Pemilik bisnis atau akuntan yang biasa membuat dan menganalisis laporan keuangan konsolidasi harus mengikuti standar PSAK 65, terlebih jika perusahaan Anda adalah perusahaan publik.
Laporan keuangan konsolidasi biasanya dibuat jika perusahaan Anda memiliki beberapa perusahaan cabang. Perusahaan cabang sendiri merupakan bagian integral dari model bisnis yang diadopsi oleh
banyak perusahaan modern.
Konsep ini melibatkan pembukaan unit-unit operasional tambahan di lokasi yang berbeda dari perusahaan induk untuk mencapai tujuan ekspansi, peningkatan pangsa pasar, atau peningkatan pelayanan kepada pelanggan.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas implementasi PSAK 65 dalam proses pengelolaan akuntansi dan pembuatan laporan keungan konsolidasi.
Apa itu PSAK 65?
PSAK 65 menetapkan prinsip menyusun dan menyajian konsolidasi keuangan ketika suatu entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain, dikarenakan menggunakan azaz pengendalian yang apabila pengendalian atas kemampuan mengatur kebijakan operasional dan finansial suatu perusahaan maka akan memperoleh keuntungan dari perusahaan tersebut.
Pengendalian yang dianggap ada, apabila telah memiliki secara langsung atau tidak langsung lebih dari 50% hak suara dari suatu entitas.
Hak suara terkait dengan hak yang mencabut wewenang dalam pengambilan keputusan yang dimiliki oleh pengambil keputusan dan hak protektif yang didesain untuk melindungi kepentingan pihak pemegang hak protektif tanpa memberikan kekuasaan atas entitas dimana hak tersebut terkait.
PSAK 65 sendiri adalah adaptasi dari IFRS 10 Consolidated Financial Statements. Pernyataan ini sekaligus menjalankan komitmen DSAK IAI untuk full adoption IFRS. Meskipun contoh yang disampaikan dalam PSAK 65 diadopsi dari IFRS 10, penerapan contoh tersebut perlu memperhatikan kesesuaian dengan praktik di Indonesia.
PSAK 65 dapat menjadi panduan umum yang bisa memberikan fleksibilitas kepada akuntan dalam mengidentifikasi pengendalian.
Dalam hal ini, PSAK 65 memberikan kesempatan lebih luas untuk mengidentifikasi pihak pengendali yang harus menyusun laporan keuangan konsolidasi. Dalam hal ini, laporan keuangan konsolidasi yang disajikan oleh induk harus mencakup seluruh anak perusahaan.
Baca juga: Inflation Accounting: Pengertian, Metode, Tujuan dan Contohnya
Apa itu Laporan Keuangan Konsolidasi?
Dalam PSAK No. 65 dijelaskan, bahwa laporan keuangan konsolidasian merupakan sebuah laporan keuangan dari perusahaan induk dan perusahaan anak yang dilaporkan sebagai suatu entitas individual.
Selain itu, laporan keuangan konsolidasian ini berisi pemaparan posisi keuangan serta hasil dari kegiatan bisnis perusahaan induk dan perusahaan anak yang akan diasumsikan sebagai satu kesatuan perusahaan.
Laporan keuangan konsolidasian disajikan sebagai satu kesatuan adalah laporan keuangan konsolidasi :
- Memiliki satu atau lebih entitas anak dari entitas induk.
- Afiliasi di bawah kendali perusahaan induk.
- Divisi usaha perusahaan induk dan seluruh anak perusahaannya .
- Ekuitas entitas anak nonpengendali dengan kepentingan yang tidak (langsung atau tidak langsung) dapat diatribusikan kepada induk perusahaan.
- Mampu memberikan dampak yang baik terhadap kebijakan operasional dan keuangan.
Jadi, laporan keuangan konsolidasi memaparkan posisi keuangan dan hasil dari kegiatan bisnis milik entitas induk (controlling entity) dan satu atau lebih entitas anak (controlled entities) dengan asumsi semua entitas merupakan suatu perusahaan atau entitas.
Perusahaan yang menjadi pemegang mayoritas kepemilikan atau saham beredar suatu perusahaan lain memerlukan konsolidasi.
Pencatatan berdasarkan PSAK 65, seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa untuk menyajikan posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas dari satu kelompok perusahaan secara keseluruhan, maka disusunlah laporan keuangan konsolidasian yang menyajikan keadaan perusahaan-perusahaan dalam kelompok usaha sebagai satu kesatuan ekonomi (economic entity), walaupun masing-masing perusahaan atau entitas merupakan entitas yang berbadan hukum tersendiri.
Sebuah entitas tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasi jika masih merupakan anak perusahaan dari entitas lain, instrumen keuangan induk tidak diperdagangkan secara publik, perusahaan induk belum mengajukan dan tidak mengajukan kepada organisasi pengawas untuk menerbitkan instrumen keuangan di pasar publik dan entitas induk menghasilkan laporan keuangan konsolidasi yang sesuai dengan standar pelaporan keuangan.
