Meski sudah lama viral dari tahun 2015, tapi bisnis dessert box hingga sekarang belum meredup dan masih banyak digemari pecinta makanan manis.
Selama hampir satu dekade ini, bisnis dessert box terus berinovasi dan berkembang, sehingga memiliki basis penggemar yang tetap stabil dibandingkan dengan makanan lain yang hanya viral sesaat lalu tak pernah terdengar lagi namanya.
Karena itu, jika Anda tertarik untuk berbisnis di industri makanan, dessert box bisa menjadi peluang menarik. Dengan target pasar berupa anak muda yang basisnya besar dan senang jajan, kemungkinan bisnis Anda bisa segera meraup keuntungan.
Pada artikel ini, kami akan membahas tips memulai bisnis dessert box lengkap dengan riset pasar, rincian keuangan dan modal, tantangan, serta solusinya.
Apa itu Dessert Box?
Dessert box adalah jenis hidangan penutup (dessert) yang disajikan dalam wadah atau kotak kecil transparan untuk memperlihatkan lapisan-lapisan dessert yang cantik.
Umumnya, dessert box terdiri dari berbagai bahan-bahan yang bisa Anda kombinasikan seperti kue, krim, biskuit, keju, saus manis (seperti karamel atau coklat), dan aneka topping lainnya.
Menikmati dessert box sangat praktis karena Anda tinggal menyantapnya dari wadahnya saja tanpa perlu peralatan tambahan. Selain itu, karena ukurannya yang mini, dessert box bisa dihabiskan dalam satu kali duduk.
Karena tampilannya yang menarik, dessert box juga sering kali menjadi pilihan hadiah atau bungkusan untuk sahabat, orang terkasih, atau keluarga.
Baca Juga: 10 Ide Jualan Makanan Ringan Khas Indonesia yang Layak Dicoba
Tips Memulai Bisnis Dessert Box
Tertarik untuk memulai bisnis dessert box? Yuk, ikuti tips-tips di bawah ini:
Riset pasar dan target konsumen
Riset pasar dan menentukan target konsumen adalah langkah penting yang membantu Anda memahami kebutuhan dan preferensi konsumen, menganalisis kompetisi, dan mengidentifikasi peluang bisnis.
Berikut adalah cara-cara melakukan riset pasar dan menentukan target konsumen untuk bisnis dessert box:
1. Analisis Tren Pasar
- Riset Online: Gunakan alat pencarian di Google Trends, media sosial, atau marketplace seperti Instagram, Tokopedia, dan Shopee untuk melihat popularitas dessert box. Periksa produk apa yang paling laris, rasa yang diminati, serta tren terbarunya.
- Pantau Kompetisi: Lakukan riset pada kompetitor yang sudah menawarkan dessert box, terutama di daerah lokal. Perhatikan bagaimana mereka memasarkan produk, apa keunggulan produk mereka, dan strategi apa yang mereka gunakan untuk menarik pelanggan.
- Media Sosial: Cek tagar (hashtag) yang relevan di Instagram dan TikTok, seperti #dessertbox, #dessertboxjogja, #dessertboxsolo. Dari sini, Anda bisa melihat popularitasnya di berbagai lokasi dan tren visual serta rasa yang sedang menjadi primadona.
2. Identifikasi Target Konsumen
Untuk mengidentifikasi target konsumen yang sekiranya cocok dengan bisnis Anda, Anda bisa melakukan segmentasi demografis dan psikografis terlebih dahulu.
- Segmentasi Demografis:
- Usia: Dessert box umumnya disukai oleh remaja hingga dewasa muda (18-35 tahun), karena kemasannya yang estetik membuat popularitasnya meledak di media sosial.
- Lokasi: Karena Anda baru memulai, maka fokuslah pada wilayah terdekat lebih dulu. Ketahui preferensi rasa lokal atau kebutuhan pasar di area tersebut.
- Pendapatan: Targetkan konsumen dengan daya beli yang cukup untuk produk premium, karena dessert box cenderung dipasarkan sebagai produk yang lebih eksklusif dibandingkan dengan makanan manis lainnya.
