Perbedaan Capital Expenditure dan Revenue Expenditure

Perbedaan Capital Expenditure dan Revenue Expenditure banner

Jika Anda adalah pemilik bisnis atau seorang investor, apakah Anda mengerti perbedaan capital expenditure dan revenue expenditure?

Secera sederhana capital expenditure atau biasa dikenal CapEx mengacu pada biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh atau meningkatkan aset jangka panjang, sedangkan revenue expenditure mengacu pada biaya yang terkait dengan menjalankan bisnis.

Keduanya penting untuk dipahami karena keduanya mempunyai perlakuan akuntansi yang berbeda, mempengaruhi laporan keuangan secara berbeda, dan berdampak pada kesehatan keuangan jangka panjang suatu organisasi dengan cara yang berbeda.

Di artikel ini, kita akan memahami perbedaan antara capital expenditure dan revenue expenditure dan mempelajari cara mengelolanya dengan cara terbaik.

Pentingnya Memahami Perbedaan Capital Expenditure Dan Revenue Expenditure

Penting untuk membedakan antara capital expenditure dan revenue expenditure karena keduanya mempunyai perlakuan akuntansi yang berbeda, mempengaruhi laporan keuangan secara berbeda, dan mempunyai dampak yang berbeda terhadap kesehatan keuangan jangka panjang suatu organisasi.

Kesalahan klasifikasi pengeluaran dapat menyebabkan pencatatan laporan keuangan yang salah dan salah tafsir kinerja keuangan. Oleh karena itu, pemahaman yang jelas tentang konsep-konsep ini sangat penting untuk pengelolaan keuangan yang baik.

Baca juga: Revenue Expenditure: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Banner 3 kledo

Pengertian Capital Expenditure dan Revenue Expenditure?

Definisi capital expenditure

Capital expenditure (CapEx) mengacu pada jumlah yang dikeluarkan untuk memperoleh, meningkatkan, atau memelihara aset jangka panjang, seperti properti, pabrik, dan peralatan, yang akan menghasilkan manfaat bagi perusahaan selama lebih dari satu periode akuntansi. capital expenditure dikapitalisasi pada neraca dan disusutkan selama masa manfaatnya.

Definisi revenue expenditure

Revenue expenditure atau operational expenditure (terkadang dikenal sebagai OpEx) mengacu pada biaya yang dikeluarkan dalam operasi bisnis sehari-hari, seperti gaji, sewa, utilitas, dan perlengkapan.

Pengeluaran pendapatan dibebankan pada laporan laba rugi dan mengurangi penghasilan kena pajak perusahaan pada periode akuntansi berjalan.

Baca juga: Capital Expenditure: Pengertian, Cara Hitung, dan Tips dalam Mengelolanya

Pentingnya Capital Expenditure dan Revenue Expenditure dalam Bisnis

Perbedaan Capital Expenditure dan Revenue Expenditure 1

Pentingnya capital expenditure

Pentingnya capital expenditure terletak pada kenyataan bahwa capital expenditure melibatkan pembelian, perbaikan, atau pemeliharaan aset jangka panjang yang akan menghasilkan manfaat bagi perusahaan selama bertahun-tahun yang akan datang.

Pengeluaran modal dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan perusahaan, seperti laporan arus kas, neraca, dan laporan laba rugi.

Akuntansi capital expenditure yang tepat memastikan pelaporan keuangan yang akurat dan pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan keuangan jangka panjang perusahaan, seperti:

  • Membantu dalam pertumbuhan dan perluasan bisnis.
  • Meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
  • Meningkatkan nilai aset perusahaan.

Pentingnya revenue expenditure

Pentingnya revenue expenditure terletak pada kenyataan bahwa hal ini melibatkan biaya sehari-hari dalam menjalankan bisnis. Revenue expenditure diperlukan untuk operasional perusahaan dan dapat mempengaruhi profitabilitas dan arus kas perusahaan dalam jangka pendek.

Menghitung revenue expenditure atau pengeluaran pendapatan dengan benar memastikan pelaporan keuangan yang akurat dan pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan keuangan jangka pendek perusahaan.

  • Menjaga bisnis tetap berjalan setiap hari.
  • Membantu dalam menjaga kualitas produk atau layanan.
  • Memungkinkan bisnis untuk tetap kompetitif.

Baca juga: Perbedaan Capex dan Opex dan Hubungannya dalam Akuntansi

Jenis Capital Expenditure dan Revenue Expenditure

Perbedaan Capital Expenditure dan Revenue Expenditure 3

Jenis capital expenditure

Jenis capital expenditure bisa berbeda-beda tergantung industri dan kebutuhan perusahaan. Namun, beberapa contoh umum capital expenditure mencakup pembelian properti, pabrik, dan peralatan, penelitian dan pengembangan, serta pengembangan perangkat lunak.

  • Akuisisi aset tetap (tanah, bangunan, mesin, dll.)
  • Peningkatan aset tetap (renovasi, perbaikan, peningkatan, dll.)
  • Pengembangan produk atau layanan baru.

Jenis revenue expenditure

Jenis revenue expenditure bisa berbeda-beda tergantung industri dan kebutuhan perusahaan. Namun, beberapa contoh umum beban pendapatan mencakup gaji dan upah, sewa, utilitas, periklanan, dan perlengkapan kantor.

  • Biaya bahan baku dan persediaan.
  • Gaji dan gaji karyawan.
  • Asuransi, sewa, dan utilitas.

