Mengetahui Prinsip Pengungkapan Penuh dalam Akuntansi

prinsip pengungkapan penuh banner

Prinsip pengungkapan penuh menyatakan bahwa setiap informasi yang berguna atau dapat membuat perbedaan dalam pengambilan keputusan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

Dengan demikian, para pengguna laporan keuangan termasuk investor, kreditor, dan lain-lain akan memiliki gambaran yang utuh mengenai posisi keuangan perusahaan sebelum mereka mengambil keputusan.

Jumlah informasi yang dapat diberikan berpotensi sangat besar dan oleh karena itu hanya informasi yang memiliki dampak material terhadap posisi keuangan perusahaan yang harus dimasukkan. Pengungkapan juga dapat mencakup hal-hal yang belum dapat diukur.

Misalnya, sengketa pajak yang sedang berlangsung dengan pemerintah atau hasil dari gugatan hukum yang sedang berlangsung.

Pengungkapan penuh juga berarti bahwa perusahaan harus mengungkapkan kebijakan akuntansi saat ini yang digunakannya, serta setiap perubahan terhadap kebijakan tersebut dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya.

Analis keuangan yang membaca laporan keuangan ingin mengetahui metode penilaian persediaan yang digunakan, penurunan nilai yang signifikan yang mungkin terjadi, atau metodologi penyusutan yang digunakan perusahaan.

Informasi yang terkait dengan semua pertanyaan ini dapat ditemukan dalam pengungkapan laporan keuangan.

Pentingnya Prinsip Pengungkapan Penuh dalam Akuntansi

Prinsip pengungkapan penuh, sesuai dengan Standar Akuntansi yang Diterima Umum (GAAP), memastikan bahwa pembaca dan pengguna informasi keuangan suatu bisnis tidak tertipu oleh kurangnya informasi.

Dengan demikian, Anda memberikan kepastian kepada pemangku kepentingan seperti kreditor dan investor bahwa mereka akan mendapatkan semua informasi relevan dan sepenuhnya memahami kondisi perusahaan saat mengambil keputusan bisnis.

Tujuan utama prinsip pengungkapan penuh

Tujuan utama dari prinsip pengungkapan penuh adalah untuk mencegah manajer atau akuntan tidak menyampaikan informasi yang berpotensi sangat penting dan dapat mempengaruhi situasi keuangan bisnis.

Alasan untuk tidak mengungkapkan informasi dapat berupa upaya untuk memanipulasi laporan keuangan sehingga tampak lebih baik daripada kondisi sebenarnya.

Bagi perusahaan, prinsip ini berarti berbagi informasi keuangan internal dengan publik. Informasi ini dapat mencakup transaksi yang telah terjadi maupun peristiwa atau biaya yang diantisipasi di masa depan.

Dengan kata lain, laporan keuangan harus transparan dan menyertakan semua informasi yang mungkin mempengaruhi penilaian pihak luar terhadap perusahaan.

Banner 2 kledo

Baca juga: Pengertian GAAP dalam Akuntansi, 10 Prinsip Dasarnya, dan Bedanya dengan IFRS

Perubahan dalam Kebijakan Akuntansi yang Ada

Prinsip pengungkapan penuh juga mengharuskan perusahaan untuk melaporkan penyesuaian/revisi terhadap kebijakan akuntansi yang ada.

Kegagalan untuk melaporkan penyesuaian kebijakan akuntansi dapat mendistorsi kinerja keuangan perusahaan dari waktu ke waktu, yang dapat menyesatkan.

Akuntansi akrual menekankan pentingnya konsistensi dan keandalan pelaporan keuangan. Oleh karena itu, kegagalan untuk mengungkapkan informasi material terkait kebijakan akuntansi bertentangan dengan tujuan ini.

Daftar perubahan kebijakan akuntansi

Beberapa perubahan kebijakan akuntansi yang perlu diungkapkan mencakup:

  • Pengakuan Persediaan – Last-in-First-Out (LIFO) vs First-in-First-Out (FIFO)
  • Pengakuan Pendapatan – Pertimbangan Jumlah/Waktu dan Syarat untuk Memenuhi Kriteria
  • Cadangan Piutang Tak Tertagih – Piutang Usaha (A/R) yang Tidak Terbayar
  • Metode Penyusutan – Perubahan dalam Asumsi Umur Manfaat (Straight-Line, MACRS, dll.)
  • Peristiwa Satu Kali – Misalnya Penurunan Nilai Persediaan, Penurunan Nilai Goodwill, Restrukturisasi, Divestasi (Penjualan Aset)

