Laporan laba rugi untuk perusahaan dagang dan manufaktur berbeda dalam pelaporan biaya barang dagangan (stok) yang tersedia untuk dijual dan terjual selama periode tersebut. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana mempersiapkan laporan laba rugi untuk perusahaan manufaktur dan juga contohnya.
Perusahaan manufaktur tidak perlu menyiapkan akun manufaktur, laporan produksi, atau lembar biaya, sebelum menyiapkan laporan laba rugi.
Laporan laba rugi tetap sama kecuali untuk transfer barang yang diproduksi ke akun perdagangan untuk diperlakukan sebagai barang jadi (setara dengan pembelian).
Untuk mengetahui cara membuat laporan laba rugi untuk perusahaan manufaktur dan perbedaannya dengan jenis bisnis lainnya, kami akan membahasnya secara detail di artikel ini. Jadi, baca terus sampai selesai.
Mengetahui Karakterisitik Laporan Laba Rugi pada Perusahaan Manufaktur
Beberapa perusahaan manufaktur lebih memilih untuk memindahkan barang jadi dari pabrik ke gudang dengan harga yang lebih tinggi, dengan menambahkan margin yang telah ditentukan sebelumnya (disebut laba produksi) ke biaya produksi.
Ketika menyiapkan laporan laba rugi, biaya produksi yang ditingkatkan diperhitungkan untuk menghitung harga pokok penjualan.
Barang ditransfer ke akun perdagangan dengan nilai yang akan dibayarkan oleh bisnis seandainya barang tersebut dibeli dari produsen lain.
Pendekatan ini memastikan bahwa akun perdagangan menunjukkan laba atau rugi kotor perdagangan yang lebih realistis
Laba manufaktur, yaitu kelebihan nilai transfer barang yang diproduksi di atas biaya produksi aktualnya, mewakili penghematan yang dilakukan perusahaan dengan memproduksi barang tersebut
Dengan adanya tarif untuk menandai biaya produksi; perlakuan akuntansinya adalah sebagai berikut:
- Debit: Akun manufaktur
- Kredit: Akun laba rugi
Jumlah markup ditambahkan ke biaya produksi, yaitu laba produksi. Entri di atas akan meningkatkan biaya produksi, sehingga mengurangi laba kotor yang diungkapkan oleh akun perdagangan. Pada saat yang sama, mengkredit akun laba rugi dengan jumlah laba manufaktur tidak mempengaruhi laba bersih.
Baca juga: Contoh Laporan Laba Rugi dari Berbagai Jenis Bisnis dan Templatenya
Perbedaaan Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dengan Perusahaan Dagang
perbedaan laporan laba rugi antara perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang dengan penjelasan yang lebih detail namun menggunakan sedikit bullet point:
1. Harga Pokok Penjualan (HPP)
Penghitungan harga pokok penjualan atau HPP dalam perusahaan manufaktur lebih kompleks karena melibatkan alokasi berbagai biaya produksi yang berbeda. Sedangkan perhitungan HPP pada perusahaan dagang relatif sederhana karena hanya melibatkan pembelian barang untuk dijual kembali tanpa proses produksi.
Komponen HPP perusahaan dagang: HPP pada perusahaan dagang terdiri dari biaya pembelian barang dagang, termasuk harga beli, biaya pengiriman, dan biaya lain yang langsung terkait dengan pembelian barang.
Sedangkan Komponen HPP perusahaan manufaktur mencakup tiga elemen utama:
- Bahan Baku Langsung: Biaya pembelian bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.
- Tenaga Kerja Langsung: Gaji atau upah pekerja yang langsung terlibat dalam produksi.
- Overhead Pabrik: Biaya tidak langsung seperti listrik, sewa pabrik, penyusutan mesin, dan biaya pemeliharaan.
2. Pengelolaan Persediaan
Dalam laporan laba rugi perusahaan dagang, hanya mengelola persediaan barang dagang yang siap dijual kembali. Persediaan juga dicatat dalam kategori “Persediaan Barang Dagang” tanpa perlu memisahkan jenis-jenis persediaan lainnya.
Berbeda dengan perusahaan manufaktur yang biasanya mengelola tiga jenis persediaan utama, yaitu:
- Bahan Baku: Barang yang akan diolah menjadi produk jadi.
- Barang Dalam Proses (Work in Progress): Produk yang sedang dalam tahap produksi.
- Produk Jadi: Barang yang sudah selesai diproduksi dan siap dijual.
Dengan jenis persediaan yang terpisah, maka memerlukan pencatatan yang lebih rinci untuk setiap jenis persediaan guna memantau proses produksi secara menyeluruh.
Baca juga: Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa
3. Struktur Laporan Laba Rugi
Perusahaan dagang memliki struktur laporan yang lebih sederhana, fokus utama pada pendapatan penjualan, HPP, laba kotor, beban operasional, dan laba bersih.
Contoh Struktur:
- Pendapatan Penjualan
- Harga Pokok Penjualan
- Laba Kotor
- Beban Operasional
- Laba Bersih
Sedangakan dalam bisnis manufaktur memliki struktur lebih kompleks. Seperti menyertakan rincian HPP yang mencakup bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik sebelum menghitung laba kotor.
