Pembahasan PSAK 30 tentang Akuntansi Sewa dalam Bisnis

psak 30 banner

Salah satu standar yang memiliki peran krusial dalam pengaturan akuntansi sewa adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 30 (PSAK 30). PSAK 30 memberikan pedoman yang jelas bagi lessee dan lessor dalam mengelola transaksi sewa, sehingga membantu dalam pengungkapan yang sesuai dan akuntabilitas yang lebih baik.

PSAK 30 mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang relevan untuk semua jenis sewa, kecuali untuk sewa yang berkaitan dengan eksplorasi sumber daya alam dan perjanjian lisensi tertentu.

Dengan demikian, standar ini menjadi acuan penting bagi perusahaan dalam menyusun laporan keuangan yang mencerminkan kondisi sebenarnya dari aset dan kewajiban yang terkait dengan sewa.

Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan itu sendiri, tetapi juga bagi pemangku kepentingan yang bergantung pada informasi keuangan yang akurat.

Salah satu aspek penting dari PSAK 30 adalah klasifikasi sewa, yang dibedakan menjadi sewa pembiayaan dan sewa operasi.

Klasifikasi ini didasarkan pada sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset dialihkan kepada lessee. Dengan memahami perbedaan ini, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih baik terkait dengan pengelolaan aset dan kewajiban sewa mereka.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai PSAK 30, termasuk definisi, klasifikasi, dan implikasi akuntansi dari sewa dalam laporan keuangan.

Apa itu PSAK 30?

psak 30 1

PSAK 30 berisikan tentang pengaturan kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai , baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa. Pernyataan ini diterapkan untuk seluruh jenis sewa selain dari:

  • Sewa dalam rangka eksplorasi atau penambangan mineral,minyak,gas alam, dan sumber daya serupa yang tidak dapat diperbarui; dan
  • Perjanjian lisensi untuk item seperti film,rekaman video,karya panggung,manuskrip (karya tulis), hak paten,dan hak cipta

Akan tetapi penyataan PSAK 30 ini tidak diterapkan sebagai dasar pengukuran untuk :

  • Properti yang dikuasai oleh lessee yang dicatat sebagai properti investasi (PSAK 13).
  • Properti investasi yang disediakan oleh lessor yang dicatat sebagai sewa operasi (PSAK 13).

Didalam pernyataan ini terdapat definisi-definisi yang memberikan penjelasan terkait dengan sewa menyewa antara lain :

  • Awal masa sewa dan awal sewa memiliki perbedaan. Awal masa sewa ditetapkan saat tanggal saat lesse mulai berhak untuk menggunakan aset sewaan sedangkan awal sewa saat tanggal yang lebih awal antara tanggal perjanjian sewa dan tanggal pihak-pihak berkomitmen terhadap persyaratan pokok sewa.
  • Biaya langsung awal adalah biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung pada negosiasi dan pengaturan sewa, kecuali biaya yang dikeluarkan oleh lessor pabrikan atau dealer.
  • Investasi sewa neto adalah investasi sewa bruto yang didiskontokan dengan suku bunga implicit dalam sewa.
  • Masa sewa yaitu periode yang tidak dapat dibatalkan yang mana lesse telah menyepakati perjanjian untuk menyewa aset ditambah dengan persyaratan lain yang mana lesse memiliki opsi untuk melanjutkan sewa tersebut dengan atau tanpa pembayaran lebih lanjut jika pada awal sewa hampir pasti lessee akan melaksanakan opsi tersebut.
  • Rental kontinjen adalah bagian dari pembiayaan sewa yang jumlahnya tidak tetap tetapi didasarkan pada perubahan faktor tertentu di masa depan selain faktor berlalunya waktu.
  • Sewa bunga incremental yaitu suku bunga yang harus dibayar lesse dalam sewa serupa atau jika suku bunga tersebut tidak dapat ditentukan, suku bunga pada awal sewa yang ditanggung lesse ketika meminjam dana yang diperlukan untuk membeli aset yang mana pinjaman ini mencakup periode dan jaminan serupa.