- Segmentasi Psikografis:
- Gaya Hidup: Dessert box sering kali disukai oleh orang yang mengikuti tren kuliner terbaru atau mereka yang suka mencoba makanan baru.
- Hobi dan Minat: Targetkan konsumen yang aktif di media sosial, suka fotografi makanan, atau penggemar kuliner.
- Nilai dan Preferensi: Pertimbangkan apakah target pasar Anda lebih memilih dessert berbahan premium atau memilih opsi dessert lebih sehat, rendah gula, dan rendah kalori.
3. Survei dan Wawancara
- Buat Survei Online: Gunakan platform seperti Google Forms untuk membuat survei yang mudah diisi oleh calon konsumen. Tanyakan preferensi mereka soal rasa, harga, dan frekuensi mereka membeli dessert. Bagikan survei ini melalui media sosial atau komunitas lokal.
- Wawancara: Lakukan wawancara langsung atau melalui telepon dengan calon pelanggan potensial, seperti teman, keluarga, atau penggemar dessert. Anda bisa mencari tahu kebiasaan mereka dalam membeli dessert dan apa yang mereka cari dari sebuah produk.
4. Analisis Kompetitor
- Identifikasi Pesaing Utama: Cari tahu siapa saja yang sudah berbisnis dessert box di wilayah Anda. Lihat produk mereka, strategi harga, cara pemasaran, serta ulasan dari pelanggan mereka. Ini bisa Anda lakukan dengan mengunjungi media sosial, marketplace, atau website kompetitor.
- Tentukan Posisi Produk Anda: Berdasarkan riset kompetitor, tentukan apa yang membuat produk Anda berbeda dan lebih menarik. Mungkin dari variasi rasa, kualitas bahan, atau cara penyajian yang lebih kreatif.
6. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
- Strengths: Apa keunggulan produk dessert box Anda dibanding kompetitor? Misalnya, rasa unik, kemasan menarik, atau harga yang kompetitif.
- Weaknesses: Apa kekurangan yang perlu diperbaiki? Misalnya, biaya produksi tinggi, atau keterbatasan platform penjualan.
- Opportunities: Apakah ada peluang di pasar yang bisa Anda manfaatkan? Misalnya, tren makanan sehat atau tingginya permintaan pada hari-hari tertentu seperti hari raya.
- Threats: Apa ancaman yang mungkin bisnis Anda hadapi nanti Misalnya, persaingan ketat, harga bahan baku yang fluktuatif, atau perubahan tren.
7. Uji Pasar (Test Market)
- Soft Launching: Sebelum meluncurkan bisnis secara besar-besaran, coba tawarkan dessert box dalam jumlah terbatas dulu ke orang-orang terdekat (keluarga atau teman) atau memilih sampel random dari komunitas. Gunakan kesempatan ini untuk mendapatkan umpan balik mengenai kualitas produk, harga, dan kemasan.
- Bekerjasama dengan Influencer Lokal: Kirim sampel produk ke influencer makanan di daerah Anda untuk mendapatkan ulasan dan melihat bagaimana respons audiens mereka.
Dengan melakukan riset pasar dan mengidentifikasi target konsumen secara tepat, Anda dapat memposisikan bisnis dessert box dengan lebih efektif, menawarkan produk yang diminati pasar, dan membangun strategi pemasaran yang sesuai dengan preferensi konsumen.
Baca Juga: 15 Ide Usaha Makanan Kekinian yang Laris Manis
Inovasi produk
Agar produk Anda tidak kalah saing dan tidak membuat pelanggan bosan, Anda bisa rutin menciptakan inovasi baru. Inovasi bisa hadir dalam bentuk rasa, kemasan baru, ukuran, atau opsi diet.
- Rasa: Menambahkan rasa baru atau rasa-rasa unik sesuai event-event besar seperti rasa kurma untuk hari raya umat Muslim, rasa krim stroberi untuk hari Natal, dan lain-lain.
