10 Ide Franchise Restoran Cepat Saji dan Biayanya

franchise restoran cepat saji banner

Memulai bisnis franchise atau waralaba restoran cepat saji terdengar sangat menjanjikan. Ada berbagai keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan membangun bisnis franchise, misalnya brand Anda sudah memiliki awareness dan standarnya sendiri.

Brand waralaba biasanya juga sudah memiliki basis pelanggannya sendiri, jadi Anda tidak perlu susah payah menarik pembeli.

Tapi, karena di luar sana ada begitu banyak pilihan franchise restoran cepat saji yang tersedia, mungkin Anda akan kesulitan dalam memilihnya.

Karena itu, pada artikel ini, kami akan membahas beberapa franchise restoran cepat saji dan biaya yang diperlukan serta tips sebelum memulai bisnis franchise.

Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Franchise

Kelebihan terbesar dari bisnis waralaba adalah Anda tidak perlu memulai semuanya dari nol. Anda memiliki konsep brand dan desain yang siap dijalankan dan Anda tinggal fokus pada aspek operasional penting dari bisnis tersebut.

Waralaba juga biasanya sudah bekerja sama dengan vendor yang sudah ada sehingga Anda tidak perlu susah payah mencari-cari dan menghubungi mereka. Beberapa bisnis franchise bahkan tidak mengizinkan Anda untuk memilih vendor sendiri.

Namun, kekurangannya adalah Anda tidak bisa bebas mengendalikan bisnis tersebut. Jika Anda ingin bebas mengontrol restoran seperti menentukan menu makanan dan harga, maka franchise mungkin bukan pilihan yang tepat.

KelebihanKekurangan
– Sudah ada brand awareness dan basis pelanggan
– Bisa mendapat akses ke vendor terpercaya
– Sudah ada logo, branding, dan gaya
– Biaya memulai yang lebih mahal
– Tidak ada kebebasan untuk berinovasi
– Harus mengikuti standar yang telah ditetapkan

Baca Juga: 20 Ide Jualan Makanan Murah Untung Banyak, Pasti Laris!

kledo pos 1

Tips Memulai Bisnis Franchise

Berikut ini adalah beberapa tips bagi Anda yang ingin memulai usaha franchise baru.

1. Lakukan riset pasar

Pilih franchise restoran yang sesuai minat Anda serta memiliki permintaan pasar yang kuat di lokasi yang diinginkan. Pastikan makanan dan harga franchise sesuai dengan demografi masyarakat setempat.

Setelah itu, lakukan riset mendalam tentang reputasi brand, sistem mereka, serta riwayat mereka. Anda bisa menghubungi pemilik waralaba lain untuk mendapatkan informasi langsung terkait tantangan dan keuntungan dari brand tersebut.

2. Evaluasi biaya

Seperti halnya mendirikan bisnis restoran biasa, membuka franchise restoran cepat saji juga memerlukan sejumlah biaya. Biasanya, membuka bisnis waralaba akan memerlukan beberapa biaya ini:

  • Biaya Franchise: Yaitu biaya yang Anda bayarkan di muka untuk mendapat hak mengoperasikan franchise. Biaya ini akan berbeda-beda, biasanya tergantung seberapa sukses franchise-nya.
  • Peralatan dan Perlengkapan: Pemilik waralaba akan memberi tahu Anda perlengkapan apa saja yang Anda perlukan dan cara mendapatkannya.
  • Lokasi: Pemilik waralaba akan merekomendasikan jenis lokasi yang restoran Anda butuhkan. Misalnya, McDonalds memiliki persyaratan spesifik untuk lokasi mereka seperti minimal luas 418 meter persegi dan memiliki area parkir.

3. Memilih lokasi

Lokasi adalah salah satu faktor kunci keberhasilan dalam bisnis restoran. Pastikan Anda memilih lokasi yang strategis dan sesuai dengan target pasar. Area dengan lalu lintas tinggi, visibilitas yang baik, dan aksesibilitas yang mudah akan membantu menarik lebih banyak pelanggan.

Tak peduli seterkenal apa brand restoran Anda, jika lokasinya kurang strategis, maka orang-orang akan berpikir dua kali untuk makan di sana.

Baca juga: Ingin Membuka Franchise Es Teh Indonesia? Ini Rincian Modalnya

4. Menyiapkan tim

Karyawan yang terlatih dengan baik dan manajemen yang efektif sangat penting untuk kesuksesan restoran. Pastikan Anda memiliki tim yang solid, mulai dari karyawan dapur hingga pelayan yang berinteraksi langsung dengan pelanggan.

Selain itu, Anda juga harus memiliki sistem manajemen yang baik untuk memantau kinerja tim dan operasional sehari-hari.

Baca Juga: 10 Contoh Laporan Keuangan Usaha Makanan

10 Ide Franchise Restoran Cepat Saji dan Modal yang Diperlukan

Berikut adalah 10 brand restoran cepat saji yang menawarkan peluang waralaba dan informasi modal yang Anda perlukan jika ingin memulainya:

1. McDonald’s

franchise restoran cepat saji 1

Brand restoran cepat saji yang satu ini sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Pada tahun 1940 di San Bernardino, California, Amerika Serikat, Richard dan Maurice McDonald’s. mendirikan McDonald’s.

