Ingin Membuka Bisnis Thrifting? Ini 8 Tips untuk Memulainya

Ingin Membuka Bisnis Thrifting Ini 8 Tips untuk Memulainya

Memulai bisnis thrifting menjadi salah satu ide usaha yang menjanjikan keuntungan besar, karena dari data riset yang ada, bisnis ini terus berkembang pesat. Menurut analis pasar IBISWorld, pasar thrifting terus tumbuh hingga mencapai angka sebesar 2,4% pada tahun 2022 diperkirakan akan bernilai $82 miliar pada tahun 2026. 

Diprediksi, trend bisnis ini akan terus mengalami pertumbuhan, karena saat ini nge-thrift dijadikan sebagai gaya hidup oleh sebagian besar generasi muda. Mckinsey menyebutkan bahwa 40% pembeli barang bekas berasal dari generasi Z dan generasi milenial.

Bisnis thrifting sendiri merupakan jenis bisnis ritel khusus yang menjual kembali barang bekas dengan harga yang lebih murah. Adapun barang yang dijual bisa berupa pakaian, sepatu, tas, perabotan vintage, dan lain sebagainya.

Selain karena trend pertumbuhannya yang positif, memulai usaha thrifting menjadi peluang usaha yang bagus karena tidak perlu membutuhkan modal yang terlalu besar untuk memulainya. Kemudian dengan memulai bisnis ini, Anda juga dapat turus serta berpartisipasi dalam usaha mengurangi limbah dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Jika Anda ingin memulai bisnis berjualan barang bekas tapi tidak tahu harus darimana untuk memulainya, artikel ini akan membagikan panduan langkah demi langkah untuk memulai usaha thrifting yang bisa Anda ikuti.

Apa Itu Bisnis Thrifting?

Bisnis-thrifting

Bisnis thrifting merupakan jenis usaha yang berfokus pada penjualan barang-barang bekas yang masih layak pakai, seperti pakaian, aksesoris, perabotan, buku, dan mainan. Barang-barang ini biasanya diperoleh dari sumbangan, pembelian massal, atau pengumpulan pribadi.

Istilah “thrifting” sendiri berasal dari kata “thrift” yang berarti hemat atau irit. Bisnis ini berkembang pesat karena banyak orang yang mencari cara untuk mendapatkan barang berkualitas dengan harga lebih terjangkau.

Dimulai sejak taun 2013, perdagangan barang bekas seperti barang langka hingga produk dari brand ternama, mulai masuk ke Indonesia.

Sejak saat itu, thrift mulai banya digemari karena konsumen bisa membeli produk dengan harga yang lebih murah dibandingkan membeli produk baru.

Selain itu, bisnis ini juga bisa memberi manfaat bagi lingkungan karena mengurangi jumlah limbah yang dibuang dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Dari sisi pengusaha, usaha thrifting juga menjanjikan keuntungan finansial yang besar dengan modal awal yang relatif kecil.

Baca juga: 15 Produk Ramah Lingkungan yang Dapat Dijadikan Peluang Bisnis

kledo pos 3

Mengapa Banyak Orang Suka Berbelanja di Toko Barang Bekas?

Jika Anda belum pernah mendengar tentang toko thrifting tetapi ingin memulai usaha yang sedang tren dan banyak diminati ini, salah satu pertanyaan utama yang akan ditanyakan oleh orang-orang di sekitar Anda adalah, “Mengapa harus toko barang bekas?”.

Penjualan pakaian bekas diperkirakan akan tumbuh sebesar 127% pada tahun 2026. Meskipun ada banyak alasan mengapa pelanggan menyukai belanja barang bekas, berikut beberapa alasan paling umum mengapa toko barang bekas disukai oleh pelanggan:

Bisa menemukan barang unik 

Bisa menemukan barang unik

Belanja di toko barang bekas menawarkan pengalaman menarik bagi pelanggan, karena mereka dapat menemukan berbagai macam barang yang biasanya tidak dapat mereka temukan di toko retail biasa.

Toko barang bekas tidak terbatas pada pakaian. Melainkan bisa berupa dekorasi rumah, jam tangan, sepatu, tas, dan masih banyak lagi barang lainnya yang masih layak untuk dijual.

Sebagian besar produk toko barang bekas diberikan begitu saja karena sudah tidak digunakan, dan pemiliknya tidak berniat menggunakannya lagi. Jadi pelanggan dapat menemukan sepatu atau tas dari brand ternama dengan harga yang sangat murah.

Harganya yang murah

harganya yang murah

Saat Anda melihat baju atau sepatu baru di toko yang harganya mahal, Anda mungkin menginginkan adanya diskon atau obral, dan jika itu terjadi, Anda pasti akan membeli produk tersebut tanpa perlu pikir panjangan lagi. 