- Kemasan Baru: Menambahkan stiker atau hiasan pita-pita untuk untuk kemasan.
- Ukuran: Anda bisa menciptakan inovasi ukuran seperti family size, couple size, atau single serving.
- Opsi Diet: Mengurangi takaran gula dalam resep dan dibuktikan dengan informasi nilai gizi dalam kemasannya.
Menentukan strategi pemasaran dan penjualan
Dalam memulai bisnis apa pun, memiliki strategi pemasaran dan penjualan tersendiri akan sangat penting untuk keberlangsungan bisnis.
- Brand Identity yang Kuat: Buatlah brand dengan nama, logo, dan cerita di balik bisnis yang sesuai dengan nilai-nilai brand. Anda bisa menceritakan alasan dan motivasi Anda dalam menjual dessert box serta keinginan Anda ke depannya.
- Kehadiran di Media Sosial: Buatlah akun media sosial seperti Instagram dan TikTok untuk mempromosikan produk Anda, membagikan konten, dan selalu membuat masyarakat teringat pada dessert box Anda.
- Stategi Digital Marketing: Untuk menjangkau target yang luas dan sesuai demografis, Anda bisa membayar iklan atau berkolaborasi dengan influencer.
- Program Diskon: Berikan diskon atau program loyalitas untuk pelanggan setia Anda.
Baca Juga: 20 Ide Jualan Makanan Murah Untung Banyak, Pasti Laris!
Modal yang Diperlukan untuk Bisnis Desert Box
Buatlah perkiraan biaya modal awal dengan mempertimbangkan bahan baku, alat produksi, kemasan, dan biaya pemasaran. Lewat biaya modal ini, Anda bisa menentukan harga jual dan margin keuntungan.
Contoh perhitungan modal awal untuk memproduksi dan menjual 100 kotak dessert box rasa cokelat dan choco cheese adalah sebagai berikut:
1. Biaya bahan baku
Item | Jumlah | Harga per Unit | Total Biaya |
Tepung terigu | 5 kg | Rp14.000/kg | Rp70.000 |
Gula pasir | 5 kg | Rp20.000/kg | Rp100.000 |
Susu kental manis | 10 kaleng | Rp12.000/kaleng | Rp120.000 |
Cokelat bubuk | 2 kg | Rp60.000/kg | Rp75.000 |
Keju krim | 2 kg | Rp100.000/kg | Rp125.000 |
Biskuit | 10 bungkus | Rp15.000/bungkus | Rp150.000 |
Telur | 10 butir | Rp2.000/butir | Rp100.000 |
Whipped cream | 5 liter | Rp50.000/liter | Rp250.000 |
Total Bahan Baku | Rp990.000 |
2. Kemasan
Kemasan adalah bagian yang penting dalam bisnis dessert box guna menjaga tampilan dan kualitas dessert box saat dijual. Karena itu, rincian harganya menjadi sebagai berikut:
Item | Jumlah | Harga per Unit | Total Biaya |
Kotak plastik transparan | 100 kotak | Rp2.000/kotak | Rp200.000 |
Stiker label (branding) | 100 pcs | Rp500/stiker | Rp50.000 |
Tas kertas | 100 pcs | Rp1500/tas | Rp150.000 |
Sendok plastik | 100 pcs | Rp200/sendok | Rp20.000 |
Total Kemasan | Rp420.000 |
Baca Juga: 10 Contoh Laporan Keuangan Usaha Makanan
3. Alat Produksi (Investasi Awal)
Alat-alat ini akan Anda beli di awal sebagai modal jangka panjang dan bisa Anda gunakan untuk produksi selanjutnya.
Item | Jumlah | Harga per Unit | Total Biaya |
---|---|---|---|
Mixer listrik | 1 unit | Rp500.000 | Rp500.000 |
Oven listrik | 1 unit | Rp1.000.000 | Rp1.000.000 |
Loyang panggang | 2 pcs | Rp50.000/pcs | Rp100.000 |
Spatula dan alat lainnya | 5 pcs | Rp20.000/pcs | Rp100.000 |
Total Alat Produksi | Rp1.700.000 |
4. Biaya Pemasaran dan Promosi
Biaya untuk mempromosikan produk Anda, terutama di media sosial.
