Tax Shield: Pengertian, Jenis, dan Faktor yang Mempengaruhinya

Pajak menjadi salah satu pehatian penting bagi pemilik bisnis, terutama dalam pengelolaan bisnis. Secara sederhana, semakin tinggi profit yang didapatkan bisnis, semakin besar pajak yang harus dibayar. Namun Anda bisa melakukan efisiensi pengeluaran pajak jika Anda mengetahui apa itu tax shield.

Tax shield adalah penghindaran pajak dengan cara legal adalah dengan memanfaatkan fasilitas yang dimiliki perusahaan, misalnya dengan beban bunga yang muncul dari adanya transaksi pinjaman kepada pihak kreditur, beban akumulasi yang muncul akibat adanya akumulasi aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Beban beban ini nantinya akan menjadi pengurang dalam perhitungan laba perusahaan.

Dengan adanya hutang maka akan muncul beban bunga yang nantinya akan dapat dikurangkan dalam pelaporan fiskal perusahaan. Hal ini akan berdampak pada laporan keuangan sebelum pajak perusahaan.

Lebih jauh mari kita pahami apa itu tax shield dan juga berbagai jenis tax shield yang bisa Anda gunakan dalam pengurangan pajak di bisnis Anda.

Apa itu Tax Shield?

Tax Shield adalah salah satu cara bagi perusahaan untuk melakukan penghematan pajak dengan cara legal dan tidak menyalahi ketentuan perundangundangan yang berlaku.

Pemanfaatan Tax Shield sendiri adalah dengan memanfaatkan kegiatan berhutang sampai batas tertentu, dimana biaya modal atau biaya bunga yang muncul dari kegiatan tersebut sama dengan biaya pajak yang perlu dibayarkan.

Tax shield dapat menjadi penentu struktur modal dan dapat mengurangi atau menambahi hutang.

Pemanfaatan kegiatan berhutang juga akan meningkatkan pendanaan perusahaan, dimana pada akhirnya neraca pasiva akan bertambah, keputusan pendanaan ini perlu dipertimbangkan dengan baik, manajer memiliki tugas dalam mewujudkan kesejahteraan pemilik perusahaan.

Perusahaan yang ingin mengembangkan usahanya menggunakan hutang dan memaksimalkan pemanfaatan atas bunga yang muncul dari kegiatan berhutang, sehingga diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan maksimal atas beban pajak yang berkurang.

Hal yang sama dikemukakan oleh Faccio dan Jin (2015 : 278), mereka mengatakan bahwa perusahaan cenderung menaikan hutang sesuai dengan kenaikan tarif pajak.

Namun tetap perlu memperhatikan kondisi keuangan perusahaan, agar kegiatan berhutang yang dilakukan tidak mempengaruhi arus kas perusahaan, karena dengan pengelolaan kebijakan utang yang tidak baik perusahaan tersebut akan mengalami Financial distress atau kesulitan keuangan.

Bunga yang muncul dapat menjadi pengurang dalam perhitungan pajak, dan hal tersebut berbanding lurus dengan modal struktur modal perusahaan jika dihitung dengan perhitungan Debt to Equity.

Baca juga: Jenis Laporan Keuangan Koperasi dan Contohnya

Banner 3 kledo

Faktor yang Mempengaruhi Tax Shield?

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam bisnis saat Anda berencana melakukan tax shield:

Profitabilitas bisnis

Profitabilitas adalah keuntungan yang dihasilkan perusahaan dari kegiatan bisnis yang dijalankan oleh perusahaan, profitabilitas berfungsi untuk mengukur atau menghitung laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada periode tertentu untuk melihat kinerja perusahaan tersebut.

Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang meningkat memiliki kesempatan memposisikan diri dalam tax planning yang dapat mengurangi jumlah beban kewajiban perpajakan.

Struktur modal

Struktur Modal adalah perbandingan penggunaan hutang terhadap modal yang dimiliki oleh perusahaan, seorang manajer perlu mempertimbangkan komposisi struktur modal yang baik, agar tidak menciptakan biaya modal yang lebih besar dari keuntungan yang diperoleh perusahaan.

Pengunaan struktur modal yang baik akan berdampak pada kinerja perusahaan, dalam penggunaannya sebagai sumber dana perusahaan, proporsi hutang sangat perlu di pertimbangkan.

Kondisi struktur modal yang optimal adalah ketika sebuah perusahaan dapat mengkombinasikan hutang dan ekuitas secara ideal, yaitu menyeimbangkan nilai perusahaan dan biaya atas struktur modalnya.

Struktur modal dapat berubah sepanjang waktu, dan dapat mempengaruhi biaya modal tertimbang.

Struktur modal sendiri dapat berasal dari internal maupun eksternal perusahaan. Pendanaan internal bisa berasal dari modal pribadi dan laba yang dhasilkan dari kegiatan perusahaan, sedangkan sumber dana eksternal dapat berasal dari dana yang dipijamkan dari kreditur, peserta atau pengambil bagian dalam perusahaan.

Baca juga: Pajak Tangguhan: Perlakuan dalam PSAK 46 dan Contoh Jurnalnya

Ukuran perusahaan

Ukuran perusahaan adalah gambaran perusahaan dilihat dari besar kecilnya perusahaan, ukuran untuk melihat ukuran perusahaan adalah total aset yang dimiliki perusahaan.

Perusahaan yang memiliki aset lebih besar berkemungkinan untuk mendapatkan pendanaan dari kegiatan berhutang, karena lebih dipercaya oleh banyak kreditur, dimana aset perusahaan juga dapat dipergunakan sebagai jaminan ketika akan mengajukan pinjaman jangka pendek maupun panjang.

