Proses pengakuan pendapatan dalam akuntansi menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh pemilik bisnis sesuai dengan PSAK 23. Besarnya pendapatan yang diterima perusahaan akan mempengaruhi besarnya laba yang diperoleh.
Pelaksanaan akuntansi pendapatan harus dilakukan dengan baik dan benar serta sesuai dengan peraturan standar akuntansi keuangan yang berlaku saat ini sesuai dengan aturan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 23.
Sayangnya masih banyak perusahaan di Indonesia yang belum menerapkan standar akuntansi dalam proses pencatatan dan pengakuan pendapatan pada proses pencatatan akuntansi dan pembuatan laporan keuangan.
Pada artikel kali ini, kami akan membahas secara ringkas tentang PSAK 23 beserta hal apa saja yang diatur dalam proses pengakuan pendapatan pada bisnis.
Pengakuan Pendapatan Menurut PSAK 23
PSAK 23 (2012) mendefinisikan pendapatan adalah: Penghasilan yang timbul selama dalam aktivitas normal entitas dan dikenal dengan bermacam-macam sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen dan royalti.
Tujuan dari pernyataan ini adalah mengatur perlakuan akntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu.
Permasalahan utama dalam akuntansi pendapatan adalah menentukan saat pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui bila kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas dan manfaat ini dapat diukur dengan andal.
PSAK 23 mengatur kriteria pengakuan pendapatan pada tiga kejadian
yaitu: Penjualan barang, penjualan jasa, dan penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti dan dividen.
Baca juga: Mengetahui PSAK 74 dalam Akuntansi Kontrak Asuransi
Ruang Lingkup Pembahasan PSAK 23
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses pengakuan pendapatan yang sesuai PSAK 23, berikut adalah diantaranya:
Pengakuan pendapatan
PSAK No. 23 (revisi 2009) tentang penghasilan jasa atas inisiasi, penerimaan dan keanggotaan (initiation, entrance, and membership fees) :
Pengakuan pendapatan bergantung pada sifat dari jasa yang diberikan. Jika iuran mengijinkan hanya untuk keanggotaan, dan semua jasa atau produk dibayar secara terpisah, maka iuran diakui sebagai pendapatan ketika tidak ada kepastian yang signifikan terhadap kolektibilitas.
Jika jasa memberikan hak kepada anggota untuk penyediaan jasa atau publikasi selama keanggotaan, atau untuk membeli barang atau jasa dengan harga lebih murah daripada yang dikenakan kepada non-anggota, penghasilan jasa tersebut diakui atas dasar yang mencerminkan waktu, sifat dan nilai manfaat yang diberikan.
pendapatan diakui pada saat realisasi penyerahan hak atas barang atau jasa kepada pihak pelanggan atau pembeli. Ketika hak atas suatu barang atau jasa sudah berpindah maka pendapatan diakui sekalipun barangnya belum dikirimkan kepada pelanggan, atau sekalipun belum menerima uang hasil penjualan.
Ada empat kriteria yang harus dipenuhi sebelum suatu item dapat diakui, yaitu :
- Definisi,
- Dapat diukur,
- Relevansi,
- Realibilitas.
Selama ini telah dikenal secara umum bahwa terdapat dua dasar pengakuan dari pendapatan, yaitu:
Accrual basis
Metode akrual ini mengakui pendapatannya pada saat periode terjadinya transaksi pendapatan.
Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian walaupun kas belum diterima.
Cash basis
Metode kas adalah apabila pendapatan yang hanya diperhitungkan berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas.
Dan penjualan barang atau jasa hanya dapat diperhitungkan pada saat tagihan langganan diterima.
Saat ini PSAK 23 kita telah mengadobsi IFRS IAS 18 “Revenue” pada ketentuan kedua menyebutkan bahwa:
“Pendapatan belum boleh diakui sampai dengan memperoleh kepastian mengenai kas akan diterima meskipun barang telah diserahkan.”
Pernyataan tersebut menerangkan bahwa pendapatan harus diakui meskipun pemasukan kas yang kita dapat belum diterima atau belum
dibayar oleh pelanggan atau vendor.
Baca juga: Mengetahui PSAK 24 Tentang Imbalan Kerja
Pengukuran pendapatan
PSAK No. 23 (2009) mengartikan bahwa:
“Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima.”
