Food court atau pujasera (pusat jajanan serba ada) adalah salah satu bentuk bisnis di bidang FnB, di mana banyak penjual makanan dan minuman yang berkumpul di satu tempat. Bentuk bisnis ini sering dijumpai di area-area ramai seperti di dalam dalam pusat perbelanjaan, bandara, universitas, atau bahkan berdiri sendiri.
Food court menawarkan area makan dengan jenis layanan self-service, di mana pembeli tinggal memesan di salah satu vendor, lalu membawa makanannya ke area makan.
Tidak sedikit orang yang tertarik untuk membuka bisnis food court, terutama karena potensi keuntungannya. Namun tetap saja, ada hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memulai bisnis ini. Apa saja?
Artikel ini akan membahas tentang bisnis food court, mulai dari asal usul, ciri-ciri, langkah-langkah memulai, hingga tips mengelolanya.
Asal Muasal Bisnis Food Court
Konsep bisnis food court pertama kali digagas pada tahun 1960-an oleh Rouse Company, sebuah perusahaan pembangun mall terdepan kala itu. Rouse Company awalnya mencoba konsep ini di Plymouth Meeting Mall di tahun 1971, tapi mereka gagal karena ukuran food court yang terlalu kecil dan kurangnya variasi.
Namun, Rouse Company tidak langsung menyerah hingga percobaan mereka di Paramus Park Mall, New Jersey pada tahun 1974 akhirnya membuahkan hasil.
Konsep food court pun terus berevolusi seiring waktu. Di negara asalnya kini, food court melahirkan konsep food hall. Sementara itu, di Jakarta, food court telah bertransformasi menjadi konsep food-park, di mana vendor makanan berkumpul di area terbuka seperti di taman.
Baca Juga: 10 Tips Mengelola Bisnis FnB agar Semakin Sukses dan Berkembang
Ciri-Ciri Bisnis Food Court dan Perbedaannya dengan Restoran
Ukuran
Pujasera dan restoran punya perbedaan dalam ukuran dan tata letak. Food court biasanya berupa area terbuka yang luas, yang di dalamnya berdiri beragam kios makanan atau konter-konter.
Setiap kios biasanya relatif kecil, hanya cukup untuk area dapur dan meja layanan, karena kebanyakan area digunakan untuk tempat duduk. Total area food court bisa sangat luas, tetapi dibagi di antara banyak vendor.
Sementara itu, restoran biasanya menempati ruang khusus dan terdiri dari tidak hanya dapur tetapi juga tempat duduk dan area makan, toilet, dan mungkin ruang tambahan seperti bar atau teras luar ruangan. Ukuran restoran sangat bervariasi, dari bistro dan kafe kecil hingga tempat makan bertingkat yang besar.
Suasana
Suasana di food courts dan restoran sangat jauh berbeda. Pujasera yang biasanya ditemukan di pusat perbelanjaan atau kompleks komersial besar, menawarkan suasana yang santai dan ramai.
Biasanya, suasananya di pujasera sangat berisik dan sibuk, dengan tingkat pergantian pelanggan yang tinggi. Tempat duduknya bersifat komunal, dan biasanya minim dekorasi. Jika ada dekorasi pun, biasanya lebih mengedepankan fungsi daripada gaya.
Sementara itu, restoran baik itu restoran cepat saji, restoran casual, atau restoran mewah, menyediakan suasana yang lebih terkendali dan berbeda. Restoran cepat saji dirancang untuk layanan cepat, tetapi tetap menawarkan pengalaman yang lebih personal daripada pujasera.
Restoran casual memiliki suasana yang santai, banyak dekorasi yang unik di bangunannya, dan biasanya memutar musik untuk meningkatkan suasana. Sementara itu, restoran mewah fokus menciptakan suasana yang mewah dan canggih, dengan dekorasi kelas atas dan pencahayaan yang nyaman.
Baca Juga: 7 Ide Konsep Restoran dan Tips Memilihnya
Menu
Dalam hal menu, food court memiliki ciri khasnya tersendiri. Ragam makanan di pujasera jauh lebih bervariasi, karena mereka terdiri dari berbagai vendor di satu tempat.
