Kertas kerja audit atau audit working papers adalah hasil dari proses dokumentasi. Kertas kerja adalah catatan berbagai prosedur audit yang dilakukan, bukti audit yang diperoleh, alokasi pekerjaan antara anggota tim audit, dll.
Ini adalah dokumen dan bukti yang dikumpulkan dan disimpan oleh auditor selama audit berlangsung.
Pada artikel kali ini, kami akan membahas apa itu kertas kerja audit secara mendalam beserta komponen dan juga cara membuatnya.
Apa itu Kertas Kerja Audit?
Kertas kerja audit mendukung pekerjaan yang dilakukan auditor untuk memberikan jaminan bahwa ia melakukan audit sesuai dengan semua standar audit (SA) yang berlaku.
Kertas kerja ini berisi semua bukti audit yang diperoleh auditor. Selain itu, laporan ini juga berisi berbagai prosedur yang ia terapkan untuk menunjukkan bahwa audit dilakukan olehnya.
Auditor dan anggota tim auditnya menyiapkan kertas kerja audit saat melakukan audit. Kertas kerja adalah penghubung antara catatan klien dan laporan keuangan yang diaudit.
Kertas kerja menyediakan catatan historis entitas serta hal-hal yang harus diperhatikan dan dianggap penting saat melakukan audit di masa mendatang atas entitas tersebut.
Kertas kerja audit membantu auditor dalam perencanaan audit dan mengumpulkan bukti-bukti atas pekerjaan audit yang dilakukan yang menjadi dasar pendapatnya.
Kertas kerja membantu auditor dalam mengalokasikan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan berbagai prosedur audit. Kertas kerja membantu auditor untuk mencatat berbagai hal yang didiskusikan dengan manajemen selama melakukan audit.
Selain itu, kertas kerja juga membantu anggota tim audit untuk memahami bisnis entitas, hal-hal yang perlu mereka periksa berdasarkan prioritas, pertanyaan dan tindakan terhadap hal-hal tersebut dalam audit sebelumnya.
Kertas kerja membantu auditor dalam kasus-kasus di masa depan untuk melindungi dirinya sendiri jika klien mengajukan tuntutan terhadap auditor atas kelalaian auditor saat melakukan audit.
Baca juga: Contoh Laporan Keuangan Proyek, Pengertian, dan Cara Membuatnya
Apa Manfaat Kertas Kerja Audit?
Kertas kerja audit memiliki berbagai manfaat yang sangat penting dalam proses audit. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan kertas kerja audit:
Dokumentasi resmi
Ini adalah dokumen resmi yang mendokumentasikan semua tahapan audit, termasuk perencanaan, eksekusi, dan kesimpulan. Ini memberikan rekam jejak yang jitera dan terdokumentasi dari seluruh audit.
Bukti dan justifikasi
Dokumen ini juga berfungsi sebagai bukti yang mendukung temuan, rekomendasi, dan kesimpulan auditor. Ini memberikan landasan yang kuat untuk laporan audit dan memungkinkan auditor memberikan justifikasi yang kuat atas temuan mereka.
Pemahaman yang lebih baik
Kertas kerja membantu auditor memahami proses bisnis dan sistem kontrol internal dari entitas yang diaudit. Ini membantu mereka dalam menilai risiko, merancang pengujian, dan mengidentifikasi area yang perlu diperiksa dengan lebih cermat.
Baca juga: Memahami Audit Forensik, Contoh, dan Bedanya dengan Audit Internal
Kerangka kerja audit
Dokumen ini memberikan kerangka kerja yang terstruktur untuk audit. Auditor dapat mengikuti program audit yang telah direncanakan dan didokumentasikan dalam kertas kerja untuk memastikan bahwa semua langkah audit relevan telah diambil.
Kepatuhan terhadap standar profesional
Kertas kerja audit membantu memastikan bahwa audit dilakukan sesuai dengan standar audit yang berlaku. Ini adalah aspek kunci untuk menjaga kualitas dan integritas audit.
Revisi dan pengulangan audit
Dokumen ini juga dapat digunakan sebagai referensi untuk audit masa depan. Jika audit perlu diulang, kertas kerja sebelumnya dapat membantu auditor memahami apa yang telah diperiksa sebelumnya dan mengidentifikasi perubahan atau perkembangan yang perlu diperhatikan.
