Seiring bisnis berkembang, proses bisnis akan semakin meningkat, dan banyak perusahaan menyadari bahwa mereka tidak bisa lagi hanya mengandalkan spreadsheet untuk mengelola keuangan.
Pada tahap ini, salah satu keputusan penting yang sering pebisnis hadapi adalah memilih antara ERP dan software akuntansi.
Keputusan ini penting karena berdampak signifikan pada aspek finansial dan operasional.
Oleh karena itu, sangat penting bagi bisnis untuk memahami perbedaan fungsi dan cakupan antara ERP dan software akuntansi.
Pada artikel ini ini, kita akan membahas 9 perbedaan utama antara ERP dan sistem akuntansi, dan pilihan mana yang terbaik untuk bisnis Anda.
Apa itu Software Akuntansi?
Software akuntansi adalah alat digital yang dirancang untuk membantu bisnis mengotomatiskan dan menyederhanakan tugas-tugas keuangan seperti pencatatan transaksi, pelacakan pendapatan dan pengeluaran, pembuatan laporan, serta memastikan kepatuhan pajak.
Contoh software akuntansi antara lain Kledo, QuickBooks, dan Xero.
Fitur inti software akuntansi meliputi:
- Pembukuan (Bookkeeping): Mencatat transaksi harian, entri jurnal, dan pembaruan buku besar
- Penagihan (Invoicing): Membuat, mengirim, dan melacak invoice pelanggan
- Payroll: Mengelola gaji karyawan, potongan, dan pelaporan pajak
- Laporan Keuangan: Membuat neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas
Software akuntansi umumnya paling cocok untuk startup dan bisnis kecil yang proses keuangannya masih sederhana.
Solusi ini memungkinkan bisnis tetap mengontrol kondisi keuangan secara mudah, dan tanpa memerlukan biaya yang terlalu mahal.
Baca Juga: 10 Accounting Software yang Cocok Untuk Bisnis di Indonesia
Apa itu Software ERP?
Program ERP (Enterprise Resource Planning) adalah sistem terpadu yang menggabungkan fungsi-fungsi inti bisnis seperti keuangan, sumber daya manusia, inventaris, rantai pasok, dan manajemen pelanggan dalam satu platform terpusat.
Alih-alih menggunakan banyak alat terpisah untuk akuntansi, penjualan, dan operasional, ERP menyatukan semuanya dalam satu database yang terintegrasi.
Beberapa contoh ERP adalah Microsoft Dynamics 365, NetSuite, dan SAP yang mampu menyederhanakan alur kerja yang kompleks.
Module ERP yang umum meliputi:
- Keuangan: Budgeting, buku besar, accounts payable/receivable, pajak
- Sumber Daya Manusia (HR): Payroll, data karyawan
- Manajemen Inventaris: Stok, pergudangan, pemesanan ulang
- Customer Relationship Management (CRM): Pelacakan penjualan, wawasan pelanggan
- Supply Chain Management (SCM): Pengadaan, logistik, koordinasi vendor
Salah satu keunggulan terbesar dari ERP dan software akuntansi yang terintegrasi adalah kemampuan untuk mengotomatiskan proses dan menjaga konsistensi data di seluruh departemen.
Semua tim bekerja dengan satu sumber data yang sama, sehingga meningkatkan efisiensi, akurasi, dan pengambilan keputusan strategis.
Baca Juga: 10 Daftar Aplikasi ERP Terbaik yang Bisa Anda Pilih
9 Perbedaan Utama antara ERP dan Software Akuntansi
Terdapat banyak perbedaan antara ERP dan software akuntansi terkait biaya, implementasi, pelatihan staf, otomatisasi, dan kemampuan pelaporan.
Berikut 9 perbedaan utamanya:
1. Biaya

Biaya merupakan perbedaan besar pertama antara software akuntansi dan sistem ERP.
