Setiap kali sebuah perusahaan meluncurkan produk atau layanan baru, mereka sangat bersemangat dan sangat yakin tentang keberhasilan produk. Namun, adakalanya produk tidak laku dan justru gagal. Lantas, apa penyebab produk tidak laku?
Dalam dunia bisnis, tingkat kegagalan produk cukup tinggi yang tentunya dapat dikaitkan dengan beberapa faktor. Faktanya, lebih dari 30% hingga 45% produk yang diluncurkan gagal setiap tahunnya dan menyebabkan kerugian finansial yang besar.
Pada tahun 2021, statistik industri teknologi mengungkapkan bahwa setidaknya satu dari tiga produk yang diluncurkan gagal meskipun ada penelitian dan perencanaan yang ekstensif. Data pasar juga menunjukkan bahwa dari empat produk yang memasuki tahap pengembangan, hanya satu yang dibawa ke pasar.
Untuk itu, rtikel ini akan menyoroti penyebab produk tidak laku dan cara untuk mencegahnya.
Apa Itu Kegagalan Produk?
Sebuah produk dianggap gagal ketika gagal memantapkan dirinya di pasar sebagai pilihan utama untuk segmen pasar yang menjadi sasarannya.
Kegagalan produk menyebabkan produk ditarik dari pasar karena berbagai alasan. Alasannya tidak terbatas pada produk yang tidak mampu menarik pangsa pasar agar siklus hidup produk tetap berjalan dan bahkan gagal dalam hal profitabilitas.
Riset pasar telah menyimpulkan bahwa penyebab utama produk baru tidak laku berkisar pada kesesuaian produk dan pemahaman tentang kebutuhan pelanggan.
Sebagian besar produk baru tidak laku karena produk gagal menangkap pasar. Atau jika mereka mampu melakukannya, maka hanya berlaku dalam waktu yang cukup singkat.
Baca juga: Memahami Sistem Pemrosesan Transaksi dalam Bisnis
9 Penyebab Tidak Laku dan Solusinya
Sekarang mari kita lihat beberapa penyebab utama produk tidak laku di pasar. Kami juga akan melihat beberapa solusi yang mungkin untuk menghindari penyebab ini sejak awal.
1. Kurangnya Riset Pasar dan Target Audiens
Para peneliti menyimpulkan bahwa salah satu penyebab utama produk tidak laku adalah kurangnya upaya dalam hal riset pasar.
Perusahaan tidak berinvestasi dalam riset pasar untuk mengenal audiens target mereka. Oleh karena itu ketika produk diluncurkan, terjadi ketidaksesuaian antara pasar dan segmen sasaran.
Solusi
Kami menyarankan agar seseorang mempekerjakan pakar riset pasar yang berspesialisasi dalam melakukan riset pasar dan membangun persona segmen target.
Investasi nyata diperlukan dalam langkah ini karena tidak hanya penting untuk pengenalan produk ke pasar. Tetapi juga membantu Anda menentukan apakah produk Anda memenuhi kebutuhan segmen sasaran atau tidak.
Baca juga: Riset Pasar: Pengertian, Tujuan dan Langkah Melakukannya
2. Strategi Pemasaran yang Tidak Relevan
Penyebab utama lainnya mengapa suatu produk tidak laku adalah pengembangan strategi masuk ke pasar yang tidak sesuai untuk produk atau layanan tersebut.
Jadi, Anda mungkin memiliki produk luar biasa yang akan merevolusi segmen target Anda, tetapi Anda tidak memiliki strategi pemasaran yang tepat.
Solusi
Untuk mengatasi masalah ini, direkomendasikan bahwa saat produk sedang dikembangkan, Anda juga harus menyiapkan strategi pemasaran yang berfokus pada konten secara menyeluruh berdasarkan riset pasar.
Setelah pengembangan produk dan strategi pemasaran dikembangkan secara berdampingan, Anda akan mendapatkan kesempatan untuk memastikan bahwa itu adalah kecocokan yang baik.
Dengan menguji pada skala yang lebih kecil, kesalahan dan masalah juga dapat diperbaiki baik dari sisi produk maupun strategi pemasaran.