Perjanjian atau komitmen sewa dapat memuat persyaratan untuk menyesuaikan pembayaran sewa akibat perubahan dalam biaya konstruksi atau akuisisi properti sewaan atau karena perubahan dalam ukuran biaya atau nilai lain, misalnya tingkat harga umum atau biaya pendanaan yang dikeluarkan lessor.

Dalam sewa ini termasuk kontak yang mengatur tentang persyaratan sewa menyewa aset yang didalam dapat terdapat hak opsi untuk memperoleh hak milik atas aset dengan memenuhi ketentuan yang tealh disepakati.

Banner 2 kledo

Baca juga: Pembahasan PSAK 22 Tentang Kombinasi Bisnis

Klasifikasi Sewa Menurut PSAK 30

Klasifikasi sewa yang digunakan didasarkan pada sejauh mana risiko dan manfaat yang akan diperoleh.

Risiko termasuk kemungkinan kerugian dari kapasitas yang tidak terpakai atau keusangan teknologi dan variasi imbal hasil karena perubahan kondisi ekonomisnya sedangkan manfaat diperoleh dari ekspektasi operasi yang menguntungkan selama umur ekonomis aset dan keuntungan dari kenaikan nilai atau realisasi dari nilai residu.

Sewa diklasifkasikan menjadi dua yaitu sewa pembiayaan bila mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait kepemilikan aset dan sewa operasi jka sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Pengklasifikasian ini didasarkan pada perjanjian sewa diantara lesse dan lessor.

Jika suatu perjanjian sewa mengandung elemen tanah dan bangunan maka entitas menilai klasifikasi dari setiap elemen tersebut sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi secara terpisah dan harus dipertimbangakan bahwa pada umumnya tanah memiliki umur okonomis yang tidak terbatas.

Pengukuran tanah dan bangunan secara terpisah tidak diperlukan ketika bagian lesse atas banah dan bangunan diklasifikasikan sebagai properti investasi. Jika hal tersebut dilakukan, maka hak atas properti tersebut dicatat layaknya seperti sewa pembiayaan dan sebagai tambahan model nilai wajar digunakan untuk pengakuan aset.

Lessee mencatat sewa tersebut sebagai sewa pembiayaan, bahkan jika peristiwa setelahnya mengubah sifat dari hak atas properti milik lesse sehingga tidak lagi diklasifikasikan sebagai properti investasi.

Baca juga: Pembahasan PSAK 19 Tentang Aset Tak Berwujud

Sewa dalam Laporan Keuangan Lessee Berdasarkan PSAK 30

psak 30 3

Sewa pembiayaan

Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai asset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar asset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai tersebut lebih rendah daripada nilai wajar.

Penilaian ditentukan pada awal masa sewa dimana tingkat diskonto adalah suku bunga implicit dalam sewa (jika dapat ditentukan secara praktis), atau digunakan suku bunga pinjaman inkremental lessee.

Biaya langsung awal dari lessee ditambahkan dalam jumlah yang diakui sebagai asset.

Pada pengukuran selanjunya, pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan pengurangan liabilitas.

Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa sehingga menghasilkan suku bunga periodik yang konstan.

Sewa pembiayaan menimbulkan beban penyusutan untuk asset tersusutkan dan beban keuangan pada setiap periode akuntansi dimana konsisten dengan asset yang dimiliki sendiri serta perhitungan penyusutan berdasarkan PSAK.

Hal-hal berikut ini harus diungkapkan oleh Lessee :

  • Jumlah tercatat neto untuk setiap kelompok aset pada tanggal pelaporan.
  • Total pembayaran sewa minimum di masa depan dalam sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan untuk setiap periode berikut:
    • Sampai dengan satu tahun
    • Lebih dari satu tahun sampai lima tahun
    • Lebih dari lima tahun
  • Rental kontijen yang diakui sebagai beban pada periode
  • Total perkiraan penerimaan pembayaran minimum sewa-lanjut masa depan dari kontrak sewa-lanjut yang tidak dapat dibatalkan pada akhir periode pelaporan.
  • Deskripsi umum perjanjian sewa lessee yang signifikan:
    • Dasar penentuan utang rental kontinjen
    • Persyaratan untuk memperbarui kembali perjanjian sewa atau adanya opsi pembelian
    • Pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam perjanjian sewa, misalnya yang terkait dengan dividen, tambahan utang, dan sewa lanjut.

