Akuntansi Investasi: Pengukuran dan Pelaporannya

Akuntansi Investasi

Akuntansi investasi adalah salah satu bidang akuntansi yang berperan penting dalam dunia keuangan dan bisnis. Pasalnya, informasi yang dihasilkan dapat menjadi panduan bagi investor dalam menentukan strategi investasi yang tepat.

Dengan memahami akuntansi investasi secara mendalam, para stakeholder bisa menilai prospek serta risiko dari investasi tersebut.

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan pengertian investasi dan akuntansi investasi itu sendiri, berbagai metrik untuk menilai kinerja perusahaan, cara pengukuran, dan pelaporan investasi.

Pengertian Investasi dan Akuntansi Investasi

pengertian akuntansi investasi

Definisi Investasi

Investasi adalah suatu tindakan membeli aset atau sumber daya dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.

Tujuan utama dari investasi adalah untuk mengalokasikan dana dan modal dalam rangka meningkatkan nilai aset serta memperoleh pendapatan pasif dari aset tersebut.

Aset yang dapat menjadi objek investasi mencakup berbagai jenis, seperti saham, obligasi, properti, mata uang, komoditas, dan berbagai instrumen keuangan lainnya.

Investasi dapat berlangsung dalam berbagai jangka waktu, mulai dari jangka pendek hingga jangka panjang, tergantung pada tujuan dan kebijakan investasi yang diambil oleh investor.

Jangka waktu investasi ini akan berpengaruh pada tingkat risiko dan potensi imbal hasil yang diharapkan.

Investasi memiliki dua karakteristik utama, yaitu:

Potensi keuntungan

Investasi dilakukan dengan harapan untuk memperoleh keuntungan (return) atas dana yang diinvestasikan.

Return dapat berupa capital gain (kenaikan nilai aset dari harga beli ke harga jual) atau penghasilan pasif seperti dividen dan bunga dari investasi.

Risiko

Setiap investasi memiliki tingkat risiko yang terkait dengan fluktuasi nilai aset karena adanya kemungkinan kerugian.

Semakin besar potensi keuntungan, semakin tinggi juga tingkat risiko yang harus dihadapi oleh investor.

Baca juga: Manajemen Likuiditas: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Tips Mengelolanya

Pengertian Akuntansi Investasi

Akuntansi investasi adalah bidang akuntansi yang berfokus pada pelacakan dan pemantauan aktivitas investasi.

Bidang akuntansi investasi mencakup berbagai aktivitas keuangan, karena investasi bisa dalam berbagai bentuk. Misalnya, investasi finansial murni seperti jual beli saham atau investasi fisik seperti pembelian tanah.

Peran Akuntansi dalam Proses Investasi

Akuntansi memainkan peran krusial dalam setiap tahap dan aspek investasi. Peran akuntansi meliputi:

Pencatatan transaksi investasi

Akuntansi mencatat setiap transaksi yang terkait dengan investasi, mulai dari pembelian hingga penjualan aset investasi.

Pencatatan ini penting untuk mengidentifikasi nilai investasi dan menghitung return investasi yang sebenarnya.

Penilaian investasi

Akuntansi bertugas menilai nilai aset investasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku. Penilaian ini mencakup penentuan harga beli, harga pasar, dan nilai wajar aset investasi.

Pelaporan keuangan

Akuntansi bertanggung jawab menyajikan informasi keuangan yang relevan tentang investasi dalam laporan keuangan.

Laporan ini diperlukan oleh para pemangku kepentingan seperti investor, manajemen, dan regulator untuk memantau kinerja investasi serta penggunaan dana.

Analisis kinerja investasi

Akuntansi membantu dalam menganalisis kinerja investasi dengan menghitung return investasi, profitabilitas, dan rasio keuangan lainnya.

Analisis ini membantu investor untuk mengevaluasi sejauh mana investasi mereka berhasil mencapai tujuan keuangan.

Perencanaan keuangan

Akuntansi membantu proses perencanaan keuangan dengan memberikan informasi mengenai cara alokasi dana yang tepat dan strategi pengelolaan keuangan yang efektif dalam rangka mencapai tujuan investasi.

