12 Tantangan Akuntansi Di Masa Kini dan Solusinya

tantangan akuntansi masa kini banner

Dunia akuntansi sedang mengalami perubahan besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan munculnya artificial intelligence serta persyaratan kepatuhan hukum hingga cybersecurity yang semakin kompleks, akuntansi jaman dulu kini mulai kesulitan mengimbangi perubahan.

Jika tidak segera beradaptasi, maka kemungkinan besar bisnis akan tertinggal dari kompetitor yang terus bergerak maju.

Karena itu, artikel ini akan membahas tantangan akuntansi yang banyak dihadapi di masa kini serta solusi praktis yang bisa Anda terapkan.

Tantangan Akuntansi di Masa Kini dan Solusinya

1. Otomatisasi dan Artificial Intelligence (AI)

Artificial Intelligence (AI) merupakan teknologi yang terus berkembang dan berpotensi meringankan beban kerja serta meningkatkan efisiensi.

Semakin banyak perusahaan yang mengimplementasikan machine learning atau AI untuk mengatasi permasalahan tenaga kerja dan mengotomatiskan berbagai pekerjaan.

Namun, ini berarti AI juga bisa mengancam menggantikan posisi akuntan.

Solusi:

Akuntan perlu mengembangkan keterampilan baru agar dapat menerapkan keahlian mereka pada informasi dan data yang dihasilkan oleh teknologi, serta berperan lebih besar dalam strategi bisnis.

2. Peningkatan Keterampilan (Upskilling)

Seiring meningkatnya otomatisasi, akuntan (dan banyak pekerjaan lainnya) terancam akan tergantikan. Skill gap antara pekerja dan kebutuhan industri pun semakin besar.

Solusi:

Lakukan upskilling atau tingkatkan keterampilan yang sudah Anda miliki untuk bisa memaksimalkan dan memanfaatkan teknologi.

Fokus meningkatkan kemampuan seperti payroll berbasis cloud dan sistem informasi sumber daya manusia, sistem enterprise resource planning (ERP), analitik data, serta pemodelan dan peramalan keuangan.

Selain keterampilan teknis, kembangkan juga soft skill seperti:

  • Kemampuan bekerja secara mandiri dan dalam tim virtual
  • Teliti terhadap detail
  • Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan
  • Kreativitas
  • Keinginan untuk terus belajar
  • Kemampuan komunikasi lisan dan tulisan.

Menyediakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan juga memberikan manfaat tambahan berupa peningkatan moral dan retensi karyawan.

Baca Juga: Hard Skill dan Soft Skill yang Harus Dimiliki Akuntan

3. Cybersecurity

tantangan akuntansi masa kini 1

Keamanan siber merupakan isu penting yang dapat membahayakan kekayaan intelektual bisnis, data pelanggan, serta catatan karyawan dalam sistem Anda.

Solusi:

Terapkan software keamanan siber yang paling canggih. Buat dan sebarkan kebijakan perusahaan terkini yang berisi langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tingkat keamanan siber yang memadai.

Latih karyawan mengenai cara menghindari email dan bentuk penipuan lainnya yang dapat menyebabkan peretasan yang membahayakan keamanan perusahaan.

4. Kerja jarak jauh/Remote working

Seperti banyak industri lainnya, salah satu tren terbesar dalam akuntansi adalah meningkatnya permintaan akan fleksibilitas dan kerja jarak jauh.

Lebih dari 63% profesional akuntansi yang ingin berpindah pekerjaan menginginkan setidaknya posisi hybrid, bahkan lebih ideal jika sepenuhnya remote.

Namun, kerja jarak jauh membawa tantangan bagi tim akuntansi dan keuangan, yang selama beberapa dekade telah terbiasa melakukan tugas seperti penutupan akhir bulan dan lemburan di kantor.

Selain itu, kerja jarak jauh juga meningkatkan risiko serangan siber.

