Cara Memulai Bisnis Aqiqah, Modal, dan Tipsnya

bisnis aqiqah banner

Dalam Islam, aqiqah adalah kegiatan menyembelih hewan sebagai ucapan rasa syukur atas kelahiran anak.

Seperti yang kita tahu, Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Maka dari itu, permintaan untuk aqiqah juga tinggi.

Namun, aqiqah cukup memakan waktu terutama dalam memilih hewan kurban, menyembelih, hingga mengolahnya menjadi makanan.

Karena itu, bisnis aqiqah pun menjadi peluang yang menarik di tengah kompetitifnya lanskap bisnis di era digital ini.

Tertarik untuk memulainya? Simak artikel ini sampai selesai untuk membaca cara memulai bisnis aqiqah, perkiraan modal yang Anda perlukan, serta tipsnya!

Mengapa Bisnis Aqiqah Semakin Berkembang?

Aqiqah adalah tradisi menyembelih seekor hewan sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran bayi.

Penyebab bisnis ini semakin berkembang adalah karena beberapa faktor, seperti:

  1. Meningkatnya kesadaran: Masyarakat semakin sadar bahwa aqiqah memiliki hukum sunnah muakkad, atau sangat dianjurkan bagi umat Islam yang mampu.
  2. Populasi muslim yang besar: Di Indonesia, mayoritas penduduknya Muslim dengan angka kelahiran yang tinggi. Kebutuhan akan aqiqah terus bertambah dan pasar bisnis aqiqah juga menjadi besar.​
  3. Kemudahan akses dan tren digital: Kemajuan teknologi digital dan tren belanja online mempermudah pemesanan aqiqah. Banyak pelaku bisnis aqiqah yang memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk pemasaran dan penjualan, menjangkau pelanggan lebih luas.​
  4. Layanan yang fleksibel: Bisnis aqiqah kini menawarkan berbagai paket layanan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, seperti paket siap saji, nasi box, hingga layanan donasi untuk yang ingin berbagi. Ini menambah daya tarik dan value bisnis aqiqah.​
  5. Kebutuhan yang berkelanjutan: Karena aqiqah adalah tradisi yang berkelanjutan setiap ada kelahiran bayi Muslim, bisnis ini memiliki permintaan yang stabil.
kledo banner 1

Baca Juga: 10 Ide Bisnis di Bandung yang Wajib Anda Coba

Tantangan Utama Bisnis Aqiqah

Meski begitu, bukan berarti bisnis aqiqah tanpa tantangan. Berikut ini adalah daftar tantangan atau kesulitan yang mungkin harus Anda lalui jika ingin memulai bisnis ini:

  • Persaingan yang Ketat: Banyak pelaku usaha aqiqah di pasaran membuat persaingan menjadi sangat kompetitif. Terkadang, kunci untuk menang di persaingan adalah menetapkan harga yang kompetitif dan layanan berbeda.
  • Ketergantungan pada Kualitas Bahan Baku: Harga kambing dan bahan baku lainnya sering naik turun, sehingga mempengaruhi biaya dan kestabilan usaha. Selain itu, menjaga kualitas bahan baku dan menjaga kesehatan hewan juga menjadi faktor krusial yang harus diawasi.​
  • Standar Higienitas dan Keamanan Pangan: Bukan hal mudah untuk menjaga kebersihan dan kualitas daging untuk memenuhi standar makanan halal dan sehat. Namun jika hal ini tidak terpenuhi, bisnis bisa kehilangan kepercayaan dari konsumen.
  • Manajemen Logistik dan Pengiriman: Pengiriman daging dan makanan khas aqiqah yang harus dalam kondisi baik memerlukan manajemen logistik yang rumit dan efisien.
  • Pengelolaan SDM dan Koki Berpengalaman: Sebaiknya, bisnis memiliki juru masak yang bisa menangani olahan kambing tanpa prengus dan dengan rasa yang konsisten. Sayangnya, turnover tenaga kerja di bidang seperti ini memang cukup tinggi, dan ini juga bisa memengaruhi kualitas hasil masakan.
  • Pengelolaan Keuangan dan Pencatatan Biaya: Bisnis aqiqah melibatkan banyak komponen biaya: pembelian hewan, pakan, tenaga masak, bumbu, transportasi, hingga kemasan. Tanpa pencatatan yang sistematis, akan sulit untuk mengontrol pengeluaran dan mencatat pemasukan.

Baca Juga: 15 Ide Bisnis Snack Online dan Langkah Memulainya

9 Kiat Memulai Bisnis Aqiqah

1. Pelajari tradisi dan persyaratan agama

bisnis aqiqah 2

Sebagai pemilik bisnis aqiqah, tentunya Anda harus tahu tata cara aqiqah menurut syariat Islam agar kredibilitas bisnis Anda meningkat.

