PSAK 68 merupakan pedoman penting dalam akuntansi yang mengatur pengukuran nilai wajar. Nilai wajar didefinisikan sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi yang teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Dalam konteks ini, PSAK 68 bertujuan untuk memberikan kerangka kerja yang jelas dan konsisten dalam pengukuran nilai wajar, yang sangat penting bagi transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan.
Dalam penerapannya, PSAK 68 mensyaratkan pengungkapan yang mendetail mengenai pengukuran nilai wajar, termasuk informasi tentang aset dan liabilitas yang diukur.
Hal ini mencakup transaksi yang melibatkan aset nonkeuangan dan instrumen keuangan, serta bagaimana pasar utama dan pasar yang paling menguntungkan mempengaruhi nilai wajar.
Dengan demikian, pemahaman yang mendalam tentang PSAK 68 sangat penting bagi para akuntan dan profesional keuangan untuk memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan kondisi ekonomi yang sebenarnya.
Pada artikel kali ini kami akan menjelaskan secara lengkap ruang lingkup PSAK 68 dan prinsip umum yang diatur oleh PSAK 68.
Apa itu PSAK 68?
Pada PSAK 68 nilai wajar didefinisikan sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi yang teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Dari definisi tersebut kita dapat mencatat beberapa unsur/elemen nilai wajar, yaitu harga, aset atau liabilitas, transaksi dan pelaku pasar.
Tujuan PSAK 68 adalah:
- Mendefinisikan nilai wajar (fair value).
- Menetapkan dalam satu pernyataan, suatu kerangka pengukuran nilai wajar.
- Mensyaratkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar.
Ruang Lingkup PSAK 68
Pernyataan ini diterapkan ketika pernyataan lain mensyaratkan atau mengizinkan pengukuran nilai wajar atau pengungkapan mengenai nilai wajar dan pengukuran, seperti nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.
Persyaratan pengukuran dan pengungkapan dalam pernyataan ini tidak diterapkan untuk hal sebagai berikut:
- Transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham;
- Transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30: Sewa; dan
- Pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto (net realizable value) dalam PSAK 14: Persediaan atau nilai pakai (value in use) dalam PSAK 48: Penurunan Nilai Aset.
Pengungkapan yang disyaratkan dalam pernyataan ini tidak disyaratkan untuk hal sebagai berikut:
- Aset program yang diukur pada nilai wajar sesuai dengan PSAK 24: Imbalan Kerja;
- Investasi program manfaat purnakarya yang diukur pada nilai wajar sesuai dengan PSAK 18: Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya; dan
- Aset yang jumlah terpulihkannya adalah nilai wajar setelah dikurangi biaya pelepasan sesuai dengan PSAK 48: Penurunan Nilai Aset.
Baca juga: Pembahasan PSAK 22 Tentang Kombinasi Bisnis
Pengukuran Nilai Wajar

Nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Aset dan liabilitas
Pengukuran nilai wajar adalah untuk aset atau liabilitas tertentu. Ketika mengukur nilai wajar, entitas memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika enentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.
Karakteristik tersebut misalnya : kondisi dan lokasi aset; dan pembatasan, jika ada, atas penjualan atau penggunaan aset.
Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa aset atau liabilitas dipertukarkan dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas pada tanggal pengukuran berdasarkan kondisi pasar saat ini.
Nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi:
- di pasar utama (principal market) untuk aset atau liabilitas tersebut; atau
- jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan (most advantegous market) untuk aset atau liabilitas tersebut.
Entitas mengukur nilai wajar suatu aset atau liabilitas menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomik terbaiknya.
Entitas mengidentifikasi pelaku pasar secara umum, mempertimbangkan faktor yang spesifik untuk:
- Aset dan liabilitas
- Pasar utama
- Pelaku pasar yang akan melakukan transaksi
Baca juga: Pembahasan PSAK 19 Tentang Aset Tak Berwujud
Aset nonkeuangan
Pengukuran nilai wajar aset nonkeuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dari aset tersebut dengan mempergunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya (highest best and use), atau menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
Dalam menentukan highest best and use suatu aset nonkeuangan, entitas mempertimbangkan:
- Penggunaan secara fisik dimungkinkan, menentukan harga berdasarkan keadaan aset.