Baca juga: PSAK 15 Tentang Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

Sewa operasi

Pembayaran sewa (tidak termasuk biaya untuk jasa, seperti biaya asuransi dan pemeliharaan) dalam sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat asset yang dinikmati pengguna (lessee).

Lessee mengungkapkan hal berikut untuk sewa operasi :

  • Total pembayaran sewa minimum masa depan dalam sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan untuk setiap periode berikut :
    • Sampai dengan satu tahun
    • Lebih dari satu tahun sampai lima tahun
    • Lebih dari lima tahun
  • Total perkiraan penerimaan pembayaran minimum sewa-lanjut masa depan dari kontrak sewa-lanjut yang tidak dapat dibatalkan pada akhir periode pelaporan.
  • Pembayaran sewa dan sewa-lanjut yang diakui sebagai beban pada periode, dengan pengungkapan terpisah untuk jumlah pembayaran minimum sewa, rental kontijen, dan pembayaran sewa-lanjut.
  • Penjelasan umum pengaturan sewa lessee yang signifikan :
    • Dasar penentuan utang rental kontinjen
    • Persyaratan untuk memperbarui kembali perjanjian sewa atau adanya opsi pembelian
    • Pembatasan yang ditetapkan dalam perjanjian sewa, misalnya yang terkait dengan dividen, tambahan utang, dan sewa lanjut.

Sewa dalam Laporan Keuangan Lessor Berdasarkan PSAK 30

psak 30 2

Sewa pembiayaan

Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui asset pada awal berupa piutang sewa pembiayaan dalam laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto.

Penerimaan piutang sewa diperlakukan oleh lessor sebagai pembayaran pokok dan pendapatan keuangan sebagai penggantian dan imbalan atas investasi dan jasanya.

Untuk sewa pembiayaan selain yang melibatkan lessor pabrikan atau dealer, biaya langsung awal diperhitungkan sebagai bagian dari pengukuran awal piutang sewa pembiayaan dan mengurangi penghasilan yang diakui selama masa sewa.

Tingkat bunga implisit dalam sewa ditentukan sedemikian rupa sehingga tidak diperlukan pengungkapan yang terpisah.

Pada pengukuran selanjutnya, pengakuan pendapatan didasarkan kepada tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto lessor dalam sewa pembiayaan ini.

Lessor mengalokasikan pendapatan ini selama masa sewa dengan dasar sistematis dan rasional. Jika terjadi penurunan dalam estimasi, maka alokasi  penghasilan selama masa sewa diubah.

Lessor mengakui laba rugi penjualan sesuai dengan kebijakan atas penjualan biasa.

Jika suku bunga rendah artifisial yang digunakan, maka laba penjualan akan dibatasi sebesar laba jika mengunakan suku bunga pasar.

Biaya yang dikeluarkan oleh lessor sehubungan dengan negoisasi sewa diakui sebagai beban.

Pendapatan diakui pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset, atau jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum yang dihitung pada suku bunga pasar.

Beban penjualan pada awal masa sewa adalah biaya perolehan, atau jumlah tercatat jika berbeda, dari aset sewaan dikurangi nilai kini dari nilai residu.

Perbedaan antara pendapatan dan beban adalah laba penjualan yang diakui sesuai dengan kebijakan entitas.

Biasanya lessor menggunakan suku bunga rendah untuk menarik pelanggan, namun ini akan mengakibatkan porsi terlalu tinggi dari total pendapatan.

Jika suku bunga rendah artifisial digunakan, maka laba penjualan dibatasi sebesar laba yang akan diperoleh ketikan menggunakan suku bunga pasar.

Selain itu, lessor juga mengungkapkan beberapa hal dalam sewa pembiayaan :

  • Rekonsiliasi antara investasi sewa bruto dan nilai kini piutang pembayaran sewa minimum pada akhir periode untuk setiap periode yang kurang dari setahun, 1-5 tahun, bahkan lebih dari 5 tahun.
  • Pendapatan keuangan yang belom diterima
  • Nilai residu yang tidak dijamin
  • Akumulasi penyisihan piutang yang tak tertagih
  • Rental kontinjen
  • Penjelasan umum isi pengaturan sewa

Baca juga: Pembahasan PSAK 7: Pengungkapan Pihak Berelasi di Akuntansi

Sewa operasi

Pada laporan keuangan, lessor menyajikan asset untuk sewa operasi sesuai dengan sifat assset itu sendiri.

