Apa itu internal marketing? Saat kita memikirkan strategi pemasaran, iklan, dan branding, hal pertama yang kita pikirkan adalah bagaimana menciptakan awareness di kalangan target audiens di luar sana.
Jarang sekali ada yang menargetkan audiens yang ada di lingkup kantor atau karyawan kantor sendiri.
Nah, upaya menargetkan audiens di kantor inilah yang disebut dengan internal marketing.
Kabar baiknya, menargetkan audiens yang satu ini lebih mudah, dan biayanya pun juga tidak mahal. Jadi, Anda bisa mencobanya sekarang juga.
Artikel ini akan membahas pengertian internal marketing, keunggulan, tipe, dan cara menyusun strategi dan mengeksekusinya.
Definisi Internal Marketing
Internal marketing atau pemasaran internal artinya strategi mempromosikan tujuan, budaya, produk, dan layanan perusahaan kepada staf dan pemangku kepentingan internal.
Seperti pemasaran eksternal, strategi ini juga berusaha “menjual” bisnis Anda. Tapi, alih-alih menjualnya pada publik, Anda menjualnya pada karyawan.
Tujuan utama internal marketing ini adalah meningkatkan employee engagement dan mendorong brand advocacy.
Mengapa perusahaan harus mencoba strategi ini? Sebab, tidak melakukannya justru akan lebih merugikan.
Misalnya, tanpa budaya internal yang baik, perusahaan akan kesulitan mempertahankan karyawan dan menghabiskan lebih banyak waktu, uang, dan tenaga melatih karyawan baru.
Selain itu, tingkat turnover yang tinggi juga membuat karyawan jadi tidak termotivasi.
Baca Juga: Brand Advocacy: Pengertian, Manfaat, Tips, dan Cara Menggunakannya
Keuntungan dari Internal Marketing
Ada banyak manfaat yang bisa perusahaan Anda dapatkan dari pemasaran internal, termasuk berikut ini:
1. Mendorong keterlibatan karyawan
Pemasaran internal yang efektif membuat karyawan merasa senang dan terlibat.
Jika karyawan senang menjadi bagian dari kelompok, mereka akan antusias dengan pekerjaan dan lebih mungkin membicarakannya dengan orang lain.
Pengalaman kerja yang positif juga dapat memberdayakan staf, membuat mereka memberikan layanan serta pengalaman pelanggan yang lebih baik.
2. Retensi karyawan
Internal marketing yang efektif juga membantu meningkatkan loyalitas karyawan. Ini karena karyawan yang bahagia lebih merasa puas dengan pekerjaan mereka, dan lebih loyal terhadap merek.
Tingkat pergantian karyawan yang lebih rendah juga meningkatkan reputasi merek Anda sebagai pemberi kerja.
3. Brand awareness
Manfaat lain dari internal marketing adalah meningkatkan kesadaran karyawan.
Semakin banyak staf internal yang mengetahui tentang bisnis Anda dan nilainya, semakin baik mereka mengomunikasikan nilai-nilai ini kepada konsumen dan membantu perusahaan mencapai tujuannya.
4. Mengembangkan budaya perusahaan
Salah satu aktivitas pemasaran internal yang penting adalah mengomunikasikan nilai-nilai dan misi merek kepada karyawan.
Komunikasi ini memperkuat budaya bisnis dan membuat karyawan merasa lebih dihargai dalam pekerjaan mereka.
Budaya internal yang baik adalah proposisi nilai untuk menarik bakat baru ke perusahaan Anda.
Baca Juga: 10 Cara Pelatihan Karyawan Ini Terbukti Efektif, Berani Coba?
Tipe-Tipe Internal Marketing
Pemasaran kepada staf internal dan pemangku kepentingan tidak jauh berbeda dengan pemasaran kepada masyarakat umum.