Misalnya, Anda harus tahu bahwa hewan korban aqiqah wajib menggunakan kambing yang sehat dan tidak cacat, dan disembelih menggunakan niat yang tepat.

Pemahaman ini bisa berdampak pada kepercayaan pelanggan.​

2. Tentukan lokasi bisnis yang strategis

Memilih tempat usaha di lokasi yang mudah diakses dan dekat dengan target pasar akan mempermudah pelanggan menemukan jasa aqiqah Anda.

Lokasi yang dekat dengan pusat permukiman muslim atau kawasan yang ramai dapat memperbesar peluang mendapat pelanggan secara langsung.​

3. Bangun networking dan kerja sama dengan supplier

Kemitraan strategis dengan peternak kambing berkualitas yang dapat menjamin hewan sehat dan layak, kerjasama dengan jasa penyembelihan yang memenuhi standar syariat, serta vendor pengolahan makanan akan meningkatkan layanan dan efisiensi bisnis.

4. Buat paket layanan menarik dan fleksibel

Menyediakan pilihan paket layanan mulai dari penyembelihan, pengolahan makanan siap saji, hingga distribusi akan menarik berbagai kalangan pelanggan dengan anggaran berbeda.

Fleksibilitas paket sangat meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperluas pasar.​

Baca Juga: 10 Bisnis Model Tahan Resesi yang Bisa Menjadi ide Bisnis

5. Tetapkan harga kompetitif

bisnis aqiqah 1

Riset pasar penting agar Anda tahu berapa harga yang harus Anda tetapkan.

Sebaiknya, jangan berikan harga paket aqiqah yang terlalu mahal untuk target pasar Anda, karena Anda bisa kehilangan pelanggan.

Namun, pastikan juga bahwa harga yang Anda tetapkan cukup untuk menutup biaya dan mendapatkan keuntungan.

Harga juga harus transparan dan disesuaikan dengan kualitas layanan yang ditawarkan.​

6. Perhatikan kualitas produk dan pelayanan

Pastikan kambing yang digunakan sehat, proses penyembelihan serta pengolahan makanan dilakukan secara higienis, dan sesuai standar halal.

Selain produk, pelayanan yang ramah dan profesional akan memberikan pengalaman pelanggan yang baik dan meningkatkan loyalitas.​

7. Manfaatkan strategi promosi digital dan offline

Pemasaran online lewat media sosial, website, dan marketplace menjadi sangat penting untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Sementara itu, promosi offline seperti brosur, rekomendasi dari pelanggan, dan jaringan komunitas juga mendukung pengenalan bisnis.​

8. Persiapkan modal usaha dengan baik

Anda memerlukan modal yang cukup untuk memulai bisnis aqiqah, mulai dari pembelian kambing, perlengkapan, gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya.

Jika modal terbatas, alternatif Anda dapat berupa kerja sama modal, investor, atau kredit usaha mikro.

9. Rekrut tenaga kerja profesional

Karyawan yang ahli dalam penyembelihan syar’i, pengolahan makanan halal, serta pelayanan pelanggan sangat membantu menjaga kualitas produk dan keseluruhan operasional bisnis yang lancar.

Di samping aspek teknis dan operasional itu, penting pula memperhatikan perizinan usaha katering dan pengolahan makanan, sertifikasi halal dari MUI, dan standar kebersihan sesuai regulasi kesehatan untuk menghindari masalah hukum dan menambah kepercayaan pelanggan.​

Baca Juga: 13 Ide Bisnis Pariwisata yang Layak Dicoba

Perkiraan Modal Awal untuk Memulai Bisnis Aqiqah

bisnis aqiqah 3

Di titik ini, mungkin Anda bertanya-tanya berapa modal awal yang Anda perlukan untuk memulai bisnis aqiqah?

Berikut ini, kami sudah membuat perkiraan modal awal bisnis aqiqah. Angka di bawah ini menggunakan estimasi harga umum di Indonesia (range menyesuaikan lokasi).

1. Modal awal

Komponen yang diperlukan sebelum bisnis berjalan:

A. Pembelian Hewan (Stok Awal)

  • 10 ekor kambing ukuran 25–30 kg × Rp1.800.000 = Rp18.000.000
    (Stok awal bisa 5–15 ekor tergantung modal)

B. Perlengkapan Penyembelihan

  • Pisau sembelih set: Rp500.000
  • Talang/alas penyembelihan: Rp300.000
  • Peralatan kebersihan (selang, sabun, desinfektan): Rp300.000
    Rp1.100.000

