Dalam dunia bisnis, transaksi adalah inti dari setiap aktivitas usaha, termasuk perusahaan jasa. Tidak seperti perusahaan dagang atau manufaktur, perusahaan jasa berfokus pada penjualan layanan kepada pelanggan tanpa melibatkan produksi atau penjualan barang secara fisik. Hal ini membuat jenis dan karakteristik transaksi dalam perusahaan jasa memiliki keunikan tersendiri.
Transaksi dalam perusahaan jasa mencakup berbagai aktivitas keuangan, mulai dari penerimaan pendapatan atas jasa yang diberikan, pembelian perlengkapan kerja, hingga pembayaran beban operasional seperti gaji karyawan dan biaya sewa.
Setiap jenis transaksi ini mencerminkan bagaimana perusahaan menjalankan operasionalnya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sekaligus menjaga kelangsungan bisnis.
Pencatatan transaksi yang sistematis dan akurat sangat penting bagi perusahaan jasa karena membantu dalam pengelolaan keuangan, perencanaan bisnis, dan penyusunan laporan keuangan.
Oleh sebab itu, saat ini banyak perusahaan jasa yang menggunakan software akuntansi untuk memudahkan pencatatan transaksi dan membuat laporan keuangan lebih mudah.
Namun, sebelum menggunakan tools apapun, Anda juga hars memahami perbedaan antar transaksi dalam pencatatan akuntansi.
Dengan memahami jenis-jenis transaksi yang terjadi, perusahaan dapat memantau arus kas, mengelola piutang dan utang, serta merencanakan strategi pengembangan usaha secara lebih efektif.
Melalui artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai berbagai jenis transaksi yang umum terjadi dalam perusahaan jasa. Dengan pemahaman yang baik, perusahaan dapat mengoptimalkan pengelolaan keuangan mereka dan meningkatkan efisiensi operasional dalam memberikan layanan kepada pelanggan.
Mengapa Pengelolaan Akuntansi Pada Perusahaan Jasa Itu Unik?

Akuntansi pada perusahaan jasa memiliki keunikan tersendiri karena sifat bisnisnya yang berbeda dibandingkan dengan perusahaan dagang atau manufaktur. Perusahaan jasa tidak menjual barang fisik, melainkan menawarkan layanan yang bersifat tidak berwujud.
Hal ini membuat akuntansi pada perusahaan jasa lebih fokus pada pencatatan pendapatan dari jasa yang diberikan dan pengeluaran operasional, tanpa melibatkan elemen seperti persediaan barang atau harga pokok produksi.
Tantangan lainnya terletak pada struktur laporan keuangan. Dalam perusahaan jasa, laporan keuangan tidak mencantumkan informasi tentang persediaan atau harga pokok penjualan, yang biasanya menjadi komponen utama dalam perusahaan dagang atau manufaktur.
Sebaliknya, laporan keuangan perusahaan jasa lebih menonjolkan pendapatan jasa, beban operasional, dan laba bersih.
Hal ini menciptakan tantangan tersendiri dalam menyusun laporan yang fleksibel dan komprehensif untuk memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan.
Selain itu, perusahaan jasa sering kali menghadapi tantangan lain dalam menentukan nilai jasa yang diberikan karena tidak ada standar harga yang umum seperti pada barang dagangan.
Penilaian ini bergantung pada kesepakatan dengan pelanggan, sehingga akuntansi harus mencatat transaksi berdasarkan kontrak atau perjanjian yang telah disepakati.
Hal ini menuntut sistem akuntansi yang lebih fleksibel dan profesional yang memahami prinsip-prinsip akuntansi dengan baik.
Dengan sifatnya yang unik, akuntansi pada perusahaan jasa memerlukan pendekatan yang berbeda untuk memastikan pencatatan transaksi yang akurat dan relevan.
Baca juga: Contoh Laporan Neraca Bisnis Jasa dan Download Templatenya
Mengenal Berbagai Jenis Transaki dalam Perusahaan Jasa
Dalam proses akuntansi perusahaan jasa, terdapat berbagai jenis transaksi yang harus dicatat dengan baik untuk mencerminkan aktivitas operasional perusahaan. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis transaksi tersebut:
Transaksi pendapatan jasa
Ini adalah jenis transaksi utama dalam perusahaan jasa, yaitu penerimaan pendapatan atas layanan yang diberikan kepada pelanggan.
Transaksi ini dapat berupa:
- Pendapatan tunai: Ketika pelanggan membayar langsung setelah jasa diberikan.
- Pendapatan kredit (piutang): Ketika pelanggan membayar di kemudian hari, dan perusahaan mencatat piutang yang akan diterima.
Contoh: Seorang konsultan bisnis menerima pembayaran atas jasa konsultasi yang diberikan.