Hal yang perlu menjadi perhatian adalah bahwa dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah adanya data yang akurat tentang aktiva dan kewajiban yang dimiliki induk perusahaan dan anak perusahaan baik sebelum dan sesudahaanya penggabungan usaha (bussines combination), terdapat banyak hal yang bersifat pengimplementasian yang tidak diatur secara spesifik dan rinci, sehingga untuk mengetahui perlakuan yang lazim atau alternatif yang ada, harus merujuk kedalam praktek atau pelaksanaan pada masing-masing entitas.
Hal ini dapat dipahami, mengingat bahwa masih terdapat pernedaan atau juga kerancuan penerapan teori tentang entitas (entity theory) dan teori tentang induk perusahaan pada berbagai transaksi, sehingga tidak semua teknik yang dilakukan atau diterapkan secara konsisten dengan berdasarkan pada konsepnya, walaupun secara mayoritas teknik yang diterapkan berlandaskan pada teori induk perusahaan.
Baca juga: PSAK 46: Pengertian dan Hubungannya Pada Akuntansi dan Perpajakan
Aturan Akuntansi Berdasarkan PSAK 65 Untuk Laporan Keungan Konsolidasi
Beberapa hal mengenai persyaratan akuntansi dalam PSAK 65 diantaranya:
Prosedur konsolidasi
Hal ini diatur dalam paragraf PP86 lampiran B PSAK 65, dimana prosedur konsolidasi diantaranya:
- Aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, serta arus kas sejenis milik entitas induk dengan entitas anak digabungkan.
- Jumlah tercatat dari investasi induk di setiap entitas anak dan bagian entitas induk pada ekuitas setiap anak dihapuskan (eliminasi), dijelaskan lebih lanjut dalam PSAK 22 mengenai perhitungan goodwill.
- Aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra perusahaan sebagai transaksi antar entitas dalam kelompok usaha dieliminasi secara penuh (laba atau rugi yang timbul dari transaksi dalam kelompok usaha yang diakui dalam aset dieliminasi seluruhnya). Penurunan nilai yang diakibatkan dari kerugian kelompok usaha mengharuskan adanya pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Kebijakan akuntansi yang sama
Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian memungkinkan adanya perbedaan penggunaan kebijakan akuntansi antar anggota kelompok usaha dengan entitas induk.
Dalam kasus tersebut, laporan keuangan kelompok usaha tersebut dilakukan penyesuaian guna memastikan keseragaman.
Baca juga: Aset Kontinjensi dalam Akuntansi dan Aturannya Menurut PSAK
Pengukuran
Dalam laporan keuangan konsolidasi, entitas induk memasukkan penghasilan dan beban entitas anak sejak tanggal perolehan hak kendali sampai dengan tanggal ketika entitas kehilangan hak atas kendali terhadap entitas anak.
Jika terdapat transaksi sebelum memperoleh pengendalian, induk perusahaan tidak perlu memasukkannya.
Sebagai contoh, beban depresiasi diakui entitas induk sebesar nilai wajar aset terkait dan dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian setelah tanggal akuisisi.
Hak suara potensial
Dalam mengalokasikan proporsi perubahan ekuitas pada entitas induk dan anak, didasarkan pada proporsi kepemilikan yang ada, tidak dengan konversi hak suara potensial dan derivatif lainnya. Akan tetapi hal tersebut dikecualikan dalam keadaan tertentu.
Tanggal pelaporan
Periode pelaporan entitas induk dan anak harus sama dalam laporan keuangan konsolidasian. Apabila terdapat perbedaan, entitas anak harus membuat informasi keuangan tambahan yang memuat tanggal yang sama dengan laporan keuangan konsolidasi entitas induk guna mempermudah proses penyusunan laporan.
Baca juga: Mengenal Metode Pengakuan Pendapatan Berdasarkan PSAK Indonesia
Tujuan Ditetapkannya PSAK 65 untuk Laporan Keuangan Konsolidasi
PSAK 65 bertujuan untuk menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain. Untuk mencapai tujuan, Pernyataan ini:
- Mensyaratkan entitas (entitas induk) yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain (entitas anak) untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasian;
- Mendefinisikan prinsip pengendalian dan menetapkan pengendalian sebagai dasar konsolidasi;
- Menetapkan bagaimana cara menerapkan prinsip pengendalian untuk mengidentifikasi apakah investor mengendalikan investee sehingga investor mengkonsolidasi investee;
- Menetapkan persyaratan akuntansi untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian; dan
- Mendefinisikan entitas investasi dan menetapkan pengecualian untuk mengkonsolidasi entitas anak tertentu dari entitas investasi.
