihan lokasi usaha, pengembangan usaha, hingga promosi awal.

2. Biaya persiapan franchise

Meski biaya franchise biasanya sudah mencakup panduan dari franchisor dalam hal seperti pemilihan lokasi, Anda tetap harus menyiapkan anggaran untuk kebutuhan fisik usaha.

Ini meliputi pembelian stok awal, furnitur, perlengkapan, hingga peralatan operasional lainnya.

3. Modal kerja

Sebelum menjalin kerja sama, franchisor biasanya mensyaratkan calon mitra memiliki dana cadangan atau modal kerja.

Tujuannya agar bisnis tetap bisa berjalan sampai mencapai titik balik modal.

Modal kerja ini digunakan untuk membayar pemasok dan karyawan selama beberapa bulan atau bahkan tahun pertama.

Baca Juga: 9 Tips Memilih Bisnis Franchise yang Tepat

Biaya operasional franchise

Setelah bisnis waralaba Anda mulai berjalan, ada sejumlah biaya operasional rutin yang perlu Anda perhatikan, termasuk biaya yang bersifat khusus dalam sistem waralaba.

4. Biaya royalti

Anda perlu membayar royalti kepada franchisor, atau yang biasa disebut management fee.

Biaya ini bisa berupa nominal tetap atau persentase dari omzet penjualan. Royalti ini mencakup dukungan berkelanjutan dan hak penggunaan merek.

5. Asuransi usaha

Sama seperti jenis usaha lainnya, Anda juga perlu mengalokasikan anggaran untuk perlindungan asuransi.

Jenis dan cakupan asuransi yang dibutuhkan biasanya dijelaskan dalam perjanjian waralaba.

Biaya tambahan franchise

Seiring berjalannya waktu, ada juga biaya tambahan untuk mendukung pertumbuhan usaha waralaba Anda.

6. Jasa profesional

Untuk memulai bisnis dengan aman, sebaiknya berkonsultasilah dengan penasihat hukum.

Selain itu, Anda mungkin memerlukan jasa akuntan agar pembukuan rapi dan pelaporan pajak akurat.

Untuk bisnis dengan lokasi fisik, Anda juga dapat melibatkan arsitek atau desainer agar sesuai dengan standar dari franchisor.

7. Biaya iklan dan promosi

Mengandalkan nama besar dari merek saja tidak cukup, Anda tetap harus melakukan promosi dan pemasaran berkelanjutan.

Dalam banyak sistem waralaba, biaya promosi ini dibebankan kepada mitra dalam bentuk persentase dari penjualan, terutama untuk iklan nasional.

Dalam beberapa kasus, promosi dilakukan langsung oleh franchisor namun tetap dibiayai oleh mitra waralaba.

Terakhir, Anda juga perlu mempertimbangkan biaya tambahan di masa depan.

Beberapa waralaba mengenakan biaya pembaruan kontrak atau biaya administrasi jika Anda memutuskan menjual usaha waralaba tersebut, termasuk pelatihan untuk pemilik baru.


Kesimpulannya, memulai waralaba memang membutuhkan investasi. Jumlah modal usaha franchise yang Anda butuhkan tergantung pada jenis bisnis yang Anda pilih.

Pastikan Anda memperhitungkan seluruh komponen biaya, baik di awal maupun secara berkelanjutan.

Lalu, lakukan riset mendalam untuk memastikan bahwa peluang waralaba tersebut sesuai dengan tujuan keuangan Anda.

pos banner 3

Baca Juga: 10 Franchise Makanan untuk Pemula dan Tips Memilihnya

Perkiraan Modal Usaha untuk Franchise

1. Franchise Retail (Minimarket, Toko Kelontong Modern)

Estimasi Modal: Rp300 juta – Rp1 miliar+

Bisnis retail umumnya membutuhkan modal besar karena harus menyediakan lokasi yang strategis, stok barang awal, sistem kasir, dan branding yang sesuai standar.

Contoh:

  • Franchise Alfamart
    Estimasi modal awal: Rp300 juta – Rp500 juta.
    Biaya ini mencakup lisensi waralaba, renovasi, perlengkapan toko, pelatihan, dan stok awal.
  • Franchise Indomaret
    Paling sedikit Rp494 juta. Sudah termasuk franchise fee, promosi pembukaan toko, renovasi dan tambah daya listrik, serta peralatan elektronik dan non elektronik.

2. Franchise Makanan dan Minuman (F&B)

Estimasi Modal: Rp10 juta – Rp500 juta+

Industri F&B memiliki variasi yang sangat luas, mulai dari booth kecil hingga restoran besar.