Karena toko thrift menjual produk bekas, sudah pasti harga barang yang dijual pun sangat terjangkau. Jadi, pelanggan sering kali dapat menemukan barang berkualitas tinggi dengan harga yang lebih murah dibandingkan membeli barang baru. 

Baca juga: 10 Rekomendasi Bisnis Modal 5 Juta dan Alokasi Modalnya

Ramah lingkungan 

ramah lingkungan

Sekarang, sudah bukan zamannya lagi promosi isu keberlanjutan lingkungan hanya dijadikan sebagai gimmick pemasaran untuk merek tertentu.

Masyarakat sudah mulai menjadikan isu keberlanjutan sebagai prioritas, dan sekarang semakin banyak produk serta alternatif ramah lingkungan bermunculan.

Oleh karena itu, toko barang bekas menjadi pilihan pertama pelanggan karena tidak menimbulkan kerusakan lingkungan tambahan, karena menggunakan kembali barang-barang lama atau bekas akan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. 

Mendukung kegiatan sosial 

mendukung kegiatan sosial

Beberapa toko barang bekas dijalankan oleh organisasi nirlaba yang mengumpulkan uang untuk suatu tujuan. Ini berarti setiap uang penjualan digunakan untuk mendukung kebutuhan tertentu, yang merupakan faktor penyemangat bagi banyak orang.

Orang-orang merasa senang membeli barang dari toko tersebut, karena mengetahui bahwa uang mereka akan digunakan untuk membantu orang lain, dan dengan berbelanja di toko barang bekas, mereka juga dapat membeli sesuatu sebagai imbalannya.

Baca juga: 10 Cara Berbisnis Modal Kecil dan Contoh Bisnisnya

Apa Saja Jenis-Jenis Bisnis Thrifting yang Bisa Dicoba?

Jenis bisnis thrifting

Banyak orang mulai tertarik untuk membeli barang bekas yang masih layak pakai karena harga yang lebih terjangkau dan keunikan barang-barang tersebut. Jika Anda tertarik untuk memulai bisnis thrift, berikut adalah beberapa jenis barang yang bisa Anda jadikan produk utama:

1. Pakaian

Pakaian merupakan salah satu kategori paling populer dalam bisnis thrift. Banyak orang mencari pakaian bekas karena beberapa alasan, seperti mencari gaya yang unik, menghemat uang, atau mendukung mode berkelanjutan. Berikut adalah beberapa subkategori pakaian yang laris di pasaran:

  • Pakaian Vintage: Barang-barang dengan gaya klasik dari era tertentu yang sering kali sulit ditemukan di toko modern.
  • Pakaian Branded: Pakaian dari merek ternama yang dijual dengan harga lebih terjangkau.

2. Aksesoris

Aksesoris seperti tas, sepatu, perhiasan, dan ikat pinggang juga banyak dicari di toko thrift. Pembeli sering kali menemukan aksesoris unik dan berkualitas tinggi dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan barang baru. Beberapa jenis aksesoris yang populer meliputi:

  • Tas Tangan: Termasuk tas tangan branded yang masih dalam kondisi baik.
  • Sepatu: Sepatu berkualitas, baik itu sepatu kasual, formal, atau olahraga.
  • Perhiasan: Kalung, gelang, cincin, dan anting-anting dengan desain menarik.

3. Perabotan dan dekorasi rumah

Perabotan dan dekorasi rumah adalah kategori lain yang laris dalam bisnis thrift. Barang-barang ini sering kali masih dalam kondisi bagus dan bisa memberikan sentuhan unik pada rumah pembeli. Jenis-jenis perabotan dan dekorasi yang sering dicari meliputi:

  • Meja dan Kursi: Termasuk meja kopi, meja makan, kursi santai, dan lainnya.
  • Lemari dan Rak: Lemari pakaian, rak buku, dan rak dinding.
  • Dekorasi: Barang-barang seperti cermin, lukisan, vas, dan hiasan dinding.

Baca juga: 20 Bisnis yang Laku Setiap Hari dan Tips Memilihnya

4. Buku

Buku bekas adalah barang lain yang banyak dicari di toko thrift. Banyak pembaca yang mencari buku dengan harga lebih murah atau edisi yang sudah langka. Kategori buku yang populer termasuk:

  • Novel: Baik itu fiksi, non-fiksi, klasik, maupun buku terbitan baru.
  • Buku Anak: Buku cerita, buku bergambar, dan buku pendidikan untuk anak-anak.
  • Buku Akademik: Buku pelajaran, referensi, dan literatur akademik.

