Salah satu tantangan terbesar bagi calon pengusaha bisnis retail adalah menghitung dengan tepat berapa modal awal yang diperlukan.
Modal ini tidak hanya mencakup biaya sewa tempat, renovasi, dan stok awal barang dagangan, tetapi juga berbagai pengeluaran lain seperti perizinan, gaji karyawan, pemasaran, hingga sistem penunjang seperti software kasir dan keamanan.
Tanpa perencanaan yang jelas, pengeluaran sering kali membengkak dan berisiko mengganggu keberlangsungan usaha di masa awal.
Oleh karena itu, penting bagi Anda yang ingin membuka toko retail untuk memahami secara rinci modal awal apa saja yang harus dipersiapkan agar bisnis dapat berjalan lancar sejak hari pertama.
Artikel ini akan membahas estimasi modal awal membuka bisnis retail serta rincian biaya yang Anda perlukan.
Estimasi Modal Awal Membuka Bisnis Retail
Kebutuhan | Estimasi Biaya (Rp) | Keterangan |
---|---|---|
Rencana bisnis | 1.000.000 – 5.000.000 | Bisa gratis jika Anda menulis sendiri. Biaya ini berlaku jika Anda menggunakan jasa konsultan/template |
Sewa tempat | 100.000 – 600.000 / m²/bln | Tergantung lokasi. Misalnya, di pusat perbelanjaan besar di kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, biaya sewa tergolong tinggi. |
Utilitas (listrik, air, internet) | 2.500.000 – 6.000.000 / bln | Merupakan biaya rata-rata untuk toko kecil–menengah |
Sistem keamanan | 2.000.000 – 15.000.000 | Termasuk sistem dasar seperti CCTV sederhana. Jika ingin paket lengkap dengan alarm, sensor gerak, dan monitoring online, biayanya bisa lebih dari Rp10 juta. |
Perizinan & legalitas | 1.000.000 – 10.000.000 | Meliputi pembuatan NIB, izin usaha, serta asuransi usaha jika diperlukan. |
Karyawan – Staf toko | 3.000.000 – 5.000.000 / bln | Sesuai jabatan dan UMR daerah |
Karyawan – Supervisor/Asisten Mgr | 5.000.000 – 8.000.000 / bln | Tergantung pengalaman |
Karyawan – Manajer toko | 8.000.000 – 15.000.000 / bln | Tergantung skala usaha |
Jasa profesional | 500.000 – 5.000.000 / bln | Misalnya seperti jasa kebersihan atau jasa akuntansi |
Stok awal (inventori) | 50.000.000 – 500.000.000 | Bergantung jenis produk & skala |
Pemasaran ( | 2.000.000 – 15.000.000 | Termasuk media sosial, branding, desain logo, spanduk, hingga dekorasi toko. Jika menyewa social media manager, biayanya sekitar Rp4 juta – Rp8 juta per bulan. |
Sistem POS retail | 300.000 – 1.000.000 / bln | Software POS retail di Indonesia umumnya mulai dari Rp300.000 – Rp1 juta per bulan, tergantung fitur. |
Hardware POS | 5.000.000 – 15.000.000 | Biaya tambahan untuk hardware seperti tablet, printer struk, dan barcode scanner sekitar Rp5 juta – Rp15 juta. |
Website & hosting | 2.000.000 – 10.000.000 + 200.000 – 500.000/bln | Jika ingin terintegrasi dengan toko online, biaya pembuatan website + hosting mulai dari Rp2 juta – Rp10 juta, dengan biaya bulanan sekitar Rp200.000 – Rp500.000. |
Dekorasi & peralatan toko | 20.000.000 – 100.000.000 | Cat, rak, meja kasir, renovasi |
Total Perkiraan Modal Awal | 100.000.000 – 500.000.000+ | Sangat bervariasi tergantung jenis toko dan skala usaha. |
Baca Juga: Retail Predictive Analytics: Manfaat & Cara Menggunakannya
Rincian Modal Awal Bisnis Retail
1. Rencana bisnis
Menyusun rencana bisnis sebenarnya tidak memerlukan biaya jika Anda membuatnya sendiri.
