PSAK 55 Tentang Pengakuan dan Pengukuran Aset Libilitas

psak 55 banner

PSAK 55, yang berfokus pada instrumen keuangan, merupakan pedoman penting dalam akuntansi yang mengatur pengakuan dan pengukuran aset serta liabilitas keuangan.

Dalam konteks ini, instrumen keuangan didefinisikan sebagai kontrak yang menghasilkan aset keuangan bagi satu entitas dan kewajiban keuangan bagi entitas lainnya.

Dalam PSAK 55, instrumen keuangan diklasifikasikan menjadi beberapa kategori, termasuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, serta pinjaman yang diberikan dan piutang.

Klasifikasi ini membantu dalam menentukan perlakuan akuntansi yang tepat dan memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan posisi keuangan yang sebenarnya.

Pada artikel kali ini kita akan membahas secara mendalam PSAK 55 dan memastikan proses penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan aset dan liabilitas sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

Tujuan dan Ruang Lingkup PSAK 55

Tujuan PSAK 55 adalah untuk mengatur prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, serta kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan.

Dengan adanya standar ini, diharapkan entitas dapat melakukan pengakuan dan pengukuran yang konsisten dan transparan, sehingga meningkatkan kualitas laporan keuangan.

Hal ini penting untuk memberikan informasi yang relevan bagi para pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Ruang lingkup PSAK 55 diterapkan oleh seluruh entitas untuk seluruh jenis instrumen keuangan, dengan beberapa pengecualian.

Instrumen yang tidak termasuk dalam ruang lingkup ini antara lain penyertaan pada entitas anak, entitas asosiasi, dan ventura bersama, serta hak dan kewajiban dalam sewa.

Pengecualian lainnya mencakup hak dan kewajiban pemberi kerja, instrumen keuangan yang memenuhi definisi instrumen ekuitas, dan kontrak asuransi.

Selain itu, PSAK 55 juga mencakup komitmen pinjaman dan provisi, serta transaksi pembayaran berbasis saham. Komitmen pinjaman yang termasuk dalam ruang lingkup ini adalah komitmen yang ditetapkan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, serta komitmen untuk menyediakan pinjaman pada tingkat suku bunga di bawah suku bunga pasar.

Hal ini bertujuan untuk memberikan kejelasan dalam pengakuan dan pengukuran komitmen pinjaman yang relevan.

PSAK 55 memberikan kerangka kerja yang jelas bagi entitas dalam mengelola instrumen keuangan dan memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya.

Penerapan standar ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap laporan keuangan dan mendukung stabilitas pasar keuangan secara keseluruhan.

kledo banner 3

Baca juga: Pembahasan PSAK 50 Tentang Penyajian Instrumen Keuangan

Pengertian Instrumen Keuangan

Instrumen keuangan (financial instruments) adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan (financial assets) entitas dan liabilitas keuangan (financial liability) atau instrumen ekuitas (equity instruments) entitas lain.

Aset keuangan meliputi setiap aset yang menimbulkan hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya. Liabilitas keuangan meliputi setiap kewajiban kontrak untuk membayar kas atau aset keuangan. 

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya.

Instrumen keuangan derivatif

Derivatif adalah suatu instrumen keuangan atau kontrak lain yang memiliki tiga karakteristik berikut :

  • Nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan variabel yang telah ditentukan (yang mendasari/underlying), antara lain: suku bunga, harga instrument keuangan, harga komoditas, nilai tukar mata uang asing, indeks harga atau indeks suku bunga, peringkat kredit atau indeks kredit, atau variabel lainnya. Untuk variabel non-keuangan, variabel tersebut tidak berkaitan dengan pihak-pihak dalam kontrak
  • Tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlukan investasi awal neto dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang diperlukan untuk kontrak serupa lainnya yang diharapkan akan menghasilkan dampak yang serupa akibat perubahan faktor pasar
  • Diselesaikan pada tanggal tertentu di masa depan.

Baca juga: PSAK 60 Tentang Pengungkapan Informasi Instrumen Keuangan

Klasifikasi Instrumen Keuangan

psak 55 3

1. Aset Keuangan

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan baik yang dimiliki untuk diperdagangkan (misalnya untuk dijual dalam waktu dekat pada masa mendatang) atau pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh entitas untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Contoh: Aset derivatif dan investasi dalam instrumen utang dan  ekuitas  yang dimiliki dalam portofolio diperdagangkan.

Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo

Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta entitas mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.

Contoh: Investasi dalam instrumen utang yang mempunyai kuotasi harga di mana entitas memiliki niat dan mampu memiliki hingga jatuh tempo.

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi harga di pasar aktif.

Contoh: Piutang usaha, pinjaman yang diberikan, dan piutang wesel.

Aset keuangan tersedia untuk dijual

Aset keuangan yang dirancang sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam ketiga kategori di atas.

Contoh: Investasi dalam instrumen utang dan ekuitas yang tidak termasuk dalam kategori lain.

Liabilitas keuangan

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Liabilitas  keuangan baik yang dimiliki untuk diperdagangkan (misalnya dibeli kembali  dalam waktu dekat pada masa mendatang) atau ditetapkan pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh entitas untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Contoh: Liabilitas derivatif dan liabilitas diperdagangkan lainnya

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi

Semua liabilitas lainnya selain daripada liabilitas yang dinillai pada nilai wajar melalui laba rugi.

Contoh: Utang usaha, utang wesel,  dan efek utang yang diterbitkan.

Tainting

Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan (more than insignificant) sebelum jatuh tempo.

Terdapat pengecualian atas aturan tainting tersebut jika penjualan atau reklasifikasi tersebut:

  • Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali (contohnya, kurang dari tiga bulan sebelum jatuh tempo).
  • Terjadi setelah entitas telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau entitas telah memperoleh pelunasan dipercepat.
  • Terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali entitas, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh entitas.

Baca juga: PSAK 15 Tentang Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

Pengakuan dan Penghentian Pengakuan

psak 55
  • Pengakuan awal – Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, entitas tersebut menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut
  • Penghentian pengakuan:
    • Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir.
    • Entitas mengalihkan aset keuangan.
  • Entitas mengalihkan aset keuangan, jika:
    • Mengalihkan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan.
    • Tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima.
  • Entitas memperlakukan transaksi tersebut sebagai pengalihan aset keuangan, jika dan hanya jika:
    • Entitas tidak wajib membayar penerima akhir, kecuali jika entitas memperoleh jumlah yang setara dari aset awal.
    • Entitas tidak diizinkan berdasarkan persyaratan dalam kontrak pengalihan untuk menjual atau mengagunkan aset awal kecuali untuk menjamin hak penerima akhir untuk menerima arus kas.
    • Entitas berkewajiban untuk menyerahkan setiap arus kas yang ditagih untuk dan atas nama penerima akhir tanpa penundaan yang signifikan.

Pengukuran

Pengukuran awal aset dan liabilitas keuangan melalui laba rugi

Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, entitas mengukur pada nilai wajarnya.

Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut.

Pengukuran selanjutnya aset keuangan

  • Setelah pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan, termasuk derivatif yang diakui sebagai aset, pada nilai wajarnya, tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin timbul pada penjualan atau pelepasan lain.
  • Aset keuangan yang ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai menggunakan pengukuran berdasarkan ketentuan akuntansi lindung nilai.
  • Seluruh aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi penurunan nilainya.

Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan

  • Setelah pengakuan awal, entitas mengukur seluruh liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
  • Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai menggunakan pengukuran berdasarkan ketentuan akuntansi lindung nilai.

Reklasifikasi

  • Tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan.
  • Tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh entitas sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
  • Dapat, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat

Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan yang bukan merupakan bagian dari hubungan lindung nilai diakui sebagai berikut:

  • Keuntungan atau kerugian atas aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui dalam laba rugi.
  • Keuntungan atau kerugian atas aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual diakui dalam penghasilan komprehensif lain.

Baca juga: Mengetahui PSAK 24 Tentang Imbalan Kerja

Lindung Nilai

psak 55 2

Perlakuan akuntansi khusus bagi transaksi hedging yang mencakup instrumen hedging dan hedge item, yang bertujuan untuk memastikan keuntungan atau kerugian atas instrumen hedging dan hedge item diakui dalam laporan laba rugi periode yang sama.

