7 Tips Manajemen Staff Retail yang Efektif

manajemen staff retail banner

Sebagai pemilik bisnis retail, Anda pasti tahu betapa berharganya staff Anda.

Staff yang bagus bisa menjual lebih banyak produk, berinteraksi dengan pelanggan, serta mempromosikan toko kepada orang-orang sekitar.

Sayangnya, banyak toko retail yang kesulitan memotivasi staff mereka. Inilah salah satu tantangan terbesar dari manajemen staff retail.

Pada artikel ini, kami akan membagikan tips manajemen staff retail mulai dari cara mempekerjakan, memotivasi, dan melatih.

Tantangan Dalam Manajemen Staff Retail

1. Merekrut dan mempertahankan staff

manajemen staff retail 1

Salah satu tantangan terbesar dalam manajemen retail adalah merekrut dan mempertahankan staff.

Menurut laporan dari McKinsley, banyak staff yang berhenti karena merasa pekerjaan mereka kurang fleksibel.

Manajer apalagi, harus lebih fleksibel dalam mendukung dan memimpin tim staff serta membuat lingkungan kerja yang positif.

Ini semua penting untuk membuat staff merasa senang bekerja dan mau bertahan.

2. Lanskap retail yang terus berkembang

Lanskap retail berkembang dengan sangat cepat, sehingga bisnis harus beradaptasi dengan dinamika pasar dan ekspektasi pelanggan yang terus berubah.

Bisnis retail sangat membutuhkan tenaga kerja yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan, memiliki literasi digital, dan tentunya melek data.

Sayangnya, banyak pemilik retail yang belum berinvestasi dalam pengembangan keterampilan, praktik kerja baru, dan struktur organisasi yang diperlukan untuk membentuk tenaga kerja yang benar-benar adaptif.

3. Kebutuhan reskilling dan upskilling

Dengan munculnya peran-peran baru, terdapat kebutuhan mendesak untuk melakukan reskilling (melatih ulang) dan upskilling (meningkatkan keterampilan) pada tenaga kerja yang sudah ada agar mereka memiliki kompetensi yang relevan di era retail digital.

Adopsi teknologi digital juga menjadi kunci dalam menyederhanakan operasional serta meningkatkan pengalaman pelanggan.

4. Tekanan biaya tenaga kerja

Tekanan biaya tenaga kerja menjadi tantangan tambahan dalam manajemen staff retail.

Laporan SP Global menyoroti bahwa upah merupakan faktor utama yang mendorong kenaikan biaya di sektor jasa.

Meskipun data ini merujuk pada tren tahun 2023, hal tersebut memberikan gambaran atas tantangan yang terus berlangsung di toko retail juga.

Kenaikan upah mendorong peningkatan biaya operasional, yang jika digabungkan dengan tingginya tingkat turnover, dapat membebani keuntungan bisnis.

Tingginya perputaran karyawan juga menambah biaya rekrutmen, pelatihan, dan orientasi.

Selain itu, tenaga kerja yang tidak stabil bisa merusak kekompakan tim, menurunkan kualitas layanan pelanggan, dan melemahkan kinerja organisasi secara keseluruhan.

5. Membangun tenaga kerja yang tangguh dan adaptif

Dalam lingkungan yang kompleks dan terus berubah, toko retail harus memprioritaskan tenaga kerja yang tangguh serta adaptif.

Selain harus lebih teliti dalam mempekerjakan staff, Anda juga harus berinvestasi pada pelatihan serta alat kerja yang dapat menyederhanakan tugas sehari-hari karyawan.

kledo banner 1

Baca Juga: Cara Mengukur dan Meningkatkan 7 KPI Keuangan Bisnis Retail

7 Tips Manajemen Staff Retail

1. Rekrut karyawan yang tepat

Langkah pertama dalam membangun staff retail yang efektif dan termotivasi adalah merekrut orang yang tepat.

Semua ini dimulai dengan proses perekrutan, atau menemukan karyawan untuk mengisi kekosongan yang telah Anda identifikasi dengan keterampilan yang Anda butuhkan.