Software akuntansi adalah opsi yang lebih murah karena fungsinya terbatas dan tujuan utamanya adalah membantu pengguna mencatat, mengatur, menganalisis, dan melaporkan data keuangan.
Karena harga yang terjangkau, software akuntansi lebih ideal bagi bisnis kecil dengan anggaran terbatas.
Sementara itu, sistem ERP memiliki fitur yang lebih lengkap dan kompleks serta integrasi yang lebih luas, sehingga harganya juga jauh lebih tinggi.
2. Pelatihan staf dan implementasi
Perbedaan selanjutnya antara software akuntansi dan ERP adalah pelatihan staf dan implementasi.
Umumnya, software akuntansi lebih mudah diterapkan dan digunakan.
Sementara itu, ERP jauh lebih rumit, dan kadang perlu dikustomisasi lagi untuk mendukung kebutuhan bisnis atau departemen tertentu.
Karena itulah, kurva pembelajaran ERP jauh lebih terjal, sehingga bisnis membutuhkan pendekatan pelatihan staf yang lebih terstruktur.
3. Waktu implementasi
Perbedaan waktu implementasi antara software akuntansi dan ERP juga signifikan.
Waktu implementasi software akuntansi biasanya cukup singkat daripada ERP, karena hanya membutuhkan waktu untuk migrasi data keuangan.
Namun pada software ERP, Anda akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk merencanakan fungsi dan modul yang paling penting bagi bisnis.
Implementasi juga lebih rumit karena melibatkan lebih banyak keahlian pemrograman. Inilah sebabnya penerapan ERP membutuhkan waktu lebih lama.
4. Software modular dan skalabel
Pada dasarnya, software akuntansi dirancang untuk membantu Anda menyelesaikan tugas-tugas akuntansi, mulai dari membuat invoice, mengelola arus kas, melacak pengeluaran, hingga rekonsiliasi bank otomatis.
Software ini membantu Anda memantau kondisi keuangan bisnis.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Sistem Akuntansi Digital dan Tips Memilihnya
5. Lingkup data dan informasi
Sistem ERP mencakup berbagai fungsi manajemen bisnis dan menciptakan satu sumber data terpadu (single source of truth) untuk berbagai departemen dan proses.
Integrasi ERP memungkinkan data mengalir dengan mulus di seluruh platform, sehingga seluruh tim memiliki akses ke informasi yang sama secara real time dan dapat mengambil keputusan dengan percaya diri serta berdasarkan data yang akurat.
Software akuntansi tidak memiliki cakupan atau integrasi seluas ERP.
Namun, ia menyediakan cara yang mudah untuk mengelola data keuangan seperti arus kas, purchase order, dan penagihan, yang semuanya sangat penting untuk pelaporan keuangan yang akurat.
Meskipun software akuntansi dapat diintegrasikan dengan aplikasi pihak ketiga, ia tidak dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses bisnis lainnya.
Sebaliknya, sistem ERP dirancang untuk berkembang dari sisi jumlah pengguna, volume transaksi, maupun kapabilitas software.
Anda bisa menambahkan modul seiring berkembangnya bisnis dan meningkatnya kebutuhan.
Biasanya, bisnis mulai beralih ke ERP ketika mereka mulai berkembang, melakukan diversifikasi, atau proses bisnis menjadi lebih kompleks sehingga semakin sulit dikelola menggunakan sistem terpisah.
6. Pengelolaan otomatisasi
Pada software akuntansi, otomatisasi lebih berfokus untuk mengurangi pekerjaan manual dalam tugas-tugas akuntansi, misalnya mengubah penawaran harga menjadi invoice, mengurus pajak, atau membuat laporan keuangan.
Meskipun kedua jenis software ini sama-sama bisa mengurangi pekerjaan berulang dan meningkatkan efisiensi, otomatisasi ERP mencakup hampir seluruh operasi bisnis.