Namun, jika Anda memilih untuk membeli template atau menggunakan jasa konsultan, biayanya bisa berkisar mulai dari Rp1 juta hingga Rp5 juta, tergantung kebutuhan.
Rencana bisnis sangat penting dalam menghitung modal awal membuka toko retail. Dengan rencana bisnis, semua perhitungan biaya tertata rapi di satu tempat.
Selain itu, saat Anda ingin benar-benar menjalankan usaha, dokumen ini juga bisa membantu dalam mengajukan pendanaan, pinjaman bank, maupun menarik investor.
2. Biaya sewa dan utilitas
Biaya sewa
Untuk biaya sewa ruko atau tempat usaha, sangat bervariasi tergantung lokasi.
Misalnya, di Jakarta atau Surabaya, harga sewa ruko bisa berkisar Rp100.000 – Rp250.000 per m² per bulan untuk area perumahan atau pinggir jalan, sedangkan di pusat perbelanjaan besar bisa mencapai Rp300.000 – Rp600.000 per m² per bulan.
Untuk toko kecil–menengah dengan luas sekitar 50–100 m², berarti Anda perlu menyiapkan Rp5 juta – Rp30 juta per bulan hanya untuk sewa.
Sewa ini biasanya menjadi komponen biaya terbesar dalam membuka toko retail.
Karena itu, sebaiknya Anda menyiapkan modal sewa tidak hanya untuk 1 bulan, melainkan minimal 6 bulan hingga 2 tahun, agar usaha tetap aman dan tidak terganggu biaya operasional mendadak.
Jika ingin lebih hemat, Anda bisa memilih lokasi di luar kota besar, atau memulai dengan toko berukuran lebih kecil agar tetap bisa memanfaatkan potensi traffic.
Alternatif lain adalah membuka pop-up store (toko sementara) di lokasi strategis untuk menguji pasar sebelum benar-benar berkomitmen pada kontrak sewa jangka panjang.
Walau biaya sewa di area premium cenderung lebih tinggi, biasanya kompensasinya adalah arus pelanggan yang jauh lebih besar.
Biaya utilitas
Selain sewa, Anda juga perlu memperhitungkan biaya utilitas bulanan.
Untuk toko kecil–menengah, listrik di Indonesia rata-rata menghabiskan Rp2 juta – Rp5 juta per bulan, tergantung penggunaan AC, lampu, dan peralatan lain.
Biaya internet berkisar Rp300 ribu – Rp1 juta per bulan, sementara air dan telepon biasanya lebih kecil, sekitar Rp100 ribu – Rp500 ribu per bulan.
Baca Juga: Manfaat, Jenis, dan Contoh Program Loyalitas Bisnis Retail
3. Perangkat dan instalasi sistem keamanan

Keamanan sering kali tidak menjadi prioritas utama saat merencanakan pembukaan toko retail, padahal perannya sangat penting dalam melindungi keuntungan bisnis.
Kerugian akibat pencurian dapat memengaruhi margin laba, sehingga Anda perlu memikirkan tindakan pencegahan sejak awal.
Biaya sistem keamanan di Indonesia cukup bervariasi.
- Untuk paket dasar, seperti CCTV sederhana dengan 2–4 kamera, biayanya sekitar Rp2 juta – Rp5 juta.
- Jika menggunakan sistem yang lebih canggih, dengan kamera HD, sensor gerak, dan monitoring 24 jam, biayanya bisa mencapai Rp10 juta – Rp20 juta atau lebih.
- Tambahan biaya instalasi biasanya berkisar Rp500 ribu – Rp2 juta
- Paket monitoring online dapat dikenakan biaya bulanan Rp200 ribu – Rp500 ribu.
- Untuk perlindungan perangkat (seperti komputer kasir dan server), lisensi antivirus berkisar Rp300 ribu – Rp700 ribu per tahun.
Sebaiknya, pilih sistem keamanan yang sesuai dengan kebutuhan toko, seperti tata letak ruangan, area yang rawan, dan nilai inventori.
Pilih sistem yang bisa berkembang seiring pertumbuhan bisnis dan pastikan memiliki fitur remote monitoring agar pemilik bisa memantau toko secara real-time dari smartphone.
