Brand yang ingin menarik perhatian audiens dan meningkatkan traffic sering kali membuat newsletter.
Apa itu newsletter? Newsletter adalah e-mail yang menawarkan konten, promosi, dan pengumuman menarik kepada audiens Anda yang berlangganan.
Newsletter marketing bisa menjadi cara jitu untuk menjaga audiens tetap ter-up-to-date dengan penawaran Anda.
Pada artikel ini, kami akan membahas bagaimana cara membuat newsletter, apa saja yang bisa Anda muat di dalamnya, serta kesalahan umum dalam menulis newsletter dan tips menghidnarinya.
4 Jenis Newsletter yang Menarik Pelanggan
Saat memulai newsletter atau buletin, Anda memerlukan value proposition yang jelas. Sebagian besar buletin yang sukses terbagi dalam empat kategori utama:
1. Utility newsletter
Buletin ini menyediakan informasi yang praktis dan bisa pembaca terapkan dalam kehidupan mereka.
Misalnya, sebuah perusahaan skincare membagikan kiat perawatan wajah dengan produk-produk mereka, atau penjelasan tentang bahan-bahan yang ada di dalam produk skincare.
2. Curated newsletter
Curated newsletter menampilkan koleksi tautan atau gambar dari berbagai sumber di seluruh web atau arsip Anda sendiri (seperti postingan blog).
Anda dapat mengumpulkan berita industri, postingan blog yang menarik, atau bahkan konten yang buatan pengguna.
Misalnya, perusahaan skincare bisa mengkurasi gambar sebelum dan sesudah pemakaian produk dari berbagai pelanggan.
3. Personality-driven newsletter
Konsumen mendambakan hubungan yang autentik dengan manusia di balik sebuah merek.
Anda dapat membagikan pembaruan mingguan tentang perjalanan perusahaan Anda, atau apa pun yang bisa mengekspresikan nilai dan visi merek Anda dengan cara yang autentik.
4. Buletin edukasi
Kloo adalah merek konsentrat kopi yang menggunakan infografis dalam newsletter mereka untuk menjelaskan pemeringkatan biji kopi dan faktor rasa.
Dengan cara ini, mereka membuat buletin mereka menjadi menarik untuk dibaca dan dipelajari. Nah, bagaimana jika Anda juga melakukan hal yang sama?
Baca Juga: Apa Itu Email Marketing? Ini Penjelasan & Tips Sukses Menggunakannya
Cara Membuat Newsletter yang Menarik dalam 10 Langkah
1. Evaluasi apakah Anda memerlukan newsletter atau tidak
Jika newsletter atau buletin email memang bukanlah strategi yang tepat untuk pemasaran Anda, Anda tidak perlu membuang waktu untuk mengerjakannya.
Untuk mengetahui apa yang perlu Anda lakukan, pertama-tama lakukan riset. Di industri Anda, apakah ada newsletter email yang sukses dan disukai orang? Apa saja isinya?
Dengan sumber daya yang Anda miliki(anggaran, waktu, dan dukungan internal), apakah Anda bisa sukses?
Kemudian, periksa kembali tujuan bisnis Anda. Apakah tujuan Anda meningkatkan jumlah prospek? Meningkatkan kualifikasi prospek? Menutup lebih banyak transaksi? Mempertahankan lebih banyak pelanggan?
Jika industri Anda tidak banyak menggunakan newsletter, atau jika tujuannya tidak sesuai, mungkin Anda lebih baik untuk membuat sesuatu yang lain seperti konten untuk blog Anda.
Namun, jika memang sesuai, Anda bisa melangkah ke tahap berikutnya.
2. Cari tahu jenis buletin yang ingin Anda kirim
Buatlah newsletter yang fokus hanya pada satu topik yang sangat spesifik. Jadi, alih-alih membahas perusahaan Anda secara umum, khususkan pada satu topik saja.
Contoh buletin email berbasis topik yang bagus adalah buletin “This Week in Cats” milik BuzzFeed.

Meskipun BuzzFeed menulis tentang banyak topik, tapi mereka menawarkan satu buletin khusus untuk orang-orang yang suka membaca tentang kucing.
