Contoh Blueprint Bisnis, Komponen, dan Cara Membuatnya

Blueprint bisnis

Bisnis yang baik akan direncanakan, namun bisnis yang hebat akan dirancang. Untuk merancang bisnis, Anda perlu membuat blueprint bisnis yang berisi gambaran mengenai keseluruhan bisnis yang akan dijalankan.

Blue print atau cetak biru bisnis ini tidak hanya berisikan rencana bisnis Anda. Lebih daripada itu, cetak biru juga mencakup bagaimana komponen-komponen dari sebuah bisnis akan disatukan untuk mencapai, mempertahankan, dan mengembangkan keunggulan kompetitifnya.

Di artikel ini, Kledo akan membahas mengenai pengertian, fungsi, komponen, cara membuat, contoh, dan berbagai kesalahan yang harus dihindari ketika menyusun blue print bisnis.

Apa itu Blueprint Bisnis?

Pengertian blueprint bisnis

Blueprint atau cetak biru bisnis adalah bagan atau diagram yang memberikan gambaran mengenai informasi bisnis secara keseluruhan.

Informasi yang terkandung dalam blueprint harus diperhartikan oleh pemilik bisnis dan manajamen apabila ingin bisnisnya berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Umumnya, blueprint ini dibuat oleh semua orang yang berencana meluncurkan perusahaan baru.

Tapi, tidak menutup kemungkinan para investor juga membutuhkan cetak biru bisnis untuk mendanai perusahaan tertentu dan yang lebih penting lagi, jika itu merupakan bisnis online. 

Cetak biru bisnis juga dapat diperlakukan sebagai alat manajemen proyek bagi mereka yang telah berhasil meluncurkan perusahaan dan sekarang perlu memantau semua perubahan untuk mencegah hilangnya keunggulan kompetitif bisnis mereka. 

Hal ini juga sangat penting bagi UMKM, karena mereka sering kali mengalami kekurangan sumber daya keuangan.

Jadi, alat manajemen proyek berupa blueprint bisnis adalah hal yang paling penting saat menjalankan usaha baru.

Baca juga: 11 Tantangan Wirausaha dan Cara Mengatasinya

Apa Fungsi Blueprint bagi Bisnis?

Blueprint bisnis harus bisa menggambarkan segala sesuatu tentang ide bisnis. Mulai dari masalah apa yang dipecahkan hingga daftar produk/jasa yang akan ditawarkan. 

Berikut adalah beberapa fungsi blueprint dalam bisnis:

Panduan pengembangan

Blueprint bisnis memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana bisnis seharusnya beroperasi.

Operasi bisnis ini mencakup proses bisnis, alur kerja, dan tugas-tugas yang perlu dilakukan.

Dengan panduan ini, setiap orang dalam organisasi dapat memahami peran dan tanggung jawab mereka.

Perencanaan strategis

Blueprint membantu dalam perencanaan strategis bisnis yang mencakup visi, misi, tujuan jangka panjang, dan strategi untuk mencapainya.

Dengan pemahaman yang jelas tentang arah bisnis, pemilik dan manajer dapat mengambil keputusan yang tepat.

Peningkatan efisiensi

Dengan memahami alur kerja yang efisien, blueprint dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional. Sehingga dapat mengurangi waktu dan sumber daya yang terbuang.

Kualitas kontrol

Blueprint dapat digunakan untuk mengontrol kualitas produk atau layanan yang dihasilkan oleh bisnis.

Dengan menetapkan standar kualitas, bisnis dapat memastikan bahwa produk atau layanan yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan harapan.

Pemantauan kinerja

Blueprint juga berfungsi sebagai alat pemantauan kinerja. Dengan membandingkan kinerja aktual dengan rencana dalam blueprint, bisnis dapat mengidentifikasi area-area di mana perbaikan diperlukan.

Banner 3 kledo

Baca juga: 12 Mindset Pengusaha Sukses dan Cara Melatihnya

Siapa Saja Pihak yang Membutuhkan Blue Print Bisnis?

Pihak-pihak yang membutuhkan blueprint bisnis dapat meliputi:

Pemilik bisnis

Pemilik bisnis perlu memiliki blueprint bisnis untuk memahami visi, misi, dan strategi jangka panjang bisnis mereka.

Hal ini akan membantu mereka mengambil keputusan strategis dan memastikan keselarasan antara tujuan bisnis dan operasional.

Manajemen eksekutif

Para eksekutif dan manajer tingkat atas juga membutuhkan blueprint bisnis. Mereka menggunakan blueprint ini sebagai panduan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan strategi bisnis.

Karyawan

Seluruh tim dan karyawan perlu memahami blueprint bisnis untuk mengetahui peran, tanggung jawab, dan tujuan mereka dalam organisasi.

Sehinga membantu menciptakan pemahaman yang seragam di seluruh organisasi.

