Contoh SOP Bengkel dan Cara Membuatnya

contoh sop bengkel banner

Bisnis manapun, terutama bengkel, membutuhkan SOP (Standard Operating Procedure) untuk memastikan setiap perbaikan dilakukan dengan tingkat kualitas yang sama.

Standard Operating Procedure (SOP) adalah dokumen yang berisi serangkaian instruksi mengenai berbagai proses aktivitas dalam bisnis.

Misalnya, bagaimana dan kapan proses perbaikan harus dilakukan, di mana dan siapa yang bisa melakukannya.

Pada artikel ini, kami akan membahas cara membuat SOP bengkel, contoh SOP sesuai aktivitas, serta kesalahan yang bisa Anda hindari dalam menulisnya.

Mengapa Bengkel Harus Memiliki SOP?

contoh sop bengkel 1

Anda mungkin bertanya-tanya, mengapa bengkel Anda perlu memiliki SOP (Standard Operating Procedure), jika Anda sudah memberikan pelatihan kepada mekanik atau pegawai Anda..

Memang benar bahwa pegawai yang sudah lama bekerja kemungkinan besar telah memahami tugasnya dengan baik, namun Anda mungkin akan terkejut mengetahui bahwa keberadaan SOP justru dapat meningkatkan efisiensi kerja bagi seluruh tim.

Mencegah perubahan prosedur yang tidak disengaja

Bahkan pegawai yang paling berpengalaman pun kadang mengambil jalan pintas atau menyusun ulang urutan kerja agar lebih nyaman bagi mereka.

Tanpa SOP yang tertulis dan jelas, mereka bisa melupakan atau meninggalkan langkah-langkah penting seiring waktu.

Menghindari konflik prosedur antar pegawai

Ketika Anda membiarkan pegawai menentukan cara kerjanya sendiri, sering kali mereka mengembangkan metode yang berbeda-beda.

Ketidaksesuaian cara kerja antar individu ini bisa memicu konflik dalam tim. Nah, SOP membantu memastikan semua orang menjalankan proses dengan cara yang sama sesuai standar bengkel.

Menjawab pertanyaan secara proaktif

Saat seorang mekanik menghadapi tugas yang belum familiar, keberadaan SOP memungkinkan mereka untuk langsung mencari tahu “apa SOP-nya?” dan menemukan jawabannya sendiri.

Hal ini menghemat waktu, mengurangi kesalahan, dan mengurangi ketergantungan pada rekan kerja untuk menjelaskan proses secara berulang.

Memberikan perlindungan hukum

Jika terjadi kesalahan dalam proses kerja, keberadaan SOP yang terdokumentasi dengan baik dapat mengurangi tanggung jawab hukum bengkel Anda.

Sebab, Anda dapat menunjukkan bahwa bengkel telah menerapkan standar prosedur yang sesuai.

Meningkatkan efektivitas pelatihan

Selain fungsi-fungsi di atas, SOP juga berfungsi sebagai alat pelatihan dan referensi yang efektif.

Petunjuk kerja yang jelas mempermudah proses adaptasi mekanik baru serta memastikan bahwa pelatihan terjadi secara seragam dan konsisten.

Mendukung lingkungan kerja yang positif

Karyawan akan lebih nyaman ketika mereka memahami dengan jelas apa yang diharapkan dari mereka dan memiliki panduan yang membantu dalam menyelesaikan tugas.

Dengan lebih sedikit waktu terbuang untuk mencari tahu cara kerja, produktivitas meningkat, motivasi tetap terjaga, dan mereka dapat bekerja lebih mandiri tanpa pengawasan berlebih berkat acuan SOP yang jelas.

pos banner 2

Baca Juga: Usaha Bengkel Motor: Modal dan Tips Memulainya

Cara Membuat SOP untuk Bengkel Anda

Langkah 1: Catat & dokumentasikan proses saat ini

Amati dan catat setiap aktivitas penting beserta siapa saja yang terlibat dalam prosesnya. Wawancarai karyawan kunci dan jabarkan proses yang sedang berjalan secara rinci.

Apakah ada perubahan yang ingin Anda lakukan saat melihat proses tersebut?

Jika ya, sebaiknya tunda dulu perubahan tersebut dan fokus dulu mendokumentasikan cara kerja Anda saat ini.

Langkah 2: Identifikasi peluang standarisasi & perbaikan

Setelah proses saat ini terdokumentasi, tinjau kembali atau libatkan karyawan untuk mengidentifikasi celah, ketidakkonsistenan, atau ketidakefisienan.

Di sini, Anda bisa mencatat bagian mana yang perlu Anda revisi atau sederhanakan.

Langkah 3: Tulis prosedur secara jelas & singkat

Saat menulis, pastikan dokumentasi SOP mudah dipahami, tidak ada istilah teknis yang membingungkan, dan langsung ke inti.

Jika perlu, gunakan poin-poin dan diagram untuk menjelaskan langkah yang kompleks.

