Kita semua tahu bahwa konten sangatlah penting untuk strategi marketing. Namun, membuat sendiri memerlukan waktu yang lama.
Meski kita perlu membuat konten yang original untuk mendukung pertumbuhan bisnis, tapi terus mengikuti permintaan audiens bisa menjadi hal yang menantang.
Karena itulah, sekarang ini banyak bisnis yang menerapkan strategi content curation. Jadi, alih-alih membuat konten sendiri, Anda memilih dari konten yang sudah ada.
Bagaimana caranya?
Pada artikel ini, kami akan membahas apa itu content curation, bedanya dengan content creation, dan cara serta tips melakukannya.
Apa itu Content Curation?
Content curation adalah proses memilih dan mendistribusikan artikel serta informasi yang relevan dan berkualitas tinggi mengenai suatu topik tertentu, untuk menarik perhatian dan memberikan informasi kepada audiens.
Strategi content curation yang kuat kini menjadi semakin penting bagi dunia bisnis, di mana 60% pemasar B2B yang disurvei percaya bahwa content curation membantu menghasilkan konten yang mampu menarik perhatian audiens.
Konten yang dikurasi sebaiknya mencakup beragam sumber, seperti:
- Tulisan orisinal dan konten dari pihak ketiga
- Kurasi berita
- Jurnal industri
- Blog
- Karya dari para pemikir dan ahli di bidangnya.
Baca Juga: Apa itu Content Marketing? Berikut Pembahasan Lengkap dan Tipsnya
Perbedaan Content Curation dan Content Creation
Content curation berbeda dengan content creation karena menggunakan konten yang sudah ada dan dibuat oleh pihak lain.
Seni dalam content curation terletak pada kemampuan menemukan konten terbaik dan menyajikannya dengan cara yang bermanfaat bagi audiens.
Sementara itu, content creation adalah proses menciptakan konten orisinal oleh diri sendiri. Ini bisa berupa menulis artikel atau postingan media sosial, mengambil foto, membuat desain grafis, atau merekam video maupun podcast.
Dibandingkan content curation, content creation umumnya membutuhkan lebih banyak waktu dan usaha.
Sebab, Anda harus mengembangkan ide dan pemikiran sendiri lalu mengemasnya menjadi konten yang menarik dan relevan bagi target audiens Anda.
Baca Juga: Content Mapping: Pengertian dan Langkah Membuatnya
5 Manfaat Utama dari Content Curation

Content curation menawarkan berbagai manfaat bagi pemasar yang ingin terhubung secara lebih efektif dengan audiens mereka.
Berikut adalah beberapa keuntungan utamanya:
1. Meningkatkan kredibilitas
Dengan secara rutin membagikan konten kurasi yang bagus dan relevan terhadap topik yang penting bagi audiens Anda, brand Anda dapat membangun kredibilitas dan kepercayaan.
Menggunakan konten dari pihak ketiga memungkinkan brand Anda menunjukkan kepemimpinan pemikiran (thought leadership) dan komitmen untuk tetap berada di garis depan industri.
Membangun citra sebagai pemimpin pemikiran dapat memberikan dampak nyata terhadap hasil bisnis.
Berdasarkan studi, LinkedIn dan Edelman, 49% pengambil keputusan B2B menyatakan bahwa kepemimpinan pemikiran memengaruhi keputusan pembelian mereka.
2. Lebih murah
Content curation bisa menjadi cara yang hemat biaya untuk mengisi kebutuhan konten Anda dengan materi berkualitas tinggi.
Dengan memanfaatkan sumber eksternal, Anda bisa mengurangi jumlah konten orisinal yang perlu Anda produksi sendiri, tanpa berkompromi dengan kualitas.
Hal ini akan membuat anggaran untuk produksi konten orisinal menjadi lebih efisien, terutama jika Anda bekerja sama dengan penulis lepas.
Bagi organisasi yang ingin menjangkau audiens global, content curation juga dapat menjadi cara ekonomis untuk menampilkan materi dalam bahasa lokal target pasar, tanpa harus menyewa penulis atau jasa penerjemah.
Mengkurasi konten multibahasa bisa menjadi pelengkap strategi pemasaran konten global yang efektif, karena menghemat waktu karyawan sekaligus mengurangi biaya perusahaan.
3. Lebih cepat dibanding membuat konten sendiri
Selain hemat biaya, content curation juga hemat waktu. Dengan mengkurasi konten dari sumber luar, Anda bisa mengurangi beban tim dalam membuat dan menyunting konten orisinal.
Sehingga, brand Anda bisa merespons topik atau isu terkini secara cepat, tanpa khawatir artikel buatan sendiri akan ketinggalan zaman waktu terbit.
4. Memanfaatkan keahlian industri
Mengambil wawasan dari para ahli dan pelaku industri yang berpengaruh adalah cara yang sangat baik untuk memberikan nilai tambah kepada audiens Anda.
Dengan mengandalkan informasi dari sumber terpercaya dan pemimpin global, Anda bisa menawarkan perspektif yang lebih luas dan wawasan mendalam kepada pelanggan.
