Tax planning atau perencanaan pajak adalah proses menganalisis rencana keuangan atau situasi dari perspektif pajak.
Tujuan dari tax planning adalah untuk memastikan adanya efisiensi pajak. Dengan bantuan perencanaan pajak, seseorang dapat memastikan bahwa semua elemen dari rencana keuangan dapat berfungsi bersama dengan efisiensi pajak yang maksimal.
Perencanaan pajak adalah komponen penting dari rencana keuangan. Mengurangi kewajiban pajak dan meningkatkan kemampuan untuk memberikan kontribusi terhadap rencana pensiun sangat penting untuk keberhasilan.
Tax planning sendiri terdiri dari berbagai pertimbangan. Pertimbangan seperti ukuran, waktu pendapatan, waktu pembelian, dan perencanaan berkaitan dengan jenis pengeluaran lainnya.
Lebih jauh, pada artikel ini kita akan membahas apa itu tax planning secara lebih mendalam dan caranya yang bisa Anda gunakan dalam bisnis.
Apa itu Tax Planning?
Menurut Erly Suandy (2017) perencanaan pajak adalah langkah awal dalam manajemen pajak. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan agar dapat diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan.
Pada umumnya penekanan perencanaan pajak (tax planning) adalah untuk meminimumkan kewajiban pajak
Motivasi yang mendasari dilakukannya perencanaan pajak Erly Suandy (2017) yaitu :
- Kebijakan Perpajakan
- Undang – Undang Perpajakan
- Administrasi Perpajakan
Perencanaan pajak memainkan peran penting dalam kisah pertumbuhan keuangan setiap individu dan bisnis karena pembayaran pajak adalah wajib bagi semua wajib pajak.
Dengan perencanaan pajak, seseorang akan dapat merampingkan pembayaran pajaknya sehingga ia akan menerima pengembalian yang cukup besar selama periode waktu tertentu yang melibatkan risiko minimum.
Selain itu, perencanaan pajak yang efektif akan membantu mengurangi kewajiban pajak seseorang.
Perencanaan pajak dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- Perencanaan pajak permisif: Perencanaan pajak yang berada di bawah kerangka hukum.
- Perencanaan pajak yang bertujuan: Perencanaan pajak dengan tujuan tertentu.
- Perencanaan pajak jangka panjang/jangka pendek: Perencanaan yang dilakukan di awal dan menjelang akhir tahun fiskal.
Baca juga: Apa itu FOB? Ketahui Jenis, Contoh, dan Keuntungannya Di Sini!
Jenis tax planning
National tax planning
Perencanaan ini pada yang praktiknya berpedoman pada Undang-Undang domestik. Perencanaan pajak jenis ini biasanya dilakukan oleh Wajib Pajak badan yang hanya memiliki usaha di Indonesia saja atau melakukan transaksi dengan Wajib Pajak dalam negeri saja
International tax planning
Biasanya dilakukan oleh Wajib Pajak badan yang memiliki kegiatan usaha di dalam negeri dan di luar negeri.
Perencanaan pajak ini dilakukan jika Wajib Pajak melakukan transaksi tak hanya dengan Wajib Pajak dalam negeri, tetapi juga dengan Wajib Pajak di luar negeri.
Berbeda dengan National Tax Planning, International Tax Planning harus turut memperhatikan Undang-Undang atau perjanjian pajak (Tax Treaty) dari negara-negara yang ikut terlibat.
Baca juga: Pengertian Bank Overdraft dan Pencatatannya dalam Akuntansi
Syarat dalam Melakukan Tax Planning
Untuk melakukan perencanaan pajak dengan benar dan sah, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Berikut adalah beberapa syarat penting dalam melakukan tax planning di Indonesia:
Pemahaman mengenai peraturan perpajakan
Syarat utama dalam perencanaan pajak adalah memahami secara mendalam peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia.
Seorang konsultan pajak atau individu yang melakukan perencanaan pajak harus memiliki pengetahuan yang baik tentang undang-undang, peraturan, dan kebijakan pajak yang berlaku untuk dapat melakukan perencanaan pajak dengan benar.
Kesesuaian dengan undang-undang
Setiap tindakan dalam perencanaan yang dilakukan harus sesuai dengan undang-undang perpajakan yang berlaku. Tidak boleh ada manipulasi atau pelanggaran hukum dalam usaha mengurangi kewajiban pajak.
Tidak melibatkan tax evasion
Tax planning harus berbeda dengan tax evasion. Tindakan untuk menghindari pembayaran pajak dengan cara-cara ilegal atau menyembunyikan pendapatan atau aset dari otoritas pajak adalah tindakan yang melanggar hukum dan etika bisnis.
Baca juga: Mengenal Jenis Tarif Pajak yang Berlaku di Indonesia
Keterbukaan dan kepatuhan
Semua informasi dan dokumen yang diperlukan oleh otoritas pajak harus disediakan dengan jujur dan tepat waktu. Kepatuhan terhadap kewajiban perpajakan adalah syarat penting dalam tax planning yang sah.