Karena ceruk pasarnya selaras dengan minat tertentu, artikel tersebut berpeluang mendapatkan keterlibatan yang jauh lebih besar daripada jika dimuat dalam buletin yang menyajikan konten dari seluruh situs web.
3. Seimbangkan konten newsletter agar 90% edukatif dan 10% promosi
Kemungkinannya, pelanggan buletin email Anda tidak ingin mendengar tentang produk dan layanan Anda 100% sepanjang waktu.
Meskipun mereka mungkin menyukai brand Anda dan ingin mendengar kabar dari Anda, jangan membuat mereka bosan dengan terlalu banyak mengirim informasi promosi.
Misalnya, Ibu Anna suka brand sepatu ShoesOn, dan ia sangat menyukai konten dari website ShoesOn.
Ibu Anna pun secara sukarela bergabung dengan daftar email ShoesOn. Namun, ia kini menerima 2-3x e-mail promosi yang menyuruhnya membeli sepatu ini dan itu.
Ibu Anna pun mulai bosan. Andai saja ShoesOn juga mengirim konten edukatif seperti gaya sepatu terbaru atau cara mix and match sepatu dengan pakaian tertentu, mungkin ia akan membuka email ShoesOn lagi.
Jadi, jangan seperti ShoesOn. Dalam buletin email Anda, fokuslah untuk mengirimkan informasi edukatif, relevan, dan tepat waktu kepada pelanggan Anda.
Kecuali Anda benar-benar memiliki berita besar dan menarik tentang produk, layanan, atau perusahaan Anda, abaikan bagian promosinya.
Baca Juga: Email Penawaran Penjualan: Pengertian, Cara Membuat & Contohnya
4. Tetapkan ekspektasi dari awal
Setelah Anda menentukan fokus konten buletin Anda, pastikan Anda mengomunikasikannya dengan benar pada pelanggan.
Sebelum pelanggan berlangganan email Anda, cantumkan dengan jelas isi konten seperti apa saja yang akan Anda kirimkan, dan seberapa sering Anda akan mengirimnya.
5. Kreatif menyusun baris subjek email.
Bahkan jika pelanggan Anda mendaftar untuk menerima email Anda, tidak ada jaminan bahwa mereka akan membuka email Anda begitu mereka menerimanya di kotak masuk mereka.
Banyak pemasar mencoba menggunakan baris subjek yang sama setiap hari, minggu, atau bulan saat mereka mengirimkannya, agar pembaca merasa familiar dengan mereka.
Namun, baris subjek tersebut justru berpotensi menjadi membosankan bagi pelanggan. Mengapa? Karena tidak ada insentif dari baris subjek untuk mengeklik email tertentu saat itu juga.
Pendekatan yang lebih baik adalah mencoba memiliki baris subjek yang berbeda, kreatif, dan menarik untuk setiap buletin yang Anda kirim.
6. Pilih satu call-to-action utama
Dalam buletin, cantumkan satu CTA utama saja, satu hal yang paling Anda ingin pelanggan lakukan.
CTA lainnya lebih bersifat opsional, atau sesuatu yang bisa pembaca klik jika mereka punya waktu lebih.
Baik itu sekadar mengeklik untuk melihat posting blog atau sekadar meneruskan email ke teman, buatlah agar pelanggan Anda tahu apa yang Anda ingin mereka lakukan dengan sangat mudah.
Misalnya, lihatlah newsletter dari Coursera di bawah ini:

Buletin tersebut memiliki deskripsi yang menarik dan informatif, serta Anda bisa melihat dengan jelas bahwa Coursera ingin Anda program pendidikan dari mereka.
Dengan menempatkan CTA ini di atas semua informasi lainnya, Coursera meningkatkan kemungkinan penerima email akan mengekliknya.
7. Buat desain dan copy seminimal mungkin
Salah satu trik untuk menjaga buletin email agar tetap terasa rapi dan tidak berantakan adalah menggunakan copy yang ringkas dan ruang kosong yang cukup dalam desain.