Contoh Struktur:
- Pendapatan Penjualan
- Harga Pokok Penjualan
- Bahan Baku Langsung
- Tenaga Kerja Langsung
- Overhead Pabrik
- Laba Kotor
- Beban Operasional
- Laba Bersih
Baca juga: Contoh Laporan Laba Rugi Bisnis Kontraktor dan Templatenya
Komponen dalam Laporan Laba Rugi Manufaktur
Ada beberapa komponen yang harus ada dalam laporan laba rugi manufaktur, beberapa diantaranya adalah:
1. Pendapatan penjualan
Pendapatan penjualan merupakan total pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk jadi kepada pelanggan selama periode tertentu.
Pendapatan penjualan adalah indikator utama dari kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang melalui penjualan produk. Meningkatnya pendapatan penjualan biasanya mencerminkan peningkatan permintaan pasar dan efektivitas strategi pemasaran.
2. Harga Pokok Penjualan (HPP)
Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah total biaya langsung yang dikeluarkan untuk memproduksi barang yang dijual selama periode tertentu.
Komponen HPP:
- Bahan Baku Langsung: Biaya pembelian bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.
- Tenaga Kerja Langsung: Gaji atau upah pekerja yang langsung terlibat dalam produksi.
- Overhead Pabrik: Biaya tidak langsung terkait produksi, seperti listrik, sewa pabrik, penyusutan mesin, dan biaya pemeliharaan.
HPP mencerminkan efisiensi proses produksi. Pengendalian HPP yang baik dapat meningkatkan margin laba kotor perusahaan.
Baca juga: Contoh Laporan Laba Rugi Hotel dan Download Templatenya
3. Laba kotor
Laba kotor adalah selisih antara pendapatan penjualan dan HPP. Laba kotor menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam memproduksi dan menjual barang. Ini adalah indikator awal profitabilitas sebelum memperhitungkan beban operasional.
4. Beban operasional
Beban operasional adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan operasional perusahaan selain biaya produksi.
Komponen Beban Operasional:
- Beban Penjualan: Biaya yang terkait dengan pemasaran dan penjualan produk, seperti biaya iklan, komisi penjualan, dan transportasi.
- Beban Administrasi: Biaya yang terkait dengan administrasi perusahaan, seperti gaji staf administrasi, sewa kantor, dan biaya utilitas.
Beban operasional mempengaruhi laba operasional perusahaan. Pengelolaan beban operasional yang efektif dapat meningkatkan laba operasional.
Baca juga: Contoh Laporan Neraca Manufaktur dan Download Templatenya
5. Laba operasional
Laba operasional adalah selisih antara laba kotor dan beban operasional. Laba operasional menunjukkan profitabilitas perusahaan dari aktivitas operasional utamanya tanpa mempertimbangkan pendapatan dan beban non-operasional.
6. Pendapatan dan beban lain-lain
Pendapatan tambahan yang tidak berasal dari aktivitas utama perusahaan, seperti bunga bank atau penjualan aset. Beban yang tidak terkait langsung dengan operasi utama, seperti bunga pinjaman atau kerugian penjualan aset.
Komponen ini memberikan gambaran lengkap mengenai semua sumber pendapatan dan beban perusahaan, termasuk yang di luar aktivitas operasional utama.
Baca juga: Cara Melakukan Optimasi Produksi dalam Manufaktur
7. Laba sebelum pajak
Laba sebelum pajak adalah jumlah laba operasional ditambah pendapatan lain dikurangi beban lain. Ini menunjukkan profitabilitas perusahaan sebelum kewajiban pajak, memberikan gambaran tentang kesehatan finansial perusahaan.
8. Pajak penghasilan
Pajak penghasilan adalah pajak yang harus dibayarkan berdasarkan laba sebelum pajak sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Pajak penghasilan merupakan kewajiban finansial yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Pengelolaan pajak yang baik dapat mengoptimalkan beban pajak dan meningkatkan laba bersih.
9. Laba bersih
Laba bersih menunjukkan profitabilitas akhir perusahaan setelah semua biaya dan kewajiban dipenuhi. Ini adalah indikator utama kesehatan finansial perusahaan.
