Usaha Gorengan: Modal dan Strategi Meningkatkan Keuntungan

usaha gorengan banner

Siapa sih yang tidak suka makan gorengan? Makanan lezat dan renyah ini disukai oleh hampir semua kalangan masyarakat Indonesia.

Karena permintaannya yang stabil, banyak orang yang menekuni usaha gorengan sebagai ladang cuan. Dan ternyata, usaha ini pun cukup menjanjikan, lho!

Nah, apakah Anda juga tertarik dengan peluang usaha ini? Jika iya, Anda bisa membaca artikel ini sampai selesai.

Karena di artikel ini, kami akan membahas modal usaha gorengan, estimasi keuntungan dan strategi meningkatkannya, hingga tantangan dan solusi.

Mengapa Membuka Usaha Gorengan?

usaha gorengan 1

Usaha gorengan sangat menarik, karena bisa dimulai dengan modal terbatas. Selain itu, ada juga beberapa kelebihan lainnya:

1. Modal relatif kecil

Usaha gorengan tidak memerlukan modal besar. Bahan baku seperti tepung, minyak, dan bahan isian (seperti pisang, tempe, atau tahu) relatif murah dan mudah didapat.

Selain itu, peralatan usahanya juga sederhana, seperti wajan, kompor, dan alat penggorengan.

2. Proses pembuatan mudah

Untuk menciptakan gorengan yang renyah dan lezat, Anda bisa mempelajarinya dari internet atau bereksperimen sendiri.

Selain itu, Anda tidak memerlukan keahlian khusus. Selama tahu teknik dasar menggoreng dan membuat adonan, Anda sudah bisa memulai usaha ini.

3. Target pasar luas

Hampir semua kalangan masyarakat Indonesia, mulai dari anak-anak hingga dewasa menyukai gorengan. Ini membuat pasar potensial Anda sangat luas.

Gorengan juga cocok sebagai camilan atau teman makan nasi, sehingga permintaannya cenderung stabil.

4. Lokasi fleksibel

Anda bisa menjalankan usaha gorengan di mana saja, seperti di rumah, pinggir jalan, atau dekat sekolah/kampus. Anda bahkan bisa menjualnya secara online.

Selain itu, berjualan gorengan tidak memerlukan tempat yang besar, sehingga Anda bisa menekan biaya sewa tempat.

Baca Juga: 8 Cara Memilih Lokasi Usaha yang Tepat untuk Anda

5. Harga jual terjangkau

Harga jual gorengan biasanya terjangkau, sehingga masyarakat dari berbagai lapisan ekonomi bisa membelinya.

Jika Anda terpaksa menaikkan harga karena harga bahan pokok naik, biasanya hal ini tidak terlalu mempengaruhi daya beli masyarakat.

Sebab, dari awal harganya sudah terjangkau daripada makanan lainnya. Karena itulah, gorengan selalu ramai peminatnya.

6. Permintaan yang stabil

Gorengan termasuk makanan yang selalu dicari, terutama di waktu-waktu tertentu seperti sore hari atau saat musim hujan.

Jika lokasi strategis, seperti dekat sekolah, kampus, atau tempat kerja, penjualan bisa lebih lancar.

7. Risiko bisnis relatif kecil

Karena modal awal kecil, risiko kerugian juga lebih terkendali. Jika usaha tidak berjalan sesuai harapan, Anda bisa mengevaluasi dan mencoba strategi baru tanpa khawatir akan kerugian besar.

Dengan modal kecil, pasar luas, dan risiko kecil, usaha gorengan menjadi pilihan bisnis yang menarik bagi pemula maupun pelaku usaha berpengalaman.

Jika dikelola dengan baik, usaha ini bisa berkembang dan menjadi sumber penghasilan yang stabil.

kledo pos 1

Baca Juga: Analisis Risiko: Pengertian, Fungsi, Metode, dan Prosesnya

Modal dan Estimasi Keuntungan Usaha Gorengan

Berikut adalah estimasi modal awal dan biaya operasional bulanan untuk usaha gorengan skala kecil dengan gerobak.

Angka-angka ini bersifat perkiraan dan dapat bervariasi tergantung lokasi dan kondisi pasar.

Modal awal

ItemEstimasi Biaya
Gerobak (standar)Rp 1.500.000 – Rp 3.000.000
Kompor gas + tabung gasRp 300.000 – Rp 500.000
Wajan dan alat penggorenganRp 200.000 – Rp 300.000
Peralatan tambahan (sendok, spatula, dll)Rp 100.000 – Rp 150.000
Total Modal AwalRp 2.100.000 – Rp 3.950.000

Biaya operasional bulanan

ItemEstimasi Biaya
Bahan baku (tepung, minyak, bahan isian)Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000
Gas LPG (3-4 tabung/bulan)Rp 100.000 – Rp 150.000
Kemasan (plastik, kertas minyak)Rp 50.000 – Rp 100.000
Transportasi (jika perlu)Rp 100.000 – Rp 200.000
Biaya listrik (jika ada)Rp 50.000 – Rp 100.000
Lain-lain (perawatan alat, dll)Rp 50.000 – Rp 100.000
Total Biaya Operasional BulananRp 1.350.000 – Rp 2.150.000

Dengan estimasi ini, Anda bisa memulai usaha gorengan skala kecil dengan modal sekitar Rp 2,1 juta dan Rp3.95 juta, dengan biaya operasional bulanan sekitar Rp 1,35 – 2,15 juta.

