Mengenal Perbedaan Supplier, Distributor, dan Grosir

perbedaan supplier dan distributor banner

Jika Anda hendak mendirikan bisnis retail, Anda perlu memahami perbedaan supplier, distributor, dan grosir sebagai bagian dari proses distribusi produk.

Masing-masing pihak di atas membantu bisnis mengamankan dan mendistribusikan produk mereka.

Namun, bagaimana setiap pihak terlibat dalam prosesnya akan berbeda satu sama lain.

Tapi, memang apa pentingnya memahami hal ini? Pemahaman akan peran supplier, distributor, dan grosir membantu Anda mengerti mana pihak yang Anda butuhkan.

Mungkin saja Anda akan lebih cocok bekerja dengan supplier, atau mungkin bekerja sama dengan dua dari tiga pihak di atas bisa lebih bermanfaat untuk bisnis Anda.

Pada artikel ini, kami akan membahas pengertian dan peran dari supplier, distributor, dan pedagang grosir, sehingga Anda bisa mudah membedakannya.

Apa Peran dari Supplier?

Supplier adalah pihak yang berperan sebagai sumber barang dan jasa.

Mereka menyediakan produk dari perusahaan manufaktur, dan kadang juga merupakan perusahaan manufaktur itu sendiri.

perbedaan supplier dan distributor 1

Supplier bekerja dengan distributor dan grosir untuk menyediakan mereka barang yang mereka inginkan.

Tanpa supplier, retail tidak akan bisa mengakses produk yang ingin mereka jual.

Suatu bisnis bisa bekerja dengan supplier jika mereka menjalankan bisnis grosir atau menjadi perusahaan B2B.

Nah, jika bekerja dengan supplier, kemungkinannya kecil Anda akan langsung berjualan kepada konsumen.

Supplier bisa memproduksi barang, tapi mereka tidak punya sumber daya atau saluran untuk langsung menjualnya ke retail atau pelanggan.

Sementara itu, distributor memiliki saluran yang tepat dan kemampuan marketing untuk mendistribusikan produk mereka kepada grosir dan toko retail lain juga.

Supplier juga penting dalam proses distribusi, memastikan bahwa pihak lain bisa mengakses barang atau jasa yang mereka perlukan.

Supplier ada di ujung teratas dalam supply chain, dan paling tidak ada satu perantara antara supplier dan retail.

Mereka tidak dapat meneruskan produk mereka setelah memproduksi atau mengemasnya, jadi mereka memerlukan bantuan distributor untuk menyebarkan produk mereka.

Bekerja dengan supplier

Ada beberapa alasan mengapa bisnis Anda mungkin bisa bekerja sama secara langsung dengan supplier.

Anda mungkin meminta mereka untuk memasok bahan baku yang Anda butuhkan untuk memproduksi produk Anda, atau bisnis Anda mungkin bertindak sebagai distributor barang.

Saat bekerja sama dengan supplier, pertama-tama Anda perlu mengetahui cara menemukan supplier terbaik untuk bisnis Anda.

Penting juga untuk mengetahui cara bekerja sama dengan mereka dan cara mendapatkan hasil maksimal dari hubungan bisnis Anda.

Untuk bekerja sama dengan supplier dengan baik, Anda perlu memastikan bahwa:

  • Anda memahami seputar apa yang bisa dan tidak bisa supplier lakukan untuk Anda. Sebab, hubungan Anda pasti akan berjalan lebih lancar jika Anda tidak membuat tuntutan yang tidak masuk akal.
  • Perhatikan komunikasi antara Anda dan supplier. Komunikasi yang buruk dapat menyebabkan sejumlah masalah, jadi menjaga saluran komunikasi Anda tetap terbuka sangatlah penting.

Baca Juga: 5 Peran Supplier dalam Rantai Pasok Bisnis dan Cara Memilihnya

Tips menemukan supplier yang tepat

Memilih supplier yang tepat sangat penting jika Anda ingin mendapatkan hasil maksimal dari hubungan kerja sama dengan mereka.

Gunakan kiat-kiat berikut untuk menemukan supplier terbaik bagi bisnis Anda:

Cari supplier yang menawarkan harga terbaik, tetapi jangan terlalu fokus pada biaya

  • Temukan supplier yang dapat Anda andalkan, dengan ulasan dan testimoni yang baik tentang ketepatan waktu, produk berkualitas, dan banyak lagi
  • Pilih supplier yang stabil dan telah lama berkecimpung dalam bisnis sehingga Anda tahu bahwa mereka memiliki reputasi yang baik
  • Pertimbangkan lokasi saat memilih pemasok. Semakin dekat lokasi mereka dengan Anda, semakin cepat Anda dapat menerima barang Anda

Contoh supplier

Supplier dapat mencakup sejumlah bisnis yang berbeda, termasuk produsen, pengolah, dan pengemas.

Mereka mungkin memasok bahan mentah ke produsen atau bahkan pembuat dan perajin kecil. Misalnya, perusahaan kayu dapat menjadi supplier untuk bisnis pertukangan.

