Undifferentiated Marketing: Mengenal Contoh dan Tipsnya

undifferentiated marketing banner

Digitalisasi telah membuka banyak peluang bagi perusahaan untuk menjangkau audiens mereka, entah itu melalui segmentasi atau mass marketing/undifferentiated marketing.

Strategi undifferentiated marketing memungkinkan Anda untuk menggunakan satu pesan pemasaran kepada semua audiens.

Hal ini tentunya berbanding terbalik dengan personalisasi, yang sedang populer sekarang ini.

Namun pertanyaannya, apakah Anda harus menggunakan undifferentiated marketing untuk produk Anda, atau tetap dengan personalisasi?

Simak artikel ini sampai selesai untuk menemukan jawabannya, ya!

Definisi Undifferentiated Marketing

Undifferentiated marketing (dikenal juga sebagai mass marketing) adalah strategi pemasaran yang bertujuan menjangkau audiens seluas mungkin.

Alih-alih membagi pasar ke dalam segmen-segmen tertentu, strategi ini memperlakukan semua pembeli sebagai satu kelompok homogen dan memasarkan produk secara seragam kepada mereka.

Strategi ini paling efektif untuk produk yang memiliki daya tarik universal, seperti furnitur, mobil, laptop, listrik, gas, sabun, tisu, dan sebagainya.

Strategi ini biasanya hanya memiliki satu marketing mix: satu jenis produk, harga, distribusi, dan strategi promosi yang sama diterapkan untuk semua.

Contoh perusahaan yang menggunakan strategi undifferentiated marketing adalah Zara.

Perusahaan ini tidak menghabiskan banyak anggaran untuk iklan, melainkan melalui penempatan toko fisik yang strategis, promosi word of mouth, dan pemasaran lewat media sosial.

kledo pos 2

Baca Juga: Marketing Channel (Saluran Pemasaran): Fungsi, Jenis, dan Contohnya

Perbedaan Undifferentiated Marketing dan Differentiated Marketing

Banyak bisnis e-commerce menggunakan segmentasi pasar untuk menyesuaikan kampanye pemasaran mereka.

Pendekatan ini umumnya dikenal sebagai multi-segment marketing atau differentiated marketing.

Dalam strategi ini, Anda membagi pasar ke dalam beberapa segmen pelanggan berdasarkan kesamaan karakteristik atau sifat yang sama.

Kemudian, Anda meriset masing-masing segmen untuk mengembangkan serta menyebarkan kampanye pemasaran yang berbeda untuk setiap kelompok.

Pendekatan ini memungkinkan bisnis untuk menyesuaikan pesan pemasaran berdasarkan kriteria spesifik perilaku atau demografis pelanggan.

Berikut gambaran perbedaan antara pendekatan differentiated dan undifferentiated marketing:

  • Differentiated Marketing: Sebuah perusahaan suplemen kesehatan membuat segmen pelanggan terpisah untuk pelari dan penggemar yoga. Mereka akan meneliti tujuan masing-masing segmen, lalu menggunakan pesan pemasaran yang berbeda untuk menyoroti bagaimana produk mereka memenuhi kebutuhan masing-masing kelompok.
  • Undifferentiated Marketing: Perusahaan tidak membedakan segmen pelari dan penggemar yoga. Mereka menggunakan satu pesan pemasaran untuk menyasar keduanya.

Baca Juga: Permission Marketing: Pengertian, Contoh, dan Tips Melakukannya

Haruskah Anda Menggunakan Undifferentiated Marketing?

undifferentiated marketing

Bisnis bisa mendapatkan manfaat dari strategi differentiated maupun undifferentiated marketing.

Lalu, mana yang harus Anda pilih? Jawabannya tergantung pada jenis produk, target pasar, sumber daya yang tersedia, dan tujuan bisnis Anda secara keseluruhan.

Beberapa jenis bisnis yang sangat cocok menggunakan pendekatan undifferentiated marketing antara lain produk kertas dan alat kebersihan, kebutuhan dapur dan sembako, obat-obatan bebas, pakaian dasar, serta furnitur dan peralatan rumah tangga yang sederhana.

Bisnis-bisnis ini umumnya memiliki karakteristik yang serupa:

  • Daya tarik luas. Produk atau brand memiliki popularitas yang tinggi di berbagai segmen audiens.
  • Proposisi nilai yang sederhana. Perusahaan menawarkan nilai yang jelas dan mudah dipahami oleh berbagai segmen pelanggan. Misalnya, perusahaan sabun cuci piring yang terjangkau menawarkan solusi hemat untuk membersihkan peralatan makan.
  • Tujuan penggunaan yang seragam. Mayoritas pelanggan membeli produk untuk tujuan yang sama. Contohnya, semua pelanggan pasta gigi merek A membelinya untuk membersihkan gigi.

