Salah satu cara yang bisa bisnis gunakan dalam membuat strategi penetapan harga untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan margin laba, adalah dengan bundle pricing.
Dengan bundle pricing, perusahaan bisa menjual bermacam-macam barang sekaligus untuk satu harga tetap, yang akan menarik pelanggan tertentu.
Memahami cara kerja bundle pricing akan membantu Anda memutuskan apakah Anda perlu atau bisa mengimplementasikan strategi ini dalam sistem operasional bisnis Anda.
Pada artikel ini, kami akan membahas pengertian bundle pricing, jenis-jenisnya, kelebihan dan kekurangan strategi ini, serta strategi membuatnya.
Apa itu Bundle Pricing?
Bundle pricing adalah strategi bisnis di mana perusahaan mengelompokkan beberapa produk menjadi satu paket dan menjualnya dengan satu harga, alih-alih menetapkan harga individual untuk setiap barang.
Kadang, bisnis mem-bundle produk mereka menjadi satu sebagai bentuk upsell atau cross-sell.
- Upsell adalah upaya membujuk pelanggan untuk melakukan peningkatan. Misalnya, mempromosikan versi kuas makeup yang lebih bagus dan lebih mahal dari yang ingin pelanggan beli.
- Cross-sell adalah upaya mempromosikan produk terkait dalam kelompok yang sama. Misalnya, kondisioner dengan sampo.
Baca Juga: Competitive Pricing: Pengertian, Strategi, dan Contohnya
Jenis-Jenis Strategi Bundle Pricing
Umumnya, ada dua strategi untuk bundle pricing: pure bundling dan mixed bundling. Walau bisnis bisa menggunakan salah satu di antaranya untuk mengejar tujuan yang sama, tapi masing-masing strategi memiliki keuntungan yang berbeda-beda.
Pure bundling
Adalah strategi penetapan harga di mana bisnis menjual barang tertentu secara eksklusif dengan yang lain. Dalam kasus tertentu, beberapa barang mungkin tidak akan tersedia untuk dibeli sendiri-sendiri.
Artinya, jika konsumen tertarik pada satu barang atau jasa dalam bundle tersebut, maka mereka akan termotivasi untuk membeli semua paketnya. Dengan begitu, keuntungan yang Anda dapatkan akan meningkat.
Salah satu contoh pure bundling adalah Microsoft Office 365. Dengan satu harga, Anda mendapatkan Excel, Word, PowerPoint, Outlook, OneNote, Publisher, dan Access. Anda tidak bisa memilih untuk membeli salah satu saja.
Dalam bundle ini, ada tujuh produk yang Anda dapatkan, sementara kebanyakan orang hanya memakai Word, Excel, dan mungkin PowerPoint saja. Jika dijual secara terpisah, meski dengan harga yang lebih mahal sendiri-sendiri, keuntungan perusahaan akan menurun.
Ada dua kategori pure bundling:
- Leader Bundling: Di paket ini, akan adau produk leader dan juga produk non-leader. Produk leader adalah produk utama, sementara produk non-leader memiliki nilai atau popularitas yang lebih rendah dari produk utama. Dengan taktik ini, konsumen akan lebih tertarik untuk membeli paketnya.
- Joint Bundling: Dalam paket ini, Anda menawarkan dua atau produk lebih dengan nilai yang relatif sama untuk satu harga.
Mixed Bundling
Mixed bundling atau custom bundling terjadi ketika Anda menawarkan konsumen pilihan untuk membeli satu paket langsung, tapi masih bisa membeli secara terpisah (tentunya dengan harga yang lebih tinggi).
Dengan model paket ini, Anda bisa memberikan insentif untuk membeli paket dengan harga yang lebih rendah daripada total semua barang jika dijual terpisah.
Hal ini memungkinkan beberapa pelanggan untuk menerima diskon untuk barang-barang tertentu, sementara yang lain dapat membayar harga penuh jika mereka memutuskan untuk tidak membeli semua barang.
Contoh mixed bundling adalah ketika Anda menjual sepasang kaos kaki seharga Rp10.000, dan paket 7 kaos kaki seharga Rp65.000
Baca Juga: Strategi Marketing untuk Meningkatkan Penjualan Tahun Baru 2025
Bisnis Apa Saja yang Bisa Menggunakan Bundle Pricing?
Bisnis dalam berbagai industri bisa menggunakan bundle pricing untuk meningkatkan nilai sekaligus kepuasan pelanggan juga. Perusahaan dan bisnis yang bisa menggunakan bundle pricing contohnya:
Restoran
Bundle pricing bisa berguna untuk restoran dan gerai makanan cepat saji, karena mereka bisa menciptakan paket makanan yang saling melengkapi.
Dengan begitu, konsumen dapat membeli seluruhnya, daripada satu item saja. Taktik ini membuat uang yang konsumen habiskan jadi meningkat seiring dengan kepuasan mereka.