Jurnal pencatatan transaksinya:
Tanggal | Akun | Debit (Rp) | Kredit (Rp) | Keterangan |
---|---|---|---|---|
26 Februari 2025 | Kas | 5.000.000 | Penerimaan tunai atas jasa konsultasi | |
Pendapatan Jasa | 5.000.000 | |||
26 Februari 2025 | Piutang Usaha | 3.000.000 | Pendapatan jasa arsitektur secara kredit | |
Pendapatan Jasa | 3.000.000 |
Transaksi pembayaran beban operasional
Perusahaan jasa memiliki berbagai pengeluaran yang berkaitan dengan operasionalnya. Beban ini bisa meliputi:
- Gaji karyawan: Untuk staf yang mendukung operasional bisnis.
- Sewa tempat: Biaya sewa kantor atau ruang kerja.
- Utilitas: Listrik, air, internet, dan telepon.
- Beban administrasi: Seperti alat tulis kantor, biaya perjalanan dinas, atau biaya promosi.
Contoh: Perusahaan jasa periklanan membayar gaji tim kreatif dan biaya sewa kantor.
Jurnal pencatatan transaksinya:
Tanggal | Akun | Debit (Rp) | Kredit (Rp) | Keterangan |
---|---|---|---|---|
26 Februari 2025 | Beban Gaji | 10.000.000 | Pembayaran gaji karyawan | |
Kas | 10.000.000 | |||
26 Februari 2025 | Beban Sewa | 5.000.000 | Pembayaran sewa kantor | |
Kas | 5.000.000 | |||
26 Februari 2025 | Beban Utilitas | 2.000.000 | Pembayaran listrik dan internet | |
Kas | 2.000.000 | |||
26 Februari 2025 | Beban Administrasi | 1.500.000 | Pembelian alat tulis kantor | |
Kas | 1.500.000 |
Baca juga: Contoh Laporan Arus Kas Perusahaan Jasa dan Cara Membuatnya
Transaksi pembelian perlengkapan atau peralatan

Perusahaan jasa sering membeli perlengkapan kerja dan peralatan untuk mendukung layanan mereka.
- Perlengkapan: Barang-barang yang habis pakai seperti alat tulis, kertas, tinta printer.
- Peralatan: Aset tetap seperti komputer, mesin fotokopi, atau kendaraan operasional.
Contoh: Sebuah studio fotografi membeli kamera baru untuk mendukung layanan mereka.
Jurnal pencatatan transaksinya:
Tanggal | Akun | Debit (Rp) | Kredit (Rp) | Keterangan |
---|---|---|---|---|
26 Februari 2025 | Peralatan | 15.000.000 | Pembelian kamera baru untuk studio fotografi | |
Kas | 15.000.000 |
Transaksi setoran modal
Pemilik perusahaan jasa bisa menambah modal untuk meningkatkan operasional perusahaan. Transaksi ini dicatat sebagai tambahan modal pemilik dan masuk ke akun ekuitas.
Contoh: Pemilik sebuah klinik kesehatan menyetorkan uang pribadinya untuk membeli alat medis baru.
Jurnal pencatatan transaksinya:
Tanggal | Akun | Debit (Rp) | Kredit (Rp) | Keterangan |
---|---|---|---|---|
26 Februari 2025 | Kas | 50.000.000 | Setoran modal dari pemilik untuk membeli alat medis | |
Modal | 50.000.000 |
Transaksi pembayaran utang atau kewajiban
Jika perusahaan jasa memiliki kewajiban seperti utang kepada pemasok (misalnya, karena pembelian perlengkapan secara kredit), maka pembayaran utang tersebut adalah transaksi yang harus dicatat.
Contoh: Sebuah agensi digital membayar utang kepada pemasok perangkat lunak yang digunakan timnya.
Jurnal pencatatan transaksinya:
Tanggal | Akun | Debit (Rp) | Kredit (Rp) | Keterangan |
---|---|---|---|---|
26 Februari 2025 | Utang Usaha | 20.000.000 | Pembayaran utang kepada pemasok perangkat lunak | |
Kas | 20.000.000 |
Baca juga: Contoh Jurnal Penutup Perusahaan Jasa dan Cara Membuatnya
Transaksi penerimaan piutang
Ketika pelanggan membayar piutang atas jasa yang sudah diberikan sebelumnya, perusahaan mencatat transaksi penerimaan uang tersebut sebagai pengurangan piutang dan penambahan kas.
Contoh: Pelanggan yang menggunakan jasa arsitektur membayar tagihan jasa yang jatuh tempo bulan lalu.
Jurnal pencatatan transaksinya:
Tanggal | Akun | Debit (Rp) | Kredit (Rp) | Keterangan |
---|---|---|---|---|
26 Februari 2025 | Kas | 25.000.000 | Penerimaan pembayaran piutang dari pelanggan jasa arsitektur | |
Piutang Usaha | 25.000.000 |
Transaksi beban penyusutan
Jika perusahaan memiliki aset tetap seperti peralatan atau kendaraan, maka penyusutan nilai aset tersebut harus dicatat sebagai beban penyusutan dalam akuntansi.