Contoh:

  • Es Teh Indonesia: Estimasi modal awal sekitar Rp150 juta.
  • Burger Bangor: Estimasi modal awal sekitar Rp150 juta – Rp250 juta untuk konsep kios/gerai kecil.
  • Sabana Fried Chicken: Sekitar Rp23 juta, sudah termasuk biaya pendaftaran, gerobak, alat masak, dan bahan baku awal.

3. Franchise Pendidikan & Kursus

Estimasi Modal: Rp200 juta – Rp500 juta

Bisnis ini umumnya tidak memerlukan stok barang, namun butuh lokasi nyaman, staf yang terlatih, dan sistem pembelajaran terstandar.

Contoh:

  • Kumon: Kumon tidak menyebutkan estimasi modal awal yang dibutuhkan, namun perkiraannya sekitar Rp250 juta hingga Rp300 juta.
  • English First (EF) Kids Franchise: Estimasi modal awal bisa mencapai Rp500 juta+.

4. Franchise Layanan & Jasa (Laundry, Kebersihan, Bengkel, dll.)

Estimasi Modal: Rp30 juta – Rp300 juta+

Bisnis jasa memiliki biaya awal sedang hingga tinggi, tergantung kebutuhan peralatan dan sistem operasional.

Contoh:

  • MR KLIN Laundry: Paket bisnis seharga Rp86 juta – Rp289 juta, tergantung kelengkapan paket yang Anda pilih.

Baca Juga: Berapa Biaya Franchise Ayam Jatinangor? Ini Rinciannya!

Cara Membuka Usaha Franchise

modal usaha franchise 2

Membuka usaha franchise berbeda dengan memulai bisnis dari nol. Berikut langkah-langkah umum dalam membuka usaha franchise:

1. Perencanaan

Tentukan terlebih dahulu apa tujuan Anda memulai bisnis franchise. Setiap orang punya motivasi yang berbeda.

Tanyakan pada diri Anda, apa alasan Anda ingin memiliki bisnis? Apa yang ingin Anda capai untuk diri sendiri dan keluarga melalui bisnis ini?

Tanyakan juga hal-hal berikut untuk mempersempit pilihan franchise Anda:

  • Bagaimana Anda akan membiayai franchise ini?
  • Berapa nilai kekayaan bersih dan likuiditas Anda? (Ini penting untuk melihat apakah Anda memenuhi syarat dari franchisor.)
  • Berapa lama Anda ingin menjalankan franchise ini?

2. Riset franchise

Setelah mengetahui kriteria franchise yang Anda inginkan, mulailah membandingkan berbagai peluang yang tersedia.

Proses riset ini biasanya memakan waktu antara 60–90 hari. Anda bisa mendapatkan informasi dari tiga sumber utama:

  • Franchise Disclosure Document (FDD): Dokumen hukum yang memuat informasi penting seperti kondisi keuangan franchisor dan kewajiban franchisee, termasuk besaran biaya franchise dan royalti.
  • Percakapan langsung dengan pihak franchisor: Anda bisa menggali lebih banyak informasi operasional, dukungan yang ditawarkan, serta ekspektasi mereka terhadap mitra franchisee.
  • Wawancara dengan franchisee yang sudah berjalan: Tanyakan pengalaman mereka secara langsung untuk mengetahui tantangan dan keuntungan yang mereka rasakan.

3. Komitmen lokasi dan wilayah

Setelah memilih franchisor, Anda perlu membayar biaya franchise satu kali untuk mengamankan wilayah eksklusif Anda.

Franchisor biasanya sudah menentukan wilayah mana saja yang terbuka untuk franchise baru dan akan membagi area tersebut agar tidak terjadi persaingan antar sesama mitra.

4. Mengikuti pelatihan

Durasi dan metode pelatihan akan berbeda tergantung dari jenis franchise.

Pelatihan bisa dilakukan secara daring (online), atau tatap muka di kantor pusat atau kantor regional franchisor.

Salah satu kesalahpahaman umum adalah anggapan bahwa franchisee harus memiliki pengalaman di industri tersebut.

Franchisor akan memberikan pelatihan terkait industri dan model bisnis mereka, termasuk bagaimana cara menjalankan usaha secara efisien.

Itulah nilai yang Anda dapatkan dari franchise, yaitu dukungan dari pihak franchisor

5. Persiapan operasional yang matang

Jika bisnis Anda berbasis toko atau gerai fisik, maka Anda perlu mencari lokasi, merenovasi, dan menyesuaikan tempat dengan standar merek.

