Mungkin Anda pernah mendengar istilah supply curve ketika membicarakan tentang pasar dan bagaimana harga suatu barang ditentukan.
Supply curve (kurva penawaran) sendiri merupakan konsep yang menunjukkan hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen dalam suatu pasar.
Konsep ini sangat penting untuk dipahami karena memberikan gambaran tentang bagaimana produsen merespon perubahan harga di pasar.
Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep dasar dari supply curve dan bagaimana ia mempengaruhi keputusan bisnis serta kebijakan pemerintah.
Kita juga akan membahas beberapa faktor yang mempengaruhi kurva penawaran, seperti teknologi, biaya produksi, dan persaingan di pasar.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, kita pelajari bersama-sama tentang supply curve dalam artikel ini!
Apa itu Supply Curve?
Supply curve atau kurva penawaran adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara harga dengan jumlah produk yang ditawarkan oleh produsen di pasar.
Kurva penawaran bekerja berdasarkan hukum penawaran yang menyatakan bahwa jumlah produk yang ditawarkan meningkat seiring dengan kenaikan harganya dengan asumsi ceteris paribus, yakni faktor yang mempengaruhi elemen konstan dan tidak berubah.
Biasanya, kurva penawaran cenderung naik, yang berarti semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang atau jasa yang ditawarkan.
Sebaliknya, semakin rendah harga, semakin sedikit jumlah barang atau jasa yang ditawarkan.
Dalam kurva penawaran, ada beberapa asumsi yang digunakan sebagai dasar menafsirkan bentuk kurva yakni sebagai berikut:
- Asumsi bahwa harga adalah satu-satunya faktor yang mempengaruhi kuantitas penawaran. Asumsi ini berarti bahwa variabel lain seperti biaya produksi, teknologi, persediaan, dan faktor lainnya sifatnya konstan (ceteris paribus).
- Asumsi bahwa produsen bertujuan memperoleh keuntungan yang maksimal. Dalam asumsi ini, produsen dianggap rasional dan memilih untuk menawarkan jumlah produk yang menghasilkan keuntungan maksimal pada harga tertentu.
- Asumsi bahwa kurva penawaran merupakan fungsi matematis yang memperlihatkan hubungan antara harga dan kuantitas penawaran. Asumsi ini memungkinkan kita untuk menarik grafik kurva penawaran.
- Asumsi bahwa ada beberapa produsen di pasar yang bersaing satu sama lain. Asumsi ini memungkinkan adanya variasi harga dan kuantitas penawaran di pasar.
- Asumsi bahwa kurva penawaran memiliki kemiringan positif. Artinya, semakin tinggi harga, semakin besar kuantitas penawaran yang ditawarkan.
- Asumsi bahwa konsumen tidak mempengaruhi harga. Dalam asumsi ini, harga dianggap sebagai sesuatu yang ditentukan oleh produsen dan tidak dipengaruhi oleh permintaan konsumen.
Baca juga: Siklus Persediaan dan Pergudangan: Pengertian dan Cara Auditnya
Memahami Konsep Hukum Penawaran
Hukum penawaran adalah salah satu konsep dasar dalam ilmu ekonomi yang menggambarkan hubungan antara harga dan kuantitas penawaran produk.
Konsep ini menyatakan bahwa semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen.
Konsep ini sering disebut dengan “hukum dasar pasokan” karena dapat membantu kita memahami bagaimana produsen merespon perubahan harga di pasar.
Hukum penawaran didasarkan pada konsep kurva penawaran atau supply curve, yang menunjukkan hubungan antara harga dan kuantitas produk yang ditawarkan oleh produsen.
Hukum penawaran dapat dijelaskan dengan beberapa faktor.
Pertama, semakin tinggi harga, semakin menguntungkan bagi produsen untuk menawarkan produk.
Hal ini karena produsen dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan menjual produk dengan harga yang lebih tinggi.
Kedua, semakin tinggi harga, semakin mendorong produsen untuk meningkatkan produksi produk karena mereka dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan menawarkan lebih banyak produk.
Namun, hukum penawaran juga memiliki batasan. Misalnya, ada batasan pada sumber daya dan teknologi yang tersedia untuk produksi produk.
Jika sumber daya dan teknologi terbatas, maka jumlah produk yang dapat ditawarkan oleh produsen juga akan terbatas, terlepas dari berapapun harga yang ditetapkan di pasar.