Copy yang ringkas memberi gambaran tentang konten yang Anda miliki, sehingga penerima tertarik untuk mengeklik dan mempelajarinya lebih lanjut.
Jadi, copy dapat membantu mendorong penerima mengunjungi tempat yang Anda inginkan, seperti situs web atau blog.
Sementara itu, ruang kosong adalah kunci dalam buletin email karena membantu mengurangi kesan visual yang berantakan, serta memudahkan orang untuk mengeklik tautan yang tepat.
Baca Juga: 7 Rumus Copywriting untuk Menulis Konten yang Menjual
8. Pastikan gambar memiliki teks alt
Mengingat konten visual sangat penting bagi aktivitas pemasaran Anda, masuk akal jika Anda ingin menyertakannya dalam email Anda, bukan?
Benar. Namun, email sedikit lebih rumit. Sebagian besar waktu, orang tidak akan mengaktifkan gambar, jadi Anda harus memastikan gambar Anda memiliki satu komponen penting: teks alt.
Teks alt adalah teks alternatif yang muncul saat gambar tidak dimuat dalam email. Ini terutama penting jika CTA Anda berupa gambar. Anda ingin memastikan orang mengklik meskipun gambar tidak diaktifkan.
9. Permudah orang untuk berhenti berlangganan
Ini tampaknya agak kontradiktif dengan tujuan Anda, tetapi ini penting jika Anda ingin mempertahankan daftar pelanggan yang aktif dan terlibat.
Permudah pembaca untuk menekan tombol unsubscribe dengan menampilkannya secara jelas di setiap email Anda.
Tujuannya adalah membantu memastikan email Anda tidak ditandai sebagai SPAM sebelum masuk ke kotak masuk daftar Anda yang lain.
10. Uji newsletter Anda
Orang dari budaya yang berbeda menyukai hal berbeda, dan pelanggan email juga menyukai hal yang berbeda.
Jadi, cobalah bereksperimen dengan email newsletter seperti apa yang akan cocok dengan pelanggan Anda.
Misalnya seperti:
- Gunakan baris subyek yang pendek dan lucu
- Eksperimen dengan warna dalam CTA
- Tidak menggunakan gambar sama sekali
Baca Juga: Cara Menawarkan dan Mempromosikan Produk dengan Efektif
Apa Saja yang Bisa Anda Muat Dalam Newsletter?

- Posting Blog: Menautkan ke posting blog akan mengarahkan pembaca ke situs web Anda dan dapat membangun kepercayaan dan otoritas dengan merek Anda dengan menyampaikan informasi yang penting dan relevan.
- Panduan Praktis: Buat panduan praktis yang bisa pelanggan Anda pelajari, terutama yang ada kaitannya dengan produk atau layanan Anda.
- Diskon dan Promosi: Siapa yang tidak suka mendengar peluang untuk belanja lebih hemat? Anda bisa menyertakan penjualan terbaru, diskon, dan promosi di buletin Anda.
- Kontes dan Hadiah: Hadiah atau kontes adalah dua cara untuk menyenangkan dan menarik audiens Anda. Entah itu hadiah barang eksklusif, atau meet and greet dengan seorang influencer, muat informasinya dalam buletin Anda.
- Konten Buatan Pengguna: Anda bisa membuka kesempatan bagi pelanggan Anda untuk membuat konten seperti tulisan, foto, atau video dan memuatnya dalam email Anda.
- Testimoni: Jika konsumen menggunakan media sosial atau situs web Anda untuk memuji produk atau layanan Anda, pertimbangkan untuk menggunakannya dalam buletin Anda. Konsumen ingin mendengar dari orang sungguhan, jadi mereka akan senang melihat orang sungguhan memuji kualitas merek, produk, atau layanan Anda.
- Konten Video: Video terkenal dapat meningkatkan tingkat keterlibatan dan konversi, jadi menambahkan konten video ke buletin Anda dapat menghasilkan lebih banyak minat. Selain itu, video adalah cara yang bagus untuk menunjukkan kepada pelanggan Anda cara menggunakan produk atau layanan.
