Pengertian Teori Akuntansi dan Pembahasan Lengkapnya

Pengertian Teori Akuntansi

Memahami pengertian teori akuntansi sangat penting bagi Anda para pelaku bisniss. Sebab, teori akuntansi merupakan salah satu cabang ilmu dari akuntansi yang merupakan ilmu yang berfokus pada penyusunan laporan keuangan.

Teori ini dapat membantu melacak dan menganalisis transaksi keuangan yang berlangsung di dalam suatu perusahaan.

Tujuan utamanya adalah untuk membantu organisasi dalam mengelola informasi keuangan yang akurat dan tepat waktu.

Dengan melihat pada bagaimana teori akuntansi telah berkembang, kita dapat mengerti mengapa ia merupakan salah satu aspek penting dari manajemen keuangan.

Oleh karena itu, artikel ini akan menyoroti pengertian teori akuntansi dan pembahasan yang penting lainnya dalam pengambilan keputusan bisnis.

Pengertian Teori Akuntansi Adalah…

Pengertian teori akuntansi adalah perpaduan antara teori dan praktik dalam akuntansi. Teori akuntansi menjelaskan prinsip akuntansi, standar akuntansi, dan konsep akuntansi yang diperlukan untuk menjaga akurasi, keandalan, dan relevansi laporan keuangan.

Teori akuntansi juga menjelaskan bagaimana transaksi diproses, bagaimana laporan keuangan dibuat, dan bagaimana informasi akuntansi digunakan untuk mengambil keputusan.

Teori akuntansi mencakup konsep dasar seperti akrual, penilaian, klasifikasi, jurnal, dan laporan keuangan. Teori ini juga mencakup aspek kompleks seperti penilaian aset, pengungkapan, dan akuntansi aktuaria.

Teori akuntansi penting dalam pengambilan keputusan karena memungkinkan para profesional akuntansi untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang bijaksana.

Baca juga: 20 Peluang Usaha Ternak dan Tips Membangun Bisnis yang Sukses

Sejarah Perkembangan Teori Akuntansi

Setelah memahami pengertian teori akuntansi, selanjutnya mari kita memahami sejarah teori akuntansi.

Sejarah perkembangan teori akuntansi dimulai pada abad ke-15. Pada saat itu, para ahli akuntansi mulai mengembangkan metode untuk membantu para pemilik bisnis mengatur dan mengendalikan bisnis mereka.

Pada abad ke-17, akuntan Belanda mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang khas dan menetapkan konsep akuntansi berbasis pengelolaan.

Pada tahun 1750, akuntan Jerman, Christian Huygens, mengembangkan pendekatan akuntansi yang berfokus pada penggunaan jurnal akuntansi. Ini menjadi titik awal dari metode akuntansi modern yang digunakan saat ini.

Pada abad ke-19, teori akuntansi mengalami perkembangan yang signifikan. Pada tahun 1820, akuntan Prancis, Francois Pacomio, mengembangkan teori akuntansi yang berfokus pada jurnal-jurnal akuntansi dan neraca.

Beberapa tahun kemudian, akuntan Inggris, Thomas Gompertz, mengembangkan teori akuntansi yang mengutamakan penggunaan sistem double-entry. Ini menjadi salah satu dasar dari sistem akuntansi modern saat ini.

Pada abad ke-20, teori akuntansi berkembang lebih jauh lagi. Pada tahun 1930, akuntan Amerika, Charles T. Horngren, mengembangkan teori akuntansi yang berfokus pada penggunaan penyajian laporan keuangan. Ini menjadi dasar dari metode akuntansi modern yang digunakan saat ini.

Pada tahun 1950-an, akuntan Amerika, David Solomons, mengembangkan teori akuntansi yang membahas tentang penggunaan informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan. Ini adalah salah satu teori akuntansi yang telah berkembang secara signifikan dan yang masih relevan hingga hari ini.

Pada tahun 1990-an, teori akuntansi berkembang lebih lanjut dengan dikembangkannya teori akuntansi berbasis manajemen dan keuangan. Teori ini menekankan pentingnya menggunakan informasi akuntansi untuk meningkatkan kinerja organisasi dan meningkatkan efisiensi operasional.

Pada tahun 2000-an, teori akuntansi mengalami perkembangan yang signifikan dengan dikembangkannya teori akuntansi berbasis teknologi informasi. Teori ini menekankan pentingnya menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja akuntansi.