Ada banyak jenis pemasaran internal untuk melibatkan staf internal. Jenis yang paling populer adalah:
1. Pemasaran produk
Pemasaran produk adalah kegiatan untuk membuat karyawan mengenal produk dan layanan perusahaan.
Kegiatan ini mungkin terdengar berlebihan, tetapi menurut penelitian, setidaknya 20% karyawan tidak menganggap produk perusahaan mereka memberikan kontribusi positif bagi kehidupan konsumen.
Jika karyawan sendiri tidak menyukai produk tersebut sejak awal, bagaimana mereka dapat membujuk pelanggan untuk menyukainya? Di sinilah pemasaran produk berperan.
Pemasaran produk memberikan pelatihan dan pembelajaran produk yang memungkinkan karyawan memahami produk yang mereka jual (atau membantu memasarkannya) pada tingkat yang lebih dalam.
Dengan pemahaman yang baik tentang nilai produk, karyawan dapat berkomunikasi lebih efektif dengan pelanggan dan berkontribusi pada penjualan yang lebih tinggi bagi perusahaan.
2. Keotentikan merek
Keotentikan merek berarti sejauh mana pelanggan percaya bahwa suatu merek itu jujur.
90% pelanggan mengatakan keotentikan merupakan faktor penentu dalam pilihan produk mereka. Hal ini juga berlaku bagi karyawan.
Jika staf internal percaya bahwa merek Anda autentik, mereka cenderung berkomitmen pada perusahaan dan memberikan kontribusi positif.
Merek yang autentik bersifat transparan dan konsisten dalam menyampaikan pesannya. Menjadi autentik tidaklah sulit, tetapi membutuhkan usaha yang luar biasa.
Perusahaan harus berinvestasi dalam membangun budaya kerja yang terbuka, bekerja pada nilai-nilai yang berkelanjutan, dan mengembangkan produk-produk berkualitas tinggi.
Baca Juga: 15 Cara Meningkatkan Brand Awareness dalam Bisnis
3. Employer branding
Employer branding berarti memposisikan diri Anda sebagai pemberi kerja terbaik di antara karyawan saat ini dan calon karyawan.
Artinya, memberi tahu karyawan mengapa mereka harus bekerja dengan Anda dan nilai-nilai apa yang dapat Anda bawa ke dalam hidup mereka.
Dua manfaat utama employer branding adalah mempertahankan karyawan dan menarik bakat baru.
Sama seperti pemasaran kepada konsumen, employer branding mengharuskan pemberi kerja untuk fokus meningkatkan pengalaman karyawan.
Karyawan yang puas lebih cenderung merekomendasikan perusahaan kepada teman-teman yang mencari pekerjaan atau berbagi pengalaman kerja yang positif di halaman media sosial dan situs ulasan pekerjaan.
4. Komunikasi internal
Komunikasi internal merujuk pada aliran komunikasi dan kolaborasi antar karyawan dalam suatu organisasi. Ini adalah alat yang menghubungkan manajer dengan karyawan sehingga setiap orang setara dengan misi dan tujuan bisnis.
Komunikasi terbuka dapat meningkatkan produktivitas kerja dan keterlibatan karyawan yang lebih tinggi, yang meningkatkan kinerja ekonomi perusahaan.
Perusahaan dapat menggunakan berbagai saluran dan teknik untuk mendorong komunikasi internal. Misalnya, mereka dapat:
- Menggelar workshop dan sesi berbagi pengetahuan,
- Membuat intranet untuk berita dan pembaruan bisnis,
- Menulis pesan singkat yang mudah dipahami melalui email dan video,
- Menggunakan penceritaan dan alat bantu visual untuk menyampaikan pesan dengan cara yang lebih menarik.
5. Branding
Branding merek berarti menciptakan proposisi nilai untuk memenangkan dukungan dari target audiens. Dalam proyek internal, perusahaan menargetkan branding merek kepada pemangku kepentingan dan staf internal.
Branding yang efektif dapat menghasilkan pengakuan terhadap proyek, membantu perusahaan mengamankan investasi, dan melibatkan karyawan untuk mendorong hasil terbaik bagi proyek.