Contoh: Sebuah perusahaan jasa logistik mencatat penyusutan kendaraan operasional setiap bulan.
Jurnal pencatatan transaksinya:
Tanggal | Akun | Debit (Rp) | Kredit (Rp) | Keterangan |
---|---|---|---|---|
29 Februari 2025 | Beban Penyusutan Kendaraan | 5.000.000 | Pencatatan penyusutan kendaraan operasional bulan ini | |
Akumulasi Penyusutan Kendaraan | 5.000.000 |
Baca juga: Contoh Jurnal Umum Perusahaan Jasa dan Cara Membuatnya
Perbedaan Pencatatan Transaksi Perusahaan Jasa dengan Perusahaan Dagang dan Manufaktur

Dalam akuntansi, pencatatan transaksi perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur memiliki perbedaan mendasar yang dipengaruhi oleh sifat operasional dan jenis kegiatan usaha masing-masing. Berikut adalah penjelasan perbedaannya:
Perusahaan jasa
Seperti yang sudah kita bahas diatas, perusahaan jasa menawarkan layanan atau keahlian kepada pelanggan tanpa menjual barang fisik.
Oleh karena itu, pencatatan transaksi perusahaan jasa lebih sederhana dibandingkan perusahaan dagang atau manufaktur.
- Tidak Ada Pencatatan Persediaan: Perusahaan jasa tidak membutuhkan pencatatan inventaris dan persediaan barang karena tidak menjual produk fisik. Fokus pencatatan lebih kepada pendapatan jasa dan beban operasional.
- Pendapatan Utama: Pendapatan berasal dari layanan yang diberikan, seperti jasa konsultasi, transportasi, atau pendidikan.
- Siklus Akuntansi Lebih Sederhana: Laporan laba rugi yang digunakan cenderung lebih sederhana karena tidak melibatkan akun seperti persediaan barang atau harga pokok penjualan (HPP).
Perusahaan dagang
Perusahaan dagang membeli barang dari pemasok untuk dijual kembali kepada konsumen. Hal ini membuat pencatatan transaksi lebih kompleks dibandingkan perusahaan jasa.
- Pencatatan Persediaan Barang Dagang: Perusahaan dagang mencatat persediaan barang yang dibeli dari pemasok dan dijual kembali. Akun seperti “Persediaan Barang Dagang” dan “Harga Pokok Penjualan (HPP)” menjadi bagian penting dalam laporan keuangan.
- Pendapatan Utama: Pendapatan berasal dari penjualan barang dagangan, bukan jasa.
- Siklus Akuntansi Lebih Kompleks: Siklus akuntansi melibatkan pencatatan pembelian, penjualan, retur, dan penyesuaian persediaan barang.
Perusahaan manufaktur
Perusahaan manufaktur memproduksi barang dari bahan baku untuk dijual kepada konsumen atau distributor.
Pencatatan transaksi perusahaan manufaktur adalah yang paling kompleks dibanding perusahaan jasa atau dagang.
- Pencatatan Proses Produksi: Perusahaan manufaktur mencatat bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Akun-akun seperti “Bahan Baku”, “Barang Dalam Proses”, dan “Biaya Overhead Pabrik” menjadi penting.
- Pendapatan Utama: Pendapatan berasal dari penjualan barang hasil produksi.
- Siklus Akuntansi Paling Rumit: Siklus akuntansi mencakup pencatatan pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead, dan penyesuaian barang jadi.
Baca juga: Contoh Buku Besar Perusahaan Jasa dan Templatenya
Pada Intinya…
Jika Anda adalan pemilik perusahaan jasa, mengetahui berbagai jenis transaksi dan karakteristik perusahaan Anda adalah hal penting untuk memastikan setiap transaksi yang terjadi dicatat dengan benar dan sesuai standar akuntansi yang berlaku.
Jika Anda tidak melakukan pencatatan transaksi dengan baik, hampir bisa dipastikan Anda tidak akan mendapatkan informasi keuangan yang valid dan malah menyulitkan Anda dalam melakukan pengambilan keputusan dengan benar.
Kesulitan melakukan pencatatan transaksi secara manual dan memakan waktu? Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi online seperti Kledo yang memiliki fitur lengkap, mudah digunakan, dan terintegrasi.
Jika tertarik, Anda bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan ini.
- Mengetahui Berbagai Jenis Transaksi Perusahaan Jasa - 26 Februari 2025
- Audit Laporan Keuangan: Tahapan, Manfaat, dan Batasan - 25 Februari 2025
- Analisis Risiko Keuangan: Defenisi, Jenis, Tahapan, dan Komponennya - 24 Februari 2025