Item | Jumlah | Harga per Unit | Total Biaya |
---|---|---|---|
Foto produk | 1 sesi | Rp300.000/sesi | Rp300.000 |
Iklan Instagram/FB | 1 bulan | Rp500.000 | Rp500.000 |
Influencer Micro | 1 influencer | Rp250.000/influencer | Rp250.000 |
Total Pemasaran | Rp1.050.000 |
5. Biaya Operasional
Biaya yang Anda keluarkan selama proses produksi seperti listrik, air, dan pengiriman.
Item | Jumlah | Harga per Unit | Total Biaya |
---|---|---|---|
Listrik | 1 bulan | Rp200.000 | Rp200.000 |
Air | 1 bulan | Rp100.000 | Rp100.000 |
Pengiriman bahan | 1 kali | Rp50.000 | Rp50.000 |
Total Operasional | Rp350.000 |
Rincian Modal Awal
Kategori | Total Biaya |
---|---|
Bahan Baku | Rp990.000 |
Kemasan | Rp420.000 |
Alat Produksi | Rp1.700.000 |
Pemasaran | Rp1.050.000 |
Operasional | Rp350.000 |
Total Modal Awal | Rp4.510.000 |
Perhitungan Harga Jual
Jika mula-mula Anda ingin memproduksi 100 kotak dessert box dan ingin menentukan harga jual, maka perhitungan harga jual per kotak bisa dilakukan dengan cara berikut:
- Total Modal Variabel (Bahan Baku + Kemasan): Rp990.000 + Rp420.000 = Rp1.430.000
- Modal Tetap (Alat Produksi, Pemasaran, Operasional): Rp1.700.000 + Rp1.050.000 + Rp350.000 = Rp2.990.000
Jika Anda ingin menutup modal tetap dalam 1 bulan produksi, misalkan Anda produksi 100 kotak dalam satu bulan, maka biaya tetap per kotak adalah:
- Rp2.990.000 / 100 kotak = Rp29.900 per kotak
Biaya variabel per kotak:
- Rp1.430.000 / 100 kotak = Rp14.300 per kotak
Sehingga, total biaya per kotak adalah:
- Rp14.300 + Rp29.900 = Rp44.200 per kotak
Untuk memperoleh margin keuntungan, Anda bisa menambahkan sekitar 20-30% dari biaya produksi per kotak. Jika ingin keuntungan 30%, maka harga jual per kotak:
- Rp44.200 + (30% x Rp44.200) = Rp57.460 per kotak (dibulatkan menjadi Rp57.500 per kotak).
Kesimpulan
Dengan modal awal sekitar Rp4.510.000, Anda bisa memulai bisnis dessert box skala kecil dengan target produksi 100 kotak. Harga jual per kotak bisa dipatok sekitar Rp57.500 untuk mencapai keuntungan yang diinginkan.
Baca Juga: 50+ Kata Promosi Jualan Makanan dan Minuman yang Menarik Pembeli
Tantangan dalam Bisnis Dessert Box dan Solusinya
Bisnis dessert box memiliki potensi keuntungan yang besar, namun juga menghadapi beberapa tantangan yang perlu Anda antisipasi agar bisnis bisa berkembang dan berkelanjutan.
Berikut adalah beberapa tantangan utama dalam bisnis dessert box dan solusinya:
1. Persaingan yang Ketat
- Tantangan: Banyaknya pelaku bisnis di sektor yang sama terutama di kota-kota besar, menyebabkan persaingan semakin ketat. Konsumen memiliki banyak pilihan, sehingga mereka bisa dengan mudah beralih ke produk lain.
- Solusi: Ciptakan keunikan produk (unique selling proposition/USP) yang membuat bisnis Anda berbeda, baik dari segi rasa, kualitas, kemasan, atau pengalaman konsumen. Inovasi dalam menu atau desain kemasan yang menarik juga dapat membantu Anda menonjol di pasar.