Baca juga: Strategi Produk: Pengertian, Manfaat, Tahapan, dan Contohnya
3. Kurangnya Kemampuan Internal
Kurangnya keterampilan yang relevan untuk mengembangkan produk tertentu dapat menyebabkan kegagalan produk. Terkadang tekad dan semangat saja tidak cukup. Dibutuhkan keterampilan khusu agar ide bisa dieksekusi dengan tepat dan sempurna.
Juga, dalam beberapa kasus, seseorang tidak mendapatkan bantuan eksternal untuk mengerjakan sebuah ide. Oleh karena itu, produk yang dikembangkan tidak sesuai dengan kualitas dan proposisi nilai yang diinginkan pelanggan.
Solusi
Solusi nyata untuk masalah ini adalah melakukan audit kapabilitas internal sebelum memulai proyek atau ide apa pun. Jika Anda tidak memiliki sumber daya atau keterampilan teknis untuk menyempurnakan gagasan tersebut, maka jangan pernah ragu untuk mendapatkan bantuan atau konsultasi dengan pihak eksternal.
Kami memahami bahwa mungkin ada kendala keuangan dalam membawa pengembang eksternal. Tetapi sebagai pemilik bisnis, ini adalah keputusan yang harus Anda buat agar bisa terus bertahan di pasar.
Baca juga: 10 Metode Riset Pemasaran yang Bisa Digunakan Bisnis Anda
4. Tidak Ada Kesesuaian antara Produk dengan Pasar
Salah satu alasan penyebab produk tidak laku adalah kurangnya atau tidak adanya kesesuaian pasar dengan produk. Produk yang telah Anda kembangkan atau rencanakan untuk dikembangkan mungkin memberikan proposisi nilai yang luar biasa, tetapi bagaimana jika Anda menargetkannya ke segmen yang salah?
Di sinilah pentingnya melakukan pencocokan antara pasar produk yang tepat dan visualisasi persona pembeli.
Solusi
Solusi yang jelas untuk masalah ini adalah dengan melakukan riset pasar yang menyeluruh dan metode coba-coba. Para ahli menyarankan agar Anda terus mengembangkan produk hingga menemukan kecocokan dengan pangsa pasar.
Penting juga untuk mengetahui bahwa kesesuaian antara produk dengan pasar terus bergerak dinamis seiring dengan perkembangan industri dan kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu, penting untuk terus melakukan riset untuk memastikan pertumbuhan dan keberlanjutan produk.
Baca juga: Cara Menentukan Target Pasar yang Tepat untuk Bisnis
5. Kurangnya Pemberian Edukasi Produk kepada Pelanggan
Alasan utama lainnya penyebab kegagalan produk adalah kurangnya pengetahuan pelanggan terhadap produk atau pemilihan pasar produk yang buruk.
Artinya, meskipun Anda memiliki produk atau layanan yang luar biasa, Anda sebagai pemilik bisnis gagal membuat pelanggan menyadari nilai produk serta mengidentifikasi kebutuhan mereka. Hal ini bisa terjadi lantaran strategi pemasaran yang buruk.
Solusi
Untuk mengatasi masalah ini, kami merekomendasikan untuk menerapkan strategi pemasaran yang dikembangkan secara menyeluruh dan berfokus untuk membuat pelanggan Anda sadar akan nilai produk.
Untuk segmen atau area yang lebih kritis di mana Anda yakin sulit untuk menembus pasar seperti latar belakang pendidikan pelanggan, Anda dapat berkonsultasi dengan para ahli.
Selalu ingat jika pelanggan Anda tidak menyadari manfaat produk dan proposisi nilai, maka apa pun produknya, bisnis Anda akan gagal.
6. Ketiadaan Permasalahan di Dunia Nyata
Ini mungkin seperti alasan yang tidak terlalu jelas, tetapi seperti yang telah dibuktikan oleh penelitian, tidak adanya masalah di dunia nyata adalah salah satu alasan mengapa produk gagal. Terkadang pengusaha atau pengembang produk mendapatkan ide yang menggairahkan dan terkesan sangat menarik.