5. Selalu up-to-date dengan tren industri
Content curation memungkinkan Anda tetap mengikuti perkembangan tren industri.
Dengan secara konsisten memantau dan memilih konten relevan dari berbagai sumber, Anda dapat memahami apa yang sedang terjadi dalam industri secara real-time.
Hal ini memastikan bahwa konten Anda tetap aktual, relevan, dan mampu menarik perhatian audiens.
Selalu mengikuti tren juga membantu Anda menyesuaikan strategi pemasaran dan penawaran secara proaktif, menjaga daya saing, dan memposisikan brand Anda sebagai pemimpin inovatif di bidangnya.
Baca Juga: Ingin Jadi Content Writer? Yuk Cek Keuntungannya Di Sini
Cara Melakukan Content Curation untuk Bisnis Anda
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk mulai melakukan content curation dalam bisnis Anda:
1. Tentukan porsi konten yang Akan dikurasi
Langkah pertama adalah menentukan berapa persen konten yang akan Anda buat sendiri dan berapa persen yang akan Anda kurasi dari sumber lain.
Anda juga bisa menentukan proporsi konten berdasarkan sumber platform.
Misalnya, Anda memutuskan untuk mengkurasi 70% dari total konten, dengan 60% di antaranya berasal dari Twitter dan 40% dari Instagram.
Tidak ada rumus pasti mengenai persentase yang ideal. Karena itu, cobalah berbagai kombinasi dan lihat mana yang menghasilkan keterlibatan (engagement) tertinggi dari audiens Anda.
2. Identifikasi topik
Kedua, tentukan topik-topik yang ingin Anda kurasi. Ini akan mempermudah pencarian konten dan memastikan variasi konten yang menarik bagi audiens.
Anda bisa memilih topik yang sangat spesifik sesuai industri, atau mengambil pendekatan yang lebih luas dengan memilih topik yang masih relevan dengan brand Anda.
3. Temukan sumber konten
Ketiga, cari berbagai sumber konten untuk memperluas jangkauan audiens dan menjaga mereka tetap tertarik.
Beberapa strategi populer dalam mencari sumber konten adalah:
- Membagikan ulang konten media sosial: Anda bisa membagikan ulang konten dari platform populer seperti Instagram atau Twitter. Kumpulkan daftar hashtag yang relevan dengan industri Anda dan cari konten yang sesuai dengan tag tersebut. Untuk industri profesional, LinkedIn juga bisa menjadi sumber yang kaya untuk konten kurasi.
- Riset manual: Baca publikasi online yang relevan dengan industri Anda untuk mengikuti tren dan strategi terbaru di bidang tersebut.
- Menggunakan alat content curation: Gunakan alat yang memungkinkan Anda melihat postingan dari situs web yang telah Anda pilih, sehingga proses pencarian konten menjadi lebih efisien.
4. Bagikan kepada audiens Anda
Publikasikan konten yang telah Anda kurasi kepada audiens. Agar lebih hemat waktu, sebaiknya gunakan alat penjadwalan konten untuk mengatur publikasi secara massal, baik harian maupun mingguan.
Pilih alat yang memiliki ekstensi browser agar Anda bisa langsung menjadwalkan konten saat sedang berselancar mencari materi.
5. Analisis hasilnya
Terakhir, pantau sejauh mana audiens Anda berinteraksi dengan konten yang telah dikurasi.
Dari sini, Anda bisa mengetahui jenis topik atau sumber mana yang paling menarik minat audiens.
Misalnya, jika Anda melihat bahwa audiens paling aktif merespons konten tentang topik tertentu, maka Anda bisa menyesuaikan rencana konten Anda untuk lebih banyak membahas topik tersebut ke depannya.
Baca Juga: Strategi Digital Marketing: Jenis, Proses, dan Contohnya
8 Tips Menjalankan Content Curation

Content curation dapat membantu Anda terhubung dengan audiens dan meningkatkan interaksi, tetapi harus dilakukan dengan cara yang tepat.
Setelah memahami pentingnya konten yang dikurasi dan bagaimana konten tersebut bisa mendukung bisnis Anda di media sosial, berikut beberapa tips yang dapat Anda terapkan:
1. Pilih konten yang berkualitas
Saring dan evaluasi setiap konten yang ingin Anda bagikan.
Meskipun Anda sudah mempercayai sumbernya, tetap baca seluruh artikel terlebih dahulu untuk memastikan konten tersebut sesuai dengan brand image Anda.
Pilih konten berkualitas tinggi yang memberikan nilai tambah bagi audiens Anda.
2. Sesuaikan dengan audiens Anda
Evaluasi apakah konten tersebut relevan dengan kebutuhan audiens Anda.
Apakah konten tersebut bisa membantu mereka menyelesaikan masalah? Apakah konten tersebut memberikan pemahaman baru terkait bisnis atau industri Anda?
Jika ragu, tanyakan kepada audiens atau minta pendapat mereka. Ajukan pertanyaan yang spesifik agar bisa memicu percakapan yang lebih dalam dan meningkatkan engagement.