Basis laporan audit
Kertas kerja audit menjadi dasar bagi penyusunan laporan audit akhir. Temuan dan kesimpulan yang didokumentasikan dalam kertas kerja menjadi landasan untuk menyusun laporan yang merinci hasil audit kepada klien atau pihak berwenang.
Baca juga: Pengertian Audit Kepatuhan, Manfaat, dan Cara Melakukannya
Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
Informasi yang terdokumentasi dengan baik dalam kertas kerja membantu manajemen entitas untuk membuat keputusan yang lebih baik dan merancang tindakan perbaikan berdasarkan temuan audit.
Keterbukaan dan Akuntabilitas
Dokumentasi ini juga menunjukkan bahwa audit telah dilakukan secara independen dan obyektif, yang dapat meningkatkan tingkat keterbukaan dan akuntabilitas dalam pengelolaan entitas yang diaudit.
Komponen Apa Saja yang Harus Ada dalam Kertas Kerja Audit?
Dokumen perencanaan meliputi rencana audit, penilaian risiko, dan program audit.
1. Bukti pengujian
Dokumen-dokumen ini memberikan bukti pengujian auditor terhadap sistem, proses, dan kontrol klien. Hal ini dapat mencakup dokumen-dokumen seperti pemilihan sampel, hasil pengujian, dan prosedur audit.
2. Prosedur analitis
Dokumen-dokumen ini menunjukkan penggunaan prosedur analitis oleh auditor dalam proses audit. Hal ini dapat mencakup dokumen-dokumen seperti analisis tren, analisis rasio, dan pembandingan.
3. Komunikasi
Dokumen-dokumen ini mencatat komunikasi antara auditor, manajemen klien, dan pemangku kepentingan lainnya. Hal ini dapat mencakup dokumen-dokumen seperti korespondensi email, notulen rapat, dan catatan dari percakapan telepon.
Baca juga: Siklus Persediaan dan Pergudangan: Pengertian dan Cara Auditnya
4. Tinjauan kertas kerja
Dokumen-dokumen ini mencatat kertas kerja audit yang ditinjau oleh supervisor tim audit atau peninjau kontrol kualitas. Dokumen ini dapat mencakup dokumen seperti catatan tinjauan, komentar, dan tanda tangan.
5. Dokumentasi pendukung lainnya
Dokumen-dokumen ini mendukung temuan dan kesimpulan auditor. Dokumen ini dapat berupa laporan keuangan, pengembalian pajak, dan kontrak hukum.
Jenis Kertas Kerja Audit
Kita dapat membagi kertas kerja menjadi dua bagian
- Berkas audit permanen
- Berkas audit saat ini
Berkas audit permanen berisi informasi yang terus menerus dibutuhkan dan relevan untuk audit yang akan datang. Informasi seperti anggaran dasar, perjanjian pinjaman, sewa, dokumen yang terkait dengan pengendalian internal entitas, catatan kebijakan akuntansi yang diikuti oleh entitas secara terus menerus, pengamatan yang signifikan dari audit sebelumnya, dll.
Berkas audit saat ini berisi informasi mengenai audit yang dilakukan untuk periode saat ini.
Hal ini mencakup informasi seperti laporan keuangan dan laporan audit entitas, neraca saldo dan lembar kerja, catatan mengenai risiko pengendalian internal entitas, konfirmasi eksternal yang diterima, pertanyaan auditor dan jawaban yang diterima dari manajemen, dll.
Lebih jauh, berikut adalah pembahasan kedua jensis berkas ini:
Berkas Audit Permanen
Berkas Audit Permanen berisi informasi yang bersifat tetap dan memiliki nilai berkelanjutan dalam setiap audit yang dilakukan.
Berkas ini mencakup dokumen-dokumen penting yang relevan untuk pemahaman yang lebih baik tentang entitas yang diaudit. Berikut adalah contoh isi berkas audit permanen:
- Anggaran dasar perusahaan: Salinan anggaran dasar perusahaan yang mencakup informasi tentang tujuan, struktur kepemilikan, dan hak serta kewajiban pemegang saham.
- Perjanjian pinjaman dan kredit: Dokumen perjanjian pinjaman atau kredit yang mencakup ketentuan bunga, jangka waktu, dan persyaratan pembayaran.