Mereka mulai menggarapnya dengan berbagai cara kreatif dan mengembangkan produk yang terlihat menjanjikan. Tetapi begitu Anda mulai melihat-lihat, Anda menyadari bahwa segmen yang ditargetkan tidak memiliki masalah yang dijanjikan akan diatasi oleh produk.
Solusi
Solusi dua kata untuk alasan kegagalan produk ini adalah riset pasar. Selalu jadikan pedoman bahwa sebelum memulai mengembangkan produk, Anda sebagai pemilik bisnis akan fokus dan berinvestasi dalam riset pasar.
Karena Anda harus tahu apakah kebutuhan produk Anda ada di pasar atau tidak dan apakah produk itu sendiri akan memecahkan masalah bagi segmen sasaran.
Setelah Anda melakukan riset pasar menyeluruh untuk memahami masalah yang ingin Anda pecahkan dengan produk Anda, Anda tidak hanya akan dapat memberikan proposisi nilai berkualitas tinggi. Tetapi di sisi lain, Anda bisa menekan anggaran.
7. Model Bisnis yang Cacat
Anda memiliki produk luar biasa dan bisa menjawab masalah yang dimiliki segmen target Anda. Tetapi produk tersebut masih gagal dan tidak laku di pasar. Mengapa bisa terjadi?
Hal ini bisa terjadi karena produk tersebut menguras keuangan perusahaan. Pemborosan anggaran ini terjadi karena perencanaan yang buruk dan pengembangan model bisnis yang tidak relevan dengan produk atau layanan.
Solusi
Sebagian besar produk baru gagal karena tujuan dan model bisnis yang tidak sesuai. Selalu ingat bahwa ketika mengembangkan suatu produk, Anda perlu memiliki rencana strategis agar produk suistanable.
Selain itu, Anda perlu memiliki model bisnis yang solid yang tidak hanya menjanjikan pengembalian finansial. Tetapi juga memastikan bahwa Anda dapat mempertahankan pertumbuhan dan penetrasi yang ingin Anda capai. Satu model bisnis atau opsi strategis yang berhasil untuk produk tertentu belum tentu berhasil untuk produk baru Anda.
Baca juga: Apa itu Segmentasi Pasar? Berikut Pengertian, Jenis, dan Strategi Menentukannya
8. Kurangnya Diferensiasi Produk
Terkadang produk gagal karena gagal menonjol di pasar dan mengembangkan keuntungan untuk diri mereka sendiri. Jika Anda tidak mampu tampil berbeda di pasar, maka sebagai tanggapan pelanggan yang jelas, produk tersebut tidak akan berhasil.
Anda harus menarik pelanggan Anda untuk berinvestasi dalam produk atau layanan Anda dengan menawarkan sesuatu yang berbeda. Jika tidak, mengapa pelanggan membeli produk atau layanan jika produk atau layanan itu sama dengan apa yang sudah tersedia untuknya?
Solusi
Selalu pastikan bahwa ketika Anda mengembangkan produk baru, produk tersebut berbeda dari pesaingnya dan portofolio produk Anda saat ini. Karena jika tidak demikian, lalu apa gunanya mengembangkan produk baru dari awal.
Diferensiasi tidak hanya harus dari segi fitur, tetapi juga harus dari segi merek dan persona produk itu sendiri. Untuk mencapai ini, departemen pemasaran Anda perlu bekerja sama erat dengan tim merek agar memberikan hasil.
Baca juga: Diferensiasi Produk: Pengertian, Manfaat, dan Strategi yang Bisa Anda Lakukan
9. Gagal Memenuhi Klaim Produk
Alasan paling jelas mengapa produk gagal adalah karena produk itu sendiri gagal memenuhi janji dan proposisi nilai yang dibuat sejak awal. Terkadang organisasi membuat klaim bahwa mereka tidak dapat memenuhinya karena banyak alasan.
Inilah sebabnya mengapa begitu produk mencapai pasar dan pelanggan membelinya, produk tersebut gagal karena tidak memenuhi janji.