Selain itu, dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) dan machine learning (ML) bawaan, ERP menjadi alat untuk perencanaan sumber daya, peramalan bisnis, serta berbagai tugas bernilai tinggi lainnya yang mendukung pertumbuhan.
7. Jenis pelaporan dan insight

Jenis pelaporan dan insight yang tersedia dalam sistem ERP jauh lebih luas dibandingkan software akuntansi.
Karena ERP terintegrasi menarik data dari berbagai proses bisnis ke dalam satu database dan informasinya dapat diakses secara real time, Anda dapat membuat laporan yang lebih canggih.
Sementara itu, software akuntansi biasanya tidak menyediakan tingkat pelaporan dan analitik seluas ERP.
Namun, Anda tetap dapat memperoleh informasi berharga dari laporan keuangan inti seperti laporan laba rugi, neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
8. Pengelolaan fungsi dan proses
Mengelola fungsi dan proses merupakan hal yang dapat dilakukan baik oleh software akuntansi maupun ERP, tetapi dalam skala yang berbeda.
Software akuntansi berfokus pada otomatisasi fungsi dan proses keuangan dasar.
Tujuannya adalah menghilangkan penggunaan spreadsheet dan mengotomatiskan tugas-tugas harian, sehingga Anda dapat fokus pada aktivitas yang lebih strategis dan mendukung pencapaian tujuan bisnis.
Sementara itu, ERP adalah platform komprehensif yang menawarkan banyak fungsi untuk menggerakkan seluruh operasi bisnis Anda.
9. Perencanaan permintaan dan sumber daya
Bagian penting dari manajemen rantai pasok adalah perencanaan permintaan.
Hal ini membantu Anda mengantisipasi kebutuhan tingkat persediaan dan mencegah terjadinya pemborosan akibat overstock atau kehabisan stok.
Untuk melakukan perencanaan dan peramalan pada level ini, Anda memerlukan visibilitas real time dan pelaporan menyeluruh pada aktivitas pergudangan dan manajemen inventaris.
Dengan sistem ERP, software akuntansi Anda terintegrasi dengan software manajemen inventaris.
Baca Juga: Mengenal Sistem Inventory dalam Bisnis dan Tips Memilihnya
Apakah ERP Lebih Baik Daripada Software Akuntansi?
Bagi beberapa bisnis, sistem ERP memang lebih baik daripada sistem akuntansi.
Namun, hal ini bergantung pada software mana yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda, terutama dari segi fungsionalitas, integrasi, skalabilitas, pelaporan, efisiensi, dan harga.
Sebagai contoh, jika Anda baru memulai bisnis online, Anda mungkin belum membutuhkan fitur payroll atau manajemen inventaris.
Namun, seiring meningkatnya volume penjualan, bertambahnya lini produk, dan semakin banyaknya karyawan, Anda kemungkinan besar akan membutuhkan fitur-fitur tambahan tersebut.
Pada tahap inilah Anda mulai mempertimbangkan penggunaan software akuntansi yang lebih canggih atau sistem ERP.
Baca Juga: Mengenal Sistem Inventory dalam Bisnis dan Tips Memilihnya
Memilih Antara ERP dan Software Akuntansi

Sampai di sini, mungkin Anda bertanya-tanya, mana yang harus Anda pilih, ERP atau software akuntansi?
Nah, sebenarnya mudah saja, Anda hanya perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang harus dievaluasi.
Sebelum memilih solusi bisnis, pertimbangkan hal-hal berikut:
- Ukuran dan kompleksitas bisnis Anda.
- Pertumbuhan bisnis di masa depan dan bagaimana Anda melihat solusi software berkembang bersama bisnis Anda.
- Kebutuhan integrasi program dengan fungsi bisnis lainnya.
- Anggaran yang dialokasikan untuk solusi software, termasuk biaya awal dan biaya berkelanjutan.
- Apakah Anda membutuhkan kebutuhan atau solusi khusus industri.
- Tingkat pelatihan yang dibutuhkan karyawan untuk mengoperasikan solusi tersebut.