- Kontrak sewa: Salinan kontrak sewa yang mencakup informasi tentang sewa aset perusahaan, termasuk durasi, kewajiban pembayaran, dan ketentuan lainnya.
- Dokumen kontrol internal: Dokumen yang menjelaskan sistem kontrol internal perusahaan, termasuk kebijakan, prosedur, dan struktur pengendalian.
- Kebijakan akuntansi: Daftar dan salinan kebijakan akuntansi yang diikuti oleh perusahaan secara berkelanjutan, beserta setiap perubahan yang relevan.
- Laporan hasil audit sebelumnya: Temuan dan laporan hasil audit sebelumnya yang dapat memberikan wawasan tentang masalah yang relevan yang mungkin memerlukan perhatian khusus dalam audit saat ini.
- Laporan keuangan historis: Salinan laporan keuangan historis, termasuk neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas, untuk beberapa tahun terakhir.
- Informasi tentang pemegang saham: Informasi tentang pemegang saham, kepemilikan saham, dan perubahan dalam kepemilikan saham yang relevan.
- Izin dan lisensi: Dokumen yang menyatakan izin dan lisensi yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.
- Dokumen hukum lainnya: Dokumen-dokumen hukum lainnya yang berkaitan dengan bisnis dan operasi perusahaan, seperti peraturan perusahaan, surat izin, dan perjanjian kerja sama.
Berkas Audit Permanen ini penting untuk memahami konteks bisnis dan entitas yang diaudit secara menyeluruh, serta membantu auditor dalam melaksanakan audit dengan lebih efektif dan efisien dari waktu ke waktu.
Baca juga: Audit Operasional: Definisi,Tujuan, dan Tahapannya
Berkas audit saat ini
Berkas audit saat ini adalah bagian dari kertas kerja audit yang berisi informasi dan dokumen yang spesifik untuk audit yang sedang dilakukan.
Berkas ini mencakup temuan dan data yang diperoleh selama proses audit saat ini. Berikut adalah contoh isi berkas audit saat ini:
- Program audit saat ini: Dokumen yang berisi rincian tentang program audit yang digunakan dalam audit saat ini, termasuk tujuan, metode, dan sasaran audit.
- Daftar periksa (Checklist): Daftar periksa yang digunakan untuk memastikan semua langkah audit telah diikuti dan semua item yang relevan telah diperiksa.
- Hasil pengujian dan temuan: Hasil-hasil dari pengujian yang telah dilakukan selama audit, termasuk temuan yang mencakup potensi masalah atau penyimpangan.
- Dokumen pendukung: Salinan dokumen atau catatan yang mendukung temuan dan hasil audit, seperti faktur, kontrak, bukti transaksi, atau komunikasi dengan pihak terkait.
- Laporan audit saat ini: Salinan laporan audit yang mencantumkan temuan, rekomendasi, dan kesimpulan yang ditemukan selama audit ini.
- Catatan wawancara: Catatan-catatan dari wawancara dengan anggota manajemen, karyawan, atau pihak lain yang terlibat dalam proses audit.
- Surat konfirmasi dan pengakuan: Surat konfirmasi yang dikirim kepada pihak ketiga atau pihak terkait untuk mendukung temuan audit, serta surat pengakuan atau persetujuan.
- Catatan pertemuan audit: Catatan-catatan dari pertemuan dan diskusi yang berlangsung selama audit.
- Dokumen perubahan kebijakan: Salinan kebijakan atau prosedur yang diubah selama audit, jika ada.
- Kesimpulan audit saat ini: Kesimpulan interim atau sementara yang mencerminkan status audit hingga saat ini.
Berkas audit saat ini adalah bagian yang aktif dalam proses audit dan membantu auditor untuk melacak dan mengorganisir temuan serta data yang diperoleh selama audit tersebut. Dokumen-dokumen ini sangat penting dalam pembuatan laporan akhir audit.
Baca juga: Kenali Berbagai Istilah Audit dalam Laporan Keuangan Berikut Ini
Download Template Kertas Kerja Audit
Jika Anda masih bingung untuk membuat kertas kerja audit, Anda bisa mengunduh templatenya melalui tombol di bawah ini.
