Cara Menggunakan Kode QR dalam Manajemen Inventaris

kode qr manajemen inventaris banner

Kode QR ada dimana-mana, mulai dari kemasan produk, menu restoran, metode pembayaran, hingga di gudang untuk manajemen inventaris.

Dengan kode QR, manajemen inventaris menjadi lebih cepat dan efisien. Bisnis bisa melacak dan menata stok dengan baik, bahkan lebih baik daripada barcode.

Menerapkan kode QR ke dalam bisnis Anda akan sangat mempercepat proses inventaris, mengurangi error, dan meningkatkan ketepatan.

Artikel ini akan membahas cara menggunakan kode QR dalam manajemen inventaris, perbedaannya dengan barcode, dan contoh penggunaannya.

Perbandingan Kode QR dan Barcode dalam Manajemen Inventaris

Baik QR code maupun barcode digunakan untuk menyimpan dan mengambil informasi produk, tetapi keduanya berbeda dalam struktur, kapasitas penyimpanan, dan fungsinya.

  • Barcode bersifat satu dimensi (1D) dan biasanya menyimpan data numerik, yang dibaca dengan memindai kode secara horizontal.
  • Kode QR bersifat dua dimensi (2D) dan mampu menyimpan jauh lebih banyak informasi, termasuk teks, URL, dan data biner, serta dapat dipindai dari berbagai arah.

Hal ini membuat kode QR lebih fleksibel daripada barcode karena dapat menyimpan informasi produk yang lebih detail, termasuk jumlah persediaan, tanggal kedaluwarsa, dan detail pemasok.

Tabel perbandingan fungsi barcode vs. kode QR

FiturBarcodeKode QR
Kapasitas penyimpanan dataTerbatas pada data numerik atau alfanumerik (hingga ±20 karakter)Dapat menyimpan data jauh lebih banyak, termasuk teks, URL, dan data biner
Toleransi kesalahan dan daya tahanMembutuhkan permukaan yang jelas dan tidak rusak untuk dipindaiMemiliki koreksi kesalahan, dapat dipindai meski sebagian rusak
Peralatan pemindaianMembutuhkan pemindai khususDapat dipindai dengan berbagai perangkat, termasuk smartphone dan tablet
Integrasi dengan sistem digitalSering memerlukan perangkat lunak dan perangkat keras tambahan untuk fungsi lanjutanLebih mudah terintegrasi dengan sistem digital, memungkinkan tindakan langsung dari hasil pemindaian
kledo banner 2

Baca Juga: Simak! Ini Cara Menggunakan QR Code untuk Meningkatkan Penjualan

Mengapa Anda Harus Menggunakan Kode QR untuk Manajemen Inventaris?

1. Menyimpan banyak informasi

Salah satu keunggulan terbesar dari kode QR adalah kemampuannya menyimpan sejumlah besar informasi produk dalam ruang yang sangat ringkas.

Hanya dengan satu kode QR, Anda dapat mengakses detail penting seperti:

  • SKU
  • Nama produk/barang
  • Deskripsi produk/barang
  • Kuantitas
  • Informasi pemasok atau vendor
  • Biaya & harga
  • Lokasi

Informasi yang biasanya membutuhkan banyak barcode kini dapat diringkas dalam satu kode QR, sehingga menghemat ruang label di rak dan menyederhanakan sistem pelabelan inventaris Anda.

2. Mengurangi penggunaan kertas

Keunggulan lain dari kode QR adalah kemampuannya menggantikan tumpukan buku catatan dan lemari arsip dengan catatan digital inventaris Anda.

Selain menghemat ruang fisik, kode QR juga memberikan keamanan lebih tinggi dalam jangka panjang dengan menyimpan informasi secara digital.

Berbeda dengan catatan kertas yang mudah rusak atau hilang, data digital jauh lebih mudah dilindungi dan dipelihara.

Selain itu, pencatatan manual inventaris rentan terhadap kesalahan. Dengan menggunakan kode QR, Anda dapat mengurangi risiko human error.

Hal ini mengefisienkan manajemen inventaris, sehingga menghemat waktu dan biaya bagi bisnis Anda.

3. Menyederhanakan pelacakan lokasi inventaris

Selain lebih fleksibel dalam membuat label, kode QR juga memudahkan pengelolaan banyak lokasi penyimpanan inventaris.

Dengan kode QR, Anda dapat memperbarui detail lokasi barang dan melacak pergerakan stok secara real-time.

4. Penggunaannya mudah

Kode QR menyederhanakan manajemen inventaris dengan memberikan cara yang cepat dan mudah untuk mengakses serta memperbarui informasi inventaris.