Namun, biasanya vendor fokus menyajikan makanan yang mudah disiapkan seperti ayam, mie, tumisan, dan makanan cepat saji. Ini karena kecepatan dan kenyamanan adalah aspek yang harus mereka prioritaskan.
Sementara itu, restoran (apa pun jenisnya), biasanya memiliki variasi makanan yang lebih sedikit. Restoran juga mengedepankan cita rasa dan kualitas pelayanan, jadi layanannya mungkin lebih lambat.
Layanan
Di pujasera, biasanya pelanggan perlu datang ke meja layanan setiap vendor, langsung membayar, lalu membawa makanan ke meja komunal. Interaksi antara karyawan dengan pelanggan sangat minim, karena karyawan fokus memberikan layanan yang cepat dan akurat.
Sementara itu, layanan di restoran biasanya lebih bersifat personal, dan orang-orang bisa makan dengan lebih santai. Biasanya, karyawan yang akan menerima pesanan, mengantarkan makanan, lalu menerima pembayaran di akhir sesi.
Alkohol
Food court biasanya tidak menjual alkohol karena ada di area terbuka dan model tempat duduknya komunal. Karena itu, memantau konsumsi alkohol di area seperti ini akan sangat sulit. Selain itu, jenis pelanggan yang pujasera layani juga beragam, termasuk anak-anak.
Sementara itu, restoran lebih bebas menjual alkohol daripada pujasera, apalagi di restoran dengan konsep fine-dining. Biasanya mereka memiliki lisensi yang diperlukan dan karyawan yang terlatih untuk menyajikan dan memantau konsumsi alkohol.
Baca Juga: 9 Kesalahan Mengelola Usaha FnB yang Harus Anda Hindari
Langkah-Langkah Memulai Bisnis Food Court
1. Memilih konsep
Salah satu faktor penunjang kesuksesan bisnis pujasera adalah kejelasan dan relevansinya dengan konsep. Meski Anda bisa saja mendirikan pujasera tanpa tema yang spesifik, tapi dengan menentukan satu tema akan membuat Anda lebih muda dalam mengambil langkah selanjutnya.
Begitu Anda menentukan tema, Anda akan memiliki bayangan akan target pasar dan vendor makanan mana saja yang ideal dengan bisnis Anda. Contohnya, Anda memilih food court dengan tema kuliner Indonesia dan western yang menyasar target pasar dari kalangan menengah. Anda pun bisa memilih vendor dengan makanan yang sesuai dan harga menu yang cocok untuk kalangan menengah.
2. Menentukan lokasi
Untuk bisnis FnB mana pun, lokasi adalah faktor penting yang menentukan kesuksesan. Pilihlah lokasi yang mudah dijangkau dan punya lalu lintas yang ramai. Pastikan lokasi pilihan Anda sesuai dengan demografi dan kebiasaan dari target audiens Anda.
Misalnya, jika tujuan Anda adalah menarik pekerja kantor, Anda bisa membuka food court di distrik bisnis. Tapi, jika target Anda adalah para turis, maka mendirikan food court yang berdiri sendiri di lokasi pusat kota bisa menjadi pilihan tepat. Untuk tips lebih lanjut dalam memilih lokasi bisnis, Anda bisa mengunjungi artikel ini.
3. Analisis kompetitor
Analisis menyeluruh terhadap persaingan sangat penting untuk keberhasilan food court Anda. Dengan memahami kondisi pasar dan mempelajari kekuatan dan kelemahan pesaing Anda, Anda dapat menyempurnakan proposal bisnis.
Luangkan waktu untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, dan keberhasilan kompetitor. Analisis ini akan memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi kesalahan yang harus Anda hindari, praktik terbaik yang harus Anda adopsi, dan peluang yang dapat Anda manfaatkan.
Pemahaman tentang sektor ini akan memungkinkan Anda untuk membangun strategi yang solid dan menganalisis tren pasar, sehingga Anda dapat bertahan dan berkembang di dunia food court yang kompetitif.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Daya Saing untuk Bisnis Lebih Baik
4. Mengoptimalkan pengelolaan
Kesuksesan bisnis food court bergantung pada pengelolaan yang baik. Untuk menjaga kelancaran arus pelanggan, sediakan ruang kerja yang memadai untuk pemilik restoran, dan ciptakan penataan tempat yang efisien.