Pada hari ini, teori akuntansi terus berkembang dan menjadi lebih kompleks. Akuntan saat ini menggunakan berbagai pendekatan yang berbeda untuk menganalisis dan menyusun laporan keuangan.

Akuntan juga menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi proses akuntansi.

Baca juga: Pengertian Akuntansi Adalah? Berikut Pembahasan Lengkap dan Mendalam

Apa Saja Tujuan Teori Akuntansi?

Tujuan teori akuntansi adalah untuk menyediakan basis yang kuat untuk menganalisis masalah akuntansi, memprediksi perilaku akuntansi dan menyediakan alasan untuk kebijakan akuntansi.

Berikut adalah beberapa tujuan teori akuntansi:

  • Menganalisis, mengevaluasi, dan mengklasifikasi transaksi keuangan.
  • Menentukan nilai wajar suatu entitas atau aset keuangan.
  • Membantu dalam proses pengambilan keputusan ekonomi dan keuangan.
  • Membantu para pembuat kebijakan dan pembuat keputusan dalam mengambil keputusan berdasarkan informasi keuangan yang tepat.
  • Memberikan dasar bagi pengembangan standar akuntansi dan laporan keuangan.
  • Membantu dalam perencanaan pengeluaran dan pengelolaan aset.
  • Membantu dalam mengelola risiko keuangan.
  • Membantu dalam pengambilan keputusan investasi.
  • Membantu dalam menilai kinerja perusahaan.
  • Membantu dalam menyusun laporan keuangan yang akurat dan tepat.

Baca juga: 10 Rekomendasi Aplikasi Penjualan dan Tips Memilihnya

2 Jenis Teori Akuntansi

pengertian teori akuntansi

1. Teori akuntansi positif

Pengertian teori akuntansi positif adalah teori yang mencoba untuk menjelaskan dan mengukur perilaku akuntansi.

Teori ini mencoba untuk menjelaskan bagaimana faktor-faktor ekonomi dan kondisi lingkungan menentukan akuntansi yang dipraktikkan dan bagaimana akuntansi memengaruhi perilaku ekonomi.

Teori ini menekankan pada fakta bahwa kebijakan akuntansi yang berbeda akan menghasilkan hasil yang berbeda, dan bahwa segala sesuatu yang terjadi secara ekonomi akan memiliki dampak pada akuntansi.

Baca juga: Sistem Informasi Akuntansi: Pengertian, Manfaat, Komponen dan Jenisnya

2. Teori akuntansi negatif

Teori akuntansi negatif didasarkan pada premis bahwa akuntansi dapat digunakan untuk menguntungkan para pelaku pasar.

Teori ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang cara akuntansi dapat digunakan untuk menguntungkan orang-orang tertentu, terutama para eksekutif.

Teori ini juga menekankan bahwa akuntansi dapat digunakan untuk menutupi data yang tidak menguntungkan atau untuk memuaskan kepentingan para eksekutif. Misalnya, para eksekutif dapat menutupi kerugian yang terjadi dengan menggunakan akuntansi yang tidak benar.

Teori akuntansi negatif juga menekankan bahwa akuntansi dapat digunakan untuk mengubah atau menyamarkan data yang tidak menguntungkan dan menguntungkan orang-orang tertentu.

Baca juga: Cost Benefit Analysis Adalah: Proses dan Contoh Kasusnya

Elemen Teori Akuntansi

Beberapa elemen teori akuntansi yang dapat dibahas meliputi:

1. Prinsip-prinsip akuntansi

Prinsip-prinsip akuntansi merupakan asas-asas yang mengatur praktik akuntansi. Ini termasuk prinsip akuntansi historis, objectivity, relevansi, materialitas, konservatisme, dan komprehensif.

2. Sistem akuntansi

Sistem akuntansi adalah struktur yang memungkinkan praktik akuntansi berjalan dengan baik. Sistem ini meliputi pengumpulan data akuntansi, pemrosesan data akuntansi, dan sistem pelaporan.

3. Struktur akuntansi

Struktur akuntansi adalah bagaimana data akuntansi disimpan dan digunakan. Ini merupakan bagian penting dari sistem akuntansi, yang menentukan bagaimana informasi akuntansi digunakan dan dianalisis.

