Rekap Webinar: Scale Up Bisnis Melalui Kemitraan dan Digitalisasi

webinar kledo x bikincabang

Pada 30 Oktober 2025 lalu, Kledo sukses menyelenggarakan webinar Kledo x Bikincabang dengan mengusung tema Scale Up Bisnis Melalui Kemitraan dan Digitalisasi.

Terdapat 2 narasumber utama dalam webinar ini yakni Jaka Mulyana, Growth & Acquisition dari Bikincabang dan Citra Amelia, Senior Consultant dari Kledo.

Bagaimana jalannya webinar Kledo x Bikincabang ini?

Berikut rekap materi Bincang Kledo x Bikincabang yang dapat Anda jadikan referensi saat ingin memulai kemitraan dan digitalisasi:

Perjalanan Bikincabang.id: Mewujudkan Bisnis Sukses dari Kemitraan

webinar kledo x bikincabang

Jaka Mulyana atau Jack menjadi bagian dari Bikincabang sebagai Growth & Acquisition yang mengembangkan Bikincabang untuk mengakuisisi brand-brand yang ingin bekerja sama atau berkolaborasi dengan Bikincabang melalui program kemitraan.

Bikincabang didirikan sejak tahun 2015 dan menjadi jembatan antara pemilik bisnis dengan calon mitra untuk bertemu dan berkembang bersama.

Sebelum berdiri dengan nama Bikincabang, pada awalnya Bikincabang bernama Jogjaleker yang mana merupakan embrio dari Bikincabang.

Dari awalnya jualan leker hingga ikut pameran secara offline dan dari pemeran ini banyak mitra dan calon mitra yang melihat usaha leker ini viral.

Banyak dari mereka yang menanyakan paket usaha dan ini menjadi awal bagi Jogjaleker membuka paket kemitraan.

Dari awalnya Jogjaleker ini akhirnya berkembang dan membuat brand-brand baru dengan sistem kemitraan.

Baca Juga: Rekap Webinar: Sustainable Fashion untuk UMKM: Dari Tren Global ke Pasar Lokal

Bisnis Adalah Tentang Siapa yang Paling Konsisten

webinar kledo x bikincabang

Dalam kesempatan webinar kali ini, Jaka Mulyana mengambil quotes dari B.J. Habibie, yakni:

Bisnis bukan soal siapa yang paling pintar, tapi siapa yang paling konsisten

Konsisten yang paling krusial di sini adalah konsisten dalam operasional, mulai dari konsisten rasa, konsisten dari cabang satu ke cabang lainnya, hingga kesesuaian dengan SOP yang dimiliki.

Terlebih bagi bisnis kemitraan, sering kali konsistensi ini sulit diwujudkan dan dibutuhkan owner untuk melakukan kontrol konsistensi tersebut.

kledo banner 3

Baca Juga: Rekap Webinar: Blueprint Bisnis Manufaktur – Pondasi & Strategi Pertumbuhan

Bagaimana Tren Investasi Kemitraan di Era Digital?

Ada 2 model kemitraan pada bisnis waralaba atau franchise, yakni:

  • Lisensi model bisnis, merek, dan sistem operasional dari franchisor kepada mitra (franchisee).
  • Mitra (franchisee) menginvestasikan modal mereka untuk membuka dan menjalankan bisnis franchisor di lokasi mereka.

Selain tren kemitraan bisnis waralaba, dengan kemajuan teknologi, saat ini banyak orang ingin memulai bisnis digital.

Bisnis digital ini dipilih karena orang-orang mencari fleksibilitas, kemandirian, dan juga ruang untuk beroperasi.

Beberapa tren bisnis yang berkembang di era digital ini, di antaranya:

  • Usaha kuliner kekinian
  • Bisnis digital dan jasa online
  • Marketing dengan basis personal brand
  • Franchise dan kemitraan autopilot

Baca Juga: Rekap Webinar: Dari Ide ke Produk – Merintis Startup dari Nol Sampai Go Digital

Digitalisasi Keuangan: Pondasi Utama untuk Scale Up dan Kemitraan Bisnis yang Berkelanjutan

Dalam sesi Citra dari Kledo, dijelaskan bahwa digitalisasi menjadi bagian yang sangat penting yang berkaitan dengan kemitraan yang tidak lagi mengandalkan tatap muka namun sudah beralih ke komunikasi secara online.

Dalam sisi keuangan, ini menjadi pondasi utama terkait scale up di mana kita dapat melakukan kemitraan agar bisnis dapat berkelanjutan.