Berikut adalah gambaran keuntungan dan kerugian dari memilih strategi undifferentiated marketing:

Keuntungan dari undifferentiated marketing

  • Hemat biaya dan waktu: Strategi ini memungkinkan bisnis untuk melewati proses segmentasi dan langsung mengembangkan satu kampanye pemasaran tunggal. Dengan begitu, mereka dapat menghemat waktu dan biaya operasional secara signifikan.
  • Menjangkau audiens yang lebih luas: Kampanye undifferentiated marketing yang efektif menggunakan pesan dengan daya tarik universal, sehingga dapat menjangkau lebih banyak calon pelanggan dari berbagai latar belakang.
  • Brand image yang lebih konsisten:Dengan menyampaikan pesan yang seragam, strategi ini membantu memperkuat pengenalan merek dan membangun identitas brand yang kohesif di mata konsumen.
  • Akses ke saluran iklan massal: Perusahaan yang menggunakan strategi undifferentiated marketing dapat berinvestasi di saluran distribusi yang tidak memungkinkan personalisasi, seperti iklan televisi, radio, dan papan reklame.
  • Proses yang lebih terstandarisasi: Bisa menggunakan strategi pemasaran berulang kali tanpa perlu membuat kampanye terpisah untuk setiap segmen. Hasilnya, operasional jadi lebih sederhana.
  • Riset yang lebih sedikit. Karena pasar diperlakukan sebagai satu kesatuan, perusahaan tidak perlu melakukan riset mendalam untuk setiap segmen. Perusahaan hanya perlu fokus pada karakteristik yang sama di antara berbagai kelompok pelanggan.
  • Margin keuntungan yang lebih tinggi:Biaya pemasaran yang lebih rendah dari kampanye undifferentiated marketing dapat menghasilkan margin keuntungan yang lebih tinggi bagi perusahaan.

Kekurangan dari undifferentiated marketing

  • Tidak untuk semua jenis bisnis: Undifferentiated marketing paling efektif untuk produk yang memiliki daya tarik luas dan digunakan untuk kebutuhan yang sama oleh berbagai jenis pelanggan. Jadi, kurang efektif untuk bisnis niche.
  • Tidak memungkinkan personalisasi: Strategi ini tidak memungkinkan bisnis untuk menyesuaikan kampanye berdasarkan kebutuhan unik pelanggan. Di era sekarang, hal ini bisa menjadi kelemahan besar. Karena menurut studi, 71% konsumen mengharapkan interaksi yang dipersonalisasi dari brand.
  • Lebih rentan terhadap persaingan. Karena sifatnya yang umum dan tidak spesifik, strategi ini membuat brand lebih mudah tersaingi oleh kompetitor. Anda juga berisiko kehilangan pangsa pasar kepada kompetitor yang menggunakan strategi niche marketing atau concentrated marketing, yaitu ketika mereka fokus melayani satu segmen pelanggan tertentu.
  • Eksposur yang sia-sia: Undifferentiated marketing mempromosikan produk ke semua orang, termasuk mereka yang tidak tertarik atau tidak memiliki niat membeli. Ini dikenal sebagai wasted exposure (eksposur yang sia-sia), yang dapat membebani anggaran perusahaan, terutama bagi bisnis berskala kecil.
  • Kurang responsif terhadap perubahan pasar: Pendekatan yang seragam dapat membatasi kreativitas dan fleksibilitas bisnis, sehingga lambat dalam merespons perubahan tren, selera, dan preferensi pelanggan.

Baca Juga: Visual Marketing: Definisi, Manfaat, Jenis, & Tips Menggunakannya

Contoh Strategi Undifferentiated Marketing yang Efektif

Beberapa brand besar telah membuktikan bahwa undifferentiated marketing bisa menjadi strategi yang sangat efektif.

Selain lebih hemat biaya daripada strategi diferensiasi, pendekatan ini juga memungkinkan perusahaan untuk menjangkau audiens yang lebih luas secara maksimal.

Berikut beberapa contoh brand yang sukses menerapkan strategi ini:

Coca-Cola

undifferentiated marketing 2

Coca-Cola adalah brand legendaris yang produknya memiliki daya tarik yang luas. Sepanjang kampanye pemasarannya, Coca-Cola menyasar pasar yang luas tanpa melakukan segmentasi.

Mereka jarang membedakan pesan atau pendekatan kampanye dari satu momentum ke momentum lainnya, dan hampir tidak pernah mengubah saluran distribusinya demi mempertahankan pendekatan pasar massal.