McDonald’s pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1991 dengan membuka restoran pertamanya di Sarinah, Jakarta. Sejak saat itu, McDonald’s telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia dan terus berkembang dengan membuka banyak cabang di berbagai kota.

Untuk bergabung dengan franchise McDonald’s, Anda harus menyiapkan dana paling tidak sebesar $500.000 atau sekitar Rp7.8 miliar. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi tautan ini.

2. Kebab Baba Rafi

Kebab Baba Rafi adalah brand restoran cepat saji penyedia makanan timur tengah seperti kebab dan roti canai. Tapi selain dua menu itu, mereka juga menawarkan variasi makanan lain seperti burger, shawarma, dan hot dog.

Dilansir situs web resmi Baba Rafi, brand makanan cepat saji ini menyediakan berbagai program kemitraan dengan harga beragam. Misalnya, jika Anda ingin membuka Kebab Baba Rafi dengan model gerobak kecil atau kios, maka biayanya Rp75 juta.

Tapi, jika Anda ingin membuka model warung kecil atau dalam istilah mereka ‘container’, maka Anda perlu menyiapkan Rp250 juta hingga Rp300 juta.

Baca juga: Mau Buka Franchise Mie Gacoan? Ini Syarat dan Modalnya!

3. Sabana

Pemain lain dalam restoran cepat saji penyedia ayam goreng adalah Sabana Fried Chicken. Brand ini mulai berdiri sejak tahun 2006 dan memiliki mitra yang tersebar di pulau Jawa dan Sumatra.

Sabana berusaha mengakomodasi kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap produk ayam goreng yang berkualitas dan halal. Brand ini sudah bersertifikat halal dari MUI dan menjalankan operasional sesuai syariat Islam.

Untuk bergabung dengan program franchise Sabana, Anda perlu menyiapkan dana sebesar Rp23 juta. Dana ini sudah termasuk gerobak, perlengkapan, modal bahan baku, dan biaya pendaftaran.

Untuk rincian lebih lengkap tentang program kemitraan Sabana, Anda bisa mengunjungi tautan ini.

Baca Juga: 26 Contoh Franchise Makanan dan Minuman Terlaris Serta Modalnya

4. CFC

franchise restoran cepat saji 2

CFC atau California Fried Chicken merupakan salah satu brand restoran cepat saji yang berada dalam naungan PT. Pioneerindo Gourmet International yang terkenal akan ayam gorengnya yang gurih dan garing.

Banyak masyarakat yang mengira CFC adalah produk asing karena namanya. Akan tetapi, sebenarnya CFC adalah produk asli dari Indonesia. Brand ayam goreng ini sudah hadir sejak tahun 1983 dan sekarang memiliki lebih dari 79 outlet franchise di seluruh Indonesia.

Bagi Anda yang ingin bergabung dengan program kemitraan CFC, maka Anda bisa memilih antara sistem joint venture dengan modal investasi awal sebesar Rp450 juta atau full franchise dengan investasi sebesar Rp500 juta.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program franchise CFC, Anda bisa mengunjungi situs resmi mereka melalui tautan ini.

5. DKriuk Fried Chicken

DKriuk adalah franchise UMKM dengan sistem kemitraan yang dibangun sejak tahun 2020. Brand ini terkenal dengan ayam kriuk mereka yang lezat dan terjangkau.

Dilansir situs web resmi DKriuk, Anda bisa menghubungi sales mereka untuk bergabung dengan program kemitraan. DKriuk membuka berbagai jenis paket kemitraan yang didukung dengan pelatihan dan pendampingan agar Anda bisa menjalankan usaha DKriuk dengan mudah.

Biaya yang Anda perlukan akan tergantung dengan paket program yang Anda pilih. Namun, harganya berkisar mulai dari Rp15 juta (gerobak) hingga Rp90 juta (mini resto).

Baca juga: Modal Franchise Warteg Kharisma Bahari, Syarat, dan Cara Gabungnya

6. Istanbul Kebab

Istanbul Kebab adalah gerai makanan cepat saji yang menyediakan makanan otentik dari Turki. Menu mereka berupa kebab dan pizza yang terdiri dari berbagai varian.

Brand ini berada di bawah naungan PT Mustafa Kuliner Indonesia dan sudah memiliki lebih dari 350 mitra yang tersebar di Indonesia. Uniknya, program kemitraan mereka tidak memerlukan biaya royalti.

Untuk menjadi mitra, Anda bisa memilih antara Paket Silver, Paket Gold, dan Paket Premium (ruko). Sementara itu, biaya yang perlu Anda siapkan berkisar Rp30 juta hingga Rp120 juta tergantung paket yang Anda pilih.

Jika Anda ingin menjadi mitra Istanbul Kebab, maka Anda bisa menghubungi WhatsApp mereka melalui tautan ini.