Manajemen risiko

Akuntansi membantu mengidentifikasi dan mengelola risiko investasi dengan menyediakan data dan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan manajemen.

Akuntansi memainkan peran penting dalam seluruh siklus investasi, mulai dari perencanaan hingga pelaporan.

Informasi keuangan yang akurat dan tepat dari akuntansi membantu para investor dalam mengambil keputusan yang bijaksana dan meningkatkan efektivitas investasi mereka.

Banner 2 kledo

Apa Saja Jenis-Jenis Investasi?

Investasi adalah salah satu cara yang umum digunakan oleh individu dan perusahaan untuk mengalokasikan dana dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.

Ada berbagai jenis opsi investasi, yang masing-masing memiliki karakteristik dan risiko yang berbeda.

Berikut adalah pembahasan mengenai beberapa jenis investasi:

Investasi saham

Investasi saham adalah membeli kepemilikan sebagian dari perusahaan yang diperdagangkan di pasar saham.

Ketika seseorang atau perusahaan membeli saham, mereka menjadi pemegang saham dari perusahaan tersebut.

Sebagai pemegang saham, mereka berhak atas bagian dari keuntungan perusahaan (dividen) dan memiliki potensi mendapatkan capital gain jika harga saham naik.

Keuntungan dari investasi saham dapat berupa potensi return yang tinggi, likuiditas yang bagus (kemampuan untuk menjual saham dengan cepat), dan kesempatan untuk menjadi pemilik dari perusahaan yang berkembang pesat.

Namun, investasi saham juga memiliki risiko tinggi, karena nilai saham dapat berfluktuasi akibat perubahan kondisi pasar dan kinerja perusahaan.

Obligasi dan surat utang

Obligasi dan surat utang adalah investasi yang dilakukan melalui peminjaman dana kepadapihak penerbit (biasanya pemerintah atau perusahaan) dalam bentuk obligasi atau surat utang.

Penerbit obligasi berjanji untuk membayar kembali jumlah pokok pinjaman pada tanggal jatuh tempo, serta membayar bunga secara periodik selama masa pinjaman.

Investasi obligasi cenderung lebih stabil dan aman dibandingkan saham, karena obligasi memiliki tingkat bunga tetap dan risiko fluktuasi yang lebih rendah dibandingkan saham.

Namun, tinkat return yang diberikan oleh obligasi biasanya lebih rendah daripada return saham.

Investasi properti

Investasi properti dilakukan dengan membeli properti seperti rumah, apartemen, tanah, atau bangunan komersial, yang bertujuan mendapatkan keuntungan dari kenaikan nilai properti dan pendapatan sewa.

Investasi properti bisa menjadi sumber pendapatan pasif melalui sewa yang diterima dari penyewa.

Keuntungan dari investasi properti meliputi naiknya nilai properti seiring berjalannya waktu, pendapatan sewa, dan aman dari inflasi.

Namun, investasi properti juga memiliki risiko, seperti risiko penurunan nilai properti, risiko ketiadaan penyewa, dan biaya perawatan properti.

Investasi reksa dana

Reksa dana adalah bentuk investasi kolektif di mana dana dari banyak investor digabungkan dan dikelola oleh manajer investasi profesional.

Dana tersebut kemudian diinvestasikan dalam berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan pasar uang, sehingga investor mendapatkan kepemilikan proporsional atas portofolio investasi.

Investasi reksa dana memberikan diversifikasi portofolio tanpa memerlukan jumlah dana besar.

Selain itu, reksa dana juga memiliki likuiditas yang tinggi karena investor dapat membeli atau menjual unit reksa dana setiap hari berdasarkan nilai aktiva bersih.

Namun, tingkat return reksa dana dipengaruhi oleh kinerja pasar dan manajemen reksa dana.

Lainnya

Selain jenis investasi di atas, terdapat berbagai instrumen investasi lainnya seperti deposito, emas, komoditas, dan mata uang asing. Setiap jenis investasi memiliki karakteristik dan risiko yang berbeda-beda.