Sederhananya, ini adalah proses membuat kelompok internal tetap “setia dan mendukung” proyek Anda.
Baca Juga: Marketing dan Branding: Pengertian Serta Perbedaannya
Cara Membuat dan Mengeksekusi Rencana Internal Marketing
Langkah 1: Tetapkan tujuan Anda
Pertama, pikirkan apa yang ingin Anda capai melalui internal marketing.
Apakah Anda ingin mendapatkan dukungan karyawan untuk produk atau layanan baru yang Anda luncurkan? Atau, apakah Anda ingin menumbuhkan pemahaman yang lebih baik tentang visi dan tujuan perusahaan Anda secara keseluruhan?
Saat Anda menetapkan tujuan, Anda juga perlu mengidentifikasi indikator kinerja utama (KPI) yang penting untuk memantau keberhasilan pemasaran Anda.
Misalnya, KPI Anda adalah komunikasi tim yang lebih baik, tingkat pergantian karyawan yang lebih rendah, atau peningkatan kepuasan karyawan.
Luangkan waktu untuk memikirkan tujuan Anda, lalu tuliskan dan ingatlah saat Anda beralih ke langkah selanjutnya.
Langkah 2: Kembangkan rencana Anda
Selanjutnya, saatnya mengembangkan strategi dan rencana internal marketing Anda. Dalam proses ini, Anda perlu:
Menentukan metodologi
Pilih pendekatan dalam memasarkan perusahaan kepada karyawan Anda. Misalnya seperti melalui workshop, buletin, atau pelatihan.
Menentukan sumber daya dan teknologi yang akan digunakan
Mungkin Anda memerlukan aplikasi untuk video konferensi atau software kolaborasi, ruang acara fisik, atau platform keterlibatan karyawan.
Menentukan cara berkomunikasi dengan tim Anda
Pilih saluran yang akan Anda gunakan untuk komunikasi seperti aplikasi pesan instan, platform intranet perusahaan, buletin, email, atau rapat umum.
Selain itu, tentukan seberapa sering Anda akan berkomunikasi dengan karyawan. Apakah Anda akan mengirim buletin setiap minggu? Atau mungkin mengadakan rapat dua kali per bulan?
Menentukan cakupan
Cari tahu bagian mana dari perusahaan yang akan terpengaruh oleh upaya pemasaran internal Anda dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan rencana Anda.
Misalnya, strategi Anda mungkin berfokus pada peningkatan komunikasi di seluruh perusahaan, sehingga akan memengaruhi setiap orang di perusahaan Anda.
Jadi, mengeksekusi rencana akan membutuhkan waktu yang lama karena memerlukan lebih banyak koordinasi untuk menjalankannya.
Menetapkan anggaran
Tentukan berapa banyak yang akan Anda belanjakan untuk upaya internal marketing, termasuk biaya pembuatan konten seperti buletin atau kursus pelatihan, pembelian alat dan teknologi, dan penggunaan sumber daya eksternal apa pun.
Baca Juga: Cara Melakukan Analisis Anggaran Beserta Tahapannya
Langkah 3: Pilih tim Anda
Langkah berikutnya adalah memilih siapa yang akan bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana internal marketing Anda.
Ini bisa jadi eksekutif tingkat C, pemimpin tim, atau departemen SDM Anda. Siapa pun mereka, mereka harus mewujudkan nilai-nilai perusahaan Anda dan menjadi komunikator yang efektif.
Kemudian, beri tahu anggota tim bahwa mereka bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana tersebut.
Umumnya, cara terbaiknya adalah dengan mengadakan rapat tatap muka agar mereka bisa mengajukan pertanyaan dan mendapatkan kejelasan tentang prosesnya.