4. Standar akuntansi

Standar akuntansi adalah aturan-aturan yang mengatur cara informasi akuntansi disajikan dan disajikan. Standar ini mencakup ketentuan yang berlaku di berbagai negara, dan juga standar-standar yang diterapkan oleh organisasi profesional akuntansi.

Banner 1 kledo

Fungsi Teori Akuntansi

1. Alat bantu manajemen

Teori akuntansi dapat digunakan sebagai alat bantu manajemen untuk membantu manajer mengambil keputusan yang tepat.

Akuntan membantu manajer dengan memberikan informasi tentang biaya, pendapatan, laba, dan lainnya yang dapat membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik.

2. Penyedia informasi

Teori akuntansi juga bertindak sebagai penyedia informasi yang dapat digunakan oleh pemilik, kreditor, dan investor.

Akuntan menyediakan informasi tentang biaya, pendapatan, laba, dan lainnya yang dapat membantu mereka membuat keputusan yang tepat.

3. Sumber ekonomi

Akuntan juga bertindak sebagai sumber ekonomi yang dapat membantu pemerintah dalam mengatur keuangan negara.

Akuntan bertindak sebagai penyedia informasi yang dapat membantu pemerintah mengambil keputusan yang tepat dalam mengatur keuangan negara.

4. Standar umum

Teori akuntansi menyediakan standar umum yang dapat digunakan oleh semua perusahaan untuk mencatat transaksi dan menghasilkan laporan keuangan.

Standar ini akan membantu menjaga agar semua perusahaan mencatat transaksi dengan cara yang sama dan produksi laporan yang akurat dan dapat dipercaya.

Baca juga: Apa itu Multiplier Effect dan Mengapa itu Penting?

Penjelasan Prinsip Dasar Akuntansi

Prinsip dasar akuntansi adalah kumpulan dasar yang diikuti oleh para akuntan untuk membantu mereka menyusun laporan keuangan yang akurat dan akuntabel.

Prinsip dasar akuntansi mencakup beberapa elemen kunci, seperti:

Cost principle

Cost principle adalah prinsip akuntansi yang menyatakan bahwa aset, liabilitas, pendapatan dan biaya harus diukur dan dicatat di nilai historisnya.

Ini berarti bahwa para akuntan harus menyimpan catatan yang akurat dari aset, liabilitas, pendapatan dan biaya yang diperoleh atau dikeluarkan pada saat transaksi terjadi.

Artinya bahwa transaksi harus diukur di nilai pasar pada saat transaksi terjadi. Dengan demikian, nilai aset akan mencerminkan harga yang dibayarkan pada saat membeli atau menjual. Sedangkan pendapatan dan biaya harus diukur di nilai pasar pada saat transaksi terjadi.

Matching principle

Matching principle adalah prinsip akuntansi yang menyatakan bahwa biaya harus dikaitkan dengan pendapatan yang berkaitan. Ini berarti bahwa biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan harus dikaitkan dengan pendapatan yang dihasilkan.

Dengan kata lain, biaya harus dikreditkan ke pendapatan untuk tahun di mana pendapatan dihasilkan. Ini berarti bahwa biaya yang dikeluarkan untuk tahun yang berbeda harus dikaitkan dengan pendapatan tahun yang bersangkutan.

Dengan demikian, biaya harus dikreditkan ke pendapatan yang sesuai setiap tahun.

Materiality principle

Materiality principle adalah prinsip yang menyatakan bahwa transaksi dan informasi yang relevan harus dicatat, diukur dan dilaporkan dengan akurat.

Prinsip ini menekankan bahwa transaksi dan informasi yang signifikan dari segi jumlah dan relevansi harus diakui sebagai aset dan liabilitas, juga pendapatan dan biaya.

Oleh karena itu, transaksi dan informasi yang signifikan harus dicatat, diukur dan dilaporkan dengan akurat agar laporan keuangan dapat diandalkan.

Conservatism principle

Conservatism principle adalah prinsip akuntansi yang menyatakan bahwa aset dan liabilitas harus diukur dan dicatat pada nilai historis yang lebih rendah dari nilai pasar.

Prinsip ini menekankan bahwa jika ada dua nilai yang berbeda untuk aset atau liabilitas, yaitu nilai pasar dan nilai historis, maka nilai yang lebih rendah harus digunakan.