Baca juga: Matching Principle (Prinsip Pencocokan) dalam Konsep Dasar Akuntansi

Hal Apa Saja yang Harus Diungkapan Secara Penuh

prinsip pengungkapan penuh 3

Perusahaan publik umumnya diwajibkan untuk mengungkapkan informasi yang dapat memiliki dampak material pada laporan keuangannya. Beberapa jenis pengungkapan yang umum meliputi:

  • Transaksi Non-Moneter
    Transaksi non-monetwe juga dapat mempengaruhi perusahaan dan pemangku kepentingannya. Misalnya, penggantian direktur independen, perubahan bank pemberi pinjaman, pengangkatan direktur baru, dan perubahan pola kepemilikan adalah hal-hal yang berpengaruh tetapi sulit untuk diukur secara kuantitatif.
  • Kerugian Material
    Materialitas dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan seseorang. Perusahaan harus memastikan bahwa bahkan detail terkecil yang dapat dianggap penting ditampilkan dalam laporan keuangan. Jika tidak dapat ditampilkan, informasi tersebut harus dicantumkan dalam catatan kaki setelah laporan.
  • Aset dan Kewajiban Kontinjensi
    Item yang diharapkan akan terwujud dalam waktu dekat berdasarkan keadaan tertentu juga perlu diungkapkan. Contohnya, jika perusahaan terlibat dalam tuntutan hukum dan memperkirakan akan menang, perusahaan harus mencantumkan jumlah yang diharapkan akan menang di catatan kaki sebagai aset kontinjensi. Sebaliknya, jika perusahaan memperkirakan kerugian, jumlah tersebut harus diungkapkan sebagai kewajiban kontinjensi.
  • Penurunan Nilai Goodwill
    Informasi terkait penurunan nilai goodwill dan metodologi yang digunakan akan dicantumkan dalam catatan kaki.
  • Auditor
    Ini adalah salah satu komponen paling penting dari prinsip pengungkapan penuh, karena auditor bertugas memastikan semua informasi penting telah diungkapkan dengan benar. Jika terdapat keraguan, auditor memiliki wewenang untuk mengirimkan pertanyaan konfirmasi kepada pihak ketiga mana pun.
  • Merger dan Divestasi
    Jika perusahaan telah menjual salah satu unit bisnisnya atau mengakuisisi yang lain, harus dicantumkan transaksi ini beserta detail lengkapnya dalam buku termasuk bagaimana transaksi ini akan membantu perusahaan dalam jangka panjang.
  • Kebijakan Akuntansi yang Ada dan Perubahan
    Standar akuntansi mewajibkan perusahaan untuk mengungkapkan kebijakan akuntansi yang digunakan selama periode akuntansi. Jika ada perubahan kebijakan akuntansi dibandingkan periode sebelumnya, hal ini juga harus diungkapkan beserta alasan perubahan.

Meskipun beberapa item mungkin tidak dapat diukur dengan pasti, mereka tetap diungkapkan karena mungkin memiliki dampak material pada laporan keuangan perusahaan.

Selain itu, beberapa item dapat dimasukkan dalam bagian diskusi dan analisis manajemen (MD&A) dari laporan tahunan sebagai pernyataan masa depan.

Baca juga: Berikut 7 Prinsip Manajemen Keuangan, Anda Wajib Tahu!

Di Mana Informasi Diungkapkan?

prinsip pengungkapan penuh 2

Informasi material perlu diungkapkan dalam pengajuan regulasi yang dikirimkan perusahaan. Misalnya Anda adalah pemilik perusahaan terbuka, maka Anda harus memberikan informasi tersebut ke bursa efek Indonesia.

Pengajuan ini mencakup laporan kuartalan dan tahunan perusahaan, laporan keuangan yang diaudit, catatan kaki, dan jadwal, serta diskusi dan analisis manajemen di mana mereka memberikan panduan deskriptif.

Diskusi dan analisis manajemen (MD&A) juga membahas risiko yang mungkin dihadapi perusahaan dari segi operasional atau strategis.

Telekonferensi perusahaan pun dapat direkam untuk memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai laporan tahunan.

Dengan memahami dan menerapkan prinsip pengungkapan penuh, akuntan dan pemilik bisnis dapat membangun transparansi dan memupuk kepercayaan semua pemangku kepentingan.

Baca juga: Fair Value Adalah: Konsep, Prinsip, Rumus, Kelebihan & Kekurangan

Contoh Prinsip Pengungkapan Penuh

Perusahaan X baru saja membeli sepotong properti dan kini menjadi pemiliknya. Suatu ketika, seorang pejalan kaki jatuh dengan sangat parah di properti tersebut dan mengalami cedera serius.

Pejalan kaki ini kemudian menggugat Perusahaan X atas dasar kelalaian, menuntut sejumlah uang yang signifikan. Diperkirakan, pejalan kaki tersebut kemungkinan besar akan memenangkan gugatan tahun depan.