Ini menjadi salah satu penopang, di mana ketika dari sisi keuangan menurun, maka dapat dipastikan bahwa bisnis tersebut sulit untuk dipercaya.

Hal ini karena keuangan menjadi hal yang sangat fundamental dan perlu untuk diperhatikan.

Untuk memulai bisnis yang besar dimulai dari data kecil yang dikelola dengan baik.

Apa Tantangan Bisnis Saat Mau Scale Up?

webinar kledo x bikincabang

1. Produk Bagus Belum Tentu Siap Tumbuh

Banyak yang menganggap bahwa produk yang bagus artinya siap untuk tumbuh, padahal untuk melebarkan sayap tidak hanya dari produk saja tetapi juga perlu membuka relasi dan bermitra dengan yang lain.

2. Sulit Mendapatkan Kepercayaan Investor

Tantangan kedua adalah sulit dipercaya partner/investor kalau data keuangan tidak transparan.

Untuk mendapatkan kepercayaan dari investor atau partner dibutuhkan data keuangan yang transparan sehingga antara mitra dan pihak yang bekerja sama bisa mendapatkan transparansi.

3. Proses Manual yang Makan Waktu dan Rawan Error

Masih banyak UMKM yang merasa digitalisasi belum dibutuhkan.

Dari riset yang ada disebutkan 27,83 % usaha menyebut “kurang pengetahuan/keahlian” sebagai hambatan untuk beralih digitalisasi.

Ini menjadi hal yang sangat disayangkan, terlebih jika dikaitkan dengan cita-cita Indonesia yang menargetkan Indonesia Emas.

4. Tidak Dapat Mengambil Keputusan dari Data Laporan Keuangan

Pada saat mencari investor atau partner kerja sama, dibutuhkan data laporan keuangan untuk memprediksi potensi bisnis.

Meski begitu, ini masih menjadi tantangan yang bisa dihadapi bersama.

Kapan Bisnis Siap untuk Bermitra?

bincang kledo

Berikut 3 kondisi sebuah bisnis siap untuk bermitra:

  1. Memiliki data yang rapi dan konsisten
  2. Laporan keuangan bisa diakses cepat dan real-time
  3. Dapat menjelaskan kondisi bisnis dengan angka dan data, bukan asumsi

Ini dilakukan karena dalam kemitraan dibutuhkan kepercayaan dan kepercayaan didapatkan dari data yang akurat.

Untuk mendukung hal tersebut, Anda dapat menjadikan digitalisasi sebagai solusi yakni melalui 5 hal berikut ini:

  1. Otomatisasi pencatatan transaksi
  2. Laporan keuangan real-time
  3. Integrasi dengan sistem lain (POS, marketplace, bank, dll.)
  4. Analisis performa bisnis dalam 1 klik
  5. Membangun kredibilitas lewat data yang transparan

Baca Juga: Rekap Webinar: Membangun Brand dari Hati, Mengelola Bisnis dengan Strategi

Apa Peran Software Akuntansi bagi Digitalisasi Bisnis?

Dengan menggunakan software akuntansi, ada 4 manfaat yang bisa dinikmati oleh bisnis, yaitu:

  • Dashboard lengkap & mudah dibaca
  • Monitoring cash flow, laba rugi, dan stok otomatis
  • Multi-user & multi-cabang
  • Siap untuk due diligence atau audit partner/investor

Dengan sistem digital, bisnis jadi lebih efisien, kredibel, dan scalable

Seperti yang diketahui, saat ini UMKM menyumbang ~ 61 % dari PDB nasional.

Berdasarkan studi INDEF: ~ 25,60 % UMKM telah menerapkan digitalisasi dalam aktivitas usahanya dan mengalami peningkatan dari sisi tenaga kerja dan omzet.

Baca Juga: Rekap Webinar: Level Up! Skill Wajib Pebisnis untuk Bertahan & Tumbuh di Era Digital

Kesimpulan: Bangun Digitalisasi, Melalui Kolaborasi

Dari webinar ini dapat disimpulkan bahwa kolaborasi menjadi bagian penting agar bisnis dapat bertahan di era digitalisasi.

Kolaborasi atau kemitraan ini menjadi investasi penting yang bukan sekadar fenomena sementara, namun evolusi alami dari dunia bisnis modern yang mengutamakan kecepatan, efisiensi, dan inovasi.

Dengan software akuntansi Kledo, bisnis khususnya UMKM dapat meningkatkan kepercayaan dari investor melalui otomatisasi pencatatan transaksi, laporan keuangan real time, hingga kemampuan membangun kredibilitas melalui data yang transparan.

Tinggalkan Komentar

20 − twelve =