Vendor managed inventory (VMI) adalah model manajemen inventaris yang mengharuskan pemasok untuk secara aktif memonitor dan mengelola inventaris di lokasi pelanggan.
Model ini memungkinkan pemasok untuk mengakses data inventaris secara real time dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa pasokan perlu ditingkatkan.
VMI memiliki banyak manfaat bagi pelanggan dan pemasok, termasuk meningkatkan efisiensi operasional, meminimalkan biaya persediaan dan meningkatkan pengiriman yang tepat waktu.
Dengan menggunakan VMI, pemasok dan pelanggan dapat bekerja sama untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja bisnis. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang vendor managed inventory dan bagaimana cara kerjanya.
Apa itu Vendor Managed Inventory (VMI)?
Vendor managed inventory (VMI) adalah sistem dimana vendor atau pemasok bertanggung jawab untuk mengatur dan mengelola persediaan pelanggan.
Menurut Prof. Dr. Ir. Soenarno, M.Sc., VMI adalah suatu proses dimana vendor atau penyedia suatu produk berperan aktif dalam mengatur dan mengendalikan persediaan produknya di konsumen, yang melibatkan pemantauan, perencanaan, pengelolaan, pengiriman dan pengendalian persediaan.
Proses ini memungkinkan konsumen untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya persediaan, serta membantu meningkatkan kualitas dan tingkat layanan kepada pelanggan.
VMI menggunakan informasi yang diberikan oleh pelanggan untuk mengidentifikasi, memprediksi, dan mengatur ulang persediaan pelanggan untuk memastikan bahwa persediaan tersedia untuk memenuhi permintaan pelanggan.
VMI biasanya terikat oleh kontrak jangka panjang yang mengatur jumlah minimum dan maksimum persediaan yang harus dimiliki pelanggan.
Dengan VMI, vendor atau pemasok akan mengambil tanggung jawab untuk memastikan bahwa jumlah persediaan yang tepat tersedia setiap saat.
Baca juga: Jurnal Retur Pembelian: Penyebab, Fungsi dan Bedanya dengan Retur Penjualan
Manfaat Strategi Vendor Managed Inventory
Penerapan strategi VMI telah membuat manajemen persediaan menjadi lebih efisien bagi para pembeli dan penjual. Berikut adalah manfaat dari strategi VMI:
Efisiensi
Vendor managed inventory memungkinkan penjual untuk mengatur persediaan pembeli dengan menggunakan data dan informasi yang diberikan oleh pembeli.
Dengan menggunakan strategi ini, para pembeli dapat menghemat waktu dan biaya yang berkaitan dengan pengelolaan persediaan.
Peningkatan keakuratan
Dengan menggunakan strategi vendor managed inventory, para penjual dapat memastikan bahwa persediaan yang tersedia di pasar tidak berlebihan atau pun kurang.
Hal ini memungkinkan para pembeli untuk meminimalkan risiko kekurangan persediaan dan meningkatkan akurasi permintaan.
Peningkatan kepuasan pelanggan
Dengan menggunakan strategi vendor managed inventory, para pembeli dapat memastikan bahwa permintaan pelanggan mereka akan segera dipenuhi dan dikirim dengan cepat.
Hal ini akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan meningkatkan tingkat loyalitas mereka.
Peningkatan kualitas produk
Vendor managed inventory memungkinkan para penjual untuk memastikan bahwa persediaan yang tersedia di pasar selalu dalam kondisi yang baik.
Hal ini akan memastikan bahwa produk-produk yang dijual selalu dalam kualitas terbaik dan bebas dari cacat.
Peningkatan komunikasi
Strategi vendor managed inventory juga memungkinkan para pembeli dan penjual untuk saling berkomunikasi dengan lebih efektif. Hal ini akan membantu dalam menyelesaikan masalah yang terkait dengan manajemen persediaan.
Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Vendor Managed Inventory
Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi strategi VMI:
1. Kebutuhan pasar
Faktor yang paling penting yang harus dipertimbangkan ketika mengadopsi strategi VMI adalah kebutuhan pasar.
Untuk menentukan kebutuhan persediaan, perusahaan harus memahami tren permintaan pasar dan memastikan bahwa persediaan yang tersedia cukup untuk memenuhi permintaan.
2. Perilaku pembeli
Perilaku pembeli juga dapat mempengaruhi strategi VMI. Perusahaan harus dapat mengukur tingkat permintaan yang diharapkan dan menyesuaikan persediaan untuk memenuhi permintaan tersebut.
3. Pengetahuan pemasok
Pengetahuan pemasok tentang pasar juga penting untuk mengadopsi strategi VMI. Pemasok harus memahami pasar dan memiliki informasi tentang permintaan yang diharapkan.