Langkah 4: Terapkan rencana
Dengan tim internal marketing yang sudah terbentuk, Anda siap untuk melaksanakan rencana Anda. Ingat, pelaksanaan rencana ini akan berbeda tergantung pada pendekatan dan saluran komunikasi yang Anda pilih, serta tujuan dan KPI Anda.
Berikut cara melakukannya:
Buat konten
Kembangkan konten yang Anda butuhkan berdasarkan metode dan saluran komunikasi yang Anda pilih. Misalnya, Anda dapat membuat memo, video, grafik, presentasi untuk produk dan layanan, atau kursus pelatihan.
Gunakan sumber daya dan teknologi Anda
Beli dan siapkan alat yang Anda butuhkan, seperti perangkat lunak komunikasi atau platform kolaborasi.
Pastikan Anda memiliki manual dan panduan yang siap untuk karyawan yang mungkin memerlukan bantuan dalam menggunakan teknologi.
Selain itu, untuk rapat dan sesi pelatihan tatap muka, pastikan Anda telah membayar biaya sewa tempat.
Mulailah mengomunikasikan dan meluncurkan program
Bagikan pembaruan dalam obrolan tim Anda, adakan lokakarya, selenggarakan sesi tanya jawab, atur rapat, dan terbitkan buletin sesuai rencana.
Untuk program dan inisiatif Anda, umumkan melalui saluran komunikasi pilihan Anda dan jalankan. Ini mungkin berupa program penghargaan dan pengakuan, inisiatif pelatihan, atau program kesejahteraan bagi pekerja.
Langkah 5: Analisis hasil dan tingkatkan sebagaimana mestinya
Anda hanya tahu apakah pemasaran internal Anda berhasil dengan menganalisis hasil terhadap KPI yang Anda tetapkan pada langkah 1.
Tergantung pada tujuan Anda, Anda mungkin memiliki berbagai KPI. Beberapa KPI umum meliputi:
- Tingkat pergantian karyawan.
- Jumlah pelamar kerja baru.
- Produktivitas karyawan.
- Kepuasan klien.
- Pemahaman karyawan terhadap sasaran bisnis.
- Anda dapat mengumpulkan hasil strategi Anda dengan melihat metrik penjualan, menerbitkan survei karyawan dan meninjau hasilnya, atau menghitung tingkat pergantian karyawan yang diperbarui, misalnya.
Kemudian,bandingkan hasil ini dengan sasaran dan KPI Anda. Jika metrik penjualan dan kepuasan karyawan meningkat sementara turnover menurun, maka strategi internal marketing Anda sudah berhasil.
Dari hasil analisis ini, Anda juga dapat meninjau kembali strategi Anda dan memperbaikinya sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Sistem Pemasaran: Pengertian, Komponen, Jenis, dan Contohnya
Kesimpulan
Internal marketing adalah kunci menjalankan bisnis yang sukses dan menciptakan tim yang kohesif.
Dalam prosesnya, Anda mempromosikan nilai dan tujuan perusahaan agar karyawan bisa lebih beresonansi dengan bisnis Anda.
Jika dilakukan dengan benar, internal marketing bisa memberikan berbagai hasil positif seperti budaya perusahaan yang lebih kuat, akuisisi lebih banyak talenta, meningkatkan retensi, dan tentu saja, peningkatan penjualan serta lebih banyak pelanggan yang puas.
Agar pelanggan dan karyawan Anda semakin puas, selalu berikan pelayanan yang cepat dan akurat dengan aplikasi kasir Kledo POS.
Kledo POS bisa membantu Anda mencatat transaksi, menerima berbagai metode pembayaran, dan mengelola hak akses dan profil pelanggan.
Tertarik menggunakan Kledo POS? Yuk, coba lewat tautan ini.
- Internal Marketing: Pengertian dan Cara Menyusunnya - 24 Januari 2025
- Ambient Marketing: Kelebihan dan Contohnya - 24 Januari 2025
- Mau Buka Franchise Alfamart? Ini Modal dan Syaratnya! - 24 Januari 2025