Perbedaan Transaksi Internal dan Eksternal dalam Akuntansi

transaksi internal dan eksternal banner

Sebagai akuntan atau pemilik bisnis yang mengelola proses pencatatan pembukuannya sendiri, penting bagi Anda untuk mengetahui semua jenis transaksi dalam bisnis, salah satunya transaksi internal dan eksternal.

Mengapa penting? Hal ini karena supaya Anda tidak salah mencatatkan akun pada setiap pos pengeluaran Anda. Karena jika sampai ini terjadi, bisa dipastikan laporan keuangan yang Anda buat tidak sesuai dengan keadaan bisnis Anda yang sebenarnya.

Pada artikel ini kita akan membahas pengertian dan perbedaan antara dua jenis transaksi berdasarkan pihak yang terlibat, yaitu transaksi internal dan transaksi eksternal.

Pengertian Transaksi Internal

Transaksi internal adalah transaksi bisnis yang tidak melibatkan organisasi luar atau pihak ketiga. Atau sederhananya, transaksi internal tidak melibatkan dua pihak.

Transaksi ini umumnya dipicu oleh dan berkaitan dengan fungsi internal bisnis. Sebagai contoh, konversi bahan baku dari satu departemen menjadi barang dalam proses dari departemen lain adalah konsumsi internal stok dan merupakan contoh transaksi internal.

Beberapa transaksi internal juga dipicu oleh berlalunya waktu seperti pembebanan biaya penyusutan dalam pembukuan, amortisasi biaya dibayar di muka, dll.

Baca juga: Perbedaan E-commerce dan Marketplace yang Harus Anda Tahu

Pengertian Transaksi Eksternal

Sebaliknya, transaksi eksternal adalah transaksi bisnis yang terjadi antara bisnis dan pihak ketiga dari luar. Oleh karena itu, transaksi eksternal melibatkan dua pihak atau lebih.

Transaksi eksternal melibatkan pertukaran sumber daya antara bisnis dan pihak ketiga di luar bisnis. Misalnya, pembelian atau penjualan barang dari pihak ketiga dengan imbalan uang tunai/kredit, pembayaran untuk pasokan utilitas kepada pihak ketiga.

Sebuah peristiwa yang melibatkan 2 pihak harus memiliki dampak moneter pada akun perusahaan untuk memenuhi syarat sebagai transaksi eksternal.

Sebagai contoh, penyelesaian yang dicapai dengan serikat pekerja meskipun melibatkan 2 pihak tidak memenuhi syarat sebagai transaksi eksternal karena tidak berdampak pada akun.

Di sisi lain, pembayaran kompensasi kepada karyawan dalam penyelesaian ini akan memenuhi syarat sebagai transaksi eksternal karena mempengaruhi akun bisnis.

Baca juga: Pengertian dan Perbedaan Aktiva dan Pasiva dalam Akuntansi

Perbedaan Transaksi Internal dan Eksternal

transaksi internal dan eksternal 2

Transaksi Internal:

  1. Pihak yang terlibat: Transaksi internal melibatkan departemen, unit, atau divisi dalam satu perusahaan atau organisasi yang sama.
  2. Kepemilikan: Transaksi internal tidak melibatkan perubahan kepemilikan secara eksternal. Oleh karena itu, tidak ada perubahan dalam kepemilikan aset, liabilitas, atau ekuitas perusahaan.
  3. Pengaruh terhadap laporan keuangan: Jika transaksi internal hanya melibatkan unit internal perusahaan, transaksi tersebut biasanya tidak mempengaruhi laporan keuangan secara langsung. Namun, informasi mengenai transaksi internal dapat digunakan untuk pengaturan internal dan koordinasi antar divisi atau departemen.
  4. Tujuan: Transaksi internal dilakukan untuk tujuan pengaturan internal perusahaan, pengalihan sumber daya antar bagian perusahaan, atau pembuatan catatan yang akurat untuk keperluan pelaporan keuangan.