Mulai dari kampanye Natal hingga kampanye musim panas, dan berbagai kampanye lainnya di sepanjang tahun, Coca-Cola selalu berusaha menjangkau sebanyak mungkin orang dengan pesan utama mereka: kebahagiaan.

McDonald’s

Seperti Coca-Cola, McDonald’s juga memiliki daya tarik bagi banyak orang. Data tahun 2021 menunjukkan sekitar 85% warga Amerika mengunjungi McDonald’s setidaknya sekali dalam setahun.

Brand ini menawarkan proposisi nilai yang sederhana, yaitu menyediakan makanan lezat dan terjangkau dengan cepat dan praktis.

Apa yang McDonald’s jual sangat cocok untuk strategi undifferentiated marketing.

McDonald’s menayangkan iklannya di media massa seperti acara televisi dan memanfaatkan billboard luar ruang untuk menjangkau audiens dalam skala besar.

Clorox

Brand produk pembersih Clorox juga mengadopsi strategi undifferentiated marketing. Selama pandemi COVID-19, penjualan Clorox meningkat pesat.

Brand ini merespons lonjakan permintaan tersebut dengan meningkatkan anggaran iklan dan melakukan edukasi massal kepada konsumen tentang cara menggunakan produknya untuk mengurangi risiko infeksi virus.

Clorox merupakan contoh ideal dari bagaimana strategi pemasaran tanpa segmentasi dapat memenuhi kebutuhan pasar yang bersifat universal.

M&M’s

M&M’s, brand yang terkenal dengan cokelat berbentuk bulat kecil dalam berbagai warna, merupakan salah satu yang menerapkan strategi undifferentiated marketing.

Perusahaan ini menyasar semua kalangan usia dan menarik perhatian siapa pun yang menyukai permen melalui iklan-iklan lucu mereka di televisi.

Produk M&M’s yang dipasarkan sejak dulu tetap konsisten tanpa banyak perubahan, menjadikannya produk yang mudah diterima oleh semua segmen pasar.

Baca Juga: Pengertian Interactive Marketing, Manfaat, Strategi, dan Contohnya

Tips Membuat Kampanye Undifferentiated Marketing yang Efektif

undifferentiated marketing 3

Jika Anda berencana meluncurkan kampanye undifferentiated marketing, ada beberapa tips penting yang perlu Anda terapkan:

1. Sampaikan pesan yang sederhana

Karena Anda tidak menargetkan kebutuhan spesifik, melainkan audiens yang seluas-luasnya, maka sampaikanlah pesan yang relevan dan menarik untuk mereka.

Temukan aspek dari produk Anda yang mayoritas masyarakat minati, lalu bangun kampanye Anda berdasarkan hal tersebut.

2. Fokus pada dampak yang tinggi

Saluran pemasaran massal penuh dengan iklan dan pesan promosi. Oleh karena itu, kampanye Anda harus menonjol dan memiliki ajakan bertindak (call-to-action) yang jelas.

Tipsnya, orang-orang lebih mudah mengingat pesan yang lucu atau mengejutkan dalam jangka panjang.

3. Ulangi secara konsisten

Strategi pemasaran massal akan bekerja dengan baik jika frekuensi kemunculannya tinggi. Jadi, semakin sering audiens melihat pesan Anda, semakin besar peluang mereka untuk mengingatnya.

Misalnya, kampanye Le Minerale yang ‘ada manis-manisnya’ masih banyak orang-orang ingat sampai sekarang, karena konsisten muncul di televisi.

Baca Juga: Permission Marketing: Pengertian, Contoh, dan Tips Melakukannya

Kesimpulan

Undifferentiated marketing adalah strategi untuk menyamakan pesan pemasaran kepada semua audiens.

Strategi ini ideal untuk produk yang digunakan secara massal seperti barang sehari-hari (sikat gigi, sabun mandi, air minum, dll.)

Yang penting, sebelum menerapkan strategi apa pun, lakukan riset dan tentukan siapa saja yang paling mendapat manfaat dari produk atau layanan Anda.

Selain itu, dukung bisnis Anda dengan pengelolaan transaksi yang akurat, cepat, dan tepat dengan aplikasi kasir Kledo POS.

Dengan fitur pencatatan penjualan, manajemen produk, dan pengelolaan pelanggan, Kledo POS bisa menjadi tool terbaik untuk bisnis Anda.

Jika Anda tertarik menggunakan Kledo POS, Anda bisa kunjungi tautan ini untuk mencobanya.

salsabilanisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

seventeen − 13 =