Pengukuran pendapatan dalam PSAK No.23 Standar Akuntansi Keuangan menyatakan bahwa pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima.
Jumlah Pendapatan timbul dari transaksi hasil persetujuan antara entitas dengan pembeli atau pengguna aset tersebut.
Jumlah pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dikurangi jumlah diskon usaha dan rabat volume yang diperbolehkan oleh entitas.
Jika barang atau jasa dipertukarkan untuk barang dan jasa dengan sifat dan nilai serupa, maka pertukaran tersebut tidak dianggap sebagai transaksi yang menghasilkan pendapatan.
Ada lima dasar pengukuran pendapatan menurut SFAC (Statement of Financial Accounting Concepts) No. 5 yaitu :
1. Cost historis (Historical Cost)
Ini adalah harga tunai ekuivalen yang dipertukarkan untuk barang atau jasa pada tanggal perolehan atau akuisisi.
Pada dasar pengukuran ini, aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas (setara kas) atau sebesar nilai wajar imbalan yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada data perolehan.
Baca juga: Mengetahui PSAK 72 dan Contohnya dalam Pengakuan Pendapatan
2. Cost penggantian yerkini (Current Replacement Cost)
Ini merupakan harga tunai yang akan dibayarkan sekarang untuk membeli atau mengganti jenis barang atau jasa yang sama yang tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban.
3. Nilai pasar terkini (Current Market Value)
Merupakan harga tunai ekuivalen yang dapat diperoleh dengan menjual suatu aktiva dan likuidasi yang dilaksanakan secara terarah.
4. Nilai bersih yang dapat direalisasi (Net Realisable Value)
Merupakan jumlah kas yang diharapkan akan diterima atau dibayarkan dari hasil pertukaran aktiva atau kewajiban dalam kegiatan normal perusahaan.
Pada umumnya, nilai bersih yang dapat direalisasi sama dengan harga jual dikurangi dengan biaya-biaya penjualan normal.
5. Nilai sekarang yang didiskontokan (Current Discounted Value)
Merupakan aktiva yang dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih dimasa depan yang didiskontokan ke nilai dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal kewajiban dinyatakan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban.
Baca juga: Mengenal Aturan PSAK 71 dalam Akuntansi dan Instrumen Keuangan
Pengungkapan pendapatan
Menurut PSAK No. 23 (revisi 2009), menyebutkan bahwa perusahaan harus mengungkapkan:
- Kebijakan akuntansi yang dianut untuk pengkuan pendapatan termasuk metode yang dianut untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi penjualan jasa;
- Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode tersebut termasuk pendapatan dari:
- Penjualan barang
- Penjualan jasa
- Bunga
- Royalti
- Dividen
- Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa dimasukkan dalam setiap kategori yang signifikan dari pendapatannya;
- Pendapatan yang ditunda pengakuannya.
Baca juga: Aturan PSAK 16 Tentang Perlakuan Aset Tetap pada Akuntansi
Kesimpulan
Seperti yang sudah kami jelaskan diatas, proses pengakuan pendapatan merupakan hal penting untuk memastikan laba perusahaan Anda dicatat dengan benar dan sesuai standar yang berlaku di Indonesia.
Dengan adanya PSAK 23 ini, diharapkan semua akuntan dan juga pemilik bisnis melakukan pencatatan dan pengakuan pendapatan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia.
Membuat laporan keuangan yang sesuai standar tidak hanya akan memudahkan Anda dalam proses analisis tetapi juga menghindari risiko masalah hukum, terutama jika perusahaan Anda adalah perusahaan publik yang bekerjasama dengan investor.
Hindari pembuatan laporan keuangan yang memakan waktu dan gunakan software akuntansi yang telah memenuhi standar akuntansi yang berlaku di Indonesia seperti Kledo.
Kledo adalah software akuntansi online yang memiliki fitur terlengkap seperti pencatatan pembukuan, manajemen persediaan, pencatatan multi mata uang, integrasi ke marketplace dan akun bank, dan masih banyak lagi.
Jika Anda tertarik, Anda bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan ini.
- Contoh Laporan Neraca dan Download Template Gratisnya - 14 November 2024
- Tips Pembukuan Toko Sembako, Tantangan, dan Contoh Kasusnya - 11 November 2024
- Cara Membuat RAB, Contoh, dan Download Templatenya - 8 November 2024