Contoh Laporan Laba Rugi Multiple Step Perusahaan Manufaktur
Laporan Laba Rugi Multi-Step
Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2024
Deskripsi | Jumlah (Rp) |
---|---|
Pendapatan | |
Pendapatan Penjualan | 1.500.000.000 |
Total Pendapatan | 1.500.000.000 |
Harga Pokok Penjualan (HPP) | |
Prime Cost | |
Bahan Baku Langsung | 400.000.000 |
Tenaga Kerja Langsung | 200.000.000 |
Total Prime Cost | 600.000.000 |
Overhead Pabrik | 150.000.000 |
Total HPP | 750.000.000 |
Laba Kotor | 750.000.000 |
Beban Operasional | |
Beban Penjualan | 100.000.000 |
Beban Administrasi | 80.000.000 |
Total Beban Operasional | 180.000.000 |
Laba Operasional | 570.000.000 |
Pendapatan dan Beban Lain-lain | |
Pendapatan Bunga | 10.000.000 |
Beban Bunga | 15.000.000 |
Total Pendapatan dan Beban Lain-lain | -5.000.000 |
Laba Sebelum Pajak | 565.000.000 |
Pajak Penghasilan | 170.000.000 |
Laba Bersih | 395.000.000 |
Baca juga: 8 Rekomendasi Software Akuntansi dengan Fitur Manufaktur Terbaik
Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur Berdasarkan Segmentasi
Laporan Laba Rugi Berdasarkan Segmentasi
Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2024
Deskripsi | Elektronik (Rp) | Peralatan Rumah Tangga (Rp) | Aksesori (Rp) | Total (Rp) |
---|---|---|---|---|
Pendapatan Penjualan | ||||
Produk A | 800.000.000 | 600.000.000 | 200.000.000 | 1.600.000.000 |
Total Pendapatan Penjualan | 800.000.000 | 600.000.000 | 200.000.000 | 1.600.000.000 |
Harga Pokok Penjualan (HPP) | ||||
Prime Cost | ||||
Bahan Baku Langsung | 300.000.000 | 250.000.000 | 80.000.000 | 630.000.000 |
Tenaga Kerja Langsung | 150.000.000 | 120.000.000 | 30.000.000 | 300.000.000 |
Total Prime Cost | 450.000.000 | 370.000.000 | 110.000.000 | 930.000.000 |
Overhead Pabrik | 100.000.000 | 80.000.000 | 20.000.000 | 200.000.000 |
Total Overhead Pabrik | 100.000.000 | 80.000.000 | 20.000.000 | 200.000.000 |
Perubahan Barang Dalam Proses (WIP) | ||||
Barang Dalam Proses Awal | 50.000.000 | 40.000.000 | 10.000.000 | 100.000.000 |
Barang Dalam Proses Akhir | (60.000.000) | (50.000.000) | (15.000.000) | (125.000.000) |
Total Perubahan WIP | -10.000.000 | -10.000.000 | -5.000.000 | -25.000.000 |
Total HPP | 540.000.000 | 440.000.000 | 125.000.000 | 1.105.000.000 |
Laba Kotor | 260.000.000 | 160.000.000 | 75.000.000 | 495.000.000 |
Beban Operasional | ||||
Beban Penjualan | 50.000.000 | 40.000.000 | 10.000.000 | 100.000.000 |
Beban Administrasi | 30.000.000 | 25.000.000 | 5.000.000 | 60.000.000 |
Total Beban Operasional | 80.000.000 | 65.000.000 | 15.000.000 | 160.000.000 |
Laba Operasional | 180.000.000 | 95.000.000 | 60.000.000 | 335.000.000 |
Pendapatan dan Beban Lain-lain | ||||
Pendapatan Bunga | 5.000.000 | 3.000.000 | 2.000.000 | 10.000.000 |
Beban Bunga | 7.000.000 | 4.000.000 | 1.000.000 | 12.000.000 |
Total Pendapatan dan Beban Lain-lain | -2.000.000 | -1.000.000 | 1.000.000 | -2.000.000 |
Laba Sebelum Pajak | 178.000.000 | 94.000.000 | 61.000.000 | 333.000.000 |
Pajak Penghasilan | 60.000.000 | 30.000.000 | 20.000.000 | 110.000.000 |
Laba Bersih | 118.000.000 | 64.000.000 | 41.000.000 | 223.000.000 |
Baca juga: Contoh Laporan Arus Kas Perusahaan Manufaktur dan Tips Mengelolanya
Download Template Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur
Jika Anda masih kesulitan atau merasa contoh laporan laba rugi diatas belum cocok dengan perusahaan manufaktur yang saat ini Anda kelola, Anda bisa mendownload template laporan laba rugi perusahaan manufaktur di bawah ini secara gratis.
Pada Intinya…
Mengelola keuangan perusahaan manufakur memang sedikit lebih rumit jika dibandingkan jenis bisnis lainnya, hal ini karena adanya proses peralihan dari bahan mentah ke produk jadi. Oleh sebab itu, akan sangat menyulitkan jika Anda melakukan proses pencatatan pembukuan secara manual.
Sebagai solusi, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi seperti Kledo yang memiliki fitur akuntansi terlengkap dan cocok untuk perusahaan manufaktur di Indonesia.
Dengan menggunakan Kledo, Anda bisa dengan mudah melakukan pencatatan akuntansi, manajemen persediaan, memantau proses WIP secara efisien dan membuat laporan keuangan secara praktis.
Jika Anda tertarik, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi manufaktur Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan ini.
- Rumus Biaya Variabel dan Kalkulator Biaya Variabel Gratis - 20 Desember 2024
- Cara Menggunakan Aplikasi SIAPIK dari BI dan Download PPTnya - 19 Desember 2024
- Monthly Recurring Revenue (MRR): Rumus dan Cara Menghitungnya - 19 Desember 2024