5. Mainan dan barang anak

Mainan dan barang anak merupakan barang thrift yang sering dibeli oleh orang tua yang ingin menghemat biaya. Mainan yang masih berfungsi dengan baik dan barang-barang lain seperti stroller, kursi bayi, dan pakaian anak selalu memiliki permintaan tinggi.

6. Peralatan elektronik

Peralatan elektronik bekas yang masih berfungsi baik juga banyak dicari. Ini bisa mencakup berbagai barang seperti:

  • Gadget: Handphone, tablet, dan aksesori terkait.
  • Peralatan Rumah Tangga: Blender, toaster, dan perangkat dapur lainnya.
  • Perangkat Hiburan: TV, speaker, dan perangkat audio.

7. Peralatan olahraga

Peralatan olahraga bekas yang masih layak pakai juga memiliki pasar tersendiri. Barang-barang ini meliputi:

  • Sepeda: Sepeda untuk dewasa maupun anak-anak.
  • Alat Fitness: Dumbbell, treadmill, dan alat kebugaran lainnya.
  • Perlengkapan Olahraga: Bola, raket tenis, dan perlengkapan olahraga lainnya.

Baca juga: Pengertian Ekonomi Kreatif dan Peluang Bisnis yang Bisa Anda Coba

8 Tips Memulai Bisnis Thrifting

Tips memulai bisnis thrifting

Sebelum membuka toko barang bekas, tentunya Anda harus melakukan beberapa persiapan terlebih dahulu agar bisnis Anda sukses. Berikut langkah-langkah yang harus diikuti sebelum membuka toko thrift:

1. Riset pasar

Sebelum memulai, lakukan riset pasar untuk memahami tren dan permintaan di daerah Anda. Kenali siapa target pasar Anda, barang apa yang paling dicari, dan harga pasaran untuk barang-barang bekas. Anda bisa melakukan survei online, mengunjungi toko thrift lain, atau melihat komunitas online yang terkait dengan thrifting.

2. Tentukan niche Anda

Menentukan niche atau fokus bisnis Anda akan membantu membedakan toko Anda dari yang lain. Apakah Anda ingin fokus pada pakaian vintage, aksesoris branded, perabotan rumah, atau barang elektronik? Memiliki niche yang jelas akan memudahkan dalam memasarkan produk dan menarik pelanggan yang tepat.

3. Cari sumber Barang berkualitas

Kualitas barang yang Anda jual sangat penting. Cari sumber barang yang terpercaya seperti pelelangan, penjualan garasi, donasi, atau pembelian massal dari pemasok.

Pastikan barang-barang tersebut dalam kondisi baik dan layak pakai. Anda juga bisa bekerjasama dengan komunitas atau lembaga sosial untuk mendapatkan barang donasi.

Baca juga: 17 Ide Bisnis Kerajinan dari Barang Bekas, Modal Minim Untung Berlimpah

4. Tetapkan harga yang kompetitif

Menentukan harga yang tepat adalah kunci untuk menarik pelanggan dan tetap mendapatkan keuntungan. Bandingkan harga barang serupa di toko thrift lain atau di marketplace online.

Jangan lupa untuk mempertimbangkan biaya operasional seperti sewa tempat, transportasi, dan upah karyawan.

5. Buat branding yang menarik

Branding yang kuat akan membantu menarik perhatian pelanggan. Pilih nama toko yang unik dan mudah diingat, serta buat logo yang mencerminkan identitas bisnis Anda. Selain itu, tentukan nilai-nilai yang ingin Anda sampaikan, seperti keberlanjutan, keunikan, atau nilai ekonomis.

6. Manfaatkan media sosial

Media sosial merupakan alat pemasaran yang efektif dan hemat biaya. Buat akun bisnis di platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok untuk mempromosikan barang-barang Anda.

Gunakan foto yang menarik dan deskripsi yang jelas. Anda juga bisa memanfaatkan fitur seperti Instagram Stories atau Facebook Marketplace untuk menjual barang.

7. Kelola stok dengan efisien

Pengelolaan stok yang baik akan membantu Anda menghindari kekurangan atau kelebihan barang.

Gunakan sistem manajemen stok untuk melacak barang masuk dan keluar, serta untuk mengidentifikasi barang yang paling laris. Ini juga akan memudahkan Anda dalam merencanakan pembelian barang selanjutnya.

8. Berikan pelayanan pelanggan yang baik

Pelayanan pelanggan yang baik akan membuat pelanggan merasa dihargai dan kembali berbelanja di toko Anda. Berikan informasi yang jelas tentang kondisi barang, kebijakan pengembalian, dan cara perawatan barang. Tanggapi pertanyaan dan keluhan pelanggan dengan cepat dan ramah.