Profesionalisme dan etika
Dalam melakukan perencanaan pajak, seorang konsultan pajak harus menjalankan tugasnya dengan profesionalisme dan etika yang tinggi. Keputusan dan saran yang diberikan harus didasarkan pada pertimbangan objektif dan kepentingan terbaik klien.
Pengawasan dan transparansi
Perencanaan juga harus dilakukan secara terbuka dan transparan, dengan melibatkan klien dalam seluruh proses perencanaan. Klien harus diberikan informasi yang jelas mengenai tujuan, manfaat, dan risiko dari strategi perencanaan pajak yang direkomendasikan.
Baca juga: Pengertian Manajemen Pajak, Manfaat, dan Tips Melakukannya
Tahapan dalam Melakukan Tax Planning
Tahap melakukan tax planning melibatkan proses perencanaan yang terstruktur dan sistematis. Berikut adalah tahapan umum dalam melakukan tax planning:
Pengumpulan informasi
Tahap awal dalam perencanaan pajak adalah pengumpulan informasi secara komprehensif mengenai situasi keuangan, transaksi, dan aktivitas bisnis klien. Ini termasuk data mengenai pendapatan, biaya, investasi, aset, dan kewajiban pajak yang sudah ada.
Analisis keuangan
Setelah informasi terkumpul, konsultan pajak akan melakukan analisis mendalam terhadap data tersebut untuk memahami profil keuangan bisnis dan mengidentifikasi potensi peluang dan tantangan dalam perencanaan pajak.
Untuk memudahkan Anda dalam melakukan analisis data keuangan dalam bisnis, usahakan untuk menghindari proses pencatatan manual yang rentan kesalahan dan bias informasi.
Sebagai solusi, pemilik bisnis bisa menggunakan software akuntansi online seperti Kledo yang memiliki fitur laporan keuangan dan pajak yang lengkap dan mudah digunakan.
Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:
Penetapan tujuan
Tahap ini melibatkan penentuan tujuan tax planning berdasarkan kebutuhan dan keinginan klien. Tujuan perencanaan pajak bisa beragam, seperti mengurangi beban pajak, memanfaatkan insentif pajak, atau mengoptimalkan struktur bisnis.
Lebih jauh, ini berhubungan dengan skema tax planning yang akan kita bahas secara mendalam di bawah.
Baca juga: Pajak Restoran: Aturan, Nilai, dan Cara Lapornya
Identifikasi strategi
Berdasarkan analisis dan tujuan yang telah ditetapkan, konsultan pajak akan mengidentifikasi strategi dan metode perencanaan pajak yang sesuai dengan kebutuhan klien.
Strategi ini dapat mencakup penggunaan insentif pajak, deduksi pajak, atau pengalihan kepemilikan aset.
Simulasi dan evaluasi
Selanjutnya, konsultan pajak akan melakukan simulasi dan evaluasi dari strategi yang diusulkan. Simulasi ini bertujuan untuk melihat dampak potensial dari perencanaan pajak yang direkomendasikan terhadap kewajiban pajak klien.
Implementasi
Setelah strategi perencanaan pajak disetujui oleh klien, tahap implementasi akan dilakukan. Ini melibatkan penerapan langkah-langkah perencanaan pajak yang telah direncanakan, termasuk pengaturan administratif dan transaksi yang relevan.
Pemantauan dan penyesuaian
Proses tax planning tidak berhenti setelah diimplementasikan. Konsultan pajak akan terus memantau perkembangan situasi keuangan dan perubahan peraturan perpajakan yang mungkin mempengaruhi strategi yang telah diterapkan.
Jika diperlukan, penyesuaian atau perubahan bisa dilakukan untuk tetap sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dokumentasi
Penting untuk menyimpan dokumentasi yang komprehensif mengenai strategi dan tindakan yang diambil dalam perencanaan pajak.
Dokumentasi ini akan berfungsi sebagai bukti kepatuhan dan referensi di masa mendatang.
Baca juga: Pengertian Pajak Degresif, Jenis, dan Bedanya dengan Pajak Progresif
Apa Saja Skema Tax Planning?
Di Indonesia, terdapat beberapa skema tax planning yang sah dan dapat digunakan untuk mengoptimalkan kewajiban pajak. Beberapa di antaranya meliputi:
1. Tax avoidance
Tax avoidance dalam perencanaan pajak mengacu pada upaya untuk menghindari atau mengurangi kewajiban pajak dengan cara yang sah dan legal. Tax avoidance berfokus pada pemanfaatan celah-celah dalam peraturan perpajakan guna meminimalkan beban pajak tanpa melanggar hukum.
Perbedaan antara tax avoidance dan tax evasion adalah pada legalitas tindakan tersebut. Tax avoidance adalah legal dan diperbolehkan oleh hukum perpajakan, sementara tax evasion adalah tindakan ilegal yang melibatkan manipulasi atau penyembunyian informasi keuangan untuk menghindari pembayaran pajak yang seharusnya dibayar.