Karena sebagian besar makanan punya tanggal kedaluwarsa, bundle pricing bisa membantu pemilik restoran untuk menawarkan diskon yang berpotensi meningkatkan jumlah konsumen yang membeli item itu.
Perusahaan internet dan kabel
Perusahaan internet dan kabel juga bisa memanfaatkan strategi bundle pricing. Mereka bisa menawarkan beberapa opsi saluran dengan nilai dan harga yang berbeda.
Namun, jika pelanggan menginginkan saluran tertentu atau paket saluran yang tidak bisa mereka beli secara terpisah, mereka mungkin akan memutuskan untuk menghabiskan lebih banyak uang dan membeli seluruh paketnya.
Dengan begitu, pelanggan akan mendapat akses ke saluran favorit mereka, sementara perusahaan dapat meningkatkan laba mereka.
Perusahaan juga bisa memberikan paket antara saluran populer dan beberapa saluran yang kurang populer untuk memberikan konsumen akses dan eksposur pada saluran-saluran tersebut.
Jika konsumen ternyata menyukai salah satu atau dua dari saluran yang kurang populer itu, maka hal ini akan menjadi nilai tambah bagi keseluruhan paket dan perusahaan itu sendiri.
Toko retail
Toko retail juga bisa menggunakan strategi bundle pricing untuk meningkatkan pendapatan mereka. Contohnya dengan memaketkan barang populer dan mewah seperti kamera dan barang pelengkap lain yang bernilai lebih rendah seperti strap, roll, atau kartu memori.
Strategi ini bisa memotivasi konsumen untuk membeli paket dan memperoleh semua barang yang diperlukan bersama-sama, sekaligus menghemat uang.
Bundle pricing juga memungkinkan pemilik retail untuk menjual lebih banyak barang dengan margin lebih tinggi sambil memberikan diskon untuk konsumen.
Baca Juga: 10 Strategi Untuk Meningkatkan Keuntungan Toko Retail
Kelebihan dan Kekurangan dari Strategi Bundle Pricing
Anda bisa mendapat beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari strategi ini, namun ada juga kekurangannya. Berikut adalah penjelasannya:
Keuntungan bundle pricing
- Memperkenalkan produk baru: Jika Anda mengidentifikasi produk yang populer di kalangan konsumen, Anda dapat memasukkannya dalam leader bundle bersama dengan produk yang ingin Anda perkenalkan. Dengan cara ini, Anda memanfaatkan minat konsumen pada satu item tertentu sebagai peluang untuk memamerkan item lainnya.
- Menarik jenis pembeli baru: Bundle pricing dapat menarik pembeli yang mencari penawaran dan diskon, atau pembeli yang berharap menemukan item yang saling melengkapi. Pembeli baru ini dapat meningkatkan popularitas merek Anda di kalangan konsumen dan meningkatkan keuntungan.
- Meningkatkan average order value (AOV): Paket dapat memotivasi pelanggan untuk menghabiskan lebih banyak uang dalam sekali transaksi. Karena, jika membeli produk secara sepaket, harganya akan lebih murah dari total harga jika membeli barang secara terpisah. Jika Anda menjual item paket secara terpisah, mereka mereka harus mengeluarkan uang yang lebih banyak.
- Mengurangi biaya pemasaran: Daripada mengalokasikan keuangan untuk memasarkan setiap item secara terpisah, Anda dapat mengiklankan dua atau lebih produk atau layanan dengan harga paket dan menggunakan jumlah sumber daya yang sama seperti yang Anda gunakan saat mengiklankan satu item. Ini berarti Anda dapat mengurangi biaya pemasaran sekaligus menjual lebih banyak produk.
- Mengurangi stok berlebih: Dengan paket, Anda bisa mengurangi barang berlebih dengan lebih mudah. Misalnya, jika suatu produk tidak terjual secepat yang Anda perkirakan, pertimbangkan untuk menggabungkannya dengan barang atau layanan yang harganya lebih mahal dan konsisten populer.
- Personalisasi harga: Jika Anda menawarkan taktik bundle kustom, maka konsumen akan merasa lebih memiliki kontrol atas uang yang mereka keluarkan. Bisa jadi, mereka akan lebih sering kembali ke toko yang menawarkan taktik seperti ini.
Kekurangan dari bundle pricing
Meski ada banyak kelebihan dari bundle pricing, tapi ada juga kekurangan dari strategi ini. Misalnya:
- Hambatan untuk membeli: Beberapa konsumen hanya ingin membeli barang secara individual, karena merasa bundle tidak memberikan nilai apa-apa pada mereka. Artinya, bisa saja mereka memutuskan untuk membeli barang di lain tempat.