Pendapatan sewa diakui sebagai penadpatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya, termasuk penyusutan, yang terjadi untuk memperoleh pendapatan diakuin sebagai beban.

Biaya langsung dikeluarkan oleh lessor dalam proses negoisasi ditambahkan dalam jumlah tercatat aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa.

Kebijakan penyusutan konsisten dengan kebijakan penyusutan normal, dan dihitung sesuai dengan PSAK 16 dan PSAK 19.

Lessor tidak mengakui setiap laba dalam sewa operasi, karena tranksaksi tersebut tidak setara dengan penjualan.

Lessor mengungkapkan beberapa hal dalam sewa operasi, yaitu :

  • Jumlah gabungan pembayaran sewa minimum masa depan dalam sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan kurang dari setahun, 1-5 tahun, bahkan lebih dari 5 tahun.
  • Total rental kontinjen yang diakui sebagai pendapatan
  • Penjelasan umum isi pengaturan sewa lessor

Tranksaksi jual dan sewa-balik

Perlakuan akuntansi atas tranksaksi jual dan sewa-balik bergantung pada jenis sewa. Jika tranksaksi menghasilkan sewa pembiayan, maka selisih lebih hasil penjualan tidak diakui segera sebagai penghasilan oleh penjual, tetapi ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.

Jika tranksaksi tersebut menghasilkan sewa operasi dan terjadi pada nilai wajar, maka keuntungan dan kerugian harus segera diakui.

Jika harga jual dibawah nilai wajar, maka keuntungan atau kerugian segera diakui, kecuali jika kerugian dikompensasikan dengan pembayaran sewa masa depan yang lebih rendah daripada harga pasar, maka kerugian ditangguhkan dan diamortisasi secara proposional.

Jika harga jual doiatas nilai wajar, maka selisih lebih atas nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama perkiraan periode penggunaan asset.

Pada sewa operasi, jika nilai wajar aset pada saat tranksaksi lebih rendah daripada jumlah tercatatnya, maka kerugian segera diakui.

Pada sewa pembiayaan penyusaian tersebut tidak diperlukan, kecuali jika telah terjadi penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48.

Baca juga: Pembahasan PSAK 5 Tentang Segmentasi Operasi pada Akuntansi

Kesimpulan

Dengan mengklasifikasikan sewa menjadi sewa pembiayaan dan sewa operasi, PSAK 30 memberikan panduan yang membantu perusahaan dalam mengelola risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Hal ini sangat penting bagi lessee dan lessor untuk memahami perbedaan ini agar dapat membuat keputusan yang tepat dalam pengelolaan aset dan kewajiban mereka.

Dalam implementasinya, PSAK 30 juga menekankan perlunya pengungkapan yang tepat dalam laporan keuangan.

Lessee dan lessor diharuskan untuk mengungkapkan informasi yang relevan mengenai pembayaran sewa, rental kontinjen, dan persyaratan perjanjian sewa.

Dengan demikian, pemangku kepentingan dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang posisi keuangan perusahaan dan dampak dari transaksi sewa yang dilakukan.

Untuk mempermudah penerapan PSAK 30 dalam praktik akuntansi, penggunaan software akuntansi yang tepat sangat dianjurkan.

Kledo, sebagai software akuntansi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, dapat membantu dalam mengelola transaksi sewa dengan lebih efisien.

Dengan fitur-fitur yang mendukung pengklasifikasian sewa, pengungkapan yang sesuai, dan laporan keuangan yang lengkap, Kledo menjadi solusi ideal bagi perusahaan yang ingin memastikan kepatuhan terhadap PSAK 30 dan meningkatkan kualitas laporan keuangan mereka.

Jika tertarik, Anda bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan ini.

sugi priharto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

15 − fourteen =