Investor

Investor yang tertarik untuk menyuntikkan modal ke dalam bisnis membutuhkan blueprint bisnis untuk memahami potensi investasi dan rencana pertumbuhan bisnis.

Baca juga: Pengertian Market Mapping, Manfaat, Jenis, dan Cara Melakukannya

Komponen yang Harus Ada di Blueprint Bisnis

komponen

Blueprint membantu Anda mengidentifikasi semua risiko dan peluang usaha. Berikut komponen yang harus ada dalam blueprint bisnis:

Value proposition

Value proposition atau proposisi nilai merupakan inti dari model bisnis yang membedakan bisnis Anda dari kompetitor.

Proposisi nilai ini dapat dilakukan dengan menentukan apa yang menjadi keunikan dari produk/layanan Anda. 

Proposisi nilai Anda harus dengan jelas menjelaskan apa saja manfaat produk atau layanan dan bagaimana produk atau layanan tersebut bisa memenuhi kebutuhan target audiens.

Baca juga: Value Proposition: Pengertian, Fungsi dan Cara Membuatnya

Target pasar 

Mengetahui target pasar Anda sangat penting untuk menciptakan model bisnis yang sukses. 

Penting untuk memahami siapa pelanggan ideal Anda, apa kebutuhan dan keinginan mereka, dan apa yang memotivasi mereka untuk melakukan pembelian. 

Informasi ini akan membantu Anda menentukan apa produk atau layanan yang bisa memenuhi kebutuhan target pasar dan menciptakan proposisi nilai yang menarik.

Arus pendapatan 

Aliran pendapatan adalah cara bisnis menghasilkan pendapatan. Penting untuk memahami dengan jelas dari mana pendapatan Anda berasal dan bagaimana cara memperolehnya. 

Aliran pendapatan harus selaras dengan proposisi nilai dan target pasar serta harus terukur untuk mendukung pertumbuhan bisnis di masa depan.

Struktur biaya 

Pemahaman yang jelas tentang struktur biaya sangat penting untuk menciptakan model bisnis yang berkelanjutan. 

Struktur biaya mencakup biaya tetap dan variabel, seperti sewa, gaji, bahan, dan biaya pemasaran. 

Struktur biaya Anda harus selaras dengan aliran pendapatan dan target pasar dan harus cukup fleksibel untuk mengakomodasi perubahan lingkungan bisnis.

Aktivitas utama (key activities)

Aktivitas utama atau key activities adalah kegiatan inti yang diandalkan oleh bisnis untuk menciptakan dan memberikan nilai kepada pelanggan. 

Aktivitas ini dapat dilakukan melalui kegiatan manufaktur, pemasaran, penjualan, dan layanan pelanggan. 

Penting untuk mengidentifikasi aktivitas utama Anda dan memastikan bahwa aktivitas tersebut selaras dengan proposisi nilai dan target pasar Anda.

Kemitraan utama 

Kemitraan utama adalah hubungan dengan bisnis atau organisasi lain yang mendukung kesuksesan bisnis Anda. 

Mitra bisnis dapat berasal dari pemasok, distributor, dan aliansi strategis. 

Untuk itu, identifikasi siapa pihak yang menjadi mitra utama bisnis dan pastikan bahwa kemitraan tersebut sesua dengan tujuan dan sasaran bisnis Anda.

Sumber daya utama 

Sumber daya utama adalah aset yang diandalkan oleh bisnis untuk menciptakan nilai bagi pelanggan, dalam hal ini berupa produk/layanan yang Anda tawarkan.

Hal ini dapat mencakup aset fisik seperti peralatan dan fasilitas, serta aset tidak berwujud seperti kekayaan intelektual dan sumber daya manusia. 

Hubungan pelanggan 

Hubungan pelanggan adalah interaksi yang dilakukan bisnis Anda dengan pelanggannya. 

Memahami bagaimana cara pelanggan berinteraksi dengan bisnis dan apa kebutuhan serta preferensi pelanggan sangat penting untuk dilakukan. 

Pasalnya, informasi ini akan membantu Anda menyesuaikan produk atau layanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan menciptakan pengalaman pelanggan yang positif.

Baca juga: Contoh Perencanaan Bisnis Online dan Templatenya

Bagaimana Cara Membuat Blueprint Bisnis?

Untuk menulis blueprint bisnis, Anda perlu memahami apa yang menjadi inti dari setiap bagian dan mengapa hal itu perlu disertakan dalam dokumen ini. 

Anda juga bisa mencari templat blueprint di internet serta contohnya yang akan membantu Anda lebih memahami informasi apa yang harus disertakan dan bagaimana menggunakannya. 

Berikut adalah panduan langkah demi langkah tentang cara membuat blueprint bisnis:

Inventarisasi proses bisnis 

Langkah pertama adalah menginventarisasi semua proses bisnis yang Anda lakukan. 

Meskipun langkah ini tampak mudah dilakukan karena Anda merasa sudah mengetahui semua prosesnya bisnis, menulis apa saja yang menjadi proses bisnis akan menentukan mana bagian proses bisnis yang harus diprioritaskan.