- Berita Industri: Ini adalah pilihan yang bagus jika audiens target Anda terdiri dari mereka yang tertarik dengan mekanisme industri Anda. Misalnya, jika Anda adalah perusahaan yang memproduksi peralatan khusus untuk profesional industri, menyertakan berita tentang perubahan dalam bisnis akan memberikan nilai tambah.
- Pembaruan dan Pengumuman Perusahaan: Konsumen setia Anda ingin tahu apa yang terjadi dengan perusahaan Anda. Apakah Anda memiliki pembukaan lokasi baru? Apakah Anda berkolaborasi dengan organisasi lain yang dapat memengaruhi (atau meningkatkan) pengalaman pelanggan?
- Webinar: Buletin adalah cara yang efisien untuk mengundang pembaca untuk menghadiri webinar yang akan Anda selenggarakan.
Baca Juga: Apa itu Digital Sales? Definisi dan Strategi Terbaiknya
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari saat Membuat Newsletter
Bahkan buletin email yang dibuat dengan baik pun bisa gagal jika memiliki kesalahan-kesalahan ini:
- Terlalu banyak mengirim email dan waktu yang tidak konsisten: Membombardir pelanggan dengan terlalu banyak email atau mengirim pada interval yang tidak teratur dapat membuat pelanggan merasa kesal dan berhenti berlangganan. Karena itu, buatlah jadwal email yang konsisten yang dapat diantisipasi dan diapresiasi oleh pembaca Anda.
- Pengoptimalan mobile yang buruk: Dengan sebagian besar pelanggan memeriksa email di mobile, buletin yang tidak termuat dengan benar di berisiko langsung dihapus. Ini termasuk font yang sulit dibaca, gambar yang tidak jernih, dan tombol yang terlalu kecil untuk layar sentuh.
- Ajakan bertindak yang hilang atau tidak jelas: Tanpa CTA yang jelas, pembaca mungkin mengonsumsi konten Anda tetapi tidak pernah mengambil tindakan yang berarti. Setiap buletin memerlukan tujuan yang terfokus dan langkah selanjutnya yang jelas untuk diikuti oleh pelanggan.
Untungnya, Anda dapat dengan mudah menghindari kesalahan umum ini dengan:
- Manajemen jadwal: Buat kalender editorial yang memetakan berita pemasaran dan posting blog Anda. Tetapkan jadwal pengiriman yang selaras dengan preferensi dan harapan pelanggan Anda.
- Desain yang mengutamakan perangkat seluler: Uji buletin Anda di beberapa perangkat sebelum mengirimkannya. Pastikan semua elemen, mulai dari gambar hingga tautan berhenti berlangganan, berfungsi dengan baik di berbagai ukuran layar.
- Penempatan CTA yang strategis: Setiap buletin harus mendorong pembaca untuk mengambil tindakan, baik dengan mengunjungi akun media sosial Anda, membaca posting blog lengkap, atau terlibat dengan konten yang relevan. Buat CTA ini menonjol dan menarik.
Baca Juga: 14 Jenis Iklan yang Harus Pemilik Bisnis Tahu
Kesimpulan
Membuat newsletter memang memerlukan usaha ekstra, namun jika dikerjakan dengan tepat, maka Anda bisa memperoleh hasil yang sepadan.
Selain itu, jangan lupa untuk mendukung upaya pemasaran Anda dengan pengelolaan transaksi yang akurat dengan Kledo POS.
Kledo POS adalah aplikasi kasir yang akan membantu Anda mencatat transaksi, mangelola inventaris, dan mengawasi bisnis Anda dari mana saja dan kapan saja.
Jika tertarik, Anda bisa klik tautan ini untuk mencoba Kledo POS sekarang juga.
- Cara Membuat Newsletter Email yang Menarik dalam 10 Langkah - 19 Mei 2025
- 10 Alasan Mengapa Nano Influencer Cocok untuk Marketing Anda - 19 Mei 2025
- 6 Langkah Skincare Marketing untuk Brand Baru - 16 Mei 2025