Dalam beberapa kasus, franchisor akan membantu memilih lokasi, namun ada juga yang mengharuskan Anda menggunakan tempat yang sudah mereka siapkan.

Jika bisnis Anda tidak berbasis fisik atau hanya membutuhkan kantor kecil, proses pembukaan bisa dilakukan lebih cepat.

Anda mungkin juga perlu membeli peralatan, misalnya mobil van untuk layanan grooming hewan peliharaan, atau mesin pembersih karpet untuk usaha cuci karpet.

Namun beberapa jenis franchise hanya membutuhkan laptop dan ponsel, seperti agen perjalanan.

Perlu dicatat, franchisor biasanya mewajibkan Anda membeli peralatan dan bahan dari vendor tertentu.

Baca Juga: 8 Aplikasi Kasir Bisnis Franchise dan Tips Memilihnya

Tips Menghemat Biaya dalam Bisnis Franchise Baru

modal usaha franchise 3

Setelah Anda memutuskan untuk membeli lisensi franchise, Anda mungkin mulai menyadari bahwa pengeluaran bisa membengkak secara tak terduga.

Namun, ada berbagai cara untuk mengurangi beban finansial ini, bahkan sebelum Anda menandatangani kontrak franchise.

Berikut beberapa strategi praktis yang dapat Anda terapkan sejak awal untuk menghemat biaya operasional:

1. Pilih lokasi yang tepat, bukan yang termahal

Pemilihan lokasi adalah salah satu faktor paling krusial dalam menentukan kesuksesan franchise Anda.

Sebelum memutuskan lokasi usaha, Anda perlu mengevaluasi kondisi wilayah, potensi penjualan, dan profil pelanggan di area tersebut.

Membuka franchise di area berkembang dengan traffic tinggi dapat menjadi pilihan cerdas.

Anda bisa menghemat banyak biaya dengan menyewa tempat di lokasi seperti ini, terutama jika Anda bisa bernegosiasi langsung dengan pemilik atau agen sewa.

2. Sewa peralatan, jangan langsung membeli

Ketika memulai usaha baru, godaan untuk membeli semua perlengkapan baru memang besar.

Namun, tidak semua peralatan harus dibeli dalam kondisi baru. Menyewa peralatan dapat menjadi strategi efisien untuk menekan biaya awal.

Membeli peralatan mahal berarti Anda mengikat dana pada aset yang nilainya terus menurun.

Sebaliknya, dengan menyewa, Anda bisa meng-upgrade atau mengganti peralatan sesuai kebutuhan tanpa perlu mengeluarkan biaya besar di awal.

3. Rekrut karyawan yang berkualitas

Karyawan adalah representasi langsung dari brand Anda, terutama jika franchise Anda menekankan pada layanan pelanggan.

Perekrutan staf yang tepat akan berdampak besar terhadap kinerja dan reputasi bisnis Anda.

Mempekerjakan staf muda tanpa pengalaman mungkin terlihat lebih murah, tapi bisa menimbulkan biaya lebih tinggi dalam jangka panjang karena pelatihan ulang, kesalahan kerja, atau tingkat turnover yang tinggi.

Sebaliknya, carilah karyawan yang berpengalaman dan berkomitmen, lalu berikan pelatihan serta peluang untuk berkembang agar mereka merasa dihargai dan loyal terhadap bisnis Anda.

4. Catat data karyawan secara lengkap

Memiliki catatan karyawan yang akurat bisa meningkatkan efisiensi bisnis dan menghindari potensi sanksi hukum.

Dengan menerapkan sistem administrasi ketenagakerjaan yang rapi, Anda bisa meminimalkan risiko audit dari lembaga pemerintah seperti Kementerian Ketenagakerjaan.

Baca Juga: Mau Buka Franchise Mie Gacoan? Ini Syarat dan Modalnya!

Kesimpulan

Membuka usaha franchise sangat cocok dilakukan jika Anda ingin terjun ke dunia bisnis namun belum terlalu berpengalaman.

Dengan penjelasan mengenai estimasi biaya franchise dan perkiraan modal usahanya dari beberapa merek di industri di atas, Anda bisa membuat perencanaan bisnis yang lebih matang.

Setelah membuka usaha franchise Anda, kelola transaksi dan keuangannya agar lebih akurat dengan aplikasi kasir Kledo POS.

Dengan fitur manajemen inventaris, diskon dan promo, profil pelanggan, serta pelaporan penjualan, mengelola franchise menjadi lebih mudah.

Jika Anda tertarik menggunakan Kledo POS, klik tautan ini untuk mencobanya.

salsabilanisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 + three =