Perusahaan yang lebih besar cenderung lebih banyak memanfaatkan kegiatan pendanaan dari pihak eksternal daripada perusahaan besar hal ini dikarenakan perusahaan yang lebih besar sudah lebih dikenal.

Tujuan pengunaan dana tersebut adalah untuk melengkapi kebutuhan operasional perusahaan yang lebih besar daripada perusahaan kecil.

Umur perusahaan

Umur perusahaan adalah ukuran berapa lama perusahaan bertahan sejak tanggal IPO nya, perusahaan yang bertahan lebih lama, berkemungkinan sudah memiliki kondisi yang stabil, ketika perusahaan membutuhkan tambahan modal, biasanya akan lebih mudah mendapatkan dana dari pihak eksternal

Keahlian mengelola pendanaan menjadi faktor utama untuk meningkatkan kepercayaan investor dalam pemberian kredit kepada perusahaan, usia menunjukan kematangan perusahaan dalam mengelola struktur modal sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Salah satu alasan utama untuk menggunakan utang lebih maksimal adalah bahwa ketika perusahaan bertahan dalam bisnis untuk waktu yang lama maka bisa mengumpulkan lebih banyak dana untuk menjalankan operasi bisnis dan menggunakan reputasi perusahaan dalam mengakses lebih banyak utang.

Baca juga: Deductible dan Non Deductible Expenses dalam Penghitungan Pajak

Jenis Tax Shield yang Bisa Anda Terapkan pada Bisnis

tax shield 2

Ada dua jenis cara untuk mengurangi pajak secara legal dalam bisnis, berikut adalah pembahasan lengkapnya:

Debt tax shield

Debt tax shield adalah pengurang pajak yang berasal dari pinjaman, ketika perusahaan meminjam sejumlah dana kepada pihak kreditur, maka pihak kreditur akan meminta imbalan berupa bunga atas pinjaman yang telah diberikan.

Bunga ini nantinya akan dicatat oleh peminjam sebagai beban. Pada perpajakan beban bunga dapat dijadikan pengurang atas pendapatan.

Menurut Brigham dan Houston (2011), Sudana (2011), Santika dan Sudiyatno (2011): beban bunga yang timbul dari kegiatan berhutang akan sangat membantu perusahaan untuk melakukan penghematan pajak dalam perhitungan pajak perusahaan, bagi perusahaan yang memiliki angka pajak besar dan memiliki hutang yang besar, maka hasil pengurangan dari beban bunga akan berdampak besar bagi perusahaan.

Menurut Djumahir (2005), Dewi dan Wirajaya (2013): debt tax shield sebagai pendorong bagi perusahaan untuk lebih banyak menerima pinjaman, karena bunga pinjaman yang dibebankan sebagai biaya pada perhitungan laba dan rugi akan mengurangi pajak penghasilan.

Dan dengan kegiatan ini, perusahaan akan lebih diuntungkan karena perusahaan akan mendapatkan tambahan struktur modal, namun beban atas penambahan struktur modal ini dapat di kurangkan pada perhitungan pajak.

Baca juga: 3 Stelsel Pajak dan Juga Contohnya di Indonesia

Non – debt tax shield

Non – debt tax shield adalah pengurang pajak yang bukan berasal dari utang, namun bersumber dari aktiva tetap yang dimiliki perusahaan, pada aktiva tetap yang dimiliki perusahaan, akan timbul beban akumulasi dan depresiasi setiap akhir periode.

Beban ini kemudian dapat digunakan sebagai pengurang pendapatan pada perhitungan laba rugi perusahaan.

Secara sederhana, bisa dibilang non debt tax shield adalah pengurang pajak yang bukan berasal dari beban bunga namun dapat berasal dari aktiva tetap perusahaan.

Setiap aktiva tetap akan menimbulkan beban akumulasi dan penyusutan, beban ini nantinya dapat dipergunakan sebagai pengurang dalam perpajakan.

Contohnya, persediaan yang merupakan aset yang dimiliki perusahaan dalam posisi aktiva, persedian merupakan barang yang akan dijual perusahaan guna mendapatkan laba.

Namun dalam beberapa kondisi, ketika perusahaan membutuhkan dana dalam waktu dekat, persediaan dapat di jadikan sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dari pihak eksternal.

Aset tetap atau aset berwujud adalah aset yang paling mudah dipergunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman, aset tetap juga sangat berpengaruh dalam kebijakan hutang, karena akan menambah kemudahan perusahaan untuk mendapatkan pinjaman.

Baca juga: Fungsi Bukti Potong Pajak, Jenis, dan Cara Membuatnya

Kesimpulan

Itulah pembahasan lengkap mengenai tax shield yang bisa Anda terapkan dalam bisnis. Pada intinya tax shield merupakan cara pengurangan pajak dalam bisnis dengan cara yang legal dan diperbolehkan dalam undang-undang perpajakan di Indonesia.

Namun yang perlu Anda perhatikan dalam penerapan tax shield ini terkadang memerlukan pemahaman mendalam atas kondisi keuangan bisnis secara mendalam karena melibatkan utang.

Pastikan Anda memiliki pengalaman dalam membuat dan menganalisis laporan keuangan dan mintalah bantuan seorang ahli sebelum Anda mengambil tindakan dalam pengurangan pajak.

Pastikan juga Anda menggunakan software akuntansi yang membantu Anda dalam membuat laporan keuangan yang lebih cepat dan akurat serta memiliki fitur laporan pajak terlengkap.

Sebagai pilihan, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi online Kledo untuk proses pembukuan dan pembuatan laporan keuangan yang lebih baik.

Anda bisa mencoba Kledo secara gratis selama 14 hari atau selamanya melalui tautan ini.

sugi priharto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

12 + six =