Sepanjang proses rekrutmen, ajukan pertanyaan kepada diri sendiri seperti:

  • Kesenjangan keterampilan apa yang ada di tim saat ini?
  • Apakah Anda membutuhkan staf full-time, part-time, atau sementara untuk mengisi posisi tersebut?
  • Manfaat atau fasilitas apa yang dapat Anda tawarkan untuk menarik talenta terbaik?
  • Pertanyaan wawancara mana yang akan membantu Anda menyaring pelamar?

Anda tidak harus melalui proses ini sendirian. Beberapa agen rekrutmen berspesialisasi dalam membantu bisnis mengisi posisi, namun Anda tetap harus mengetahui siapa yang Anda rekrut (dan untuk posisi apa) sebelum memulai proses perekrutan.

2. Lakukan pelatihan rutin untuk staf retail

Saat mengunggah lowongan kerja, buatlah deskripsi yang sesuai dengan keterampilan yang Anda butuhkan.

Tapi, kecil kemungkinan Anda akan menemukan karyawan yang keterampilannya sesuai 100% dengan yang Anda inginkan.

Karena itu, Anda bisa memilih karyawan yang sekiranya paling dekat dengan kebutuhan Anda dan memberi mereka pelatihan.

Staff retail sering kali membutuhkan pelatihan tentang:

  • Budaya dan nilai perusahaan Anda
  • Siapa pelanggan Anda dan apa yang mereka butuhkan
  • Teknik manajemen inventaris (misalnya, perhitungan siklus atau proses penerimaan inventaris)
  • Spesifikasi produk yang Anda jual
  • Tindakan keamanan dan keselamatan
  • Cara mengoperasikan sistem POS (Point of Sales) Anda dan perangkat keras terkait, seperti mesin kasir atau pembaca kartu

Ingatlah untuk menyisihkan sebagian jam kerja untuk pelatihan staff, karena karyawan tidak seharusnya datang pada hari libur mereka hanya untuk mengikuti pelatihan.

Sebaliknya, masukkan pelatihan ke dalam jadwal kerja mereka dan dedikasikan waktu pelatihan ketika toko sedang sepi.

Baca Juga: 10 Tips Manajemen Toko Retail yang Sukses

3. Tinjau kinerja staff secara rutin

Setelah Anda menerapkan strategi untuk memotivasi staff retail, jadwalkan pertemuan rutin untuk mengetahui kepuasan dan kemajuan mereka.

Karyawan yang termotivasi untuk bekerja lebih baik perlu mengetahui apa yang Anda harapkan dari mereka dan bagaimana posisi mereka saat ini.

Tinjauan kinerja rutin dalam bentuk pertemuan tatap muka antara manajemen dan karyawan adalah cara yang baik untuk mendengar pendapat karyawan mengenai program insentif, apa yang menurut mereka berhasil, serta apa yang bisa ditingkatkan.

Dorong manajer untuk bertemu dengan staff secara langsung setidaknya sebulan sekali dalam pertemuan formal, dan ajak mereka berdiskusi untuk menyelesaikan masalah yang ada.

Pertemuan ini merupakan waktu yang tepat bagi tim manajemen untuk menjelaskan apa yang diharapkan dari karyawan, membahas kelebihan dan area yang perlu ditingkatkan, serta mengumpulkan masukan.

4. Akui dan hargai kinerja karyawan

manajemen staff retail 2

Cara termudah dan paling ampuh untuk memotivasi staff retail adalah melalui insentif dan penghargaan. Selain itu, ada beberapa ide untuk meningkatkan motivasi staff:

  • Berikan hadiah kepada karyawan dengan kinerja mingguan terbaik: Hadiah bisa sederhana seperti membelikan makan siang atau voucher diskon dari coffee shop favorit.
  • Tingkatkan engagement karyawan dengan membuat permainan menarik: Misalnya, karyawan pertama yang berhasil menjual produk baru boleh pulang lebih awal, atau siapa yang paling banyak menata stok dalam seminggu boleh memilih musik latar pada hari Minggu.
  • Berikan penghargaan lewat program “Karyawan Terbaik Bulanan”: Berikan penghargaan ini kepada staff yang melampaui ekspektasi, memiliki sikap luar biasa, atau melebihi target kinerja.