- Keuntungan lebih rendah untuk produk tertentu: Jika Anda mendiskon produk sebagai bagian dari paket dan menjualnya secara terpisah juga, maka mungkin Anda akan mendapat lebih sedikit keuntungan. Karena itu, penting untuk menyeleksi produk mana yang akan dimasukkan ke dalam paket untuk meminimalisir penurunan keuntungan.
- Memengaruhi persepsi produk dan perusahaan: Yang ini belum tentu terjadi. Tapi, kadang konsumen menilai barang dalam bundle punya nilai yang lebih rendah, karena Anda sengaja memaketkan barang-barang tersebut untuk mengurangi barang berlebih. Untuk mengatasinya, Anda bisa berinvestasi pada teknik marketing untuk menonjolkan nilai dan fitur produk.
- Menghasilkan produk yang tidak diinginkan atau tidak digunakan: Bundle pricing memang bisa menjadi peluang bagus untuk memperkenalkan produk baru kepada konsumen. Tapi, jika produk tersebut tidak populer, mereka mungkin merasa sudah menghabiskan uang untuk produk yang tidak lagi mereka inginkan atau tidak akan mereka gunakan. Hal ini berpotensi memengaruhi kepuasan pelanggan.
Baca Juga: Psychological Pricing: Definisi, Jenis, Contoh, Kelebihan & Kekurangannya
Strategi Membuat Bundle Pricing
Untuk membuat bundle pricing, Anda memerlukan riset yang mendalam dan penggunaan data yang cerdas. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:
Menentukan produk yang akan di-bundle
Pertama, Anda perlu mengidentifikasi produk atau jasa yang secara alami melengkapi satu sama lain. Misalnya, barang-barang yang sering pelanggan beli bersama atau yang berguna.
Sepatu bisa dipaketkan dengan kaos kaki, atau ponsel bisa dipaketkan dengan pelindung. Dengan mengidentifikasi ini, Anda bisa memastikan bahwa bundle yang Anda tawarkan memiliki nilai nyata dan kegunaan yang praktis.
Mencari tahu selera dan kebutuhan konsumen
Memahami target audiens Anda sangatlah penting. Dengan mengumpulkan umpan balik dan melakukan survei, Anda dapat mengetahui apa yang benar-benar pelanggan inginkan.
Mungkin ada pasangan produk berulang yang sering pelanggan beli atau kebutuhan umum yang dapat dipenuhi melalui paket tertentu.
Menyesuaikan paket untuk memenuhi preferensi dan kebutuhan pelanggan tertentu memastikan bahwa paket tersebut relevan dan menarik.
Mempelajari tren pasar dan kompetitor
Tetap selaras dengan pasar yang lebih luas dapat mengungkap peluang bundling yang menguntungkan. Mungkin ada tren baru yang dapat bisnis Anda manfaatkan dengan meluncurkan paket yang tepat waktu.
Selain itu, akan sangat membantu jika Anda mengamati pesaing. Jika paket kompetitor Anda populer, mungkin ada baiknya melakukan sesuatu yang serupa tetapi dengan penawaran yang lebih baik.
Atau, Anda bisa mengidentifikasi celah dalam strategi bundling pesaing untuk menghadirkan peluang unik.
Memanfaatkan analitik data untuk wawasan
Anda dapat memperoleh wawasan tentang peluang bundling potensial dengan menganalisis riwayat pembelian, perilaku penelusuran, dan pengabaian keranjang belanja.
Misalnya, jika banyak pelanggan sering membeli dua produk tertentu secara bersamaan, menggabungkannya secara formal mungkin masuk akal.
Analitik tingkat lanjut juga dapat membantu bisnis memprediksi bundel mana yang paling mungkin berhasil berdasarkan data historis dan perilaku pelanggan.
Baca Juga: 10 Strategi Penjualan & Melakukan Perencanaan Strategi Penjualan
Kesimpulan
Bundle pricing adalah strategi untuk menjual beberapa produk dalam satu paket dengan satu harga. Strategi ini memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya pemasaran.
Agar bisa menciptakan strategi bundle pricing yang sukses, Anda memerlukan data yang akurat terkait audiens dan pasar mereka. Jika Anda berhasil, bundle pricing berpotensi meningkatkan pengalaman berbelanja konsumen dan meningkatkan pendapatan secara signifikan.
Untuk mendapatkan data terkait bundle pricing, gunakan aplikasi kasir seperti Kledo POS. Kledo POS bisa membantu Anda mencatat semua transaksi dengan akurat, membuat laporan penjualan, dan mengelola inventaris.
Sangat membantu, bukan? Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, coba Kledo POS sekarang juga melalui tautan ini!
- Tips Memilih Hardware POS Terbaik untuk Bisnis - 16 Desember 2024
- Apa itu Bundle Pricing? Jenis dan Strategi Membuatnya - 16 Desember 2024
- Sistem Pemasaran Vertikal: Pengertian dan Contohnya - 13 Desember 2024