Jenis-Jenis Supply Curve
Bentuk kurva penawaran dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi penawaran barang atau jasa tersebut. Berikut adalah beberapa bentuk umum dari kurva penawaran:
Kurva penawaran elastis sempurna
Pada kurva penawaran ini, penawaran bersifat sangat bergantung terhadap perubahan harga.
Hal ini berarti bahwa produsen dapat menawarkan jumlah produk yang tidak terbatas pada harga yang sama, atau dapat menawarkan produk pada harga yang lebih rendah untuk meningkatkan jumlah penjualan.
Bentuk kurva penawaran ini adalah horizontal (sejajar dengan sumbu kuantitas) karena kuantitas yang ditawarkan dapat berubah secara proporsional tanpa mempengaruhi harga.
Kurva penawaran elastis
Pada kurva penawaran ini, penawaran masih bergantung terhadap perubahan harga, tetapi tidak seelastis pada kurva penawaran sempurna.
Produsen akan menyesuaikan kuantitas penawaran mereka secara signifikan ketika harga mengalami perubahan.
Bentuk kurva penawaran ini adalah cenderung lebih datar dari kurva penawaran sempurna.
Kurva penawaran unit elastis atau unitary elastic
Pada kurva penawaran ini, persentase perubahan harga sama dengan persentase perubahan kuantitas yang ditawarkan.
Dengan kata lain, produsen akan menyesuaikan kuantitas penawaran mereka secara proporsional ketika harga berubah.
Bentuk kurva penawaran ini adalah lebih vertikal dibandingkan dengan kurva penawaran elastis atau lebih horizontal dibandingkan dengan kurva penawaran inelastis.
Kurva penawaran inelastis atau tidak elastis
Pada kurva penawaran ini, penawaran tidak sensitif terhadap perubahan harga.
Artinya, produsen tidak akan menyesuaikan kuantitas penawaran mereka secara signifikan ketika harga berubah.
Bentuk kurva penawaran ini adalah lebih vertikal atau lebih curam dibandingkan dengan kurva penawaran elastis.
Kurva penawaran inelastis sempurna
Pada kurva penawaran ini, penawaran sama sekali tidak sensitif terhadap perubahan harga.
Pada kasus ini, produsen akan menawarkan jumlah barang yang sama pada harga yang berbeda, atau tidak akan menawarkan barang pada harga yang lebih rendah.
Bentuk kurva penawaran ini adalah vertikal (sejajar dengan sumbu harga) karena kuantitas yang ditawarkan tetap konstan pada setiap tingkat harga.
Baca juga: 10 Cara Memaksimalkan Keuntungan untuk Para Wirausaha
Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Supply Curve
Seperti yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, bentuk kurva penawaran sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Berbagai faktor yang mempengaruhi bentuk kurva penawaran di antaranya adalah:
Biaya produksi
Biaya produksi adalah faktor utama yang mempengaruhi kurva penawaran. Semakin tinggi biaya produksi, semakin sedikit barang atau jasa yang dapat ditawarkan pada setiap harga.
Hal ini dapat mempengaruhi kemiringan kurva penawaran, yang akan menjadi lebih curam jika biaya produksi naik dan lebih landai jika biaya produksi turun.
Teknologi produksi
Teknologi produksi juga mempengaruhi kurva penawaran. Semakin maju teknologi produksi, semakin banyak produk yang dapat diproduksi dengan biaya yang lebih rendah.
Hal ini dapat mempengaruhi jumlah penawaran pada setiap tingkat harga.
Baca juga: Job Order Costing: Pembahasan Lengkap dan Cara Menghitungnya
Persediaan
Persediaan juga dapat mempengaruhi kurva penawaran. Jika persediaan banyak, maka produsen cenderung menawarkan lebih banyak barang pada setiap harga.
Sebaliknya, jika persediaan sedikit, produsen mungkin tidak dapat menawarkan jumlah barang yang sama pada setiap tingkat harga.
Faktor-faktor alam
Faktor-faktor alam seperti musim, bencana alam, atau gangguan lainnya dapat mempengaruhi produksi barang.
Jika produksi terganggu, maka kurva penawaran mungkin berubah. Sebagai contoh, jika ada banjir yang menghancurkan tanaman padi, maka penawaran beras akan menurun dan kurva penawaran berubah.