Hal ini akan membantu pemasok untuk mengelola persediaan dengan lebih baik dan memastikan bahwa persediaan yang tersedia cukup untuk memenuhi permintaan.
4. Teknologi
Teknologi juga merupakan faktor penting dalam mengelola strategi VMI. Teknologi memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data yang relevan dan menganalisis informasi tersebut untuk mengambil keputusan yang tepat tentang jumlah persediaan yang diperlukan.
5. Sistem pengendalian persediaan
Sistem pengendalian persediaan yang efektif juga diperlukan untuk mengadopsi strategi VMI.
Sistem ini harus dapat mengidentifikasi tingkat persediaan saat ini, memprediksi kebutuhan di masa depan, dan memastikan bahwa persediaan yang tersedia cukup untuk memenuhi permintaan.
6. Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan yang efektif juga diperlukan untuk mengadopsi strategi VMI.
Ini termasuk mengatur hubungan antara pemasok dan pembeli, memastikan bahwa produk yang dikirimkan sesuai dengan pesanan, dan memastikan bahwa produk yang dikirimkan tepat waktu.
7. Biaya
Biaya merupakan faktor lain yang mempengaruhi strategi VMI. Biaya yang terkait dengan penyimpanan, pengiriman, dan manajemen persediaan harus dipertimbangkan untuk memastikan bahwa strategi yang dipilih adalah yang paling efisien.
Baca juga: Audit Pajak: Pengertian, Tujuan, dan Dokumen yang Harus Disiapkan
Bagaimana Proses Kerja Vendor Managed Inventory?
Proses kerja VMI dimulai ketika pemasok memantau stok pelanggan dengan menggunakan berbagai teknik, seperti informasi pergudangan, laporan penjualan, dan data informasi pasar.
Pemasok kemudian menganalisis data ini untuk membuat prediksi permintaan pelanggan dan mengatur jadwal pengiriman barang. Setelah jadwal pengiriman disetujui, pemasok membuat laporan tentang stok dan pengiriman yang akan datang.
Laporan ini biasanya dikirimkan ke pelanggan untuk memastikan bahwa semua pembelian dan pengiriman berlangsung sesuai jadwal.
Selanjutnya, pemasok akan membuat laporan tentang pembelian dan pengiriman yang telah dilakukan. Laporan ini berguna untuk memastikan bahwa semua pembelian dan pengiriman telah diselesaikan dengan benar dan benar-benar sesuai jadwal.
Ketika sebuah produk berada di stok pelanggan, pemasok akan mengirimkan laporan tentang stok tersebut ke pelanggan. Laporan ini mencakup berbagai informasi, seperti jumlah produk di stok, tanggal kadaluwarsa dan lokasi stok.
Setelah stok pelanggan selesai, pemasok akan mengirimkan laporan tentang total stok dan jumlah produk yang telah dikirim. Laporan ini juga dapat berisi informasi tentang permintaan pelanggan yang dipenuhi atau ditolak.
Ketika sebuah produk telah terjual, pemasok akan mengirimkan laporan tentang penjualan ke pelanggan. Laporan ini mencakup informasi seperti jumlah produk terjual, harga produk, dan lokasi penjualan.
Terakhir, pemasok akan membuat laporan tentang tren dan permintaan pelanggan. Dengan laporan ini, pemasok dapat memprediksi permintaan pelanggan di masa depan dan menyesuaikan persediaan dan pengiriman barang untuk memenuhi permintaan.
Laporan ini juga membantu pemasok mengidentifikasi tren dan pembelian yang menyimpang dari perkiraan.
Baca juga: Memahami Korelasi Positif dan Korelasi Negatif dalam Keuangan
Contoh Perusahaan yang Menggunakan Vendor Managed Inventory
Salah satu perusahaan yang menggunakan strategi Vendor Managed Inventory (VMI) adalah Walmart. Walmart menggunakan strategi VMI untuk menjaga ketersediaan produk di kantor cabangnya.
Dengan strategi ini, Walmart memungkinkan vendor untuk mengakses data persediaan toko secara real time dan memantau ketersediaan produk di setiap toko.
Melalui proses ini, Walmart dapat memastikan bahwa setiap kantor cabangnya memiliki persediaan produk yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Selain itu, strategi VMI memungkinkan Walmart untuk mengelola persediaan toko dengan lebih efisien. Dengan memiliki informasi persediaan yang akurat, Walmart dapat mengambil tindakan segera jika ada kekurangan atau kelebihan persediaan.