- Penggunaan secara hukum diizinkan, memperhatikan batasan hukum atas penentuan harga.
- Penggunaan layak secara keuangan, jika telah memenuhi dua hal diatas yang kemudian apakah aset sesuai dengan kemampuannya menghasilkan pendapatan sebagai timbal balik.
Premis penilaian aset nonkeuangan
Premis penilaian adalah sesuatu yang dianggap benar untuk menilai aset, apabila:
- Penggunaan aset/liabilitas secara maksimal dapat memberikan kontribusi/timbal balik yang maksimal pula ketika digunakan secara kombinasi dengan aset/liabilitas lain.
- Penggunaan aset nonkeuangan secara maksimal dapat menyediakan nilai maksimum kepada pelaku pasar secara terpisah.
Hasil penilaian yang dapat terjadi:
- Nilai wajar sama, baik ketika digunakan secara terpisah/kombinasi.
- Nilai wajar dapat berupa harga aset dan biaya tambahan, contohnya: biaya pasang.
- Nilai wajar senilai barang jadi, sedangkan barang yang sesungguhnya masih dalam proses pengerjaan.
- Nilai wajar diperoleh dari kontribusi dari setiap aset pelengkap dalam hal menggunakan metode multi-period ecess earning.
- Nilai wajar dapat diperoleh dari gabungan atas seluruh kelompok aset.
Pengukuran pada liabilitas dan instrumen ekuitas milik entitas sendiri

Prinsip umumnya adalah:
- Liabilitas/instrumen keuangan dialihkan kepada pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengalihan tersebut juga mengasumsikan:
- Liabilitas akan tetap terutang dan pelaku pasar yang menerima pengalihan bersedia memenuhi kewajiban tersebut.
- Instrumen ekuitas akan tetap beredar dan pihak yang menerima pengalihan mengambil alih hak dan tanggung jawab yang terkait dengan instrumen tersebut.
- Ketika harga kuotasian (quoted price) untuk pengalihan liabilitas/instrumen ekuitas tidak tersedia sedangkan ternyata item yang dimaksud dimiliki oleh pihak lain, nilai wajar diukur dari pihak lain tersebut.
- Ketika harga kuotasian tidak tersedia dan item yang identik juga tidak dimiliki oleh pihak lain, nilai wajar diukur menggunakan teknik penilaian dari perspektif pelaku pasar yang memiliki liabilitas atau telah menerbitkan klaim atas ekuitas.
- Nilai wajar mencerminkan resiko wanprestasi, dan nilainya sama ketika sebelum dan sesudah pengalihan, sehingga ketika melakukan pengukuran harus mempertimbangkan dampak resiko kredit dan faktor lain yang mungkin membuat kewajiban tidak akan terpenuhi.
- Adanya batasan untuk mencegah pengalihan. Beberapa input tidak boleh dimasukkan dalam pengukuran nilai wajar agar tidak mempengaruhi nilai akhir dari suatu liabilitas/instrumen ekuitas.
- Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur dapat ditarik kembali sewaktu-waktu (demand feature) (contohnya giro) adalah tidak kurang dari jumlah yang terutang pada saat penarikan, didiskontokan dari tanggal pertama jumlah tersebut dapat disyaratkan untuk dibayar.
Baca juga: PSAK 15 Tentang Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
Penerapan pada aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan posisi haling Hapus dalam risiko pasar atau risiko kredit pihak lawan
Jika entitas mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut berdasarkan eksposur netonya terhadap risiko pasar atau risiko kredit, entitas diizinkan untuk menerapkan pengecualian terhadap Pernyataan ini untuk mengukur nilai wajar.
Entitas diizinkan untuk menggunakan pengecualian jika entitas melakukan seluruh hal sebagai berikut:
- Mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan eksposur neto entitas terhadap risiko pasar tertentu atau terhadap risiko kredit dari pihak lawan tertentu sesuai dengan risiko manajemen atau strategi investasi entitas yang terdokumentasi;
- Menyediakan informasi atas dasar tersebut, mengenai kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan kepada anggota manajemen kunci entitas, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7:
- Disyaratkan atau telah menentukan untuk mengukur aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan pada setiap akhir periode pelaporan.