Solusi:

Fokusn pada penerapan kontrol keuangan yang tetap efektif meskipun tim bekerja dari lokasi yang tersebar.

Lakukan penilaian risiko untuk menentukan kontrol mana yang dapat membuka potensi risiko.

Permintaan untuk remote working diperkirakan tidak akan hilang dalam waktu dekat, apalagi karena cara ini manjur untuk menarik talenta dari lokasi yang lebih luas.

Solusi lainnya adalah menggunakan software akuntansi berbasis cloud yang memberikan keuntungan jelas dalam mendukung tim akuntansi yang bekerja secara remote.

5. Moral kerja yang rendah

Bukan hal mengejutkan bahwa burnout menjadi tantangan yang umum di bidang keuangan dan akuntansi, entah untuk masa lalu maupun masa kini.

Dengan banyaknya tanggung jawab, beban kerja berat, dan regulasi yang terus berubah, departemen akuntansi dan keuangan sangat mudah mengalami penurunan moral.

Solusi:

Bagaimana cara meningkatkan moral tim akuntansi Anda? Carilah cara untuk memberikan penghargaan terhadap kontribusi anggota tim secara rutin, terutama di level manajer.

Manajer memiliki pengaruh besar terhadap moral timnya. Jadi, jaga agar komunikasi tetap terbuka antara tim akuntansi dan pimpinan perusahaan.

Dengarkan masukan mereka, tidak hanya dalam hal keuangan tetapi juga dalam keputusan strategis. Berikan alat yang mereka butuhkan untuk berkolaborasi, terutama bagi tim hybrid.

Selain itu, otomasi tugas-tugas yang membosankan untuk menghemat waktu dan mengurangi beban kerja.

Baca Juga: Akuntansi Otomatis: Manfaat, Tugas, Tantangan, dan Tahapannya

6. Teknologi software akuntansi yang ketinggalan zaman

Software akuntansi yang sudah ketinggalan zaman memiliki banyak kelemahan, seperti:

  • Tidak bisa bekerja secara efisien
  • Tidak menyediakan hasil secara real-time yang dibutuhkan untuk visibilitas dalam mengelola perusahaan maupun proses penjualan dan pemasaran
  • Masih bergantung pada entri data manual serta dokumen kertas untuk memproses dan mencatat transaksi bisnis, serta tidak mengotomatiskan kepatuhan terhadap regulasi.

Selain itu, sistem yang sudah ketinggalan zaman sering kali tidak berbasis cloud.

Sistem perangkat lunak yang terpasang di lokasi (on-premises) biasanya lebih tidak efisien dan membutuhkan lebih banyak sumber daya dari departemen IT untuk melakukan pembaruan serta menangani masalah software dan hardware di lokasi perusahaan.

Solusi:

Tingkatkan teknologi software akuntansi atau ERP yang usang dengan beralih ke software modern berbasis cloud.

Salah satu pilihan software akuntansi yang cocok untuk bisnis di Indonesia adalah Kledo.

Dengan Kledo, Anda bisa memantau pengelolaan stok dari banyak gudang, membuat laporan keuangan secara otomatis, menghitung penyusutan dengan mudah, hingga menjalankan banyak tugas akuntansi lainnya dari mana saja dan kapan saja.

Jika tertarik, Anda bisa mendaftar Kledo dengan klik gambar di bawah ini:

kledo banner 1

7. Analisis keuangan yang tidak memadai

Tim akuntansi tanpa sistem yang efisien menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menutup buku, sehingga menyisakan sedikit waktu untuk pekerjaan yang memberikan nilai tambah seperti analisis keuangan.

Padahal, analisis keuangan memberikan nilai tambah melalui perhitungan rasio, identifikasi dan pengelolaan tren bisnis, serta dukungan pengambilan keputusan untuk peluang baru.

Solusi:

Gunakan sistem untuk mengotomatiskan proses akuntansi dan analisis keuangan.