Berbeda dengan barcode yang sering membutuhkan pemindai khusus, kode QR dapat dipindai menggunakan smartphone, tablet, atau perangkat umum lainnya.

Kemudahan akses ini memungkinkan karyawan memperbarui inventaris, memeriksa detail produk, atau memverifikasi tingkat stok secara langsung, sehingga meningkatkan efisiensi operasional.

5. Keamanan data

Kode QR dapat dilengkapi dengan enkripsi dan koreksi kesalahan untuk menjaga integritas data yang disimpan.

Fitur ini memastikan bahwa meskipun kode QR sebagian rusak, informasinya tetap dapat diakses dan akurat.

Selain itu, bisnis dapat menggunakan kode QR terenkripsi untuk membatasi akses ke data sensitif, sehingga hanya personel berwenang yang dapat membacanya.

Lapisan keamanan tambahan ini membantu meningkatkan akuntabilitas dengan melacak siapa yang memindai kode dan kapan, sehingga memungkinkan pengawasan dan penelusuran yang lebih baik dalam proses manajemen inventaris.

Karena sifatnya yang satu dimensi, barcode tidak dapat memberikan tingkat keamanan setinggi ini.

Baca Juga: Metode Analisis Persediaan atau Inventory Analysis, KPI, dan Tipsnya

Bagaimana Cara Menggunakan Kode QR?

kode qr manajemen inventaris 1

Berikut cara memulai penggunaan kode QR untuk inventaris secara efektif:

1. Buat dan tempelkan kode QR

Buat kode QR unik untuk setiap item inventaris atau SKU.

Kode ini dapat menyimpan berbagai informasi seperti ID produk, nomor seri, nomor batch, tanggal produksi, hingga tautan langsung ke spesifikasi produk atau informasi pemasok.

Setelah mencetak label, tempelkan kode QR pada produk, kotak penyimpanan, rak, atau bahkan langsung pada kemasan.

Pastikan Anda menempatkan label di posisi yang konsisten dan mudah dipindai.

2. Siapkan database dan software terpusat

Inti dari manajemen inventaris berbasis kode QR adalah software inventaris yang kuat. Pilih software yang akan menyimpan semua informasi yang terkait dengan setiap kode QR.

Setiap kali kode QR dipindai, software harus dapat menampilkan data produk secara instan.

Pilih software yang menawarkan fitur seperti pelacakan real-time, peringatan level stok, pelaporan, serta integrasi dengan sistem bisnis lainnya.

Baca Juga: Inventory Plan (Recana Persediaan): Proses dan Analisanya

3. Proses pemindaian

Inilah bagian di mana penggunaan kode QR memberikan kekuatan paling besar dalam rantai pasok Anda:

Penerimaan barang:

Ketika barang baru tiba, Anda tidak perlu lagi memeriksa daftar kemasan secara manual.

Cukup pindai kode QR pada setiap item menggunakan pemindai kode QR atau smartphone/tablet yang sudah terpasang aplikasi inventaris.

Pembaruan stok terjadi secara instan, sistem memverifikasi jumlah barang dengan purchase order, dan memberi tahu jika ada perbedaan.

Penyimpanan dan perpindahan barang:

Saat barang dipindahkan di gudang atau antar lokasi (misalnya dari area penyimpanan ke area picking), pemindaian kode QR di setiap titik perpindahan akan memperlihatkan lokasi barang secara real-time.

Ini mencegah barang hilang (phantom inventory) dan memperlancar rotasi stok.

Picking dan packing:

Untuk pemenuhan pesanan, picker cukup memindai kode QR pada setiap item yang diambil.
Sistem otomatis mengurangi stok, memastikan produk yang diambil sesuai pesanan, dan mencegah kesalahan picking.

Pengiriman:

Sebelum barang dikirim, pemindaian terakhir pada kode QR selama proses pengemasan atau pemuatan memperbarui status stok keluar.

Ini menghasilkan jejak audit yang jelas dan memastikan pengiriman akurat.

4. Menggunakan pemindai dan perangkat genggam

Baik pemindai kode QR khusus maupun perangkat genggam seperti smartphone dan tablet dapat digunakan untuk menjalankan sistem ini.

Untuk fleksibilitas dan efisiensi biaya, smartphone atau tablet dapat diubah menjadi alat pemindaian yang andal hanya dengan menginstal aplikasi inventaris. Kamera smartphone modern dapat membaca kode QR dengan cepat dan akurat.

Ini memungkinkan karyawan melakukan tugas inventaris di mana saja, di lantai gudang, toko ritel, hingga saat pengecekan inventaris di luar lokasi.