Jika biaya pemasangan menjadi kendala, Anda bisa mencoba menegosiasikan dengan pemilik ruko atau pihak pengelola pusat perbelanjaan.
Ada kalanya pemilik gedung bersedia menanggung sebagian biaya instalasi sistem keamanan demi menjaga properti mereka tetap aman.
Jika Anda merasa perlu merekrut satpam atau petugas keamanan, biayanya juga bervariasi.
Di Indonesia, gaji satpam rata-rata Rp3 juta – Rp5 juta per bulan, tergantung pengalaman, jam kerja, dan sistem penggajian (langsung oleh perusahaan atau melalui outsourcing).
4. Perizinan, legalitas, dan asuransi
Biaya pendirian badan usaha
Sebelum membuka toko retail, Anda perlu menentukan bentuk badan usaha yang akan digunakan. Pilihan yang umum di Indonesia antara lain:
- Usaha Perorangan – proses sederhana dan biaya relatif murah.
- CV (Commanditaire Vennootschap): Cocok untuk usaha menengah.
- PT (Perseroan Terbatas): Bentuk usaha resmi dengan struktur lebih kompleks.
- PT Perorangan: Opsi lebih sederhana dengan biaya legalitas lebih rendah.
Pemilihan bentuk usaha akan memengaruhi pajak, tanggung jawab hukum, hingga kebutuhan asuransi.
Jika masih ragu, Anda bisa berkonsultasi dengan notaris atau konsultan hukum bisnis.
Biaya perizinan usaha
Untuk bisa beroperasi secara legal, toko retail di Indonesia wajib memiliki izin tertentu, seperti:
- NIB (Nomor Induk Berusaha) – gratis melalui sistem OSS.
- SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) – saat ini terintegrasi ke dalam NIB.
- Izin lokasi usaha atau sertifikat laik fungsi (jika diperlukan oleh pemda).
- Izin usaha tambahan khusus jika menjual produk tertentu (misalnya makanan, obat, kosmetik).
- Sertifikat BPOM atau Halal (bila menjual produk F&B atau kosmetik).
Asuransi usaha
Tidak wajib, tetapi disarankan untuk melindungi aset toko. Premi asuransi usaha di Indonesia berkisar Rp2 juta – Rp5 juta per tahun, tergantung cakupan perlindungan (kebakaran, pencurian, kerusakan, dan lain-lain).
Baca Juga: 10 Strategi Untuk Meningkatkan Keuntungan Toko Retail
5. Biaya perekrutan & pengelolaan karyawan

Komponen selanjutnya dalam membuka bisnis retail adalah merekrut staf yang tepat, dan gaji mereka harus masuk ke dalam perhitungan modal awal.
Rata-rata gaji karyawan toko di Indonesia (tergantung kota/UMR dan pengalaman):
- Staf Penjualan (Sales Associate): Rp3 juta – Rp5 juta per bulan.
- Supervisor/Asisten Manajer Toko: Rp5 juta – Rp8 juta per bulan.
- Manajer Toko: Rp8 juta – Rp15 juta per bulan.
Jumlah karyawan yang dibutuhkan tergantung cara Anda mengoperasikan toko. Jika hanya ada satu kasir, mungkin cukup 1–2 staf.
Namun untuk toko dengan traffic tinggi, Anda mungkin memerlukan lebih banyak staf agar pelayanan tetap maksimal.
6. Jasa profesional
Toko retail membutuhkan pembersihan rutin dan juga pengelolaan pajak. Namun, biasanya Anda tidak akan mempekerjakan cleaning service atau akuntan tetap secara full-time.
Karena itu, Anda bisa mempertimbangkan biaya jasa profesional dari pihak luar.
Meskipun tugas ringan seperti menyapu atau merapikan bisa dilakukan oleh staf toko, tetap diperlukan jasa kebersihan profesional untuk pembersihan mendalam (deep cleaning) agar toko tetap terawat.
Idealnya, toko dibersihkan secara menyeluruh seminggu sekali. Biaya jasa kebersihan di Indonesia bervariasi tergantung luas toko dan penyedia jasa, mulai dari Rp500.000 – Rp1.500.000 per bulan untuk toko kecil-menengah.