C. Peralatan Dapur

  • Kompor besar 2 tungku: Rp1.200.000
  • Wajan besar (wok) 2 pcs: Rp700.000
  • Panci besar 2 pcs: Rp600.000
  • Rice cooker kapasitas besar: Rp1.000.000
  • Meja stainless + talenan besar: Rp1.500.000
  • Peralatan bumbu (blender industri, timbangan, spatula, dsb): Rp600.000

Total: Rp5.600.000

D. Freezer / Kulkas Pendingin

  • Freezer 200–300 liter: Rp3.000.000 – Rp4.000.000

Harga: Rp3.500.000 (rata-rata)

E. Perlengkapan Pengemasan

  • Food box (stok 200 pcs): Rp600.000
  • Plastik wrap & sealer: Rp400.000
  • Kartu ucapan: Rp150.000

Harga: Rp1.150.000

F. Biaya Renovasi / Penataan Area Dapur

Poin ini bersifat opsional, yaitu jika Anda belum memiliki dapur yang layak.

Harga: Rp4.000.000

G. Perizinan & Legalitas

  • NIB Online: Gratis
  • Sertifikat Halal: Rp1.000.000 – Rp2.500.000

H. Motor Pengantaran (opsional jika belum punya)

  • Motor bekas layak pakai: Rp7.000.000 – Rp12.000.000

Harga: Sekitar Rp10.000.000

TOTAL MODAL AWAL

KomponenTotal
Stok hewan awalRp18.000.000
Peralatan penyembelihanRp1.100.000
Peralatan dapurRp5.600.000
FreezerRp3.500.000
Perlengkapan pengemasanRp1.150.000
Renovasi dapurRp4.000.000
Legalitas (opsional)Rp1.500.000
Kendaraan pengantaran (opsional)Rp10.000.000
Total± Rp44.850.000

Kesimpulannya, Anda membutuhkan Rp30 juta – Rp45 juta untuk memulai bisnis aqiqah skala kecil.

Namun, jumlah ini bisa lebih rendah jika Anda sudah memiliki kendaraan dan memutuskan untuk membeli stok hewan lebih sedikit.

2. Modal Operasional Bulanan

A. Pembelian Bahan Baku Masak

  • Bumbu, beras, minyak, gas, sayur → Rp3.000.000 – Rp5.000.000

B. Pakan Hewan

  • 10 ekor × Rp200.000/bulan = Rp2.000.000

C. Gaji Tenaga Kerja

  • 1 juru masak: Rp2.000.000 – Rp3.500.000
  • 1 helper dapur / kurir: Rp1.500.000 – Rp2.500.000
    Rp4.000.000 – Rp6.000.000

D. Biaya Listrik & Air

Rp500.000 – Rp800.000

E. Marketing & Digital

  • Ads ringan + desain konten: Rp300.000 – Rp800.000
    Rp500.000 (rata-rata)

Total Operasional Bulanan:
± Rp10.000.000 – Rp15.000.000

3. Potensi Pendapatan dan Perhitungan BEP

Contoh Paket Aqiqah

  • Harga jual paket: Rp1.600.000/paket
  • Biaya produksi rata-rata: Rp1.000.000/paket
  • Profit per paket: ± Rp600.000

Jika mampu menjual:

  • 20 paket/bulan → Profit ± Rp12.000.000
  • 30 paket/bulan → Profit ± Rp18.000.000

Dengan modal awal ± Rp40 juta, Break Even Point bisa tercapai kira-kira 3–5 bulan jika penjualan stabil 20–30 paket/bulan.

Baca Juga: 10 Cara Agar Berbisnis Sukses yang Wajb Anda Lakukan

Kesimpulan

Memulai bisnis aqiqah membutuhkan persiapan matang, mulai dari pemahaman terhadap syariat Islam, pemilihan hewan berkualitas dan supplier yang terpercaya, pengelolaan dapur yang higienis, hingga penyusunan paket layanan yang transparan.

Dengan perencanaan operasional yang baik dan standar kerja yang konsisten, bisnis aqiqah dapat berkembang menjadi usaha yang stabil dan memiliki potensi keuntungan jangka panjang.

Hal lain yang Anda perlukan dalam memulai bisnis Anda adalah menjaga pengelolaan keuangan yang baik.

Anda bisa mengelola uang dan mencatatnya secara manual atau menggunakan spreadsheet, namun akan lebih baik jika Anda menggunakan software akuntansi seperti Kledo.

Sebagai software akuntansi berbasis cloud, Kledo memudahkan Anda mencatat pembelian hewan, biaya dapur, pengeluaran operasional, hingga laba per paket secara real-time.

Semua transaksi tercatat rapi, laporan keuangan tersusun otomatis, dan Anda dapat memantau kinerja bisnis kapan saja tanpa risiko kehilangan data.

Jika Anda tertarik menggunakan Kledo, Anda bisa klik tautan ini untuk mencobanya.

salsabilanisa

Tinggalkan Komentar

five + eight =