Template ini memiliki format .docs dan berbahasa inggris yang berisi komponen kertas kerja yang lengkap dan juga mendalam.
Contoh Cara Menggunakan Kertas Kerja Audit
Contoh 1
Misalkan pemerintah suatu negara telah menunjuk auditor umum untuk melakukan audit atas laporan keuangan untuk tahun fiskal yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022.
Sebagai bagian dari proses audit, auditor menyiapkan beberapa jenis kertas kerja:
- Rencana audit: Auditor menyusun rencana audit yang menguraikan tujuan, ruang lingkup, dan metodologi audit. Rencana tersebut juga menjelaskan risiko dan tantangan utama yang mungkin akan dihadapi auditor selama audit.
- Penilaian risiko: Auditor melakukan penilaian risiko untuk mengidentifikasi area-area dalam laporan keuangan yang paling rentan terhadap salah saji material. Auditor dapat mempertimbangkan risiko-risiko seperti kecurangan, kesalahan, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan.
- Prosedur audit: Auditor mengembangkan prosedur audit yang terinci untuk menguji laporan keuangan dan menilai efektivitas pengendalian intern pemerintah. Prosedur-prosedur ini dapat mencakup penelaahan dokumentasi, pengujian transaksi, dan wawancara dengan personil.
- Hasil pengujian: Auditor mendokumentasikan hasil prosedur pengujian dalam kertas kerja. Hal ini dapat mencakup kertas kerja seperti jadwal, daftar periksa, dan ringkasan memo yang menjelaskan prosedur yang dilakukan dan hasil yang diperoleh.
- Temuan audit: Auditor mendokumentasikan setiap temuan audit dalam kertas kerja. Temuan-temuan ini dapat berupa salah saji material yang teridentifikasi dalam laporan keuangan, kelemahan dalam pengendalian intern pemerintah, atau ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
- Kesimpulan audit: Auditor meringkas hasil audit dalam kertas kerja dan menyimpulkan kewajaran laporan keuangan. Kesimpulan dapat berupa wajar tanpa pengecualian, wajar dengan pengecualian, atau tidak wajar, tergantung pada sifat dan luasnya masalah yang diidentifikasi dalam audit.
Baca juga: Tahapan dan Prosedur Audit Persediaan yang Harus Anda Ketahui
Contoh 2
Katakanlah ABC Corporation telah melibatkan perusahaan audit untuk mengaudit laporan keuangannya. Selama audit, auditor menyiapkan beberapa jenis kertas kerja audit:
- File permanen: Auditor membuat file permanen untuk ABC Corporation yang berisi informasi yang relevan tentang perusahaan, seperti anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan dokumentasi pengendalian internal. Berkas-berkas ini akan diperbarui setiap tahun ketika penugasan audit baru dilakukan untuk perusahaan tersebut.
- Berkas-berkas terkini: Auditor menyiapkan file terkini untuk penugasan audit tahun berjalan. Berkas-berkas ini mencakup rencana audit, penilaian risiko, program audit, hasil pengujian, prosedur analitis, dan dokumentasi pendukung lainnya.
- Jadwal pendukung: Auditor menyiapkan jadwal terperinci untuk mendukung informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan. Sebagai contoh, auditor dapat menyiapkan jadwal utang usaha untuk direkonsiliasi ke buku besar dan untuk mendukung penyajian utang usaha di neraca.
- Program audit: Auditor menggunakan program audit untuk menguraikan prosedur yang dilakukan selama penugasan audit. Sebagai contoh, auditor dapat menggunakan program audit untuk menguji kelengkapan dan keakuratan piutang usaha dengan mengirimkan konfirmasi kepada pelanggan perusahaan.
- Berkas rekonsiliasi: Auditor menyiapkan file rekonsiliasi untuk menunjukkan rekonsiliasi informasi keuangan dengan bukti pendukung. Sebagai contoh, auditor dapat menyiapkan rekonsiliasi bank untuk merekonsiliasi rekening koran perusahaan.