Baca juga: Transaksi Derivatif: Pengertian, Manfaat, Jenis, Risiko, dan Contohnya

Transaksi Eksternal:

  1. Pihak yang terlibat: Transaksi eksternal melibatkan perusahaan dengan pihak luar, seperti pelanggan, pemasok, kreditor, atau investor.
  2. Kepemilikan: Transaksi eksternal melibatkan perubahan kepemilikan atau hak atas aset, liabilitas, atau ekuitas. Misalnya, saat membeli barang dari pemasok, perusahaan mendapatkan kepemilikan atas barang tersebut.
  3. Pengaruh terhadap laporan keuangan: Transaksi eksternal mempengaruhi laporan keuangan perusahaan. Informasi mengenai transaksi eksternal harus dicatat dan dilaporkan secara akurat untuk mencerminkan perubahan dalam aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan biaya perusahaan dalam laporan keuangan.
  4. Tujuan: Transaksi eksternal dilakukan dalam rangka menjalankan operasi bisnis, seperti menjual produk atau layanan kepada pelanggan, memperoleh sumber daya dari pemasok, memperoleh pendanaan dari kreditor atau investor, atau melakukan transaksi dengan pihak luar lainnya yang berhubungan dengan aktivitas bisnis perusahaan.

Lebih jauh berikut adalah tabel perbedaan transaksi internal dan eksternal

PerbedaanTransaksi internalTransaksi eksternal
PengertianTransaksi bisnis yang terjadi tanpa melibatkan pihak eksternalTransaksi bisnis yang terjadi dengan melibatkan satu atau lebih pihak eksternal
Pertukaran sumber dayaTidak ada atau hanya terjadi di dalam organisasiAntara organisasi dan pihak ketiga/pihak eksternal
Dampak dalam laporan keuanganUmumnya tidak ada dampakDalam kebanyakan kasus, ada dampak pada arus kas
Jumlah pihakTunggal – hanya organisasiBeberapa – organisasi dan satu atau beberapa pihak eksternal
PemicuFungsi internal atau perjalanan waktuTransaksi bisnis yang melibatkan pertukaran sumber daya eksternal

Baca juga: Memahami Sistem Pemrosesan Transaksi dalam Bisnis

Contoh Transaksi Internal dan Eksternal

Berikut ini adalah contoh transaksi internal dan eksternal:

Contoh transaksi internal:

  1. Transfer dana antara rekening bank perusahaan: Misalnya, departemen keuangan mengirim dana dari rekening bank satu ke rekening bank lainnya dalam perusahaan untuk tujuan pengelolaan kas internal.
  2. Pengalihan persediaan antar gudang: Misalkan, departemen logistik mengirim persediaan dari gudang pusat ke gudang cabang perusahaan untuk memenuhi permintaan penjualan.
  3. Pemberian pinjaman antar divisi: Sebagai contoh, divisi produksi meminjamkan mesin kepada divisi perakitan untuk memenuhi kebutuhan produksi sementara.

Baca juga: Mengenal Berbagai Contoh Transaksi dalam Akuntansi

Contoh transaksi eksternal:

  1. Pembelian barang dari pemasok: Misalnya, perusahaan membeli bahan baku dari pemasok untuk digunakan dalam proses produksi.
  2. Penjualan produk kepada pelanggan: Sebagai contoh, perusahaan menjual produk jadi kepada pelanggan dan menerima pembayaran dalam bentuk uang tunai atau transfer bank.
  3. Penerimaan piutang dari pelanggan: Contohnya, perusahaan menerima pembayaran dari pelanggan atas tagihan yang belum dibayar sebelumnya.
  4. Pembayaran utang kepada kreditor: Misalkan, perusahaan membayar utang kepada pemasok atas barang atau jasa yang telah diterima sebelumnya.
  5. Penerbitan saham kepada investor: Sebagai contoh, perusahaan menerbitkan saham kepada investor eksternal untuk mendapatkan pendanaan tambahan.

Baca juga: Bukti Transaksi Internal dan Eksternal: Pengertian dan Contohnya

Hubungan Transaksi Internal dan Eksternal dalam Akuntansi

transaksi internal dan eksternal 1

Walaupun berbeda, kedua jenis transaksi ini saling terkait dan memengaruhi dalam konteks akuntansi. Berikut ini adalah beberapa hubungan antara transaksi internal dan eksternal:

Pengaruh pada laporan keuangan

Transaksi internal dan eksternal keduanya dapat memiliki dampak pada laporan keuangan perusahaan. Transaksi eksternal secara langsung mempengaruhi posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan.

