Tips Untuk Mengurangi Pengeluaran Usaha Bengkel

tips mengurangi pengeluaran usaha bengkel

Tujuan utama membuka usaha adalah untuk mendapatkan keuntungan. Tapi, inilah masalahnya, terlalu banyak pemilik bisnis yang membuang-buang uang untuk hal yang tidak perlu. Faktanya, 82% dari semua bisnis gagal karena masalah arus kas, termasuk pemilik usaha bengkel. Banyak dari mereka mencari cara untuk mengurangi pengeluaran usaha bengkel.

Cara termudah untuk mengurangi pengeluaran dan biaya pada usaha bengkel adalah dengan mengenali yang diperlukan dari yang tidak perlu.

Mengurangi biaya dan menciptakan proses yang baik pada bengkel Anda akan membuat bisnis Anda jauh lebih menguntungkan.

Pada artikel ini kita akan membahas berbagai tips untuk mengurangi pengeluaran usaha bengkel yang bisa Anda adaptasikan pada usaha Anda.

Pengeluaran Utama Usaha Bengkel

mengurangi pengeluaran usaha bengkel

Bengkel adalah bisnis yang unik, selain menjual layanan mereka juga menjual produk seperti spare part dan aksesoris otomotif. Terdapat beragam pengeluaran di usaha bengkel seperti sewa bangunan, listrik, gaji karyawan. dan masih banyak lagi.

Tergantung dari skala bengkel Anda, semakin besar bengkel yang Anda kelola semakin banyak pengeluaran yang harus Anda bayar.

Jika Anda berniat untuk mengurangi pengeluaran usaha bengkel Anda, pastikan Anda mengetahui pengeluaran utama yang terjadi dalam proses sehari-hari usaha Anda.

Buatlah daftar pengeluaran dan catat berapa nilai tagihan yang Anda keluarkan. Pilih mana pengeluaran yang dapat Anda hemat dan pikirkan apa dampaknya pada operasional bisnis Anda.

Lebih jauh, berikut adalah beberapa tips yan bisa Anda gunakan untuk mengurangi pengeluaran pada usaha bengkel Anda:

1. Lakukan Penghematan Listrik

Salah satu biaya operasional utama yang lazim di usaha bengkel adalah tagihan listrik. Ketika sudah terlalu banyak, kami harus mencari cara untuk menguranginya.

Teknik pertama adalah dengan menggunakan tenaga listrik secara sadar. Ini berarti mematikan lampu saat tidak digunakan, memanfaatkan sepenuhnya pencahayaan alami di siang hari, dan mematikan semua gadget dan mesin saat menutup ruang bengkel

Anda uga mengganti semua bohlam sebelumnya dengan lampu yang hemat energi, dan memastikan untuk membeli peralatan hemat energi hanya selama periode pengisian ulang atau penggantian.

Di ruang tunggu bengkel, daripada menyediakan tv, Anda bisa menyediakan bahan bacaan yang bisa digunakan pelangan Anda untuk mengisi waktu menunggu.

Baca juga: 10+ Rekomendasi Software Akuntansi Bisinis Otomotif Terbaik

2. Gunakan Luas Bangunan yang Sesuai

Anda mungkin berpikir pernah berpikir “lebih besar, lebih baik”. Namun dalam mendirikan bisnis, ini tidak sepenunya benar, terutama untuk usaha bengkel.

Jika Anda memiliki usaha bengkel dengan bangunan yang cukup luas dan biaya sewa yang mahal, pastikan Anda memiliki banyak pelanggan untuk menutup biaya sewa tersebut. Jika tidak ini bisa menjadi mimpi buruk untuk Anda.

Menggunakan luas bangunan sesuai dengan operasi kerja usaha bengkel adalah suatu keharusan. Jangan sampai ada ruang yang sia-sia dari bengkel Anda dan tidak terpakai.