Baca juga: Manajemen Administrasi: Pengertian, Teori, Strategi dan Tips Mengelolanya

Pengukuran Investasi dalam Akuntansi

Pengukuran investasi dalam akuntansi adalah proses yang tak sekadar rutinitas, namun berfokus pada penilaian dan pencatatan setiap transaksi investasi dengan cermat dan terukur.

Lewat pengukuran yang akurat ini, bisnis dapat mengamati perkembangan nilai aset investasi seiring berjalannya waktu.

Dalam dunia akuntansi, pengukuran investasi merujuk pada dua elemen utama, yaitu nilai aset investasi dan hasil investasi yang diharapkan.

Pertama-tama, untuk mengukur nilai aset investasi, perusahaan perlu memantau setiap investasi dengan seksama, mengenalinya secara mendalam dan memperhitungkan jumlah dana dalam masing-masing investasi.

Nilai aset investasi ini tak sekadar dituangkan dalam angka, namun harus bisa menjadi gambaran lengkap dalam laporan akuntansi yang terperinci, dan harus terus di-update.

Informasi ini akan menjadi pegangan utama bagi perusahaan untuk melihat apakah nilai investasi mereka sedang tumbuh atau justru menurun.

Kedua, hasil investasi menjadi hal yang diidamkan setiap investor. Dalam akuntansi, hasil investasi biasanya diukur dalam bentuk imbal hasil (return) dan keuntungan finansial.

Imbal hasil ini bisa berupa keuntungan modal (capital gain) dari kenaikan harga saham atau nilai properti, serta pendapatan pasif seperti dividen dari saham dan hasil sewa dari properti.

Tak hanya itu, pengukuran investasi dalam akuntansi juga harus memperhitungkan besarnya risiko yang terlibat.

Risiko ini mencakup kemungkinan kerugian atas investasi yang diambil, terutama pada jenis investasi berisiko tinggi seperti saham atau instrumen keuangan lainnya.

Pengukuran risiko ini memberikan gambaran bagi perusahaan tentang sejauh mana keputusan investasi yang diambil telah sesuai dengan toleransi risiko yang dimiliki.

Melalui pengukuran yang baik, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja investasi mereka dan membuat keputusan strategis untuk masa depan.

Data dan informasi akuntansi yang akurat membantu manajemen dan investor dalam merencanakan langkah-langkah keuangan yang lebih baik dan efisien.

Selain itu, dalam mengukur investasi, perusahaan juga perlu mengikuti standar akuntansi yang berlaku agar laporan keuangan yang dihasilkan dapat dipahami dan dibandingkan dengan standar industri.

Sehingga membantu para pemangku kepentingan seperti investor, pihak pemerintah, dan pihak lainnya untuk memperoleh informasi yang konsisten dan dapat dipercaya mengenai performa investasi.

Baca juga: Aset Kontinjensi dalam Akuntansi dan Aturannya Menurut PSAK

Rasio untuk Menghitung Investasi

Pengukuran

Dalam akuntansi, terdapat beberapa rumus yang digunakan untuk menghitung dan menganalisis investasi. Berikut adalah beberapa rumus penting yang sering digunakan:

Return on investment (ROI)

ROI digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari investasi dalam persentase.

Rumus ROI:

ROI = ((Hasil Investasi – Biaya Investasi) / Biaya Investasi) * 100

Contoh: Jika hasil investasi adalah Rp120.000.000 dan biaya investasi adalah Rp100.000.000 maka ROI-nya adalah:

ROI = ((120.000.000 – 100.000.000) / 100.000.000) * 100 = 20%

Total return

Total return mencakup seluruh keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari investasi, termasuk pendapatan dari dividen, bunga, dan perubahan harga aset investasi.

Rumus total return:

Total return = (Pendapatan Investasi + Perubahan Harga Investasi) – Biaya Investasi

Contoh

Jika pendapatan investasi adalah Rp20.000.000 dan terjadi kenaikan harga investasi sebesar Rp30.000.000, dengan biaya investasi awalnya Rp45.000.000, maka total return-nya adalah:

Total return = (Rp20.000.000 + Rp30.000.000) – Rp45.000.000 = Rp5.000.000

Dividend yield

Dividend yield mengukur pendapatan yang diperoleh dari investasi saham sebagai persentase dari harga saham.