Baca juga: 10 Tips Memulai Usaha Fotocopy, Prospek, dan Modal yang Dibutuhkan

Siapa Saja Target Pasar Bisnis Thrifting?

Target konsumen bisnis thrifting

Mengetahui siapa saja target pasar bisnis thrift sangat penting untuk merancang strategi pemasaran yang efektif dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Berikut adalah beberapa segmen target pasar yang umum dalam bisnis thrift:

1. Generasi milenial dan Gen Z

Generasi milenial dan Gen Z merupakan salah satu target pasar terbesar untuk bisnis thrift. Mereka dikenal memiliki kesadaran tinggi terhadap isu lingkungan dan sering mencari cara untuk berbelanja lebih berkelanjutan.

Selain itu, mereka juga tertarik pada mode unik dan vintage yang sering kali ditemukan di toko thrift. Platform media sosial seperti Instagram dan TikTok adalah alat yang efektif untuk menjangkau kelompok ini.

2. Pecinta mode vintage

Pecinta mode vintage mencari barang-barang yang memiliki nilai sejarah dan keunikan tersendiri.

Mereka sering mengunjungi toko thrift untuk menemukan pakaian, aksesoris, dan barang-barang lain yang tidak bisa ditemukan di toko-toko modern. Pasar ini cenderung sangat menghargai kualitas dan orisinalitas barang.

3. Konsumen berbudget terbatas

Orang-orang yang ingin menghemat uang atau memiliki anggaran terbatas sering kali berbelanja di toko thrift. Mereka mencari barang berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau. Kelompok ini mencakup pelajar, pekerja muda, dan keluarga dengan penghasilan menengah ke bawah.

4. Penggemar DIY dan upcycling

Penggemar DIY (Do It Yourself) dan upcycling adalah orang-orang yang suka mengubah atau memperbaiki barang bekas menjadi sesuatu yang baru dan berguna.

Mereka mencari bahan-bahan seperti pakaian, perabotan, dan aksesoris yang bisa mereka modifikasi. Pasar ini menghargai kreativitas dan potensi transformasi barang bekas.

5. Kolektor barang antik

Kolektor barang antik mencari barang-barang yang memiliki nilai sejarah, seni, atau keunikan tersendiri.

Mereka sering kali mengunjungi toko thrift untuk mencari barang antik seperti perabotan, seni, dan pernak-pernik lainnya. Pasar ini cenderung lebih selektif dan menghargai barang dengan kondisi baik dan orisinal.

6. Ibu rumah tangga

Ibu rumah tangga sering kali mencari cara untuk menghemat pengeluaran rumah tangga. Mereka mengunjungi toko thrift untuk membeli pakaian anak-anak, perabotan rumah, dan barang-barang lain yang diperlukan untuk keluarga mereka. Kepraktisan dan harga yang terjangkau merupakan faktor utama yang menarik pasar ini.

7. Pengusaha kecil

Beberapa pengusaha kecil membeli barang dari toko thrift untuk dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi setelah melakukan perbaikan atau modifikasi.

Mereka mencari barang dengan potensi keuntungan tinggi dan sering kali memiliki jaringan distribusi sendiri untuk menjual kembali barang-barang tersebut.

Baca juga: Analisis 6m dalam Bisnis: Pembahasan Lengkap dan Contohnya

Kesimpulan

Bisnis thrifting merupakan bisnis yang saat ini sedang populer di kalangan masyarakat. Aktivitas membeli barang bekas kini sudah menjadi gaya hidup tersendiri. Oleh karenanya, jenis usaha ini menjanjikan keuntungan yang sangat menggiurkan apabila mampu dijalankan dengan benar dan mempunyai strategi bisnis yang tepat.

Nantinya setelah bisnis semakin berkembang besar dan transaksi penjualan semakin banyak, Anda dapat menggunakan alat bantu aplikasi kasir seperti Kledo POS.

Kledo POS merupakan aplikasi kasir gratis yang akan membantu Anda mencatat transaksi penjualan menjadi lebih mudah, dengan berbagai opsi pembayaran baik cash, transfer bank, kredit, maupun e-wallet.

Dengan menggunakan aplikasi ini, Anda juga bisa memantau stok secara real time sehingga bisa memastikan bahwa produk masih tersedia untuk dijual ke pelanggan.

Tampilan antarmuka Kledo POS sangat menarik dan fitur-fiturnya mudah digunakan. Jadi, tunggu apalagi? Yuk gunakan Kledo POS gratis selamanya sekarang juga melalui tautan ini.

Annisa Herawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ten − five =