Di sisi lain, transaksi internal yang menghasilkan perubahan dalam aset misalnya pengalihan persediaan antar lokasi, transaksi ini dicatat dalam neraca pada pos persediaan atau bagian yang relevan.

Penggunaan informasi transaksi internal dalam pengambilan keputusan eksternal

Informasi mengenai transaksi internal dapat digunakan untuk pengambilan keputusan eksternal.

Departemen manajemen dan keuangan perusahaan menggunakan data transaksi internal untuk menganalisis kinerja divisi atau departemen, mengevaluasi efisiensi operasional, dan membuat keputusan strategis yang mempengaruhi transaksi eksternal, seperti pengembangan produk baru, alokasi sumber daya, atau perubahan kebijakan harga.

Pengaruh pengaturan internal terhadap transaksi eksternal

Pengaturan internal yang efektif dalam mengelola transaksi internal dapat mempengaruhi kualitas dan keandalan transaksi eksternal.

Jika sistem pengendalian internal yang kuat diterapkan, transaksi internal dapat diawasi dengan baik, mengurangi risiko kecurangan atau kesalahan yang dapat berdampak pada transaksi eksternal, seperti penipuan dalam pembelian atau persediaan.

Catatan dan pelacakan transaksi internal untuk keperluan pelaporan eksternal

Meskipun transaksi internal tidak secara langsung mempengaruhi laporan keuangan eksternal, penting untuk mencatat dan melacak transaksi internal secara akurat.

Hal ini diperlukan untuk tujuan pelaporan keuangan dan audit, serta untuk menjaga integritas dan transparansi informasi keuangan perusahaan.

Dengan demikian, transaksi internal dan eksternal saling terkait dalam lingkungan akuntansi. Informasi mengenai transaksi internal digunakan dalam pengambilan keputusan dan pengendalian internal, sementara transaksi eksternal secara langsung mempengaruhi laporan keuangan dan interaksi perusahaan dengan pihak luar.

Baca juga: Mengenal Jurnal Transaksi Dalam Akuntansi Beserta Contohnya

Mudahkan Pencatatan Seluruh Transaksi dengan Kledo

Setiap transaksi dalam sebuah bisnis penting untuk dicatat supaya Anda mendapatkan laporan keuangan yang berisi informasi faktual dan memudahkan Anda dalam membuat keputusan bisnis yang strategis.

Jika Anda masih menggunakan proses pencatatan transaksi secara manual, Anda pasti mengetahui bahwa proses ini sangat memakan waktu dan rentan dengan kesalahan.

Sebagai solusi terbaik, Anda bisa mencoba menggunakan sistem yang lebih modern seperti software akuntansi Kledo yang memiliki fitur terlengkap dan mudah digunakan siapapun.

Dengan menggunakan Kledo, Anda bisa dengan mudah melakukan pencatatan setiap transaksi dalam bisnis, membuat laporan keuangan, manajemen persediaan dari banyak gudang dan cabang, dan masih banyak lagi fitur yang akan membantu proses pembukuan dan profesional Anda.

Jadi tunggu apalagi? Anda bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis melalui tautan pada gambar di bawah ini:

Banner 2 kledo

Baca juga: Ini Cara Menganalisis Bukti Transaksi Akuntansi, Valid!

Kesimpulan

Meskipun transaksi internal dan eksternal memiliki dampak moneter terhadap keuangan perusahaan, pertukaran nilai yang sebenarnya terjadi dalam transaksi eksternal karena melibatkan pertukaran sumber daya antar pihak.

Transaksi internal memang berdampak pada laporan keuangan, namun jarang sekali menghasilkan pertukaran nilai dan lebih bersifat pergeseran nilai dari satu bagian bisnis ke bagian lain.

Untuk mempermudah mencatat setiap transaksi dalam bisnis, Anda bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis melalui tautan ini.

sugi priharto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twenty − eleven =