Rumus Biaya Variabel dan Kalkulator Biaya Variabel Gratis

rumus biaya varibel banner

Mengetahui cara menghitung biaya variabel dengan rumus yang tepat sangat penting jika Anda adalah pemilik bisnis. Hal ini karena, biaya variabel adalah salah satu dari dua kategori biaya utama yang akan Anda temukan di hampir setiap usaha bisnis.

Bersama dengan biaya tetap, keduanya membentuk fondasi dari semua pengeluaran perusahaan. Namun kenyataannya banyak pemilik bisnis masih merasa kebingungan tentang apa yang sebenarnya didefinisikan sebagai biaya variabel.

Tujuan kami adalah untuk memberikan gambaran umum tentang biaya-biaya ini, cara menghitungnya, dan untuk apa biaya-biaya tersebut digunakan.

Dengan menjelaskan cara menghitung dan rumus biaya variabel sambil memberikan contoh nyata, harapan kami adalah Anda akan memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana proses pengeluaran dalam bisnis Anda berjalan setiap bulannya.

Di artikel ini kami juga akan memberikan kalkulator untuk penghitungan biaya variabel dengan rumus yang sudah sesuai standar yang bisa Anda gunakan secara gratis.

Apa yang Dimaksud dengan Biaya Variabel?

Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membuat sejumlah produk atau jasa.

Biaya variabel untuk memproduksi suatu barang atau jasa berhubungan langsung dengan kuantitas yang diproduksi. Jadi, misalnya, ketika volume produksi meningkat, biaya variabel perusahaan juga meningkat.

Demikian pula, ketika perusahaan menurunkan volume produksi mereka, biaya variabel juga turun.

Fluktuasi ini bisa terjadi karena adanya penambahan tenaga kerja untuk menyelesaikan pesanan, biaya material yang lebih rendah, atau menyewa peralatan tambahan agar pesanan lebih cepat selesai.

Jadi, meskipun biaya variabel berfluktuasi tergantung pada volume produksi, perusahaan juga perlu mengelola biaya tetap. Biaya tetap bersifat konstan terlepas dari apa pun yang terjadi dalam bisnis.

Misalnya, biaya tetap termasuk pembayaran sewa atau hipotek, biaya asuransi, dan biaya bunga. Namun, selain biaya tetap, ada juga biaya semi variabel.

Biaya semi variabel berbeda dari waktu ke waktu tetapi tidak secara dramatis dan merupakan kombinasi dari elemen tetap dan variabel.

Sebagai contoh, tagihan telepon seluler memiliki biaya tetap berupa biaya bulanan, dan biaya tambahan untuk panggilan jarak jauh adalah variabel. Jadi, Anda akan menganggap tagihan ponsel sebagai biaya semi variabel.

Banner 1 kledo

Baca juga: Rumus Menghitung Biaya Produksi dan Contohnya

Rumus Biaya Variabel

Jika Anda ingin menghitung biaya variabel, ada dua jenis biaya variabel yang harus Anda ketahui, pertama adalah biaya variabel per unit dan total biaya variabel. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

Rumus biaya variabel per unit

Biaya variabel per unit atau biaya variabel rata-rata dapat dianggap sebagai total biaya variabel per unit output. Jika Anda membagi total biaya variabel dengan total output yang dihasilkan, maka Anda akan mendapatkan biaya variabel rata-rata atau average variable cost (AVC).

Perusahaan manufaktur yang memaksimalkan laba menggunakan AVC untuk membantu mereka memutuskan kapan mereka harus mengakhiri produksi untuk barang tertentu.

Jika harga yang mereka terima untuk produk tersebut lebih tinggi dari AVC, itu adalah salah satu indikator produk yang menguntungkan.

Rumus untuk menghitung biaya variabel per unit adalah: 

VC = (TC – FC) / Kuantitas

Rumus total biaya variabel

Untuk menghitung total biaya variabel untuk bisnis, Anda harus memperhitungkan semua tenaga kerja dan bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit produk atau layanan.

Rumus biaya variabel total kemudian dapat digambarkan sebagai jumlah total output dikalikan dengan biaya variabel per unit output.