Banyak aplikasi juga mendukung pemindaian offline, dengan data yang akan tersinkronisasi otomatis saat koneksi kembali tersedia.

Baca Juga: 10 Tips Kelola Stok Barang yang Bisa Efektif dan Mudah Digunakan

Contoh Penggunaan Kode QR dalam Manajemen Inventaris

1. Retail

kode qr manajemen inventaris 3

Banyak retail yang mengintegrasikan kode QR dalam manajemen inventarisnya. Tujuannya adalah meningkatkan pelacakan produk dan membuat rantai pasok menjadi semakin efisien.

Dengan menghubungkan kode QR ke sistem manajemen inventaris, retailer dapat dengan cepat menemukan dan mengeluarkan produk yang ditarik dari peredaran sehingga meminimalisir potensi bahaya bagi konsumen.

Nutura Organic, merek susu formula bayi asal Australia, memanfaatkan kode QR untuk menangani isu pemalsuan produk di kawasan APAC yang semakin meningkat.

Mereka mencetak kode QR menggunakan laser pada kemasan selama proses produksi. Konsumen cukup memindai kode tersebut untuk mengakses digital product license plate, sehingga dapat memverifikasi keaslian dan keamanan produk yang mereka beli.

2. Manufacturing

Sebagai pencipta kode QR, Toyota menggunakannya untuk mendukung strategi Just-In-Time, yang juga dikenal sebagai Quick Response Manufacturing.

Karyawan memanfaatkan kode QR untuk melacak tingkat persediaan secara presisi dan mencegah overproduction.

General Electric (GE) mencetak QR Code dalam bentuk stiker untuk mesin dan peralatan. Di area produksi, pengguna cukup memindai QR Code tersebut untuk mengakses informasi detail.

Hal ini membantu operator mengurangi downtime, serta memudahkan manajer memantau tren operasional.

3. Warehousing

Pada tahun 2020, sebuah startup berbasis San Francisco bernama Ware meluncurkan drone berkamera untuk memantau produk di dalam gudang dan memindai kode QR pada setiap produk.

Ware dapat menampilkan kepada pengguna pallet mana yang berada di rak tertentu, dan lokasi rak tersebut di dalam gudang.

Selain itu, karena sistem mengetahui isi setiap pallet, sistem dapat melacak jumlah setiap produk yang ada di dalam bangunan secara akurat.

4. Kesehatan

Penggunaan kode QR dalam industri kesehatan dan farmasi tidak hanya membantu manajemen inventaris, tetapi juga berkontribusi menurunkan peredaran obat palsu.

Pada Maret 2023, departemen farmasi (DoP) di India menetapkan 300 merek obat yang diwajibkan mencetak QR Code pada kemasan mereka sebagai upaya mengurangi obat palsu yang beredar di India.

5. Logistik

kode qr manajemen inventaris 2

Pada Maret 2024, LKW Walter, operator Jerman yang bergerak di transportasi dan penyimpanan makanan beku, menerapkan dokumen transportasi elektronik menggunakan kode QR.

Langkah ini sepenuhnya mengeliminasi penggunaan dokumen kertas, sehingga meningkatkan efisiensi melalui optimalisasi rute yang lebih maju.

Pengemudi hanya menerima satu QR Code yang ditunjukkan kepada penerima. Setelah memindai barcode tersebut, pengemudi dan pihak penerima mengonfirmasi pengiriman melalui tablet.

Dengan tautan di balik QR Code tersebut, pengemudi dapat mengakses konfirmasi pengiriman melalui smartphone jika diperlukan selama perjalanan.

Baca Juga: Apa Itu Buku Stok Barang? Berikut Pembahasan Lengkapnya

Kesimpulan

Penerapan kode QR dalam manajemen inventaris terbukti mampu meningkatkan akurasi, mempercepat proses operasional, dan meminimalisir risiko kehilangan stok atau kesalahan pencatatan.

Kode QR banyak digunakan di industri seperti retail, manufaktur, gudang, hingga kesehatan dan logistik karena memberikan transparansi data dan efisiensi yang jauh lebih baik daripada barcode.

Anda bisa mengoptimalkan manfaat dari kode QR dengan menggunakan software akuntansi Kledo.

Kledo memiliki fitur manajemen persediaan yang lengkap, pelacakan stok real-time, pemantauan multi-gudang, laporan pergerakan stok, dan laporan keuangan.

Yuk, jadikan manajemen persediaan bisnis Anda lebih baik dengan Kledo. Coba sekarang juga lewat tautan ini!

salsabilanisa

Tinggalkan Komentar

five + 2 =