Baca Juga: Manajemen Ritel: Pengertian, Komponen, Fungsi dan Strateginya

5. Tawarkan komisi kepada staf penjualan

Memberikan penghargaan yang lebih besar seperti kenaikan gaji dan bonus adalah cara yang baik untuk memotivasi karyawan agar bertahan dalam jangka panjang serta berusaha mencapai target penjualan kuartalan.

Anda dapat memberikan komisi sebagai persentase dari pendapatan yang mereka hasilkan.

Anda bisa menerapkan struktur komisi retail dengan mengikuti beberapa struktur populer di bawah ini:

  • Komisi tetap, misalnya 2% dari semua penjualan yang dibayarkan di akhir bulan.
  • Komisi variabel, yang memberikan komisi lebih tinggi untuk target yang lebih tinggi. Misalnya, Anda bisa menawarkan 1% untuk penjualan hingga $500, 2% untuk penjualan hingga $1.000, dan seterusnya.
  • Komisi residual, di mana komisi berlaku sepanjang masa pelanggan yang mereka referensikan. Hal ini paling umum pada model berlangganan: staff bisa mendapatkan 1% dari jumlah transaksi bulanan selama langganan tetap aktif.

Komisi retail tidak hanya mendorong retensi (karena staf dapat memperoleh lebih banyak tanpa harus mencari pekerjaan lain), tetapi juga dapat meningkatkan penjualan.

6. Mendokumentasikan proses retail

Staff ingin fleksibel dalam bekerja, misalnya mengerjakan sesuatu dengan metodenya sendiri.

Tapi, hal ini agak sulit karena operasional sehari-hari harus tetap konsisten agar bisnis berjalan seefisien mungkin.

Agar seimbang, Anda bisa mendokumentasikan tata cara operasional yang bisa staff gunakan sebagai pedoman saat menyelesaikan tugas tertentu.

Dengan begitu, manajer tidak perlu terus mengawasi staff secara langsung dan melakukan micromanaging.

Tuliskan tugas-tugas berulang yang dihadapi tim Anda setiap hari dan buat dokumentasi sebagai kerangka kerja tentang bagaimana melakukannya.

Misalnya:

  • Daftar periksa audit inventaris
  • Prosedur membuka dan menutup toko
  • Proses pengembalian dan penukaran barang
  • Menangani keluhan pelanggan
  • Membuat purchase order

7. Jaga komunikasi yang terbuka

Apa yang terjadi jika seorang karyawan perlu izin sakit? Tidak bisa bekerja pada shift yang sudah dijadwalkan? Atau berselisih dengan anggota tim lain?

Komunikasi yang terbuka antara manajer toko dan staff retail dapat mencegah peristiwa tak terduga ini mengganggu operasional toko Anda.

Ingatlah bahwa komunikasi ini harus berjalan dua arah. Libatkan staff retail Anda dalam keputusan besar.

Misalnya, hendak pindah ke lokasi baru atau menerapkan sistem POS baru? Itu adalah hal yang perlu mereka ketahui terlebih dahulu.

Baca Juga: 8 Fitur Aplikasi Kasir Retail untuk Memudahkan Bisnis

Tips Mempekerjakan dan Melatih Staff Retail

manajemen staff retail 3

1. Pekerjakan staff dengan sikap baik

Anda bisa mempekerjakan orang yang ramah dan mengajari mereka caranya menjadi staff, namun Anda akan kesulitan mempekerjakan staff dan mengajari mereka caranya menjadi ramah.

Lebih mudah untuk mengajari orang yang sikapnya positif, mau belajar, dan memiliki nilai yang sama dengan Anda daripada mencoba mengubah seseorang yang sikap dan sifatnya sudah berbeda.

2. Jangan latih semua staff dengan metode yang sama

Yang kami maksud di sini bukanlah Anda harus pilih kasih, tapi Anda harus tahu cara melatih staff berdasarkan kemampuan dan kebutuhan mereka.