Solusi
Kami memahami bahwa terkadang dalam dunia pemasaran, klaim meningkat untuk menambah citra merek dan tema produk. Tetapi selalu ingat untuk menyelaraskan proposisi nilai aktual produk dengan apa yang dapat diberikannya.
Jika produk gagal memenuhi klaim kegunaannya, maka akan merusak reputasi perusahaan Anda dan membahayakan keberhasilan peluncuran produk lainnya di masa depan.
Contoh Kegagalan Produk dan Penyebabnya
Sekarang kita akan melihat beberapa contoh kegagalan produk dan mengapa produk ini tidak berhasil.
1. Google Glass
Penyebab kegagalan: Tidak ada permasalahan kebutuhan produk di dunia nyata
Sederhananya, Google Glass adalah smartphone yang dipasang di bingkai kacamata. Google menginvestasikan jutaan dalam produk dan tentu saja idenya tampak menarik juga.
Tetapi setelah dua tahun penjualan yang mengecewakan, lini produk dihapus untuk selamanya. Ternyata dunia tidak membutuhkan Google Glass sejak awal.
2. Windows Vista
Penyebab Kegagalan: Gagal memenuhi klaim kegunaan
Diperkenalkan ke dunia setelah menikmati kesuksesan Windows XP, Microsoft Windows Vista gagal sebagai produk. Alasan kegagalan produk ini adalah produk itu sendiri tidak dapat memenuhi proposisi nilainya.
Windows Vista penuh dengan bug dan memperlambat kecepatan pemrosesan, sesuatu yang tidak akan dihargai oleh pengguna komputer.
3. Home by Meta
Gagal Karena: Tidak ada permasalahan di dunia nyata dan gagal memenuhi klaim kegunaan produk
Home by Meta (sebelumnya dikenal sebagai Facebook) adalah aplikasi yang mengubah layar beranda ponsel cerdas Anda menjadi tampilan gaya umpan berita, seperti umpan Facebook. Aplikasi tidak pernah berhasil karena banyak alasan, termasuk kesulitan penggunaan dan masalah beralih di antara aplikasi yang berbeda.
Baca juga: Mengenal Beberapa Jenis Produk dan Proses Pemasarannya
Kesimpulan
Keberhasilan suatu produk dianggap sebagai proses yang direncanakan. Saat mengembangkan produk Anda, Anda disarankan untuk meninjau kembali pekerjaan Anda jika ingin memastikan kesuksesan produk dan menghindari kegagalan produk.
Kegagalan produk memang menjadi salah satu penyebab kebangkrutan bisnis. Adalah kegagalan dalam mengelola keuangan merupakan faktor utama yang seringkali menjadi alasan bisnis harus gulung tikar lebih awal, terlebih para pelaku bisnis kecil.
Umumnya, mereka enggan melakukan pencatatan dan pembukuan keuangan bisnis karena dianggap sebagai kegiatan yang merepotkan dan membutuhkan biaya serta waktu yang banyak. Pada akhirnya, keuangan bisnis pun tidak terkontrol yang menyebabkan ketidaklancaran pada arus kas bisnis.
Namun, kini Anda tak perlu khawatir lagi karena permasalahan tersebut bisa diatasi dengan menggunakan software akuntansi seperti Kledo. Dengan Kledo, Anda bisa melakukan pembukuan dan penyusunan laporan keuangan secara lebih cepat, mudah, dan dijamin akurat.
Kledo merupakan software berbasis cloud yang memiliki lebih dari 30 fitur akuntansi seperti invoice, purchase, manajemen stok, otomatisasi laporan keuangan, dan beragam fitur lainnya.
Disini, Anda bisa memantau performa bisnis Anda darimana saja dan kapan saja. Jadi, tunggu apalagi? Yuk beralih gunakan Kledo sekarang juga! Anda juga bisa mencoba Kledo secara gratis selama 14 hari melalui link ini.
- Cara Kelola Keuangan Bisnis dengan Corporate Card, Lebih Efisien! - 9 Desember 2024
- Contoh Laporan Neraca dan Download Template Gratisnya - 14 November 2024
- Tips Pembukuan Toko Sembako, Tantangan, dan Contoh Kasusnya - 11 November 2024