Anda memerlukan dasbor real-time berisi KPI (key performance indicators) perusahaan, termasuk analisis tren, yang dapat diakses oleh seluruh fungsi terkait sesuai hak akses.

Lengkapi sistem tersebut dengan software visualisasi data seperti Tableau atau Microsoft Power BI untuk analitik data dengan kapabilitas real-time dan penjadwalan laporan otomatis berkala berdasarkan data tren yang diikuti perusahaan.

Baca Juga: Metode Analisis Data Keuangan, Tahapan, Kesalahan, dan Solusinya

8. Pengendalian internal yang tidak memadai

Bisnis kecil sering kali tidak memiliki jumlah staf yang cukup untuk memenuhi pemisahan tugas yang diperlukan bagi pengendalian internal yang memadai.

Sistem akuntansi mereka mungkin juga tidak cukup kuat untuk mencegah kecurangan dan kesalahan dari pekerjaan manual.

Solusi:

Jika tidak bisa melakukan pemisahan tugas, maka libatkan pemilik bisnis dalam proses persetujuan sebagai pihak yang meninjau dokumen faktur vendor dan memberikan tanda tangan kedua.

Departemen keuangan dan akuntansi membutuhkan sumber daya manusia dan perangkat lunak yang memadai untuk menjalankan tugas dan mencapai hasil.

Pertanyaannya, apakah departemen akuntansi sudah mendapatkan porsi sumber daya perusahaan yang layak?

9. Fraud

tantangan akuntansi masa kini 3

Tindakan fraud, termasuk penggelapan, dapat terjadi akibat lemahnya pengendalian internal serta adanya kolusi antar karyawan.

Solusi

Gunakan sistem modern untuk membantu mendeteksi kecurangan dan kesalahan, seperti pembayaran ganda.

Lakukan analisis varians dan tindak lanjuti setiap ada perbedaan signifikan antara anggaran dan realisasi biaya.

Tinjau data induk pemasok (vendor master files), lakukan pencocokan dokumen tiga arah (3-way matching) untuk setiap faktur, dan pastikan keaslian pemasok sebelum melakukan pembayaran.

Upayakan penerapan pemisahan tugas (segregation of duties) yang memadai dalam penugasan karyawan. Pengendalian atau penyimpanan aset serta pencatatan transaksi dalam pembukuan harus dilakukan oleh karyawan yang berbeda.

10. Globalisasi

Seiring berkembangnya bisnis secara global, ukuran dan kompleksitas operasi semakin meningkat.

Departemen akuntansi harus mampu menyesuaikan diri dengan berbagai standar dan regulasi internasional.

Walaupun teknologi telah mempermudah proses ini, akuntan tetap perlu berhadapan dengan aturan, norma, serta praktik yang berlaku baik di negara asal maupun di pasar internasional tempat mereka beroperasi.

Ketidakstabilan ekonomi lokal, standar keamanan siber yang berbeda, serta perubahan regulasi perpajakan di berbagai negara menuntut tim akuntansi yang adaptif serta teknologi yang mampu mengurangi tantangan tersebut.

Solusi

Sediakan pelatihan berkala kepada tim akuntansi untuk memahami regulasi di negara tujuan bisnis. Perkuat kebijakan keamanan siber dan bangun prosedur pemantauan regulasi internasional.

Dengan kombinasi teknologi dan tim yang terlatih, perusahaan dapat meminimalkan risiko ketidakpatuhan serta menjaga akurasi laporan keuangan di berbagai yurisdiksi.

Baca Juga: Globalisasi Ekonomi dan Dampaknya bagi Dunia Bisnis

11. Ketidakstabilan ekonomi

Ketidakstabilan ekonomi global dan lokal adalah tantangan akuntansi masa kini yang meningkatkan risiko bagi perusahaan, termasuk fluktuasi biaya, gangguan rantai pasok, hingga perubahan mendadak dalam peraturan pajak dan pasar.