Baca juga: Etika Profesi Auditor dan Pentingnya dalam Proses Audit
Contoh 3
Berikut ini adalah contoh kertas kerja audit yang berfokus pada audit kepatuhan terhadap kebijakan pengadaan barang dan jasa di sebuah perusahaan fiktif:
- Proyek Audit: Audit Kepatuhan Pengadaan Barang dan Jasa
- Tanggal Audit: 15 Juni – 30 Juni 2023
- Auditor: (Nama Auditor)
I. Pendahuluan
Tujuan Audit: Audit ini dilakukan untuk memeriksa kepatuhan terhadap kebijakan pengadaan perusahaan dan menilai efektivitas kontrol pengadaan.
Lingkup Audit: Audit ini mencakup seluruh proses pengadaan barang dan jasa perusahaan pada tahun 2023, termasuk prosedur pengadaan, persetujuan, dan pelaksanaan kontrak.
II. Perencanaan Audit
Perencanaan Umum:
Audit ini dilakukan oleh tim auditor internal perusahaan. Jadwal audit mencakup dua minggu kerja.
Tujuan Audit Rinci:
- Memeriksa prosedur pengadaan dan pengujian kepatuhan terhadap kebijakan.
- Mengevaluasi efektivitas kontrol pengadaan.
- Mengidentifikasi risiko pengadaan yang signifikan.
Pendekatan Audit:
Audit akan melibatkan pengujian pengendalian internal dan pengujian substansi. Kami akan menggunakan sampel acak untuk menguji transaksi pengadaan.
III. Eksekusi Audit Data Audit
Data audit diperoleh dari sistem pengadaan perusahaan, dokumen kontrak, faktur, serta wawancara dengan staf pengadaan.
Prosedur Audit:
Pengujian meliputi verifikasi persetujuan pengadaan, pengujian kontrak, pengujian faktur, dan pemantauan proses pengadaan.
IV. Temuan Audit
Catatan Temuan:
- Temuan kepatuhan: Ada beberapa kasus pelanggaran kebijakan pengadaan yang perlu perbaikan.
- Temuan operasional: Proses pengadaan memerlukan peningkatan efisiensi dalam persetujuan dan pelaksanaan kontrak.
Klasifikasi Temuan:
- Temuan Kepatuhan: 6 temuan
- Temuan Operasional: 3 temuan
V. Rekomendasi
Rekomendasi Perbaikan:
- Melakukan pelatihan lebih lanjut tentang kebijakan pengadaan kepada staf terkait.
- Memperbaiki proses persetujuan kontrak untuk mempercepat pelaksanaan. Memperbarui pedoman pengadaan untuk lebih efisien.
VI. Kesimpulan Audit
Kesimpulan Umum:
Audit ini mengungkapkan beberapa pelanggaran kebijakan pengadaan yang perlu segera diperbaiki. Meskipun ada temuan operasional, proses pengadaan secara umum cukup efektif.
VII. Lampiran Dokumen Pendukung
Lampirkan lembar kerja audit, daftar temuan, dan dokumentasi pengujian.
VIII. Tindak Lanjut
Langkah Tindak Lanjut:
Tim audit akan menyampaikan laporan audit kepada manajemen. Manajemen akan memprioritaskan rekomendasi dan melaksanakan tindak lanjut yang diperlukan.
Baca juga: Audit Pajak: Pengertian, Tujuan, dan Dokumen yang Harus Disiapkan
Kesimpulan
Itulah pembahasan lengkap mengenai kertas kerja audit, dan file yang bisa Anda unduh secara gratis beserta dengan contohnya.
Jika Anda adalah pemilik bisnis terutama bisnis besar, penting bagi Anda untuk melakukan audit secara rutin untuk memastikan transparansi bisnis juga meminimalisir tindakan fraud dalam bisnis Anda.
Selain itu, pastikan juga Anda menggunakan tools yang mempermudah Anda melakukan pengelolaan dan analisis data keuangan seperti mengunakan software akuntansi yang mudah digunakan seperti Kledo.
Dengan Kledo, semua informasi transaksi bisa Anda catat dengan lebih transparan dan hasilkan laporan keuangan hitungan detik kapanpun dan dimanapun Anda mau.
Jika tertarik, Anda bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan ini.
- 7 Kesalahan Penganggaran yang Harus Dihindari Perusahaan - 10 Oktober 2024
- Tips Untuk Membuat Kolaborasi Tim Keuangan dan HR Lebih Baik - 9 Oktober 2024
- Payroll Fraud: Cara Mengetahui dan Mengatasinya - 8 Oktober 2024