Supplier juga dapat memproduksi atau menyiapkan produk untuk dijual ke distributor, sehingga bisnis pertukangan itu sendiri dapat menjadi pemasok.

kledo pos 2

Baca Juga: Supply Chain Analytics: Pengertian Lengkap dan Mengapa ini Penting?

Apa Peran Distributor?

Distributor adalah titik kontak antara supplier dan pedagang grosir atau pengecer.

Mereka bertindak sebagai perantara yang membantu pengecer mengakses produk dan layanan yang ingin mereka jual.

Tugas mereka adalah:

  • Mendistribusikan produk kepada pihak yang ingin menjual barangnya kembali, entah itu kepada konsumen atau bisnis lain
  • Mengadakan perjanjian pembelian eksklusif, yang membatasi jumlah orang yang dapat menjual barang tersebut.
  • Bertanggung jawab atas wilayah geografis tertentu, bertindak sebagai penghubung untuk wilayah tersebut, dan mengharuskan mereka untuk tetap berada di lokasi tersebut.
  • Membantu distribusi dan pengiriman internasional untuk perusahaan. Mereka mungkin bertanggung jawab atas distribusi ke negara atau wilayah tertentu.
  • Mengganti produk yang rusak saat sampai di tangan grosir atau pengecer.
  • Menyediakan layanan pelanggan yang andal bagi semua entitas yang menjadi sasaran distribusi.

Distributor biasanya tidak menjual barang secara langsung kepada pelanggan, mereka cenderung bekerja sama dengan pedagang grosir atau pengecer.

Mereka menggunakan berbagai saluran distribusi untuk menemukan grosir dan pengecer yang tepat, yang membentuk hubungan penting antara pasar dan konsumen.

Setelah sampai di supplier, barang akan dikirim ke distributor agar dapat terus bergerak melalui proses distribusi ke grosir dan pengecer.

Distributor memiliki perangkat dan strategi pemasaran yang diperlukan untuk terhubung dengan pihak-pihak yang akan menjual produk kepada pelanggan, sehingga produsen dan pemasok tidak perlu melakukannya.

Bekerja sama dengan distributor

perbedaan supplier dan distributor 2

Bisnis Anda bisa bekerja sama dengan distributor sebagai produsen atau supplier, atau mungkin sebagai pedagang grosir atau pengecer.

Ketika bekerja sama dengan distributor untuk mengeluarkan produk Anda di rak-rak pengecer, atau menjualnya secara langsung ke pedagang grosir sebelum sampai ke konsumen, itu berarti mereka adalah pembeli produk Anda.

Tips memilih distributor

Ketika Anda mencari distributor yang tepat untuk produk Anda, ada beberapa langkah yang harus Anda ambil untuk memastikan Anda memiliki hubungan bisnis yang baik:

  1. Siapkan produk untuk dipasarkan. Produk tersebut harus siap dijual, dan Anda harus tahu cara menentukan harga untuk distributor, cara mengemasnya, dan cara memasarkannya juga.
  2. Pastikan Anda memahami distributor Anda. Anda akan menjual produk Anda kepada mereka, jadi penting untuk memahami mereka dan menyiapkan produk Anda dengan cara yang benar.
  3. Temukan target pasar Anda. Pastikan Anda memilih distributor yang dapat menjual ke target pasar Anda.
  4. Cari referensi. Saat memilih distributor, mengumpulkan referensi dari pembeli eceran di pameran dagang dapat membantu Anda menemukan distributor yang tepat untuk bekerja sama.

Contoh distributor

Ada beberapa jenis distributor yang dapat Anda ajak kerja sama, tergantung pada tujuan bisnis Anda.

  • Distributor Eksklusif: Satu-satunya distributor di wilayah tertentu
  • Distributor Intensif: Membantu perusahaan menjangkau banyak wilayah dengan cepat.
  • Distributor Langsung: Menjual barang langsung ke toko
  • Distributor Selektif: Lebih spesifik dalam menentukan lokasi penjualan produk mereka.

Baca Juga: Kegiatan Distribusi: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Contohnya

Apa Peran Pedagang Grosir?

Pedagang grosir adalah mereka yang membeli sejumlah besar produk dari distributor untuk kemudian dijual ke pengecer.

Membeli produk dalam jumlah besar memungkinkan pedagang grosir menghemat uang karena distributor biasanya memberikan diskon untuk pembelian jumlah besar.

Pedagang grosir membeli dalam jumlah besar, dan mereka juga sering menjual dalam jumlah besar, yang memungkinkan mereka untuk menawarkan harga yang lebih rendah.

Sering kali, mereka mewajibkan pembeli untuk mendaftar terlebih dahulu.

Tujuannya untuk memastikan pembeli mereka adalah bisnis dan bukan konsumen, dan mungkin karena mereka selektif untuk partner kerja sama mereka.

Pedagang grosir tidak memiliki kontak langsung dengan konsumen. Mereka menjual ke pengecer dengan harga grosir, yang kemudian akan mendapat untung dengan menjual produk dengan harga eceran.