Akuntansi manual atau sistem yang tidak terintegrasi membuat perusahaan sulit merespons perubahan dengan cepat.

Selain itu, tugas akuntansi yang memakan waktu dan rawan kesalahan menyulitkan tim untuk memberikan analisis strategis bagi manajemen.

Solusi

Menerapkan dan terus meningkatkan penggunaan sistem akuntansi berbasis cloud menjadi langkah awal untuk menghadapi tantangan ekonomi di tahun 2025 dan seterusnya.

Dengan sumber data yang andal dan otomatisasi yang meningkat pada tugas-tugas yang memakan waktu, tim akuntansi memiliki lebih banyak waktu dan data yang lebih berkualitas untuk berkontribusi pada pengambilan keputusan strategis.

Hal ini memungkinkan tim akuntansi menjadi mitra utama dalam mengarahkan strategi bisnis ketika kondisi ekonomi tidak stabil.

12. Merekrut dan mempertahankan talenta

tantangan akuntansi masa kini 2

Merekrut karyawan untuk posisi akuntansi dan keuangan menjadi tantangan tersendiri bagi banyak perusahaan di Indonesia, dan diperkirakan akan semakin sulit ke depannya.

Selain persaingan untuk mendapatkan talenta terbaik yang semakin ketat, mempertahankan karyawan terbaik juga menjadi tantangan besar.

Banyak manajer akuntansi dan keuangan khawatir tidak mampu mempertahankan karyawan bernilai tinggi.

Dua faktor utama penyebabnya adalah menurunnya moral karyawan dan meningkatnya tingkat kelelahan (burnout) akibat beban kerja yang berat, suatu kondisi yang sangat umum dalam dunia akuntansi, terutama saat periode pelaporan atau tutup buku.

Tanpa strategi retensi yang kuat dan konsisten, moral serta kinerja tim akuntansi dan keuangan dapat menurun.

Solusi:

Perusahaan perlu menerapkan strategi retensi yang fokus pada pengembangan profesional, seperti penyediaan pelatihan lanjutan, kursus sertifikasi, atau program peningkatan keterampilan secara berkala.

Program-program tersebut dapat meningkatkan moral sekaligus memperkuat kemampuan teknis dan soft skills akuntan agar mereka mampu berkontribusi lebih pada strategi bisnis, terutama ketika semakin banyak tugas administratif yang mulai otomatis.

Selain itu, penting bagi perusahaan di Indonesia untuk meninjau kembali struktur kompensasi agar tetap kompetitif dalam menarik dan mempertahankan talenta terbaik.

Menciptakan beban kerja yang lebih seimbang, memberikan dukungan untuk kesehatan mental, serta menyediakan jalur karir yang jelas akan membantu mengurangi burnout dan meningkatkan loyalitas karyawan pada tahun-tahun ini dan seterusnya.

Baca Juga: Mengetahui Apa itu Analisis Beban Kerja, Manfaat, dan Tips Efesiensinya

Kesimpulan

Tantangan akuntansi di masa kini semakin kompleks seiring regulasi yang banyak berubah, perkembangan teknologi yang masif, dan meningkatnya tuntutan bisnis.

Tanpa adaptasi yang tepat, perusahaan berisiko menghadapi inefisiensi operasional, kesalahan pelaporan, hingga kesulitan dalam menjaga kesehatan finansial.

Namun, tantangan tersebut dapat diatasi melalui investasi pada teknologi yang lebih modern, peningkatan kapasitas SDM, penerapan pengendalian internal yang kuat, serta pemanfaatan data untuk pengambilan keputusan yang lebih akurat.

Dengan langkah-langkah strategis ini, tim akuntansi dan keuangan dapat berkembang menjadi lebih proaktif, efisien, dan berdaya saing tinggi.

salsabilanisa

Tinggalkan Komentar

nine − 2 =