Contoh posisi saling hapus:
Entitas syariah memiliki piutang muharabah di sisi asetnya dan juga mempunyai utang muharabah di sisi kewajibannya, maka antara piutang muharabah dan utang muharabah tidak diperbolehkan untuk saling hapus.
Misal, piutang muharabah Rp. 10.000.000,- sedangkan utang muharabah Rp. 6.000.000,- maka piutang muharabah neto Rp 4.000.000,- Saling hapus seperti ini tidak diperbolehkan oleh PSAK ini karena informasinya akan meyesatkan pembaca laporan keuangan entitas syariah tersebut.
Dengan saling hapus ini pembaca akan dapat memperoleh pemahaman bahwa piutang muharabah entitas tersebut Rp. 4.000.000,- sementara entitas tidak memiliki utang muharabah.
Jadi, disini terjadi kehilangan informasi penting , yaitu entitas tidak memiliki utang muharabah padahal pada kenyataannya entitas memiliki utang muharabah Rp. 6.000.000,- Aset yang dilaporkan sebesar nilai, setelah dikurangi dengan penyisihan, tidak termasuk kategori saling hapus.
Teknik Penilaian Pengukuran yang Diperbolehkan PSAK 68

Entitas menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Teknik penilaian yang dapat digunakan secara luas:
Pendekatan pasar
Pendekatan pasar (market approach) merupakan teknik penilaian yang menggunakan harga dan informasi relevan lain yang dihasilkan oleh transaksi pasar yang melibatkan aset, liabilitas atau kelompok aset dan liabilitas yang identik atau sebanding, seperti bisnis.
Pendekatan biaya
Pendekatan biaya mencerminkan jumlah yang akan dibutuhkan saat ini untuk menggantikan kapasitas manfaat (service capacity) aset (sering disebut dengan biaya pengganti saat ini)
Pendekatan penghasilan
Pendekatan penghasilan mengkonversikan jumlah masa depan (misalnya arus kas atau penghasilan dan beban) ke suatu jumlah tunggal saat ini (yaitu didiskontokan).
Baca juga: Pembahasan PSAK 7: Pengungkapan Pihak Berelasi di Akuntansi
Kesimpulan
PSAK 68 adalah bahwa pengukuran nilai wajar merupakan aspek krusial dalam akuntansi yang bertujuan untuk memberikan transparansi dan akuntabilitas dalam laporan keuangan.
PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan liabilitas dalam transaksi pasar yang teratur.
Standar ini menetapkan kerangka pengukuran yang harus diikuti, termasuk pengungkapan yang diperlukan untuk memastikan bahwa pengguna laporan keuangan dapat memahami dan mengevaluasi informasi yang disajikan.
Pengukuran nilai wajar harus dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi pasar saat ini dan teknik penilaian yang sesuai, seperti pendekatan pasar, biaya, dan penghasilan.
Selain itu, entitas diharuskan untuk mengungkapkan informasi yang relevan mengenai pengukuran nilai wajar, termasuk alasan pengukuran dan level hierarki nilai wajar yang digunakan.
Untuk kemudahan dalam proses pengelolaan dan pengukuran nilai wajar dalam setiap aset dan transaksi yang terjadi dalam bisnis, Anda bisa mencoba menggunakan tools modern seperti software akuntansi Kledo.
Kledo adalah software akuntansi online berbasis cloud yang memiliki fitur akuntansi terintegrasi dengan modul aset, persediaan, sampai pembuatan laporan keuangan yang mudah dan instan.
Jika Anda tertarik, Anda bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis selama 14 hari atau selamanya melalui tautan ini.
- Pembahasan PSAK 68 Tentang Pengukuran Nilai Wajar - 11 Maret 2025
- Market Value dan Book Value: Definisi, Perbedaan, dan Rumusnya - 10 Maret 2025
- Manajemen Pengadaan: Pengertian, Manfaat, dan Tips Mengelolanya - 7 Maret 2025