Untuk menghitung total biaya variabel adalah:

TVC = VC x Q

Keterangan: 

  • TC adalah biaya total ,
  • FC adalah biaya tetap,
  • VC adalah biaya variabel per unit atau rata-rata,
  • Q adalah jumlah produksi,

TVC adalah biaya variabel total.

Baca juga: Mengetahui Konsep Biaya dalam Akuntansi dan Pengambilan Keputusan

Contoh Penghitungan Biaya Variabel

rumus biaya variabel 3

Contoh biaya variabel meliputi biaya tenaga kerja langsung, energi, dan bahan baku. Secara keseluruhan, biaya-biaya ini biasanya disebut sebagai Harga Pokok Penjualan, atau HPP.

Biaya variabel biasanya lebih mudah dimodifikasi daripada biaya tetap, sehingga sangat penting bagi para pemilik bisnis untuk memperhatikannya secara teratur.

Ambil contoh produsen mobil mainan. Setiap komponen mobil mainan adalah biaya variabel, termasuk ban. Sebagai contoh, setiap mobil yang diproduksi harus memiliki satu set empat ban.

Jika harga ban masing-masing adalah 50.000, maka biaya ban untuk setiap mobil mainan yang diproduksi adalah 200.000. Karena produsen hanya membayar biaya ini untuk setiap unit yang diproduksi, ini adalah biaya variabel.

Jika 100 mobil mainan diproduksi, biaya ban akan menjadi 20.000.000. Jika 10 mobil mainan dirakit, biayanya adalah 2.000.000.

Baca juga: Rasio Biaya Variabel: Pengertian, Cara Hitung, dan Contohnya

Kalkulator Biaya Variabel

Untuk memudahkan Anda dalam menghitung biaya variabel per unit dan total biaya variabel, kami telah membuat kalkulator penghitungan biaya variabel yang bisa Anda gunakan secara gratis.

Anda hanya perlu menginput berapa biaya total, biaya tetap, dan jumlah unit yang sudah diproduksi oleh bisnis Anda, nantinya kalkulator ini akan secara otomatis memberikan hasil berapa biaya variabel per unit dan total biaya variabel yang dikeluarkan dalam bisnis Anda.

Kalkulator Biaya Variabel

Biaya Variabel per Unit (VC): Rp 0

Biaya Variabel Total (TVC): Rp 0

Mengapa Penting Memahami Biaya Variabel dalam Bisnis?

rumus biaya variabel 2

Ada beberapa alasan penting mengapa penting untuk memahami biaya variabel dalam posisi atau bisnis Anda, seperti:

Membantu dalam pengambilan keputusan

Memahami biaya variabel perusahaan atau departemen dapat meningkatkan pengambilan keputusan yang efektif.

Anda dapat membuat keputusan yang tepat untuk menambah atau mengurangi produksi, membeli lebih banyak bahan, atau mempekerjakan lebih banyak orang.

Jika Anda tidak memahami biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan, Anda hanya dapat melihat biaya tetap bisnis.

Baca juga: Cost Drivers Dalam Akuntansi Biaya: Pembahasan Lengkap

Membantu dalam memproyeksikan keuntungan

Ketika Anda dapat menghitung biaya variabel dari suatu produk atau layanan, Anda akan lebih siap untuk menentukan keuntungan.

Namun, pertama-tama, Anda perlu memahami biaya Anda sebelum dapat mengidentifikasi strategi penetapan harga terbaik.

Sebagai contoh, Anda dapat menentukan harga produk berdasarkan persentase margin keuntungan atau jumlah dolar per item.

Penilaian kondisi operasional bisnis

Investor dan manajemen tingkat eksekutif perusahaan menggunakan biaya variabel untuk menilai bagaimana perusahaan menangani berbagai kondisi operasi.

Anda dapat menggunakan angka biaya variabel untuk membandingkan perusahaan Anda dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.

Informasi ini memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi area peluang untuk pengurangan biaya atau strategi penetapan harga.

Membantu dalam analisis titik impas atau break even point (BEP)

Analisis impas adalah formula penting untuk menentukan jumlah pendapatan atau unit yang perlu dijual untuk mencapai titik impas dengan semua pengeluaran.