Jika dijalankan dengan baik, usaha ini bisa menghasilkan keuntungan yang menarik, terutama jika lokasi strategis dan produk berkualitas.

Proyeksi keuntungan

Misalnya, dalam sehari terjual rata-rata 100 pcs gorengan dengan harga jual Rp2.000/pcs.

  • Pendapatan Harian = 100 x Rp2.000 = Rp200.000
  • Pendapatan Bulanan = Rp200.000 x 30 hari = Rp6.000.000

Keuntungan bersih Anda adalah jumlah pendapatan bulanan dikurangi biaya operasional. Maka:

Keuntungan bersih: Rp6.000.000 – Rp1.350.000 = Rp4.650.000

Baca Juga: Pengertian Proyeksi Pendapatan, Cara dan Metode Penghitungannya

Strategi Meningkatkan Keuntungan Usaha Gorengan

usaha gorengan 2

Agar usaha gorengan lebih menguntungkan, diperlukan strategi yang efektif untuk meningkatkan penjualan dan efisiensi biaya. Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:

1. Menambah varian menu

Tambahkan menu inovasi seperti cilok, tahu walik, atau cireng untuk menarik lebih banyak pelanggan. Anda bisa menawarkan isian seperti keju, ayam, sosis, atau sambal pedas.

Anda bisa mem-branding jualan Anda sebagai gorengan premium dengan menggunakan bahan berkualitas lebih tinggi dan ukuran jumbo.

Manfaatkan kreativitas Anda untuk membuat menu paket seperti ‘Paket Tongkrongan’ berisi campuran gorengan yang disukai anak mudah, atau ‘Paket Keluarga’ dengan jumlah gorengan yang lebih banyak.

2. Meningkatkan harga jual dengan nilai tambah

Pembeli suka makan gorengan dalam keadaan panas, karena masih renyah. Karena itu, sajikan gorengan dalam keadaan selalu panas.

Untuk melakukannya, Anda bisa menggunakan pemanas atau teknik memasak bertahap agar selalu fresh.

Anda juga bisa menambahkan topping dan saus spesial seperti taburan bubuk keju, saus BBQ, atau sambal geprek.

Jangan lupa untuk menggunakan nama usaha yang menarik dan kemasan yang lebih eksklusif dapat meningkatkan nilai jual.

Baca Juga: Strategi Menaikkan Harga Tanpa Harus Kehilangan Pelanggan

3. Efisiensi biaya operasional

Untuk biaya yang lebih efisien, gunakan minyak goreng secara efektif. Jangan terlalu sering mengganti minyak, tetapi tetap jaga kualitasnya dengan penyaringan.

Selain itu, belilah bahan baku dalam jumlah besar dengan membeli langsung dari grosir atau pemasok untuk mendapatkan harga lebih murah.

Anda juga harus memanfaatkan diskon supplier. Cek promo di pasar atau toko grosir untuk mendapatkan harga terbaik.

4. Meningkatkan penjualan melalui pemasaran digital

Gunakan media sosial untuk mengunggah foto/video gorengan yang menggiurkan di Instagram, Facebook, dan TikTok.

Selain itu, bergabunglah dengan aplikasi pesan antar seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood untuk memperluas pasar.

5. Memilih lokasi yang lebih strategis

Pilihlah lokasi strategis seperti berjualan di dekat sekolah, kampus, perkantoran, atau pasar yang ramai. Anda juga bisa menitipkan produk di warung makan atau kantin sekolah.

6. Menjual produk tambahan untuk meningkatkan omzet

Untuk meningkatkan omzet, Anda bisa menjual produk tambahan seperti minuman pendamping (es teh, kopi susu, atau es jeruk) dan frozen food untuk pelanggan yang ingin menggoreng sendiri di rumah.

7. Program loyalitas untuk pelanggan

Anda juga bisa membuat program loyalitas dengan sistem sederhana seperti:

  • Kartu Stempel atau Poin: Setiap pembelian Rp10.000 mendapatkan 1 stempel. Setelah 10 stempel, pelanggan berhak mendapat gorengan gratis.
  • Diskon untuk Pelanggan Setia: Berikan promo khusus bagi pelanggan yang sering membeli.