Contoh tax avoidance dalam perencanaan pajak termasuk penggunaan berbagai jenis insentif pajak yang disediakan oleh pemerintah, pengalihan kepemilikan aset dengan mengandalkan hukum perpajakan yang menguntungkan, dan pemanfaatan struktur bisnis yang memanfaatkan tarif pajak yang lebih rendah.
Contoh nyatanya adalah perusahaan mengubah tunjangan karyawan dalam bentuk uang menjadi natura karena natura bukan objek pajak PPh21.
Namun, perlu diingat bahwa sementara tax avoidance adalah legal, pendekatannya harus dipertimbangkan dengan hati-hati dan etika bisnis yang baik.
Beberapa praktik tax avoidance bisa mendapat perhatian lebih dari otoritas pajak dan masyarakat karena dapat menyebabkan potensi kehilangan pendapatan bagi negara atau ketidakadilan dalam sistem perpajakan.
Jika Anda menggunakan konsultan pajak profesional, penting untuk mendapatkan nasihat yang bijaksana dan memastikan bahwa tax planning yang direkomendasikan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku dan tidak melibatkan praktik yang meragukan dari sudut pandang etika dan hukum.
Baca juga: Kenali Berbagai Insentif Pajak Berikut Ini
2. Tax saving
Tujuan dari tax saving adalah untuk memanfaatkan berbagai insentif dan kebijakan perpajakan yang ada guna mengurangi beban pajak secara legal.
Tax Saving mencakup strategi dan keputusan finansial yang dapat membantu individu atau perusahaan mengurangi jumlah penghasilan kena pajak atau memanfaatkan berbagai keringanan atau pengurangan pajak yang diberikan oleh pemerintah.
Beberapa contoh tax saving termasuk:
Penggunaan deduksi pajak
Memanfaatkan berbagai jenis deduksi pajak yang diizinkan oleh undang-undang, seperti deduksi untuk biaya pendidikan, asuransi kesehatan, atau donasi amal.
Investasi dalam knstrumen Keuangan yang mendapat insentif pajak
Menanamkan dana dalam instrumen investasi yang diberikan keringanan pajak, seperti obligasi pemerintah atau reksa dana dengan perlakuan khusus dalam perpajakan.
Memanfaatkan insentif pajak untuk bisnis
Bagi perusahaan, tax saving bisa mencakup pemanfaatan insentif pajak untuk sektor atau jenis usaha tertentu, seperti pengurangan tarif pajak untuk industri tertentu atau adanya amnesti pajak.
Penggunaan struktur bisnis yang tepat
Memilih struktur bisnis yang dapat memberikan keuntungan dari segi perpajakan, seperti memilih antara PT, CV, atau usaha perorangan.
Penting untuk diingat bahwa tax saving harus dilakukan secara legal dan sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Tax saving bukan berarti menghindari kewajiban pajak atau melibatkan praktik yang meragukan.
3. Mengoptimalkan kredit pajak
Kebanyakan wajib pajak badan kurang mengetahui bahwa mereka dapat mengkreditkan pajak yang sudah dipotong asalkan tidak menyimpang dari peraturan.
Misalnya, Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas pembelian solar dan/atau impor, PPh 23 atas penghasilan jasa atau sewa, serta pajak fiskal luar negeri atas perjalanan dinas pegawai.
Baca juga: Perbedaan CV dan PT, Kepanjangan, dan Syarat Pendiriannya
4. Melakukan penundaan dalam membayar kewajiban pajak
Perusahaan sebagai wajib pajak dapat menunda pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPn) dengan menunda penerbitan faktur pajak keluaran hingga batas waktu yang diperkenankan, khususnya untuk penjualan kredit.
PPN dapat dibayar pada akhir bulan berikutnya setelah bulan penyerahan barang.
5. Menghindari pelanggaran atas peraturan Pajak
Wajib pajak badan harus menguasai peraturan pajak yang berlaku agar terhindar dari timbulnya sanksi perpajakan berupa sanksi administrasi, seperti denda, bunga, atau kenaikan, hingga sanksi pidana.
Baca juga: Bagaimana Cara Mendapatkan EFIN Pajak Online?
Kesimpulan
Melakukan tax planning atau perencanaan pajak sangat penting untuk memastikan bahwa pajak yang Anda bayarkan sudah sesuai dengan aturan yang berlaku namun dengan nilai yang efisien dan cara yang legar.
Melakukan konsultasi pajak pada konsultan pajak adalah pilihan terbaik bagi Anda yang tidak memiliki sumber daya atau pengetahuan pajak secara mendalam.
Pastikan juga Anda menggunakan software akuntansi seperti Kledo untuk pencatatan seluruh transaksi yang terjadi dalam bisnis dan memudahkan Anda dalam melakukan tax planning.
Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis selama 14 hari atau selamanya melalui tautan ini.
Sebagian materi diambil dari online-pajak.com.
- 15 Kesalahan Menggunakan Software Akuntansi dalam Bisnis - 22 November 2024
- Tips Melakukan Pelatihan Software Akuntansi Agar Efektif - 22 November 2024
- Download Template dan Contoh Laporan Neraca Bisnis Kontraktor - 20 November 2024