Baca juga: PSAK 73: Pembahasan dan Penerapannya dalam Bisnis
Perubahan Ketentuan PSAK 65 Tahun 2013
PSAK 65 pada dasarnya merupakan konvergensi PSAK 4 Revisi 2009 dan ISAK 7.
Pernyataan ini dapat memberikan penjelasan lebih rinci mengenai definisi pengendalian untuk mengatasi inkonsistensi antara PSAK 4 Revisi 2009 dan ISAK 7.
Lalu, bagaimana perubahan ketentuan terkait laporan ketentuan konsolidasian setelah disahkannya PSAK 65 pada tahun 2013?
Hal | PSAK 65 | PSAK 4 dan ISAK 7 |
Ruang lingkup | Tidak meliputi laporan keuangan tersendiri | Diatur |
Definisi | Diatur dalam lampiran tersendiri | Diatur |
Pengendalian | Definisi yang umum meliputi: kekuasaan, eksposure hak, dan kemampuan menggunakan kekuasaan | Diatur |
Pengendalian tanpa adanya hak suara mayoritas | Memberikan panduan penerapan dalam menaksir pengendalian tanpa hak suara | Diatur |
Hak suara potensial | Ketentuan lebih detail | Diatur |
Hubungan keagenan | Terdapat pedoman penerapan hubungan keagenan | Tidak diatur |
Persyaratan akuntansi | Laporan keuangan konsolidasuan disusun dengan menggunakan kebijakan yang sama | Diatur |
Kepentingan nonpengendali | Penyajiannya terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk | Diatur |
Penentuan apakah entitas adalah entitas investasi | Terdapat definisi | Tidak diatur |
Entitas investasi pengecualian terhadap konsolidasi | Tidak dikonsolidasi, tetapi mengukur investasinya dengan nilai wajar | Tidak diatur |
Baca juga: SAK ETAP Adalah: Manfaat, Contoh Penggunaan, dan Bedanya dengan PSAK
Relevansi PSAK 15 dan PSAK 22
PSAK 65 merupakan Pernyataan yang mendefinisikan kriteria konsolidasi sekaligus menguraikan tentang prosedur konsolidasi. Seperti yang sudah dibahas diatas, PSAK 65 sendiri menganut asas pengendalian (control) dan bukannya kepemilikan (ownership).
Dengan kata lain, berdasarkan Pernyataan ini, konsolidasi dapat dilakukan jika terdapat pengendalian. Pengendalian akan dianggap ada apabila entitas memiliki lebih dari 50% hak suara dari suatu perusahaan.
PSAK 15 sendiri mengatur penyertaan pada perusahaan asosiasi (anak perusahaan) yang harus dipertanggungjawabkan dengan metode ekuitas. Ketentuan perlakuan metode ekuitas ini merupakan perluasan dari laporan keuangan konsolidasian. Oleh karena itu, metode dan laporan tersebut memiliki kaitan erat.
Sebagai bentuk pelaporan transaksi dari penggabungan usaha, penyusunan laporan keuangan konsolidasian merupakan proses yang terbilang cukup rumit.
Sebab, transaksi penggabungan usaha biasanya dilakukan dengan nilai yang sangat besar. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa merujuk pada PSAK 22 yang mengatur tentang perlakuan akuntansi penggabungan usaha (business combination)
PSAK 22 membedakan penggabungan usaha sebagai akuisisi dan penyatuan kepemilikan.
Suatu akuisisi akan terjadi apabila salah satu perusahaan memiliki kendali atas perusahaan lain dengan perolehan hak suara lebih dari 50% pada perusahaan lain. Meskipun kepemilikan di bawah 50%, kendali tetap dianggap ada jika diperoleh:
- Kekuasaan lebih dari 50% berdasarkan perjanjian dengan investor lain.
- Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasi keuangan.
Baca juga: PSAK: Pembahasan Lengkap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Kesimpulan
Mengikuti standar akuntansi yang sesuai untuk membuat laporan keuangan sangat penting supaya Anda mendapatkan data yang valid dan sesuai peraturan berlaku.
PSAK 65 merupakan standar akuntansi untuk laporan konsolidasi yang harus Anda terapkan. Dan membuat laporan keuangan konsolidasi secara manual tentu akan memakan waktu dan rentan kesalahan.
Sebagai solusi, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi Kledo yang memiliki fitur laporan konsolidasi sesuai standar PSAK 65.
Selain membuat laporan keuangan lebih mudah, dengan Kledo Anda juga bisa mengelola manajemen persediaan yang lebih baik, pencatatan transaksi multi mata uang, dan bisa backup data offline.
Jika tertarik, Anda bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan ini.
- Download Template dan Contoh Laporan Neraca Bisnis Kontraktor - 20 November 2024
- Contoh Laporan Neraca Manufaktur dan Download Templatenya - 20 November 2024
- Contoh Laporan Neraca Restoran dan Download Templatenya - 19 November 2024