Tips ini berlaku jika Anda adalah seorang pemilik usaha bengkel yang menyewa tempat. Namun jika adalah pemilik bisnis yang memiliki tempat sendiri dan memiliki ukuran luas, Anda bisa menyewakan ruang tersebut sebagai penghasilan tambahan.

Kami mengerti, mungkin Anda merencanakan pengembangan bisnis secepatnya sehingga mencari bangunan yang luas, namun jika Anda adalah pemilik usaha bengkel yang baru merintis usaha, kami sarankan untuk menyewa bangunan yang tidak terlalu luas. Selain harganya mahal, tarif renovasi dan perawatannya juga cukup besar.

Baca juga: Tips Mengelola Keuangan Untuk Usaha Bengkel

3. Simpan dan Jual Barang Bekas

Sadar atau tidak, usaha bengkel menghasilkan banyak limbah. Bahkan terdapat limbah yang berbahaya bagi lingkungan seperti oli bekas pemakaian atau sejenisnya.

Namun dari semua limbah tersebut terdapat nilai ekonomi yang bisa Anda manfaatkan.

Misalnya kardus atau botol bekas isi oli, lalu ada juga oli bekas yang bisa di daur ulang, dan masih banyak lagi berbagai barang bekas yang mungkin memiliki nilai ekonomi yang bisa Anda jual.

Anda juga bisa mengumpulkan spare part bekas pakai. Biasanya spare part bekas ini berbahan dasar besi dan logam sehingga memiliki nilai yang cukup tinggi jika Anda jual kembali.

Sebisa mungkin, jangan sampai ada limbah yang dihasikan oleh bengkel Anda.

Baca juga: Word Of Mouth: Strategi Marketing Bisnis Ampuh yang Harus Anda Tahu

4. Gunakan Teknisi yang Terampil

Pemborosan waktu berarti pemborosan uang. Jika teknisi Anda adalah seorang yang terampil tentu akan lebih cepat bagi mereka untuk bekerja sesuai standar yang pelanggan mau.

Ingatlah, usaha bengkel bisa dikategorikan sebagai usaha jasa. Dan dalam usaha jasa pelayanan yang terbaik adalah hal terpenting.

Jika Anda tidak menggunakan teknisi yang terampil, justru akan menyita banyak waktu Anda dan pada akhirnya ini adalah pemborosan bagi usaha bengkel Anda.

Ingatlah, dalam bisnis kesalahan mahal harganya. Dengan menggunakan teknisi yang terampil, risiko akan kesalahan dalam proses kerja lebih minimal dari pada mereka yang belum berpengalaman.

Memang akan lebih mahal dalam merekrut mekanik atau teknisi yang berpengalaman, tapi akan sebanding pada akhirnya.

Baca juga: Brand Equity: Pengertian, Manfaat dan Tahapan dalam Membangunnya

5. Pelajari Layanan yang Memiliki Permintaan Tinggi

Dalam usaha bengkel terdapat banyak layanan seperti servis besar, servis ringan, pengecatan, modifikasi atau lainnya. Pastikan Anda mencatat seluruh biaya dari setiap layanan tersebut.

Misalnya jika melakukan servis besar, berapa waktu yang dihabiskan mekanik, sparepart apa saja yang biasa digunakan, berapa yang Anda dapatkan untuk layanan tersebut, berapa banyak pelanggan yang melakukan servis besar dalam sebulan.

Sedikit dan banyaknya orang yang menggunakan layanan tersebut sangat penting bagi Anda untuk pengambilan keputusan dalam penghematan.

Jika ada layanan yang kurang diminati namun Anda sediakan, Anda bisa menggunakan alih daya dan memfokuskan seluruh mekanik atau montir Anda pada layanan yang memiliki permintaan yang tinggi.

6. Modernisasi Proses Pemasaran Anda

Pemasaran adalah pos pengeluaran terbesar bagi bisnis apapun, tidak terkecuali bengkel. Untuk skala bengkel besar, biasanya bisnis melakukan pemasaran melalui pamflet, baliho, atau radio lokal.