Pelajari staff baru Anda mengenai hal-hal ini:

  • Motivasi mereka dalam bekerja
  • Mengapa mereka memilih pekerjaan ini
  • Seperti apa metode belajar yang paling mereka suka
  • Ketertarikan

Mempelajari hal ini akan membantu Anda mengetahui metode pembelajaran terbaik dan menyesuaikannya dengan mereka.

Misalnya, ada beberapa orang yang merupakan visual learner. Anda bisa menggunakan gambar dan infografis untuk berkomunikasi dengan mereka.

Tapi, ada juga yang belajar lebih cepat sambil praktek. Jadi, Anda bisa menggunakan metode role-playing.

Baca Juga: 10 Strategi Untuk Meningkatkan Keuntungan Toko Retail

3. Lakukan role play secara rutin dengan staff

Role-playing bisa menjadi metode yang efektif, apalagi jika terkait dengan penjualan.

Metode ini membantu staff retail mempraktekkan latihan dan mengembangkan kemampuan.

Namun, role-play kadang terasa ‘awkward’, karena itu, berikut ini adalah beberapa tips untuk membuatnya menyenangkan:

  • Role-playing tidak harus formal: Mulailah dengan mengamati staff Anda. Di sela-sela melayani pelanggan, luangkan waktu untuk memerankan ulang percakapan penjualan yang tidak menghasilkan penjualan. Buat suasananya santai.
  • Role-playing juga tidak harus dilakukan di depan seluruh tim penjualan: Biasakan staf Anda dengan konsep ini melalui sesi coaching satu lawan satu. Hanya Anda dan staf tersebut; tanpa penilaian.
  • Perankan skenario baik dan buruk. Jelaskan “apa yang tidak boleh dilakukan” dengan gaya yang lucu untuk mencairkan suasana tim sekaligus mencari tahu kesalahan dalam proses penjualan.
  • Role-playing sebagai kelompok: Masukkan beberapa gulungan kertas skenario “Apa yang Akan Anda Lakukan?” ke dalam sebuah wadah, lalu berikan kesempatan kepada setiap orang untuk maju dan memerankan proses penjualan yang sempurna.

4. Jangan terlalu kaku dengan aturan

Perhatikan aturan dan pedoman yang Anda latih pada karyawan.

Meskipun aturan ini diperlukan untuk menjaga karyawan tetap disiplin dan memastikan konsistensi prosedur, ada beberapa area dalam bisnis yang tidak membutuhkan aturan yang terlalu kaku.

Dalam beberapa kasus, akan lebih bermanfaat jika karyawan diberi wewenang untuk menggunakan penilaian mereka sendiri dan berkreasi.

Sebagai contoh, dalam melatih staff menggunakan peralatan dan software toko, Anda bisa mengikuti aturan dengan ketat.

Namun, Anda mungkin bisa memberikan lebih banyak kebebasan kepada karyawan dalam hal melayani dan menyenangkan pelanggan.

Baca Juga: Contoh Perencanaan Bisnis Retail dan Templatenya

Kesimpulan

Menemukan cara untuk memotivasi staff Anda dan mengetahui metode apa yang paling efektif akan berbeda untuk setiap bisnis retail.

Anda akan mendapati bahwa setiap karyawan memerlukan strategi berbeda, namun strategi yang kami jelaskan di sini merupakan titik awal yang baik untuk mengelola tim dan mengoptimalkan produktivitas di dalam perusahaan.

Selain pengelolaan sumber daya manusia yang baik, bisnis retail juga membutuhkan dukungan sistem keuangan yang transparan dan terintegrasi.

Software akuntansi Kledo dapat membantu Anda dengan fitur lengkap seperti pencatatan transaksi otomatis, laporan keuangan real-time, hingga manajemen kas dan persediaan.

Dengan menggabungkan strategi manajemen staff yang efektif dan penggunaan software akuntansi seperti Kledo, Anda dapat membangun bisnis retail yang lebih efisien, produktif, serta mampu bertumbuh di tengah persaingan pasar yang ketat.

Yuk, kelola retail Anda bersama Kledo! Coba gratis sekarang melalui tautan ini.

salsabilanisa

Tinggalkan Komentar

1 × one =