Selain itu, Anda dapat menggunakan analisis titik impas untuk mengetahui harga terbaik untuk barang Anda dan menetapkan tujuan penjualan dan produksi.

Rumus sederhana untuk analisis BEP adalah:

Jumlah BEP dalam unit = biaya tetap / (harga jual per unit – biaya variabel per unit)

Baca juga: Contoh Alokasi Biaya Beserta Jenis Biaya yang Ada dalam Bisnis

Perbedaan Biaya Variabel dan Biaya Tetap

rumus biaya variabel 1

Biaya tetap dan biaya variabel sangat penting dan harus diperhitungkan untuk memberikan gambaran lengkap tentang kesehatan keuangan dan profitabilitas bisnis Anda secara keseluruhan.

Memahami biaya tetap dan biaya variabel akan membantu Anda mendapatkan lebih banyak informasi selama analisis keuangan, membuat anggaran yang lebih akurat dan berguna untuk masa depan, dan memandu pengambilan keputusan terkait penetapan harga produk, struktur biaya, atau rencana ekspansi.

Biaya tetap juga dikenal sebagai biaya overhead karena tetap statis dan tidak berubah apa pun hasil produksi Anda.

Biaya ini relatif mudah dilacak dengan menggunakan metode akuntansi normal Anda – biaya ini dimasukkan sebagai biaya, dan dikurangkan dari pendapatan kotor untuk menghitung laba bersih.

Setiap pemilik usaha kecil akan memiliki biaya tetap tertentu terlepas dari ada atau tidaknya aktivitas bisnis.

Karena sebagian besar tetap nilainya sama sepanjang tahun keuangan, biaya tetap lebih mudah dianggarkan. Biaya tetap juga lebih mudah dikendalikan daripada biaya variabel karena tidak terkait dengan operasi atau volume.

Biaya variabel sedikit lebih rumit untuk dilacak menggunakan akuntansi. Karena terkait dengan produksi unit atau volume penjualan, pertama-tama Anda harus menghitung biaya variabel per unit, yang mengacu pada biaya (biasanya untuk tenaga kerja langsung dan bahan) yang terkait dengan produksi satu unit produk Anda.

Kemudian, biaya per unit ini dikalikan dengan jumlah total unit yang Anda buat selama waktu tertentu untuk menghitung total biaya variabel Anda.

Karena biaya ini nilainya terus berubah dan jumlah yang Anda keluarkan untuk biaya ini berbeda dari bulan ke bulan, pengeluaran variabel lebih sulit untuk dipantau dan dikendalikan.

Pengeluaran ini dapat berkurang atau bertambah dengan cepat, memotong margin keuntungan Anda, atau mengakibatkan kerugian besar atau keuntungan besar bagi bisnis Anda jika tidak dihitung dan dianggarkan dengan baik.

Baca juga: Biaya Periode: Pengertian, Cara Hitung, dan Contohnya

Pada Intinya….

Setiap perusahaan mengeluarkan dua jenis biaya: biaya variabel dan biaya tetap. Tidak seperti biaya tetap, yang tidak berubah untuk setiap unit produksi, biaya variabel terkait langsung dengan setiap produk yang dihasilkan perusahaan atau layanan yang diberikan.

Memahami cara menghitung dan perbedaan antara biaya variabel dan biaya tetap akan memungkinkan Anda untuk menentukan harga produk Anda dengan tepat atau memberikan saran bisnis yang lebih baik.

Namun jika bisnis Anda sedang berkembang, menghitung biaya variabel dengan rumus manual tentu akan memakan waktu dan rentan kesalahan.

Sebagai solusi untuk mempermudah dalam mencatat dan menganalisis biaya dalam bisnis, Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti Kledo yang memiliki fitur terlengkap dan sangat mudah digunakan.

Dengan menggunakan Kledo, Anda bisa dengan mudah melakukan pencatatan transaksi, manajemen persediaan, membuat dan menganalisis laporan keuangan lebih cepat, dan memantau transaksi banyak cabang atau gudang.

Jika tertarik, Anda bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis selama 14 hari atau selamanya melalui tautan ini.

sugi priharto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

16 − 4 =