Rumus dividend yield:

Dividend yield = (Dividen per Lembar Saham / Harga Saham) * 100

Contoh:

Jika dividen per lembar saham adalah Rp20.000 dan harga saham adalah Rp50.000, maka dividend yield-nya adalah:

Dividend Yield = (Rp20.000 / Rp50.000) * 100 = 4%

Price to earnings ratio (P/E ratio)

P/E ratio mengukur valuasi saham dengan membandingkan harga saham dan laba per lembar saham (earnings per share/EPS).

Rumus P/E ratio:

P/E Ratio = Harga Saham / Laba per Lembar Saham (EPS)

Contoh:

Jika harga saham adalah Rp100.000 per lembar saham dan EPS-nya adalah Rp50.000, maka P/E Ratio-nya adalah:

P/E Ratio = Rp100.000 / Rp50.000= 20

Net Asset Value (NAV)

NAV digunakan untuk mengukur nilai intrinsik dari investasi dalam perusahaan reksa dana.

Rumus NAV:

NAV = Total Nilai Aset Reksa Dana / Jumlah Saham yang Beredar

Contoh:

Jika total nilai aset reksa dana adalah Rp100 juta dan jumlah saham yang beredar adalah 10.000, maka NAV-nya adalah:

NAV = 100.000.000 /10.000 = Rp1.000

Baca juga: Bagaimana Cara Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan?

Pelaporan Investasi dalam Akuntansi

cara pelaporan

Pelaporan investasi dalam akuntansi biasanya dilakukan dalam laporan keuangan perusahaan.

Dalam laporan keuangan, investasi akan tercermin dalam beberapa laporan, terutama dalam laporan neraca (balance sheet) dan catatan atas laporan keuangan.

Berikut adalah bentuk pelaporan investasi dalam akuntansi:

Laporan neraca

Investasi dilaporkan sebagai bagian dari aset jangka panjang pada laporan neraca. Bagian ini mencatat nilai investasi yang dimiliki perusahaan dalam berbagai bentuk, seperti saham, obligasi, properti investasi, dan investasi lainnya.

Catatan atas laporan keuangan

Di catatan atas laporan keuangan, perusahaan memberikan penjelasan lebih rinci tentang investasi yang dimiliki, termasuk jenis-jenis investasi yang dimiliki, nilai perolehan, metode penilaian yang digunakan, dan informasi lainnya yang relevan terkait investasi.

Laporan laba rugi

Pendapatan yang diperoleh dari investasi, seperti dividen dari saham atau pendapatan sewa dari properti investasi, akan dilaporkan di bagian pendapatan laporan laba rugi.

Laporan perubahan ekuitas

Jika ada perubahan nilai investasi atau jika perusahaan melakukan penjualan dan perolehan investasi, maka hal ini akan tercermin dalam bagian laporan perubahan ekuitas.

Laporan arus kas

Jika perusahaan melakukan transaksi investasi yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas, seperti pembelian atau penjualan investasi, maka transaksi tersebut akan tercantum dalam laporan arus kas.

Contoh Pelaporan Investasi dalam Akuntansi

Contoh laporan investasi dalam akuntansi dapat berupa laporan neraca yang mencantumkan pos aset investasi pada bagian aset jangka panjang.

Berikut adalah contoh bagaimana pos aset investasi dilaporkan dalam laporan neraca:

Laporan Neraca Perusahaan ABC
Tanggal 31 Desember 20XX

AsetNilai
Aset LancarXXXX
– Kas dan Setara KasXXX
– Piutang UsahaXXX
– InventarisXXX
– Aset Lain-LainXXX
Aset Jangka PanjangXXXX
– Investasi SahamXXX
– Investasi ObligasiXXX
– Properti InvestasiXXX
– Aset Tetap LainnyaXXX
Total AsetXXXXX

Berbagai Istilah Kunci dalam Akuntansi Investasi

Jika Anda ingin memahami dunia akuntansi investasi, mengenal beberapa istilah kunci yang digunakan oleh para profesional dalam bidang ini menjadi dasar yang penting.