Sebagai solusi yang adaptif dan hemat, Anda bisa menggunakan pemasaran melalui internet dengan membuat website, meneapkan SEO, dan bisa juga melalui periklanan digital seperti Google Ads atau Facebook Ads dengan menargetkan demografi dan daerah tertentu.

Cara ini terbukti lebih hemat dibandingkan dengan proses periklanan konvensional dan Anda memiliki kontrol lebih tentang siapa yang akan melihat iklan Anda.

Dengan cara ini, Anda juga bisa memperluas pasar dan mencari potensi layanan yang memiliki permintaan yang tinggi namun belum terlayani dengan baik.

7. Pastikan Semua Aset Anda dalam Kondisi Prima

mengurangi pengeluaran usaha bengkel

Usaha bengkel adalah jenis usaha yang sarat Aset, dan Anda harus memastikan semua aset tersebut dalam kondisi baik dan optimal sehingga tidak mengganggu proses operasional dalam bisnis Anda.

Selalu cek fungsi setiap alat yang Anda gunakan seperti mesin kompresor, hidrolik, dan lain lain. Segera ganti bagian yang mengalami keausan atau rusak agar tidak menyebabkan kerugian yang lebih besar.

Memang terdengar malah seperti pemborosan, namun mengeluarkan sedikit uang untuk perbaikan akan lebih baik daripada bisnis Anda behenti beroperasi hanya karena satu alat yang rusak.

Risiko lainnya adalah jika ada alat yang rusak dan membahayakan keselamatan karyawan Anda, pastikan alat tersebut diperbaiki atau diganti.

Baca juga: Tips Mengelola Keuangan Untuk Usaha Bengkel

8. Gunakan Pembukuan untuk Usaha Bengkel

Ingatlah, Anda tidak bisa menilai apa yang tidak bisa Anda ukur. Termasuk jika Anda ingin mengurangi pengeluaran pada usaha bengkel Anda.

Bagaimana Anda bisa melakukan penghematan jika Anda tidak tahu berapa yang Anda habiskan selama ini atau sekedar mengetahui pos pengeluaran mana saja yang berpotensi sebagai faktor pemborosan usaha Anda.

Untuk itulah, penting bagi Anda menggunakan pembukuan pada proses pengelolaan bisnis bengkel Anda.

Dengan pembukuan yang baik, Anda bisa dengan mudah melakukan penghematan dengan mengetahui data keungan usaha Anda secara menyluruh.

Jika Anda tidak terlalu memahami akuntansi dan pembukuan, Anda juga bisa menggukan software akuntansi yang mudah digunakan dan cocok untuk jenis usaha bengkel seperti Kledo.

Kledo adalah software akuntansi berbasis cloud yang memiliki fitur terbaik dan pengoperasian termudah yang cocok digunakan oleh setiap jenis dan skala bisnis di Indonesia.

Ingin tahu apa yang bisa Kledo lakukan untuk proses pembukuan usaha bengkel yang lebih baik? Anda bisa mengunjungi halaman ini.

Anda juga bisa menggunakan Kledo secara gratis selama 14 hari atau selamanya melalui tautan pada gambar di bawah ini:

Banner 3 kledo

Kesimpulan

Itulah beberapa tips untuk mengurangi pengeluaran sekaligus menambah pemasukan untuk usaha bengkel. Ingatlah, Anda harus terlebih dahulu mengetahui apa dan berapa biaya pengeluaran Anda, baik setiap hari atau setiap bulan.

Selain itu pastikan layanan yang Anda sediakan memiliki permintaan yang bagus agar seluruh mekanik Anda bisa terus bekerja dan tidak ada jam yang terbuang.

Lalu, catat setiap transaksi pada proses pembukuan yang baik dan benar dengan menggunakan sistem yang modern dan praktis seperti Kledo yang bisa Anda gunakan secara gratis selama 14 hari atau selamanya melalui tautan ini.

sugi priharto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6 + 4 =