2. Biaya Produksi dan Bahan Baku
- Tantangan: Harga bahan baku seperti cokelat, krim keju, susu, dan bahan impor lainnya (jika Anda menggunakan) sering kali tidak stabil, sehingga margin keuntungan pun ikut terpengaruh.
- Solusi: Jalin kerjasama jangka panjang dengan pemasok terpercaya untuk mendapatkan harga terbaik dan stabil. Selain itu, pertimbangkan untuk membeli bahan baku dalam jumlah besar untuk mendapatkan diskon grosir. Buatlah proses produksi semakin efisien tanpa mengorbankan kualitas.
Baca juga: Tertarik Bisnis Rice Bowl? Ini Modal Awal yang Anda Butuhkan
3. Perubahan Preferensi Konsumen
- Tantangan: Seiring berkembangnya waktu, konsumen mungkin akan mengalami perubahan selera seperti bosan dengan dessert box dan ingin makan dessert lain. Jika Anda tidak bisa mengantisipasinya, maka bisnis Anda bisa kehilangan pelanggan.
- Solusi: Terus perluas variasi produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam. Jika memungkinkan, Anda bisa menjual dessert lain mengikuti tren seperti burnt cheesecake, macaron, cromboloni, dan lain-lain.
4. Manajemen Keuangan dan Arus Kas
- Tantangan: Mengelola arus kas dengan akurat bisa menjadi hal yang sulit, terutama ketika biaya operasional sedang tinggi. Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, bisnis bisa menghadapi masalah keuangan meskipun penjualan tinggi.
- Solusi: Buat perencanaan keuangan yang jelas dan jaga pengeluaran tetap terkendali. Gunakan software keuangan sederhana atau aplikasi kasir seperti Kledo POS untuk melacak transaksi, pemasukan, dan lain-lain.
5. Pemasaran dan Branding
- Tantangan: Membangun branding yang kuat dan dikenal oleh banyak orang memerlukan upaya besar, terutama jika Anda memulai bisnis dengan modal terbatas. Selain itu, menarik perhatian konsumen di media sosial yang penuh dengan kompetitor bisa menjadi sulit.
- Solusi: Fokus pada pemasaran digital dengan menggunakan media sosial (Instagram, TikTok) untuk menunjukkan produk secara visual. Berkolaborasi dengan influencer lokal atau menggunakan strategi user-generated content (meminta pelanggan memposting foto produk Anda) dapat meningkatkan eksposur. Gunakan strategi pemasaran yang kreatif, seperti diskon atau giveaway, untuk menarik lebih banyak audiens.
Baca Juga: Tips Mencari Supplier Bahan Makanan Terbaik untuk Restoran
Kesimpulan
Bisnis dessert box menawarkan peluang yang sangat menjanjikan di tengah tingginya permintaan akan makanan manis yang praktis tapi juga estetik. Dengan inovasi rasa, kemasan menarik, dan strategi pemasaran yang tepat, Anda bisa meraih kesuksesan di pasar yang kompetitif ini.
Jika Anda ingin proses penjualan dessert box jadi lebih mudah, maka Anda bisa mencoba memanfaatkan penggunaan teknologi seperti aplikasi kasir Kledo POS yang dapat membantu Andamengelola transaksi dengan lebih efisien.
Kledo POS tidak hanya memudahkan pencatatan penjualan dan stok bahan, tetapi juga memberikan laporan keuangan yang akurat untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis yang lebih tepat.
Dengan kombinasi produk berkualitas dan sistem penjualan yang canggih, bisnis dessert box Anda bisa lebih mudah berkembang dan sukses di tengah persaingan pasar.
Nah, tertarik menggunakan Kledo POS? Yuk, gunakan melalui tautan ini.
- 15 Ide Bisnis Snack Online dan Langkah Memulainya - 20 November 2024
- 20 Ide Usaha di Bidang Jasa yang Paling Menjanjikan - 18 November 2024
- Tips Membuka dan Menjalankan Bisnis Grosir yang Sukses - 15 November 2024