Bekerja dengan pedagang grosir

perbedaan supplier dan distributor 3

Anda mungkin bekerja dengan pedagang grosir untuk membantu mendistribusikan produk Anda ke pengecer dan konsumen.

Jika Anda memiliki bisnis retail, Anda bisa mengamankan persediaan barang dari pedagang grosir.

Jika Anda memilih untuk bekerja dengan distributor untuk menjual produk Anda, kemungkinan Anda tidak akan melakukan kontak langsung dengan pedagang grosir.

Namun, Anda juga memiliki pilihan untuk bekerja sama secara langsung dengan mereka.

Saat mengembangkan suatu produk, Anda harus memiliki harga grosir dan harga eceran, jika Anda akan menjual langsung ke pengecer juga.

Menjual langsung ke pengecer adalah sesuatu yang mungkin dilakukan oleh beberapa bisnis kecil, terutama saat bekerja sama dengan bisnis kecil lainnya.

Cara memilih pedagang grosir

Jika Anda ingin menemukan pedagang grosir yang tepat untuk membantu Anda menjual produk, ada banyak hal yang dapat Anda pertimbangkan.

Pertama, Anda perlu menemukan pedagang grosir yang tepat untuk merek Anda.

Banyak pedagang grosir yang mengkhususkan diri dalam industri tertentu, seperti mode atau makanan dan minuman, tetapi yang lain mungkin memiliki cakupan yang lebih luas.

Untuk memilih pedagang grosir yang sesuai untuk bisnis Anda, pilihlah pedagang grosir yang memahami industri Anda dan yang menargetkan pengecer yang secara khusus mencari produk seperti milik Anda.

Selain menjual ke bisnis, pedagang grosir mungkin menjual produk mereka secara langsung ke masyarakat.

Anda dapat mempertimbangkan apakah Anda menginginkan pedagang grosir yang menjual ke bisnis atau yang menjual langsung ke konsumen.

Contoh pedagang grosir

Ada berbagai jenis pedagang grosir dalam proses distribusi produk.

Beberapa pedagang grosir menjual langsung ke konsumen, dan mungkin mengharuskan pelanggan menjadi anggota untuk membeli produk, seperti Indogrosir.

Pedagang grosir lainnya menjual produk mereka ke bisnis dan meminta bisnis ini untuk mendaftar.

Baca Juga: Kegiatan Distribusi: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Contohnya

Posisi Supplier, Distributor, dan Pedagang dalam Proses Distribusi Produk

Peran supplier, distributor, dan pedagang grosir dalam proses distribusi produk tidak selalu tetap. Namun, ada urutan umum di mana mereka berada dalam rantai distribusi.

Memahami proses distribusi produk membantu bisnis untuk menyiapkan lini produk yang tepat dan memastikan hasil terbaik saat mereka menjual produk.

Setiap pihak masuk ke dalam proses distribusi produk seperti ini:

  • Supplier berada di puncak rantai dan memberi produk mereka ke distributor
  • Distributor mengambil produk dari pemasok dan menjualnya ke pedagang grosir dan pengecer
  • Pedagang grosir mendapatkan produk dari distributor untuk dijual ke pengecer atau terkadang langsung ke konsumen
  • Pengecer mendapatkan produk mereka dari pedagang grosir atau dari distributor.

Perlu Anda ketahui bahwa satu pihak dapat berperan lebih, bergantung ukuran bisnis mereka.

Misalnya, produsen atau perusahaan manufaktur juga dapat bertindak sebagai distributor atau grosir.

Beberapa bisnis mungkin memilih untuk menjual langsung ke pengecer dan pelanggan mereka setelah proses produksi, daripada menggunakan perantara apa pun.

Namun, supplier dan pengecer tidak mungkin memiliki kontak langsung satu sama lain karena keduanya tidak memiliki sumber daya untuk melakukannya.

Pengecer biasanya tidak memiliki logistik dan keuangan untuk berurusan langsung dengan supplier, dan supplier tidak memiliki struktur dan saluran yang diperlukan untuk berurusan dengan pengecer.

Baca Juga: Manajemen Logistik: Pengertian dan Tips Untuk Mengoptimalkannya

Kesimpulan

Dalam dunia bisnis, memahami perbedaan antara supplier, distributor, dan grosir sangat penting untuk mengoptimalkan rantai pasok dan strategi penjualan.

Namun, apa pun peran Anda dalam ekosistem ini, pengelolaan inventaris tetap menjadi faktor krusial yang menentukan efisiensi dan profitabilitas bisnis.

Tanpa manajemen stok yang baik, risiko kelebihan atau kekurangan barang dapat menghambat operasional dan mengurangi keuntungan.

Oleh karena itu, gunakan aplikasi kasir yang dilengkapi dengan fitur manajemen inventaris seperti Kledo POS.

Kledo POS bisa membantu Anda memantau stok secara real-time, menganalisis tren penjualan, serta memastikan ketersediaan produk sesuai permintaan pelanggan.

Dengan begitu, Anda bisa mengelola bisnis dengan lebih efektif dan mengambil keputusan yang lebih tepat.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, coba Kledo POS sekarang juga melalui tautan ini!

salsabilanisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

18 − eight =