Walmart juga menggunakan strategi VMI untuk meningkatkan efisiensi proses pengiriman. Dengan memonitor persediaan secara real time, Walmart dapat memastikan bahwa setiap toko memiliki produk yang tepat dan menghindari pengiriman produk yang tidak dibutuhkan.
Dengan menggunakan strategi VMI, Walmart dapat memastikan bahwa setiap toko memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Walmart juga dapat menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi proses pengiriman dengan memonitor persediaan secara real time. Strategi ini telah membantu Walmart menjadi salah satu perusahaan ritel terbesar di dunia.
Baca juga: Matching Principle (Prinsip Pencocokan) dalam Konsep Dasar Akuntansi
Siapa Saja Pihak yang Diuntungkan oleh Strategi Vendor Managed Inventory?
Vendor/Penyuplai
Vendor managed inventory membantu vendor untuk mengendalikan persediaan, memfasilitasi persediaan yang tepat, dan memastikan pengiriman tepat waktu dengan biaya rendah.
Pembeli/Konsumen
Strategi ini membantu pembeli untuk meminimalkan risiko kehabisan stok, mengurangi biaya penanganan, dan mengurangi biaya persediaan. Dengan menggunakan strategi ini, pembeli juga dapat meningkatkan tingkat layanan kepada pelanggannya.
Distributor
Strategi ini membantu distributor untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya persediaan. Dengan menggunakan strategi ini, distributor juga dapat meningkatkan tingkat layanan kepada pelanggannya.
Pedagang
Strategi ini membantu pedagang untuk meningkatkan kemampuan untuk memenuhi permintaan dan mengurangi biaya persediaan. Strategi ini juga membantu pedagang untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggannya.
Baca juga: Pahami Analisis Arus Kas (Cash Flow Analysis) untuk Bisnis
Cara Menerapkan Strategi Vendor Managed Inventory pada Bisnis Kecil
VMI adalah strategi yang berguna untuk memungkinkan vendor untuk mengontrol dan mengelola inventaris dari sebuah bisnis. Dengan menggunakan strategi ini, bisnis kecil dapat menghemat waktu dan biaya dengan mengizinkan vendor untuk mengelola inventaris mereka.
Berikut adalah cara penerapan strategi VMI pada bisnis kecil:
Menemukan vendor
Pertama, bisnis kecil harus menentukan vendor yang akan berpartisipasi dalam strategi VMI. Bisnis ini harus mencari vendor yang memiliki reputasi yang baik dan siap untuk memenuhi kebutuhan inventaris mereka.
Merancang sistem informasi data
Kedua, bisnis kecil harus menerapkan sistem informasi yang memungkinkan untuk mengirimkan data real time kepada vendor. Sistem ini akan memungkinkan vendor untuk mengetahui jumlah stok saat ini dan jumlah stok yang diperlukan untuk memenuhi permintaan.
Menetapkan kontrak
Ketiga, bisnis kecil harus menetapkan kontrak yang menentukan tanggung jawab dan hak-hak masing-masing pihak. Kontrak ini harus mencakup kesepakatan tentang jenis barang yang dibeli, harga, tanggal pengiriman, dll.
Baca juga: Perilaku Biaya: Pengertian Lengkap, Jenis, dan Cara Menghitungnya
Menjaga hubungan kerjasama
Keempat, bisnis kecil harus membangun hubungan yang kuat dengan vendor. Ini penting untuk memastikan bahwa pesanan diterima tepat waktu dan jumlah yang tepat.
Evaluasi secara berkala
Terakhir, bisnis kecil harus meninjau proses VMI secara berkala untuk memastikan bahwa semuanya berjalan lancar. Jika ada masalah, bisnis kecil harus bekerja dengan vendor untuk menyelesaikannya.
Pengelolaan inventaris menjadi lebih mudah dengan kehadiran berbagai alat bantu seperti software akuntansi Kledo yang mempunyai fitur software inventory.
Dengan fitur tersebut, Anda bisa melacak kondisi stok secara real time meskipun lebih dari satu gudang, memantau mana saja item yang harus segara di restock, dan masih banyak lagi.
Selain manajemen inventaris, Kledo juga dilengkapi dengan berbagai fitur yang memudahkan pengelolaan keuangan bisnis Anda. Masih tidak percaya? Yuk, buktikan sendiri dengan mencoba Kledo gratis selama 14 hari melalui tautan ini.
- Contoh Laporan Neraca dan Download Template Gratisnya - 14 November 2024
- Tips Pembukuan Toko Sembako, Tantangan, dan Contoh Kasusnya - 11 November 2024
- Cara Membuat RAB, Contoh, dan Download Templatenya - 8 November 2024