Menentukan framework (kerangka kerja) 

Langkah kedua ini akan membantu Anda mengembangkan ruang lingkup kerja. 

Sama seperti ketika Anda membuat rencana sebelum memulai proyek perbaikan rumah, blueprint proses bisnis memerlukan batasan atau kerangkan yang harus ditetapkan. 

Framework beruna untuk menetapkan batasan proses (di mana suatu proses dimulai dan diakhiri) dan memberikan informasi dasar tentang suatu proses tertentu.

Membuat ilustrasi blueprint bisnis

Salah sat dasar pembuatan blueprint bisnis adalah dengan memahami mana bagaimana kolaborasi antar departemen dilakukan dalam proses bisnis.

Langkah ini dapat dilakukan berlandaskan informasi yang diperoleh dari langkah sebelumnya dengan mengilustrasikan departemen atau individu mana yang bertanggung jawab atas bagian proses bisnismulai dari awal hingga akhir.

Perkirakan waktu dan biaya yang dibutuhkan 

Sebelum melakukan uji coba blueprint, Anda haru merumuskan pengukuran dasar yang diperlukan untuk mengestimasi waktu dan biaya yang diperlukan.

Berapa lama proses bisnis ini berlangsung dan berapa biaya yang dikeluarkan bisnis saat ini?

Langkah ini menentukan parameter yang akan digunakan untuk menetapkan target perbaikan.

Lakukan verifikasi

Pada titik ini, dapat dilakukan dengan meminta feedback dari kolega untuk memastikan bahwa blueprint yang baru Anda buat mencerminkan kondisi di lapangan. 

Langkah ini juga diperlukan untuk menggalang dukungan dari para pemangku kepentingan.

Pendekatan teroganisir

Tetapkan pendekatan terorganisir untuk meningkatkan proses bisnis dengan menggunakan metode seperti: menghilangkan birokrasi, mengevaluasi aktivitas utama, menyederhanakan proses pembuatan laporan, efeisiensi waktu, dan menerapkan otomatisasi. 

Dengan menerapkan pendekatan tersebut secara hati-hati pada setiap proses, Anda bisnis memastikan bahwa semua proses Anda memberikan nilai bisnis.

Pengendalian dan metrik internal

Langkah selanjutnya dirancang untuk membantu Anda melacak kemajuan Anda. 

Menetapkan pengendalian internal membantu menciptakan alat untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan kemampuan beradaptasi terhadap proses bisnis. 

Proses bisnis, seperti banyak hal lainnya, sangat rentan terhadap kesalahan manusia, oleh karena itu sangat penting untuk menetapkan metrik internal dan mengotomatisasi proses sebanyak mungkin.

Lakukan uji coba 

Dengan melakukan uji coba seperti uji coba gratis selama 30 hari dapat memberi Anda gambaran bagaimana respon target audiens terhadap produk/layanan baru Anda.

Selain itu, melakukan uji coba untuk proses bisnis yang baru Anda desain akan membantu mengatasi kekurangan pada produk/layanan.

Menerapkan perubahan

Pada tahap ini, produk/layanan yang baru dirancang diluncurkan. 

Langkah ini mengharuskan Anda mengkomunikasikan informasi yang tepat kepada orang yang tepat. Tanpa langkah ini, peluncuran produk/layanan hampir pasti gagal.

Melakukan perbaikan

Fase terakhir adalah membangun mindset baru yang menganggap perbaikan proses bisnis sebagai aktivitas berkelanjutan yang memerlukan evaluasi berkesinambungan untuk memastikan efektivitas dan efisiensi berkelanjutan bagi perusahaan.

Contoh Blue Print Bisnis

Contoh blueprint bisnis sederhana

contoh blueprint sederhana

Contoh blueprint bisnis jasa

contoh blueprint bisnis jasa

Contoh blueprint bisnis perhotelan

contoh blueprint bisnis perhotelan

Baca juga: Pengertian Rencana Strategis dan Bedanya dengan Rencana Bisnis

Kesimpulan

Demikian pembahasan mengenai blueprint bisnis yang peru Anda ketahui. Semoga penjelasan artikel ini yang menyertakan contoh buleprint berbagai jenis bisnis bisa membantu Anda dalam menyusun blueprint yang relevan untuk bisnis Anda.

Dalam menjalankan bisnis, keuangan menjadi aspek penting yang harus dikelola dengan baik. Salah satu caranya dengan melakukan pencatatan aktivitas keuangan yang terstruktur dan rapi.

Untuk itu, Anda dapat menggunakan software akuntansi Kledo untuk mempermudah proses pencatatan keuangan bisnis.

Mulai dari 139 ribu saja, Anda sudah bisa memperoleh fitur terlengkap dari Kledo.

Anda juga bisa lho mencoba Kledo gratis selama 14 hari atau bahkan selamanya melalui tautan ini.

Annisa Herawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

two × 5 =