Jenis lindung nilai adalah seperti:

Lindung nilai atas nilai wajar

Suatu lindung nilai terhadap eksposur perubahan nilai wajar atas aset atau kewajiban yang telah diakui, atau komitmen pasti yang belum diakui, atau bagian yang telah diidentifikasi dari aset, kewajiban, atau komitmen pasti tersebut, yang dapat diatribusikan pada resiko tertentu dan dapat mempengaruhi laporan laba rugi.

Lindung nilai atas arus kas

Suatu lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas yang dapat diatribusikan pada resiko tertentu yang terkait dengan aset atau kewajiban yang telah diakui (misalnya seluruh atau sebagian pembayaran bunga masa depan atas utang dengan suku bunga variabel atau investasi neto di luar negeri) atau yang dapat diatribusikan pada resiko tertentu yang terkait dengan prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi dan dapat mempengaruhi laporan laba rugi.

Baca juga: Mengenal Aturan PSAK 71 dalam Akuntansi dan Instrumen Keuangan

Kriteria Lindung Nilai

Pada saat dimulainya lindung nilai terdapat penetapan dan pendokumentasian formal atas hubungan lindung nilai dan tujuan manajemen resiko entitas serta strategi pelaksanaan lindung nilai.

Lindung nilai diharapkanakan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas. 

Untuk lindung nilai atas arus kas, suatu prakiraan transaksi yang merupakan subjek dari suatu lindung nilai harus bersifat kemungkinan besar terjadi dan terdapat eksposur perubahan arus kas yang dapat memengaruhi laporan laba rugi.

Efektivitas lindung nilai dapat diukur secara andal

Lindung nilai dinilai secara berkesinambungan dan ditentukan bahwa efektivitasnya sangat tinggi sepanjang periode pelaporan keuangan dimana lindung nilai tersebut ditetapkan.

Instrumen lindung nilai:

  • Lindung nilai terhadap eksposur nilai wajar dari obligasi dalam mata uang asing.
  • Lindung nilai menggunakan aset atau liabilitas keuangan nonderivatif.

Item lain yang dilindung nilai :

  • Derivatif
  • Penerbitan utang dengan suku bunga tetap yang telah diantisipasi
  • Deposito inti tak berwujud
  • Aliran pendapatan dalam mata uang asing di masa datang.

Baca juga: Pilih PSAK 46: Pengertian dan Hubungannya Pada Akuntansi dan Perpajakan

Pada Intinya…

PSAK 55 memberikan kerangka kerja yang penting dalam pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan instrumen keuangan agar entitas dapat menyajikan laporan keuangan yang transparan dan dapat diandalkan.

Standar ini mencakup berbagai jenis aset dan liabilitas keuangan, serta memperjelas perlakuan terhadap derivatif dan komitmen pinjaman yang kompleks.

Dengan aturan yang ketat, seperti aturan tainting dan perlakuan lindung nilai, PSAK 55 memastikan bahwa semua transaksi keuangan tercatat dengan benar dan mencerminkan kondisi ekonomi yang sebenarnya.

Ruang lingkup PSAK 55 cukup luas, namun juga memberikan pengecualian untuk instrumen tertentu agar penerapannya tetap relevan dan tidak membebani secara administratif.

Proses pengakuan awal, penghentian pengakuan, pengukuran awal hingga pengukuran selanjutnya harus dilakukan dengan seksama agar laporan keuangan dapat memberikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan.

Hal ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap integritas laporan keuangan sebuah entitas.

Dalam praktiknya, menerapkan PSAK 55 secara manual tentu tidak mudah. Di sinilah software akuntansi seperti Kledo memudahkan proses pengelolaan manajemen keuangan dan akuntansi dalam bisnis agar sesuai standar.

Dengan fitur lengkap yang mendukung pencatatan transaksi keuangan sesuai standar akuntansi, Kledo memudahkan proses pelaporan yang akurat dan efisien.

Anda bisa coba gratis selama 14 hari untuk merasakan langsung bagaimana Kledo membantu bisnis Anda mematuhi PSAK, termasuk pengelolaan aset dan liabilitas keuangan yang kompleks.

Coba Kledo gratis sekarang dan buat pengelolaan keuangan jadi lebih cerdas dan terstruktur melalui tautan ini.

sugi priharto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

14 + nine =