Baca juga: Mencari Jasa Pembuatan Laporan Keuangan? Perhatikan Hal Ini

Perlakuan Akuntansi untuk Capital Expenditure dan Revenue Expenditure

Perlakuan akuntansi capital expenditure

Capital expenditure dikapitalisasi, artinya dicatat sebagai aset di neraca dan disusutkan selama masa manfaatnya. Beban penyusutan diakui pada laporan laba rugi dan mengurangi laba bersih, namun tidak mempengaruhi arus kas.

Perlakuan akuntansi revenue expenditure

Pengeluaran pendapatan dibebankan, artinya pengeluaran tersebut dinyatakan dalam laporan laba rugi pada periode waktu terjadinya. mengurangi laba bersih, dan mempengaruhi arus kas perusahaan pada periode berjalan.

Apakah capital expenditure dicatat juga di neraca perusahaan?

Capital expenditure dicatat di neraca perusahaan sebagai aset jangka panjang. Biaya perolehan aset dikapitalisasi, artinya ditambahkan ke nilai aset dan disusutkan selama masa manfaat aset.

Beban penyusutan dicatat pada laporan laba rugi perusahaan dan mengurangi laba bersih, namun tidak mempengaruhi arus kas. Ketika aset tersebut dijual atau dilepaskan, akumulasi penyusutan dikurangkan dari harga perolehan aset tersebut, dan setiap keuntungan atau kerugian dicatat dalam laporan laba rugi.

Baca juga: Tips Terbaik Mengelola Pengeluaran Bisnis yang Efektif

Apakah revenue expenditure dicatat pada laporan laba rugi perusahaan?

Revenue expenditure dicatat pada laporan laba rugi perusahaan sebagai beban pada periode terjadinya.

Biaya-biaya ini dikurangkan dari pendapatan yang dihasilkan selama periode tersebut untuk menghitung laba bersih.

Pengeluaran pendapatan mempengaruhi arus kas pada periode berjalan, karena pengeluaran tersebut dibayarkan secara tunai atau kredit pada periode terjadinya.

Perbedaan Utama Antara Capital Expenditure dan Revenue Expenditure

Perbedaan Capital Expenditure dan Revenue Expenditure 2
 Capital ExpenditureRevenue Expenditure
ManfaatPembelian atau peningkatan aset jangka panjangBiaya sehari-hari untuk menjalankan bisnis
Perlakukan akuntansiDicatat sebagai aset di neraca dan disusutkan selama masa manfaat aset tersebutDicatat sebagai beban pada laporan laba rugi pada periode terjadinya
Dampak dalam laporan keuanganMempengaruhi neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kasDapat mempengaruhi profitabilitas dan arus kas dalam jangka pendek
Manfaat untuk perusahaanMenguntungkan perusahaan dalam jangka panjangMenguntungkan perusahaan dalam jangka pendek
Dampak pada arus kasMempengaruhi arus kas pada periode terjadinyaMempengaruhi arus kas pada periode berjalan

Baca juga: Pengertian Expense Ratio, Komponen, Rumus, dan Cara Hitungnya

Manfaat Membedakan dengan Benar Antara Capital Expenditure dan Revenue Expenditure

Membedakan secara tepat antara capital expenditure dan revenue expenditure sangatlah penting karena beberapa alasan:

Dampak terhadap profitabilitas dan kesehatan keuangan perusahaan

Capital expenditure dapat mempunyai dampak yang besar terhadap laporan keuangan perusahaan dan dapat mempengaruhi profitabilitas serta kesehatan keuangannya dalam jangka panjang.

Di sisi lain, pengeluaran pendapatan biasanya mempengaruhi profitabilitas dan arus kas perusahaan dalam jangka pendek.

Berimplikasi terhadap pelaporan dan kepatuhan pajak

Capital expenditure biasanya diperlakukan berbeda untuk tujuan perpajakan dibandingkan revenue expenditure. Penting untuk mengkategorikan pengeluaran dengan benar agar mematuhi undang-undang dan peraturan perpajakan serta meminimalkan kewajiban perpajakan.

Pelacakan dan pengelolaan capital expenditure dan pendapatan yang akurat sangat penting untuk penganggaran, perkiraan, dan pengambilan keputusan yang efektif. Hal ini dapat membantu perusahaan mengoptimalkan pengeluarannya dan meningkatkan kinerja keuangannya secara keseluruhan.

Baca juga: Rincian Modal Bisnis Minimarket dan Tips Memulainya

Kesimpulan

Membedakan antara capital expenditure dan revenue expenditure sangat penting untuk menjaga keakuratan catatan keuangan dan membuat keputusan bisnis yang tepat.

Dengan memahami perbedaan antara kedua jenis pengeluaran ini dan mengkategorikannya dengan tepat, perusahaan dapat mengoptimalkan pengeluarannya dan meningkatkan kesehatan keuangannya dalam jangka panjang.

Untuk proses pencatatan biaya dalam bisnis dengan lebih baik, Anda bisa mencoba menggunakan tools modern seperti software akuntansi Kledo yang memiliki fitur akuntansi terlengkap dan pembuatan laporan keuangan terintegrasi.

Dengan menggunakan Kledo, Anda bisa mencatat capital expenditure dan revenue expenditure dalam bisnis dengan lebih mudah dan membuat laporan keuangan secara instan untuk kebutuhan pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik.

Jika tertarik, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi online Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan ini.

sugi priharto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

fifteen − three =