Anda bisa menetapkan zona layanan dengan baik, tatak letak dapur yang matang, dan membantu koordinasi lancar antara berbagai penyedia layanan. Anda juga bisa menentukan rute untuk delivery dan take away. Dengan begitu, Anda dapat menjamin pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan mempermudah vendor di sana.
5. Digitalisasikan food court Anda
Di era digital saat ini, menggabungkan food court dan teknologi adalah suatu keharusan. Meski umumnya food court fokus menyediakan makanan untuk dimakan di tempat, tapi dengan berkembangnya teknologi seperti aplikasi pesan antar, banyak masyarakat yang ingin memesan dari rumah.
Karena itu, Anda bisa berkoordinasi dengan para vendor untuk menggunakan aplikasi pemesanan daring, platform pengiriman, dan tentu saja, mempromosikan mereka di media sosial.
6. Mengukur, menganalisis, dan beradaptasi
Bisnis kuliner terus berkembang, dan upaya Anda tidak berakhir meski pujasera Anda sudah berdiri dan beroperasi. Kebutuhan konsumen dan tren pasar terus berubah, jadi Anda harus lebih memperhatikannya.
Anda perlu mengukur kesuksesan Anda, menganalisis seleran konsumen, dan perubahan industri. Dengan begitu, bisnis Anda akan lebih sukses dan bertahan lebih lama.
Baca Juga: Pengertian Analisis Operasional, Cara Kerja, Fungsi, & Tips Melakukannya
Tips Mengelola Bisnis Food Court
Mengelola bisnis foodcourt di mana Anda harus bekerja sama dengan berbagai vendor berbeda tentunya akan memiliki tantangannya tersendiri. Karena itu, berikut ini adalah beberapa tips dalam mengelola bisnis food court:
- Menjaga Kualitas Tetap Konsisten: Sulit untuk memastikan vendor yang beragam menjaga konsistensi kualitasnya. Karena itu, Anda bisa menetapkan standar kualitas yang harus vendor patuhi dan melakukan evaluasi rutin.
- Menangani Jam Sibuk: Sudah bukan rahasia kalau pujasera di jam makan siang di akhir minggu akan sangat penuh. Bahkan, pengunjung bisa kesulitan menemukan tempat duduk. Untuk itu, Anda bisa mengimplementasikan sistem manajemen antrean yang efisien, mempercepat layanan, dan mengoptimalkan manajemen meja.
- Menjaga Kebersihan: Terapkan protokol kebersihan yang ketat, latih karyawan untuk mematuhi praktik kebersihan, dan lakukan inspeksi kebersihan secara berkala.
- Beradaptasi Terhadap Tren Makanan: Lakukan riset pasar secara berkala untuk memahami makanan apa yang sedang populer. Anda bisa merotasi vendor atau mendorong mereka untuk berinovasi dan memperbarui menu.
- Memanfaatkan Teknologi: Teknologi seperti aplikasi kasir dapat membantu vendor Anda menangani pelanggan dengan cepat, menghitung pesanan secara akurat, dan membuat laporan penjualan.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Aplikasi Kasir FnB Untuk Bisnis yang Efisien
Kesimpulan
Food court adalah salah satu model bisnis FnB yang populer. Ketika idenya pertama kali dicetuskan, food court tidak serta merta langsung sukses dan menjadi sebesar sekarang.
Untuk mendukung kesuksesan bisnis food court Anda, jangan lupa menggunakan teknologi modern seperti aplikasi Kledo POS.
Kledo POS tidak hanya membantu vendor Anda mencatat transaksi dengan lebih cepat dan akurat, tapi juga membantu mereka mengelola inventaris, mendesain struk, mengatur inventaris, dan menerapkan diskon. Fitur-fitur ini tentunya akan membantu pengelolaan bisnis Anda dengan lebih baik.
Yuk, gunakan Kledo POS sekarang juga dengan tautan ini!
- Tertarik Buka Bisnis Food Court? Ini Cara dan Tips Memulainya! - 4 Desember 2024
- Forecast Penjualan Restoran: Pengertian dan Caranya - 3 Desember 2024
- Membuka Bisnis Restoran: Biaya Awal dan Tips Mendapatkannya - 2 Desember 2024