Baca Juga: 10 Contoh Laporan Keuangan Usaha Makanan

7. Yago Chicken

Yago Chicken adalah brand ayam geprek yang mengusung cita rasa Korea yang menjadi kegemaran anak muda. Menu mereka antara lain adalah ayam geprek kimchi, kimchi goreng, kol goreng, dan sate kulit.

Brand ini membuka kemitraan dengan konsep virtual waralaba. Konsep ini mirip dengan ghost kitchen atau cloud kitchen, di mana Anda tidak perlu menyediakan tempat makan dan hanya perlu menggunakan dapur saja.

Dilansir situs web resmi mereka, untuk bergabung dengan program waralaba Yago Chicken, Anda hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp5 juta dan biaya member sebesar Rp100 ribu per bulan.

8. Burger Bangor

franchise restoran cepat saji 3

Burger Bangor adalah bisnis yang pertama kali dibangun pada tahun 2019 oleh artis Denny Sumargo. Brand ini menjual burger dengan nama-nama yang kreatif seperti burger Juragan, Ningrat, Jelata, dan Sultan.

Program kemitraan yang diusung Burger Bangor berkonsep auto pilot, di mana Anda bertindak sebagai investor yang hanya perlu menerima hasil dari Burger Bangor. Biaya untuk membuka waralaba Burger Bangor adalah sebesar Rp100 juta.

Untuk bergabung menjadi mitra, Anda bisa menghubungi admin mereka di WhatsApp melalui tautan ini. Gulir ke bawah hingga Anda menemukan informasi kontak mereka.

Baca Juga: 10 Tips Memilih Lokasi Strategis Restoran

9. KFC

KFC adalah jaringan restoran cepat saji asal Amerika Serikat yang berspesialisasi dalam membuat dan menjual ayam goreng. Pada tahun 2019 silam, jumlah gerai KFC mencapai lebih dari 24 ribu gerai yang tersebar di 150 negara.

Sayangnya, KFC tidak melakukan kerjasama dalam bentuk waralaba. Tapi jika Anda memiliki tanah, ruko, atau rumah yang bisa Anda sewakan, maka Anda bisa mengikuti program Kerjasama Lokasi mereka.

Dengan bentuk kerjasama ini, Anda bisa menyediakan lokasi berupa tanah, ruko, atau rumah dengan ukuran minimal 1.500 m2 – 2000 m2 dengan lebar muka minimal 30 m. Lokasi ini harus strategis, yaitu terletak di jalan utama atau jalan raya.

Bentuk kerjasama ini terbagi menjadi dua, yaitu sewa penuh dan revenue sharing. Dengan sewa penuh, pihak KFC akan membayar uang sewa secara utuh. Sementara itu, untuk revenue sharing, Anda sebagai pemilik lokasi akan mendapat bagian / persentase dari omzet kotor tiap bulannya.

Jika Anda tertarik dengan program kerjasama ini, maka Anda bisa melihat informasi lebih lengkapnya di situs web resmi mereka di tautan ini.

10. Burger King

Burger King (BK) adalah jaringan restoran cepat saji yang berfokus pada produk hamburger. Pada tahun 1957, mereka merilis menu “Whopper”, dan sejak saat itu, menu ini menjadi andalan mereka.

Untuk membuka waralaba Burger King, Anda memerlukan modal yang tergolong sangat besar. Akan tetapi mengingat betapa masifnya merek ini, harga tersebut mungkin bisa dibilang sepadan.

Dilansir situs resmi Burger King, biaya awal untuk mendaftar franchise adalah $50.000 atau sekitar Rp780 juta. Biaya ini belum termasuk biaya material, perlengkapan, sertifikat, dan biaya lain.

Selain itu, Burger King juga mewajibkan calon pemilik waralabanya untuk memiliki paling tidak total kekayaan sebesar $1 juta atau sekitar Rp15 miliar dan aset likuid senilai $500 ribu atau sekitar Rp7.8 miliar.

Baca Juga: 10 Strategi Promosi Restoran yang Efektif untuk Anda Terapkan

Kesimpulan

Bisnis franchise restoran cepat saji memang membawa banyak keuntungan. Karena brand sudah terkenal di kalangan masyarakat luas, Anda jadi tidak perlu susah payah membangun basis pelanggan dari awal.

Banyak sistem waralaba yang mengusung konsep auto pilot juga, sehingga Anda hanya perlu duduk manis dan menerima pemasukan. Karena itu, waralaba bisa menjadi pilihan investasi yang menarik.

Setelah membuka restoran cepat saji, jangan lupa untuk mengelola setiap transaksinya menggunakan aplikasi kasir dari Kledo. Dengan Kledo POS, pengelolaan restoran jadi lebih mudah, akurat, dan aman. Anda bisa memantau setiap pemasukan dan pengeluaran dari mana saja dan kapan saja dengan Kledo POS.

Tertarik menggunakan Kledo POS? Yuk, mulai dengan menggunakan tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

seven + 7 =