Untuk jasa akuntansi atau konsultan pajak, biaya juga bervariasi. Seorang akuntan freelance bisa mengenakan tarif sekitar Rp1 juta – Rp3 juta per bulan, sedangkan konsultan pajak atau akuntan berpengalaman bisa mencapai Rp5 juta – Rp10 juta per bulan.
Walau terasa mahal, menyewa jasa profesional bisa menghemat waktu sekaligus mengurangi risiko kesalahan dalam pencatatan keuangan dan pelaporan pajak.
Baca Juga: Cara Mengukur dan Meningkatkan 7 KPI Keuangan Bisnis Retail
7. Biaya stok awal

Stok awal merupakan salah satu biaya terbesar sekaligus terpenting saat membuka toko retail.
Besarannya sangat bergantung pada jenis produk yang akan dijual dan strategi penjualan Anda.
Beberapa pertanyaan yang perlu Anda pertimbangkan:
- Produk apa saja yang akan dijual? (fashion, kosmetik, sembako, elektronik, dsb.)
- Berapa jumlah stok yang harus tersedia untuk tiap produk? Idealnya minimal persediaan untuk 3 bulan operasional.
- Berapa harga eceran yang berlaku di pasaran untuk produk tersebut?
Biasanya, harga dari supplier atau distributor baru akan lebih jelas setelah ada kontrak kerja sama. Namun, untuk perkiraan, Anda bisa menggunakan patokan margin.
Misalnya, jika sebuah produk dijual ke konsumen seharga Rp200.000, maka harga beli dari supplier mungkin sekitar Rp150.000 jika margin Anda 25%.
Dengan menghitung kebutuhan stok awal secara tepat, Anda bisa menghindari risiko overstock (stok menumpuk) atau stock out (stok kosong di rak).
8. Biaya marketing
Marketing, promosi, dan public relations (PR) merupakan komponen penting dalam anggaran awal bisnis retail.
Besaran biayanya sangat bergantung pada strategi yang Anda pilih, namun berikut beberapa hal yang perlu diperhitungkan:
Manajemen Media Sosial
Media sosial bisa menjadi sumber pendapatan tambahan sekaligus cara efektif mendatangkan pelanggan baru, baik ke toko offline maupun online (website atau marketplace).
Anda dapat mengelola konten organik sendiri, atau menjalankan iklan berbayar dengan target audiens tertentu.
Jika pengelolaan media sosial terlalu menyita waktu, Anda bisa mempertimbangkan menyewa jasa social media manager.
Di Indonesia, tarifnya bervariasi mulai dari Rp3 juta – Rp8 juta per bulan untuk pengelolaan konten, belum termasuk anggaran iklan (ads) yang bisa Anda tentukan sendiri, misalnya Rp2 juta – Rp10 juta per bulan tergantung target dan platform.
Branding dan Desain Logo
Membangun brand yang kuat sangat penting untuk daya saing jangka panjang.
Anda memang bisa membuat logo gratis menggunakan template online, tetapi investasi pada desain logo profesional akan memberikan nilai lebih untuk toko Anda.
Di Indonesia, jasa desain logo profesional biasanya berkisar antara Rp1 juta – Rp5 juta, tergantung kompleksitas.
Jika ditambah paket branding lain seperti strategi brand positioning, tone of voice, atau desain visual identity, biayanya bisa mencapai Rp10 juta – Rp20 juta.
Signage (Papan Nama dan Media Visual di Toko)
Setelah memiliki logo, Anda akan memerlukan signage untuk bagian luar toko (eksterior) maupun interior.
Biaya signage bervariasi, mulai dari Rp500 ribu untuk papan nama sederhana hingga lebih dari Rp20 juta untuk signage akrilik atau neon box berkualitas.
Perlu diingat, beberapa lokasi ruko atau pusat perbelanjaan punya aturan khusus mengenai desain papan nama agar seragam dengan tenant lain.
In-store Experience
Brand bukan hanya soal logo atau papan nama, tetapi juga pengalaman yang dirasakan pelanggan saat berada di toko Anda.