Peraturan pemerintah
Peraturan pemerintah juga dapat mempengaruhi kurva penawaran. Beberapa regulasi seperti pajak atau batasan impor dapat mempengaruhi biaya produksi dan mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan.
Tingkat persaingan
Tingkat persaingan di pasar juga mempengaruhi kurva penawaran. Jika pasar sangat kompetitif dengan banyak produsen, maka kurva penawaran akan lebih elastis karena produsen harus bersaing dengan harga yang lebih rendah.
Sebaliknya, jika pasar sangat tidak kompetitif dengan sedikit produsen, kurva penawaran akan lebih inelastis karena produsen tidak perlu menyesuaikan harga mereka untuk bersaing.
Baca juga: Pengertian Laporan Operasional, Jenis, Contoh, dan Tips Membuatnya
Bagaimana Kurva Penawaran Bergerak (Movement along the Supply Curve)?
Pergerakan kurva penawaran (movement along the supply curve) terjadi ketika ada perubahan pada harga produk dan jumlah yang ditawarkan produsen berubah sebagai respons atas perubahan tersebut.
Ketika harga naik, produsen akan cenderung menawarkan lebih banyak produk. Sedangkan ketika harga turun, produsen akan menawarkan lebih sedikit produk.
Dalam pergerakan kurva penawaran, bentuk kurva penawaran tetap sama, dan perubahan harga hanya mempengaruhi jumlah yang ditawarkan oleh produsen pada titik-titik tertentu di kurva.
Pergerakan kurva penawaran tidak sama dengan pergeseran kurva penawaran. Yang terjadi ketika ada perubahan pada faktor-faktor selain harga, seperti teknologi baru, perubahan biaya produksi, perubahan jumlah produsen, atau perubahan kebijakan pemerintah.
Pergerakan kurva penawaran dapat dijelaskan menggunakan contoh pasar buah-buahan.
Misalnya, jika harga apel meningkat, petani apel cenderung menawarkan lebih banyak apel ke pasar karena mereka dapat memperoleh keuntungan yang lebih tinggi.
Dalam hal ini, kurva penawaran apel akan mengalami pergerakan ke kanan, menunjukkan bahwa produsen bersedia menawarkan lebih banyak apel pada setiap tingkat harga.
Sebaliknya, jika harga apel turun, petani apel akan cenderung menawarkan lebih sedikit apel ke pasar.
Sehingga kurva penawaran akan mengalami pergerakan ke kiri, menunjukkan bahwa produsen menawarkan jumlah apel yang lebih sedikit pada setiap tingkat harga.
Konsep Pergeseran Kurva Penawaran (Shifting the Supply Curve)
Pergeseran kurva penawaran (shifting the supply curve) terjadi ketika ada perubahan pada faktor-faktor selain harga, yang dapat mempengaruhi kuantitas yang ditawarkan oleh produsen pada setiap tingkat harga.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran kurva penawaran antara lain perubahan biaya produksi, teknologi baru, perubahan jumlah produsen, perubahan kebijakan pemerintah, dan perubahan ekspektasi produsen tentang masa depan pasar.
Pergeseran kurva penawaran dapat terjadi ke kanan atau ke kiri, tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran.
Jika kurva penawaran bergeser ke kanan, maka produsen akan menawarkan lebih banyak produk. pada setiap tingkat harga.
Sementara jika kurva penawaran bergeser ke kiri, maka produsen akan menawarkan jumlah yang lebih sedikit pada setiap tingkat harga.
Contoh dari pergeseran kurva penawaran dapat dijelaskan pada pasar mobil.
Misalnya, jika biaya produksi mobil meningkat karena kenaikan harga bahan baku atau kenaikan upah tenaga kerja, maka produsen mobil akan menawarkan jumlah mobil yang lebih sedikit pada setiap tingkat harga, sehingga kurva penawaran mobil akan bergeser ke kiri.
Di sisi lain, jika ada teknologi baru yang memungkinkan produsen mobil untuk memproduksi mobil dengan biaya yang lebih murah, maka produsen akan cenderung menawarkan lebih banyak mobil pada setiap tingkat harga, sehingga kurva penawaran mobil akan bergeser ke kanan.
Baca juga: Inventory Forecasting: Fungsi, Jenis, Metode dan Cara Kerjanya
Contoh Kasus Supply Curve
Mari kita perhatikan contoh kurva penawaran berikut untuk memahami bagaimana cara kerjanya:
Berdasarkan tabel penawaran di bawah, plot harga diwakili pada sumbu vertikal dan jumlah barang pada sumbu horizontal.
Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan jumlah (kg) kopi yang diputuskan oleh produsen untuk dipasok pada harga tertentu:
Harga (dalam ribuan) | Kuantitas (Kg) |
---|---|
50 | 5 |
60 | 7 |
75 | 9 |
90 | 11 |
110 | 13 |
135 | 15 |
150 | 18 |
Representasi Grafik Kurva Penawaran
Baca juga: Dead Stock Adalah: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Apa Perbedaan Kurva Penawaran dan kurva Permintaan?
Kurva penawaran dan kurva permintaan adalah dua konsep yang sangat penting dalam ilmu ekonomi, khususnya dalam analisis pasar.
Perbedaan utama antara kedua kurva tersebut terletak pada sifatnya, yaitu kurva penawaran menggambarkan kuantitas barang yang ditawarkan oleh produsen pada setiap tingkat harga.
Sementara kurva permintaan menggambarkan kuantitas barang yang diminta oleh konsumen pada setiap tingkat harga.
Berikut adalah beberapa perbedaan antara kurva penawaran dan kurva permintaan:
Konsep yang berbeda
Kurva penawaran menggambarkan hubungan antara harga dan kuantitas barang yang ditawarkan oleh produsen.
Sementara kurva permintaan menggambarkan hubungan antara harga dan kuantitas barang yang diminta oleh konsumen.
Arah kurva
Kurva penawaran cenderung naik dari kiri ke kanan, karena semakin tinggi harga, semakin banyak produsen yang bersedia menawarkan barang.
Sedangkan kurva permintaan cenderung menurun dari kiri ke kanan, karena semakin tinggi harga, semakin sedikit konsumen yang bersedia membeli barang.
Faktor yang mempengaruhi
Faktor yang mempengaruhi pergerakan kurva penawaran antara lain biaya produksi, teknologi, jumlah produsen, kebijakan pemerintah, dan ekspektasi produsen.
Sementara faktor yang mempengaruhi pergerakan kurva permintaan antara lain harga barang atau jasa itu sendiri, pendapatan konsumen, preferensi konsumen, harga barang atau jasa lain yang bersaing, dan ekspektasi konsumen.
Tujuan analisis
Kurva penawaran sering digunakan oleh produsen untuk mengoptimalkan strategi produksi mereka dan memaksimalkan keuntungan.
Sedangkan kurva permintaan sering digunakan oleh konsumen untuk memaksimalkan kepuasan dan oleh pengambil kebijakan untuk mengatur pasar.
Baca juga: Pengertian dan Tahapan Account Reconciliation dalam Proses Akuntansi
Kesimpulan
Supply curve memainkan peran penting dalam analisis pasar dan pengambilan keputusan bisnis.
Dalam menentukan harga dan kuantitas barang yang ditawarkan, produsen harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan kurva penawaran, baik pergerakan sepanjang kurva maupun pergeseran kurva penawaran.
Dalam mengoptimalkan proses bisnis, penggunaan software akuntansi dapat menjadi solusi yang efektif. Salah satu software akuntansi terbaik yang dapat Anda pertimbangkan adalah Kledo.
Kledo memberikan solusi akuntansi yang lengkap dan mudah digunakan, sehingga dapat membantu Anda dalam mengelola keuangan bisnis Anda dengan lebih efisien.
Fitur-fitur yang disediakan oleh Kledo sangat beragam, mulai dari manajemen faktur, pembayaran, hingga laporan keuangan yang rinci dan akurat.
Selain itu, Kledo juga memiliki sistem keamanan yang kuat, sehingga dapat menjaga data keuangan Anda tetap aman dan terlindungi dari akses yang tidak sah.
Dengan menggunakan Kledo, Anda dapat mempercepat proses pembukuan dan menyederhanakan pengelolaan keuangan bisnis Anda.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, upgrade level bisnis Anda sekarang juga dengan beralih menggunakan Kledo gratis selama 14 hari bahkan selamanya melalui tautan ini.
- 10 Keuntungan Menggunakan Sistem Kasir POS - 28 Oktober 2024
- Proyeksi Utang Usaha: Definisi, Manfaat, dan Cara Melakukannya - 12 September 2024
- Pengertian Digital Payment, Manfaat, dan Jenisnya - 2 September 2024