Baca Juga: 10 Cara Meningkatkan Loyalitas Konsumen di Tahun 2025

Tantangan dan Solusi Menjalankan Usaha Gorengan

Usaha gorengan, meskipun terlihat sederhana, memiliki tantangan tersendiri.

Berikut adalah beberapa tantangan umum dalam usaha gorengan beserta solusi yang bisa Anda terapkan:

1. Persaingan yang ketat

Usaha gorengan sangat populer, dan karena barrier to entry-nya rendah, maka persaingannya cukup tinggi.

Solusi:

  • Berikan pelayanan yang ramah dan cepat untuk menarik pelanggan
  • Fokus pada kualitas gorengan yang selalu fresh, renyah, dan higienis
  • Buat produk unik yang membedakan Anda dari pesaing

2. Harga bahan baku berfluktuasi

Harga bahan baku seperti minyak goreng, tepung, atau bahan isian (pisang, tempe, dll) bisa naik turun.

Solusi:

  • Cari supplier tetap dan bangun hubungan baik dengan supplier untuk mendapatkan harga yang stabil.
  • Jika memungkinkan, beli bahan baku dalam jumlah besar saat harganya murah.
  • Jika harga satu bahan naik, cari alternatif bahan lain yang lebih murah tanpa mengurangi kualitas.

3. Daya tahan produk yang singkat

Gorengan adalah makanan yang tidak tahan lama dan harus dijual segera setelah digoreng.

Solusi:

  • Atur produksi sesuai permintaan. Buat gorengan dalam jumlah yang sesuai dengan prediksi penjualan agar tidak banyak yang tersisa.
  • Simpan gorengan dengan benar. Jika ada sisa, simpan gorengan dalam wadah kedap udara dan hangatkan kembali sebelum dijual.

Baca Juga: Cara Mengelola dan Memenuhi Permintaan Konsumen, Coba Sekarang!

4. Kebersihan dan higienitas

Kebersihan adalah faktor penting dalam usaha makanan. Jika Anda mengabaikan kebersihan, Anda bisa mengurangi kepercayaan pelanggan.

Solusi:

  • Pastikan semua peralatan dan bahan baku selalu bersih.
  • Gunakan kemasan yang rapi dan higienis untuk menarik minat pelanggan.
  • Rutin membersihkan tangan
  • Gunakan sarung tangan plastik

5. Manajemen waktu

usaha gorengan 3

Mengatur waktu antara produksi, penjualan, dan pengembangan usaha bisa menjadi tantangan.

Solusi:

  • Atur waktu untuk produksi, penjualan, dan evaluasi usaha.
  • Manfaatkan aplikasi manajemen keuangan atau penjualan untuk memudahkan pengelolaan.

6. Cuaca dan musim

Penjualan gorengan biasanya menurun saat cuaca panas atau musim tertentu.

Solusi:

  • Jual minuman dingin atau makanan pendamping saat cuaca panas.
  • Gorengan biasanya lebih laris saat musim hujan, jadi tingkatkan produksi saat musim ini.
  • Lakukan promosi diskon atau bundling untuk menarik pelanggan saat cuaca tidak mendukung.

7. Merasa kelelahan dan burnout

Kelelahan dan burnout bukan perasaan yang bisa Anda remehkan. Sebab, menjalankan usaha gorengan bisa melelahkan, terutama jika Anda mengelolanya sendirian.

Solusi:

  • Pastikan Anda memiliki waktu istirahat yang cukup.
  • Jaga semangat dan ingat tujuan awal Anda memulai usaha dan rayakan pencapaian kecil untuk menjaga motivasi.

Baca Juga: Mengetahui Apa itu Analisis Beban Kerja, Manfaat, & Tips Efesiensinya

Kesimpulan

Usaha gorengan memang terlihat sederhana, tapi menyimpan potensi keuntungan yang besar jika dikelola dengan baik.

Dengan terus berinovasi, berjualan di lokasi strategis, serta memberikan pelayanan yang ramah, Anda bisa membangun usaha gorengan yang bertahan dan berkembang pesat.

Jangan lupa mendukung perkembangan usaha gorengan Anda dengan pencatatan transaksi yang baik. Namun jika Anda kesulitan atau kerepotan melakukannya, Anda bisa menggunakan aplikasi kasir Kledo POS.

Kledo POS adalah aplikasi kasir terbaik untuk membantu pelaku usaha kecil dan menengah, termasuk usaha gorengan, dalam mengelola transaksi, stok, dan laporan keuangan dengan mudah.

Dengan fitur-fitur seperti pencatatan transaksi otomatis, manajemen stok, dan tampilan yang user-friendly, membuatnya menjadi pilihan aplikasi kasir yang ramah untuk pemula.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Kledo POS untuk membuat usaha gorengan Anda jadi lebih efisien.

Anda bisa mencoba Kledo POS melalui tautan ini.

salsabilanisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

fifteen + nine =