Agar pengalaman pelanggan dalam berbelanja semakin baik, Anda bisa mengadakan hal-hal ini:
- Fasilitas tambahan untuk pelanggan: Misalnya menyediakan minuman gratis, snack kecil, atau dekorasi khusus untuk meningkatkan kenyamanan. Biaya ini fleksibel sesuai konsep toko Anda.
- Seragam karyawan: Rp300 ribu – Rp500 ribu per orang, tergantung bahan dan desain.
- Pelatihan staf oleh konsultan eksternal: mulai Rp2 juta – Rp10 juta per sesi, tergantung materi dan jumlah peserta.
Baca Juga:
9. Investasi pada Sistem POS (Point of Sale)
Sistem POS termasuk dalam kategori biaya penting untuk modal awal toko retail.
POS retail modern tidak hanya berfungsi untuk menerima berbagai metode pembayaran (tunai, kartu debit, kartu kredit, QRIS, e-wallet, hingga NFC), tetapi juga dilengkapi dengan fitur laporan keuangan real-time dan manajemen persediaan.
Semua ini akan membantu meningkatkan penjualan sekaligus mengoptimalkan efisiensi operasional toko.
Di Indonesia, biaya langganan software POS biasanya mulai dari Rp200 ribu – Rp1 juta per bulan, tergantung fitur dan jumlah outlet.
Untuk perangkat keras (hardware) seperti tablet/iPad, printer struk, cash drawer, dan barcode scanner, harganya bisa berkisar Rp3 juta – Rp15 juta tergantung paket dan spesifikasi.
Dengan sistem POS yang tepat, Anda juga bisa langsung terhubung dengan software akuntansi seperti Kledo.
Kledo memiliki fitur-fitur di atas dan juga terintegrasi dengan software POS. Selain itu, Kledo juga menyediakan fitur purchasing, penghitungan aset tetap, dan juga biaya bisnis.
Anda bisa mencoba Kledo dengan klik gambar di bawah ini:
10. Platform e-commerce dan web hosting
Website kini menjadi kebutuhan penting di dunia retail modern. Banyak konsumen yang lebih dulu mencari produk secara online sebelum datang langsung ke toko.
Ada banyak pilihan platform e-commerce yang bisa Anda gunakan, mulai dari marketplace (Tokopedia, Shopee, Lazada) hingga platform website mandiri seperti Shopify, WooCommerce, atau Wix.
11. Dekorasi interior, peralatan, renovasi, dan perlengkapan
Biasanya, ruang toko yang Anda sewa belum sepenuhnya siap pakai untuk langsung berjualan.
Agar terlihat menarik dan sesuai dengan brand Anda, kemungkinan besar Anda perlu melakukan renovasi dan dekorasi seperti mengecat dinding, memasang rak display, membuat meja kasir, mengganti lantai, hingga menambahkan ornamen dekoratif.
Anggaran untuk kebutuhan ini penting agar toko Anda menonjol saat grand opening.
Sebagai gambaran, biasanya sekitar 10% dari total anggaran renovasi toko dialokasikan untuk estetika (dekorasi, cat, pencahayaan, signage interior, dll.).
Baca Juga: 7 Strategi Meningkatkan Pengelolaan Kas Toko Retail
Kesimpulan
Menjalankan bisnis retail membutuhkan persiapan modal awal yang terukur agar usaha dapat berkembang dengan stabil dan Anda tidak kewalahan dengan pengeluaran mendadak.
Dengan memahami komponen biaya yang harus Anda persiapkan, Anda bisa menghindari kesalahan perhitungan dan menjaga keuangan bisnis tetap sehat.
Untuk mempermudah pengelolaan keuangan dan stok, Anda bisa memanfaatkan software akuntansi retail seperti Kledo.
Dengan Kledo, semua transaksi, laporan, hingga arus kas bisa tercatat otomatis sehingga Anda lebih fokus mengembangkan strategi penjualan dan meningkatkan keuntungan.
- Berapa Modal Awal Bisnis Retail? Ini Perkiraan dan Rinciannya - 14 Oktober 2025
- 10 Aplikasi Apotek Terbaik untuk Kelola Penjualan dan Stok Obat - 13 Oktober 2025
- Mengenal Jenis Pajak dalam Bisnis Retail dan Contoh Hitungnya - 13 Oktober 2025