Memilih solusi bisnis yang tepat dapat menyederhanakan proses dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.
Pilih ERP jika:
- Anda memiliki operasional yang kompleks
- Bisnis berpotensi tumbuh dengan cepat
- Membutuhkan integrasi antara banyak fungsi bisnis
- Membutuhkan fungsi operasional yang spesifik di industri
Pilih software akuntansi jika:
- Operasional bisnis masih sederhana
- Anggaran bisnis Anda terbatas
- Fokus Anda adalah mengelola transaksi keuangan
- Memiliki keterbatasan karyawan untuk memanfaatkan software
Pendekatan hybrid
Jika Anda ingin mendapatkan manfaat dari kedua sistem, Anda bisa mencoba menggunakan solusi hybrid berupa sistem ERP dan software akuntansi.
Pendekatan hybrid ini paling cocok ketika:
- Bisnis Anda membutuhkan pelaporan keuangan yang sangat spesifik, seperti perhitungan pajak kompleks atau standar akuntansi unik.
- Anda ingin meminimalisir tantangan migrasi data, terutama ketika harus memindahkan data historis dalam jumlah besar dari sistem lama ke ERP baru.
- Anda memiliki keterbatasan anggaran yang membuat penggunaan software akuntansi terpisah lebih hemat dibandingkan mengandalkan modul akuntansi lengkap dalam ERP.
Baca Juga: 10+ Rekomendasi Software Akuntansi Untuk Bisnis yang Baru Mulai
Bagaimana Kledo Bisa Menjadi Pilihan Software Akuntansi yang Tepat Bagi Bisnis Anda
Kledo adalah software akuntansi modern yang dirancang untuk membantu bisnis dari berbagai skala mengelola keuangan secara lebih cepat, akurat, dan efisien.
Dengan fitur yang lengkap dan mudah digunakan, Kledo memungkinkan bisnis mengotomatiskan proses keuangan tanpa perlu sistem yang rumit atau investasi besar seperti ERP.
Kledo menawarkan berbagai kemampuan penting mulai dari pencatatan transaksi, manajemen arus kas, pembuatan invoice, rekonsiliasi bank otomatis, hingga laporan keuangan yang lengkap.
Semua fitur ini disajikan dalam antarmuka yang intuitif sehingga memudahkan tim Anda untuk bekerja lebih produktif tanpa kurva belajar yang tajam.
Jika Anda mencari software akuntansi yang terjangkau, mudah diimplementasikan, dan kaya fitur, Kledo adalah pilihan yang tepat untuk membantu Anda mengelola keuangan secara lebih efektif sekaligus meningkatkan efisiensi operasional bisnis.
Jika Anda tertarik, Anda bisa mencoba Kledo dengan klik gambar di bawah ini:
Baca Juga: 10 Rekomendasi Software Akuntansi Terbaik di Indonesia
Kesimpulan
Memahami perbedaan antara ERP dan software akuntansi adalah langkah penting untuk menentukan sistem mana yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
Software akuntansi ideal bagi bisnis yang membutuhkan solusi praktis dan terjangkau untuk mengelola keuangan sehari-hari, sementara ERP menawarkan cakupan yang jauh lebih luas dengan kemampuan integrasi dan otomatisasi lintas departemen.
Pilihan terbaik sangat bergantung pada ukuran bisnis, tingkat kompleksitas operasional, anggaran, serta rencana pertumbuhan Anda ke depan.
Apa pun keputusan Anda, pastikan solusi yang Anda pilih mampu meningkatkan efisiensi, memberikan visibilitas yang lebih baik, dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat.
- Cara Memulai Bisnis Aqiqah, Modal, dan Tipsnya - 17 November 2025
- Penting! Mengenal 9 Perbedaan Software Akuntansi dan ERP - 17 November 2025
- Memahami Dispatching dan Jenisnya dalam Proses Produksi - 14 November 2025