Istilah-istilah ini akan memberikan informasi tentang operasional akuntansi dan memudahkan Anda memahami bidang ini.

Berikut adalah beberapa istilah penting dalam akuntansi investasi yang perlu Anda pelajari:

Share (saham)

Istilah “share” menggambarkan persentase kepemilikan pada suatu perusahaan. 

Perusahaan publik menjual saham mereka di pasar seperti Bursa Efek Indonesia (BEI), di mana investor dapat membeli saham dan memiliki bagian kepemilikan perusahaan tersebut.

Equity

Equity adalah nilai yang dikembalikan perusahaan kepada pemegang sahamnya, dengan cara melikuidasi semua asetnya. 

Investor sering menggunakan istilah ini untuk menggambarkan seberapa besar nilai yang dimiliki perusahaan, karena equity dapat menjadi ukuran langsung seberapa besar nilai yang dimiliki pemegang saham suatu perusahaan.

Subsidiary

Subsidiary adalah anak perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan induk. Perusahaan induk biasanya membuat anak perusahaan agar dapat fokus pada aspek tertentu, atau sebagai cara untuk mendiversifikasi risiko bagi calon pemegang saham karena perusahaan induk tidak diharuskan bertanggung jawab atas kinerja anak perusahaan mereka.

Appreciation

Investor menggunakan istilah “Appreciation” untuk menggambarkan kenaikan nilai investasi meningkat dari waktu ke waktu. 

Misalnya, jika nilai saham dihargai 100% selama lima tahun, maka nilai keseluruhan investasi itu akan menjadi dua kali lipat.

Market price

Market price (harga pasar) adalah harga barang atau jasa yang berlaku secara umum.

Investor dapat menggunakan harga pasar untuk mengevaluasi investasi, karena harga pasar pembelian dapat naik atau turun selama periode waktu tertentu.

Capital

Capital atau modal adalah istilah luas yang menggambarkan aset keuangan individu atau bisnis. 

Modal dapat merujuk pada kas atau aset, seperti kekayaan intelektual atau pabrik yang memproduksi barang suatu perusahaan.

Diversifikasi

Investor menggunakan strategi yang disebut diversifikasi untuk mengurangi jumlah risiko saat berinvestasi. Strategi ini dilakukan berinvestasi pada berbagai bidang bisnis.

Harapannya, apabila terjadi penurunan di satu bidang bisnis tidak memengaruhi keseluruhan nilai portofolio investasi.

Indeks investasi

Indeks investasi adalah ukuran dari semua investasi yang dimiliki oleh individu atau perusahaan. Banyak investor menggunakan indeks ini untuk memantau kinerja investasi mereka.

Likuiditas

Likuiditas dapat diartikan sebagai uang tunai yang dapat diberikan oleh investor atau perusahaan tanpa harus menjual aset mereka. 

Likuiditas juga dapat merujuk pada seberapa cepat proses di mana investor menjual saham di suatu perusahaan untuk memperoleng kas tunai dalam jumlah besar.

Portofolio 

Istilah “portofolio” diartikan sebagai jenis investasi yang dimiliki oleh seorang investor. Apabila investor mempunyai berbagai jenis portofolio, biasanya akan membeli saham dari banyak perusahaan.

Baca juga: Price to Earning (PE) Rasio: Pengertian, Cara Hitung, dan Manfaatnya

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah belajar pengertian serta pentingnya pengukuran dan pelaporan investasi dalam dunia akuntansi.

Mengetahui berbagai rumus dan indikator investasi membantu Anda menganalisis kinerja investasi. Sementara pelaporan investasi yang tepat dalam laporan keuangan memberikan informasi menyeluruh tentang performa portofolio investasi.

Guna mempermudah penyusunan laporan keuangan, Anda bisa menggunakan software akuntansi Kledo yang telah digunakan lebih dari 45 ribu pengguna.

Berbagai fitur yang dimiliki Kledo sangat mudah digunakan dan mendukung untuk berbagai jenis bisnis. Nah, tunggu apalagi? Yuk, buktikkan sendiri bagaimana Kledo akan mempermudah pengelolaan akuntansi bisnis Anda melalui tautan ini.

Annisa Herawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

19 − three =