Ini berarti bahwa aset dan liabilitas harus diukur dan dicatat pada nilai historis yang lebih rendah dari nilai pasar. Dengan demikian, laporan keuangan yang dihasilkan akan lebih konservatif.

Time period principle

Time period principle adalah prinsip akuntansi yang menyatakan bahwa laporan keuangan harus dibuat untuk jangka waktu tertentu. Ini berarti bahwa laporan keuangan harus dibuat untuk jangka waktu yang telah ditentukan.

Jangka waktu yang umumnya digunakan adalah tahunan, namun dapat juga ditentukan untuk jangka waktu yang lebih pendek, seperti kuartal atau bulanan.

Dengan demikian, laporan keuangan yang dihasilkan akan mencerminkan kinerja perusahaan untuk jangka waktu tertentu.

Consistency principle

Consistency principle adalah prinsip akuntansi yang menyatakan bahwa metode akuntansi yang dipilih harus digunakan secara konsisten dari tahun ke tahun.

Prinsip ini menekankan bahwa metode akuntansi yang dipilih harus digunakan secara konsisten dari tahun ke tahun. Dengan demikian, laporan keuangan yang dihasilkan akan dapat digunakan untuk membandingkan kinerja perusahaan dari tahun ke tahun.

Dengan kata lain, prinsip ini menekankan bahwa metode akuntansi yang dipilih harus tetap konsisten dari tahun ke tahun.

Baca juga: Tips Mengelola Aset dalam Bisnis Sesuai Standar Akuntansi

Apa Saja Konsep Dasar Teori Akuntansi?

1. Konsep akrual

Konsep akrual adalah prinsip akuntansi yang menyatakan bahwa transaksi-transaksi ekonomi harus direkam pada periode akuntansi di mana mereka terjadi, bukan pada saat uang telah diterima atau dibayarkan.

Konsep Akrual berarti bahwa pendapatan dan biaya harus dicatat pada saat mereka terjadi, bukan pada saat pembayaran diterima atau dibayarkan.

2. Konsep konsistensi

Konsep konsistensi adalah prinsip akuntansi yang mengharuskan bahwa metode akuntansi yang telah dipilih harus digunakan secara konsisten dari periode ke periode.

Prinsip ini bertujuan agar akuntan dapat membandingkan laporan keuangan dari periode ke periode.

3. Konsep kelangsungan

Konsep kelangsungan adalah prinsip akuntansi yang mengharuskan bahwa asumsi harus dibuat bahwa perusahaan akan terus beroperasi di masa depan. Ini berarti bahwa akuntan harus memperhitungkan biaya-biaya masa depan ketika mereka mencatat transaksi saat ini.

4. Konsep kehati-hatian

Konsep kehati-hatian adalah prinsip akuntansi yang mengharuskan bahwa akuntan harus berhati-hati saat mencatat transaksi, dan selalu menghindari menggunakan estimasi atau asumsi yang berlebihan.

Prinsip ini bertujuan untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang disajikan tidak memihak suatu pihak atau menyesatkan.

Baca juga: Pengertian RAB (Rencana Anggaran Biaya), Fungsi, dan Contohnya

Bagaimana Masa Depan Akuntansi?

Masa depan akuntansi akan dipengaruhi oleh teknologi dan digitalisasi. Teknologi baru akan terus membantu para akuntan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dengan lebih cepat dan efisien.

Ini akan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk mendokumentasikan transaksi dan menganalisis data. Selain itu, masa depan akuntansi juga akan dipengaruhi oleh keterbukaan data.

Perusahaan-perusahaan akan memiliki akses ke informasi akuntansi yang lebih terbuka dan terintegrasi, yang akan membantu mereka untuk membuat keputusan bisnis yang lebih tepat.

Teknologi seperti blockchain, intelijen buatan, dan teknologi kontrak pintar akan membantu akuntan untuk memantau dan mengelola data keuangan dengan lebih efisien.

Salah satu bentuk teknologi tersebut adalah dengan hadirnya software akuntansi seperti Kledo. Software ini terintegrasi dengan teknologi cloud sehingga Anda bisa menggunakannya darimana saja dan kapan saja dibutuhkan.

Berbagai fitur yang ada pada Kledo mudah digunakan bahkan bagi Anda yang masih awam dengan dunia akuntansi. Jadi, tunggu apalagi? Anda juga bisa mencoba Kledo gratis selama 14 hari melalui tautan ini.

Annisa Herawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

sixteen + seven =