Contoh struktur SOP bengkel (untuk penggantian oli):

  • Sambut pelanggan, verifikasi keluhan kendaraan
  • Pindahkan kendaraan ke area servis, ikuti protokol keselamatan bengkel
  • Periksa bagian bawah kendaraan dan buang oli sesuai standar pabrikan
  • Ganti filter oli dan isi ulang oli baru (sesuai spesifikasi)
  • Cek tekanan angin ban dan level cairan; catat di formulir inspeksi
  • Lakukan inspeksi visual: rem, sabuk, lampu, kebocoran
  • Dokumentasikan temuan dan rekomendasi dalam sistem manajemen bengkel
  • Informasikan kepada pelanggan bahwa servis telah selesai dan jelaskan hasil serta saran teknisi

Baca Juga: Tips Meningkatkan Keuntungan Usaha Bengkel dengan Instan

Langkah 4: Uji coba & perbaiki SOP di lapangan

Terapkan SOP secara bertahap. Selama proses ini, mintalah masukan dari karyawan dan lakukan revisi jika ada bagian yang kurang jelas atau sulit diterapkan.

SOP harus merefleksikan alur kerja yang realistis dan benar-benar digunakan.

Langkah 5: Jaga & tinjau secara berkala

Bengkel Anda akan terus berubah dan berkembang, dan begitu pula SOP Anda.

Karena itu, jadwalkan audit SOP secara rutin, perbarui sesuai alat baru atau kebutuhan pelanggan yang berubah, dan pastikan setiap revisi terdokumentasi dengan jelas.

Baca Juga: Tips Untuk Mengurangi Pengeluaran Usaha Bengkel

Contoh SOP untuk Bengkel

contoh sop bengkel 2

1. Contoh SOP inspeksi perlengkapan bengkel

Tujuan: Memastikan seluruh perlengkapan bengkel dalam kondisi layak pakai, aman, dan siap digunakan untuk mendukung operasional harian.

Frekuensi: Dilakukan setiap minggu (atau bisa disesuaikan: harian/bulanan)

Penanggung Jawab: Teknisi senior / Kepala bengkel / Petugas khusus inspeksi alat

Langkah-langkah pelaksanaan:

  • Siapkan daftar perlengkapan bengkel yang akan diperiksa.
  • Bawa formulir inspeksi atau akses sistem digital pencatatan.
  • Gunakan APD (alat pelindung diri) sesuai prosedur keselamatan.
  • Periksa kondisi fisik alat: apakah ada kerusakan, karat, atau aus.
  • Cek kabel, sambungan, dan tombol pada alat elektronik/pneumatik.
  • Pastikan semua alat tersimpan rapi sesuai kategorinya.
  • Lakukan uji coba fungsi dasar pada alat yang memerlukan daya (contoh: kompresor, dongkrak hidrolik, bor listrik).
  • Pastikan alat bekerja normal tanpa gangguan suara, getaran, atau hasil yang tidak sesuai.
  • Tandai alat yang rusak, perlu perbaikan ringan, atau harus diganti.
  • Beri catatan pada formulir inspeksi dan beri prioritas tindakan (langsung diperbaiki, dijadwalkan, atau diganti).

2. Contoh SOP bengkel untuk proses perbaikan dan teknik

Tujuan: Menstandarkan proses perbaikan kendaraan agar berjalan sistematis, aman, dan sesuai dengan spesifikasi teknis.

Ruang Lingkup: Berlaku untuk semua jenis perbaikan kendaraan ringan, sedang, dan berat di area bengkel.

Penanggung Jawab: Teknisi mekanik dan kepala mekanik

Langkah-langkah pelaksanaan:

  • Sambut pelanggan dan identifikasi keluhan kendaraan secara detail.
  • Catat informasi kendaraan (nomor polisi, jenis kendaraan, nama pelanggan) dalam sistem atau form kerja.
  • Lakukan pengecekan awal bersama pelanggan dan dokumentasikan kondisi kendaraan (foto jika perlu).
  • Lakukan pengecekan manual atau dengan alat diagnosa (scanner, multimeter, dsb).
  • Catat hasil temuan teknis dan tentukan tindakan perbaikan yang dibutuhkan.
  • Informasikan estimasi biaya dan waktu pengerjaan kepada pelanggan, minta persetujuan.
  • Pastikan alat dan suku cadang yang dibutuhkan tersedia dan dalam kondisi baik.
  • Gunakan APD (helm, sarung tangan, sepatu safety) sebelum memulai pengerjaan.
  • Pastikan kendaraan berada di posisi aman (menggunakan dongkrak, chock roda, dsb).
  • Lakukan pekerjaan sesuai prosedur teknis dan manual pabrikan.
  • Ganti komponen sesuai daftar kerja dan pastikan torque serta penyetelan dilakukan dengan benar.
  • Jika pekerjaan memerlukan uji coba, lakukan secara hati-hati di area uji atau test drive.
  • Setelah perbaikan selesai, lakukan pengecekan ulang oleh kepala mekanik atau QC.
  • Pastikan tidak ada kebocoran, kabel lepas, atau baut yang tidak dikencangkan.
  • Bersihkan area kerja dan kembalikan kondisi kendaraan dalam keadaan rapi.