3. Variasikan sumber dan jenis konten
Jangan hanya membagikan konten dari satu sumber yang sama terus-menerus. Hindari juga mencantumkan banyak konten dari satu sumber dalam satu postingan, email, atau artikel.
Gunakan berbagai jenis konten, seperti:
- Video pendek
- Video panjang
- Kutipan dari e-book
- Rekomendasi produk
- Artikel
- Infografik
- Resep atau musik, tergantung pada relevansi dengan brand Anda.
4. Tambahkan sentuhan pribadi
Saat membagikan konten dari pihak lain, berikan konteks tambahan dari sudut pandang brand Anda. Sebab, audiens harus memahami alasan Anda membagikan konten tersebut.
Menjelaskan alasan pemilihan konten adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa Anda selektif dan peduli, meskipun tidak membuat kontennya sendiri.
Ini adalah peluang untuk menyisipkan suara dan kepribadian brand Anda ke dalam konten.
Kunci agar content curation terasa seperti content creation adalah dengan menyertakan perspektif dan karakter brand Anda.
5. Pantau interaksi
Tips selanjutnya adalah melacak bagaimana audiens berinteraksi dengan konten Anda agar Anda bisa terus menyempurnakan strategi kurasi.
Gunakan alat analitik dari media sosial, email, dan traffic situs web untuk mengetahui jenis konten apa yang paling banyak menarik perhatian.
Lihat tautan mana yang paling banyak diklik, topik apa yang mendapatkan komentar, dan gunakan sinyal-sinyal tersebut untuk merancang strategi berikutnya.
6. Libatkan tim Anda
Melibatkan tim dalam proses kurasi konten tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menciptakan keberagaman konten.
Setiap anggota tim membawa sumber dan perspektif yang berbeda, yang akan memperkaya variasi konten.
Selain itu, anggota tim yang memang sudah terbiasa mengonsumsi konten digital bisa menjadi aset dalam menemukan materi kurasi yang relevan.
7. Rencanakan konten Anda
Buat jadwal kurasi konten agar prosesnya terstruktur. Rancang campuran konten Anda, baik yang bersifat “evergreen” (selalu relevan kapan pun diposting) maupun konten yang terkait dengan peristiwa atau tren tertentu.
Konten kedua harus dipublikasikan sebelum momen tersebut berlalu.
Dengan perencanaan, Anda bisa menggunakan alat penjadwalan untuk media sosial, email, atau blog agar postingan berjalan otomatis dan tepat waktu.
8. Berikan kredit
Selalu beri kredit kepada pembuat konten asli dengan menandai mereka di media sosial atau mencantumkan nama mereka dalam teks atau email Anda.
Pastikan juga Anda memiliki izin untuk membagikan konten tersebut. Memberikan kredit bukan hanya soal etika, tetapi juga dapat memperkuat hubungan Anda dengan brand atau individu yang memiliki nilai yang sejalan.
Baca Juga: Belajar Internet Marketing Untuk Para Pemilik Bisnis
Contoh Content Curation
1. Blog

Blog “The Content Marketing Institute” secara rutin menerbitkan rangkuman informasi utama dari berbagai pakar industri, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukan konten yang relevan dengan cepat.
Format ini menawarkan nilai yang signifikan bagi pembaca dengan menghemat waktu mereka.
Alih-alih mencari melalui sumber yang tak terhitung jumlahnya, mereka dapat mengakses daftar artikel yang dikurasi dengan baik di satu tempat.
Selain itu, rangkuman ini sering menyoroti berbagai sudut pandang, yang memperkaya pemahaman pembaca tentang topik tersebut dan membuat mereka tetap terlibat dengan blog tersebut.
2. Social media post

Dalam contoh ini, Nigel Brown mengkurasi sebuah artikel tentang RFID (identifikasi frekuensi radio) dalam retail yang ditulis oleh Tony D’Onofrio untuk Loss Prevention Media.
Di postingan ini, Nigel merangkum hal-hal penting dan juga menyertakan tautan ke artikel asli.
Dengan begini, pengikut Nigel akan memperoleh konten yang menarik, dan Nigel tidak perlu membuat konten dari nol.
Baca Juga: Contoh Strategi Pemasaran Terbaik dan Cara Membuatnya
Kesimpulan
Content curation merupakan alat yang ampuh untuk meningkatkan visibilitas merek dan engagement audiens, membangun otoritas, serta menumbuhkan komunitas.
Dengan memadukan konten yang dikurasi dengan konten original, merek dapat meningkatkan online presence mereka secara signifikan.
Jangan lupa untuk mengelola transaksi dan keuangan Anda secara akurat dengan aplikasi kasir Kledo POS, karena keuangan yang sehat adalah dasar dari pertumbuhan bisnis yang lancar.
Dengan Kledo POS, Anda bisa menikmati fitur-fitur lengkap seperti pelaporan keuangan, manajemen inventaris, dan masih banyak lagi dengan satu harga yaitu Rp39.999 saja.
Yuk, coba Kledo POS sekarang juga lewat tautan ini!