Penerapan prinsip pengungkapan penuh

Sesuai dengan prinsip pengungkapan penuh, Perusahaan X harus mengungkapkan potensi kerugian dari gugatan tersebut dalam catatan kaki laporan keuangan mereka, bahkan meskipun kerugian tersebut belum dikonfirmasi atau diselesaikan.

Dengan melakukan hal ini, Perusahaan X memastikan bahwa pemangku kepentingan, seperti investor dan kreditor, mendapatkan informasi yang lengkap tentang risiko finansial yang mungkin akan mereka hadapi akibat gugatan tersebut.

Transparansi ini dapat membantu para pemangku kepentingan membuat keputusan yang lebih baik terkait dengan posisi keuangan perusahaan.

Baca juga: 14 Prinsip Dasar Akuntansi yang Harus Anda Ketahui

Kerugian Tidak Mengungkapkan Semua Informasi Relevan dalam Laporan Keuangan

prinsip pengungkapan penuh 1

Tidak mengungkapkan semua informasi yang relevan dalam laporan keuangan dapat menimbulkan berbagai kerugian, baik untuk perusahaan itu sendiri maupun untuk pemangku kepentingan seperti investor dan kreditor. Berikut adalah beberapa kerugian utama yang perlu dipertimbangkan:

  • Masalah Hukum
    Kegagalan untuk mengungkapkan informasi yang relevan dapat menyebabkan masalah hukum jika investor merasa telah ditipu oleh perusahaan. Hal ini bisa berujung pada tuntutan hukum yang mengakibatkan denda atau bahkan penjara bagi pihak yang bertanggung jawab.
  • Keputusan Investasi yang Tidak Tepat
    Ketika transaksi yang tidak diungkapkan muncul dalam laporan keuangan, investor akan kesulitan mengambil keputusan investasi yang tepat. Tanpa informasi lengkap, mereka tidak dapat menilai risiko dan potensi keuntungan secara akurat.
  • Pengelolaan Sumber Daya yang Buruk
    Investor mungkin merasa bahwa sumber daya mereka terbuang jika ada uang yang tidak terhitung dan tidak jelas ke mana perginya. Situasi ini dapat menimbulkan ketidakpercayaan dan mengurangi minat investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut.
  • Ketidakpastian dalam Pengambilan Keputusan
    Jika perusahaan tidak mengungkapkan semua informasi yang relevan kepada investor dan kreditor, mereka tidak dapat membuat keputusan yang terinformasi. Hal ini dapat menyebabkan masalah di masa depan ketika transaksi tertentu diharapkan tetapi tidak pernah terjadi.
  • Rasa Aman yang Salah
    Kurangnya pengungkapan penuh dapat menciptakan rasa aman yang salah di kalangan karyawan dan investor. Hal ini dapat menyebabkan keputusan buruk yang seharusnya bisa dihindari jika ada transparansi dan pengungkapan penuh.
  • Kesulitan Memperbaiki Kesalahan
    Jika informasi tidak sepenuhnya diungkapkan sejak awal, akan lebih sulit untuk memperbaiki kesalahan atau kekeliruan dalam laporan keuangan. Perusahaan harus merombak semuanya tanpa bantuan konteks dari transaksi lain, yang dapat menambah beban kerja dan biaya.

Baca juga: Mengenal Konsep Kesatuan Usaha dalam Prinsip Dasar Akuntansi

Pada Intinya…

Prinsip pengungkapan penuh bertujuan untuk mendorong kejujuran penuh dalam semua hal yang terkait dengan laporan keuangan dan transaksi.

Hal ini memungkinkan investor dan pemberi pinjaman merasa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan.

Setiap transaksi yang relevan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Tanpa informasi yang lengkap, investor dan pemberi pinjaman tidak dapat membuat keputusan yang terinformasi dengan baik, yang berpotensi merugikan mereka.

Dengan menerapkan prinsip ini, perusahaan meningkatkan transparansi, sehingga semua pihak dapat mengetahui secara jelas mengenai kondisi keuangan dan operasional.

Hal ini membantu meminimalkan masalah, karena baik karyawan maupun investor akan lebih paham tentang situasi yang ada.

Namun melakukan pencatatan akuntansi secara manual sangat rentan manipulasi dan akan menylitkan Anda dalam melakukan pengambilan keputusan bisnis.

Sebagai solusi, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi seperti Kledo yang akan memudahkan proses pencatatan pembukuan terintegrasi dengan harga terjangkau dan dapat dengan mudah memastikan bahwa semua informasi keuangan tercatat dengan akurat.

Ini membantu memberikan rasa percaya diri bagi investor dan pemberi pinjaman saat membuat keputusan.

Jika tertarik, Anda bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan ini.

sugi priharto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

sixteen + 10 =