3. Contoh SOP manajemen inventaris bengkel

Tujuan: Menjamin ketersediaan stok suku cadang dan perlengkapan kerja, serta meminimalisir kehilangan atau pemborosan barang.

Ruang Lingkup: Berlaku untuk semua jenis barang dalam gudang dan ruang penyimpanan bengkel, termasuk suku cadang, pelumas, dan alat kerja.

Penanggung Jawab: Petugas gudang, kepala mekanik, dan admin pembelian

Langkah-langkah pelaksanaan:

  • Terima barang dari pemasok dan cocokan dengan nota pembelian.
  • Lakukan pemeriksaan fisik (jumlah, kondisi, dan jenis barang).
  • Catat barang masuk ke sistem inventaris dan beri label/stiker jika diperlukan.
  • Simpan di rak atau tempat sesuai kategori barang (misalnya: rem, filter, oli).
  • Gunakan software atau buku stok untuk mencatat barang masuk, barang keluar, atau barang rusak
  • Lakukan pembaruan stok secara real-time untuk menghindari kekeliruan jumlah.
  • Kembalikan alat yang dapat digunakan ulang setelah pekerjaan selesai
  • Lakukan stok opname (penghitungan fisik) secara rutin, minimal sebulan sekali.
  • Bandingkan data stok fisik dengan data di sistem.
  • Catat selisih dan laporkan jika ditemukan kehilangan, kerusakan, atau kelebihan barang.
  • Tetapkan level minimum untuk setiap jenis barang (reorder point).
  • Lakukan pemesanan ulang sebelum stok habis.
  • Catat seluruh riwayat pembelian untuk referensi dan kontrol biaya.

Baca Juga: 5 Kesalahan Mengelola Usaha Bengkel dan Solusinya

Contoh Kesalahan dalam Membuat SOP Bengkel yang Harus Anda Hindari

contoh sop bengkel 3

Tidak membuat SOP yang mudah dipindai

Kita tahu bahwa sebagian besar orang lebih suka memindai dokumen daripada membaca kata per kata.

Oleh karena itu, penting untuk membuat SOP bengkel Anda mudah dipindai dengan penggunaan judul yang jelas dan poin-poin.

SOP yang baik adalah SOP yang benar-benar digunakan oleh tim.

Jika isinya terlalu panjang, bertele-tele, dan tampak “menakutkan”, teknisi atau staf bengkel bisa saja langsung melewatinya dan hanya mengandalkan ingatan atau yang lebih buruk lagi, menebak-nebak langkah kerja.

Mengetik semua hal secara manual

Banyak alat digital yang bisa mengurangi beban dalam penulisan SOP bengkel. Ini sangat membantu jika Anda bukan pengetik yang cepat.

Cobalah fitur dikte suara di aplikasi pengolah kata favorit Anda, atau gunakan ChatGPT untuk menyusun draf awal SOP, lalu Anda cukup menyempurnakannya sesuai kebutuhan. Ini bisa sangat menghemat waktu.

Namun perlu dicatat, meskipun GPT sangat baik untuk menyusun kerangka, draf awal, atau ide mentah, tulisannya bisa terasa terlalu panjang, tidak ringkas, dan kadang kurang jelas.

Pastikan Anda menyunting hasilnya agar sesuai dengan gaya komunikasi bengkel Anda dan agar langkah-langkahnya mudah dipahami dan akurat.

Anda juga bisa menggunakan aplikasi seperti Loom untuk merekam video sambil menjelaskan proses kerja di bengkel, lalu otomatis mendapatkan transkripnya.

Nah, transkrip itu bisa Anda olah kembali dengan bantuan AI seperti ChatGPT untuk menjadi draf SOP yang sudah tersusun rapi.

Selain itu, jangan ragu untuk menggunakan otomatisasi dan AI dan manfaatkan alat-alat ini demi efisiensi bengkel Anda!

Baca Juga: 10 Rekomendasi Aplikasi Kasir Bengkel Terbaik untuk Bisnis

Kesimpulan

Bengkel sangat memerlukan SOP agar semua aktivitas (mulai dari manajemen inventaris hingga perbaikan dan pelayanan) selalu berkualitas tinggi dan konsisten.

Dengan SOP, teknisi Anda akan memiliki panduan untuk setiap kegiatan yang akan mereka kerjakan. Hal ini juga tentunya akan meningkatkan kepuasan pelanggan juga.

Gunakan aplikasi kasir Kledo POS untuk mempermudah Anda dalam mengelola bisnis. Kledo POS memiliki fitur manajemen inventaris, menyimpan data pelanggan, dan mampu menerima berbagai jenis pembayaran.

Jika Anda tertarik menggunakan Kledo POS, Anda bisa klik tautan ini untuk mencobanya.

salsabilanisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

16 − two =