Days Working Capital: Rumus, Kalkulator, dan Contoh Kasusnya

days working capital banner

Days Working Capital adalah ukuran yang menggambarkan berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengubah modal kerja menjadi pendapatan.

Indikator ini berfungsi sebagai ukuran likuiditas. Semakin tinggi angka ini, semakin lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengubah modal kerja menjadi penjualan dalam periode tertentu.

Angka days working capital atau modal hari kerja secara efektif memberikan gambaran tentang efisiensi suatu perusahaan.

Secara sederhana, perusahaan yang memerlukan lebih sedikit hari untuk mengonversi modal kerja menjadi penjualan lebih efisien dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki angka yang lebih tinggi. Penyebab utama tingginya hari modal kerja biasanya adalah penurunan aliran kas dari penjualan.

Seperti halnya dengan sebagian besar indikator dan rasio, akan lebih baik jika membandingkan hasilnya dengan perusahaan lain di industri atau jenis yang sama.

Tindakan ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang seberapa efisien suatu bisnis. Berbagai jenis perusahaan menangani modal kerja dengan cara yang berbeda, sehingga standar di setiap bidang mungkin bervariasi.

Selain itu, melacak hari modal kerja dari periode sebelumnya juga merupakan ide yang baik untuk melihat apakah efisiensi bisnis meningkat atau menurun seiring waktu.

Pada artikel kali ini kami akan membahas cara menghitung days working capital, kalkulator yang bisa Anda gunakan secara gratis, dan juga contoh kasusnya.

Cara Menghitung Days Working Capital

Days working capital (DWC) adalah metrik akuntansi yang digunakan untuk menentukan risiko likuiditas suatu perusahaan, atau kemampuannya untuk memenuhi kewajiban jangka pendek menggunakan kas yang tersedia.

Secara sederhana, metrik hari modal kerja menghitung jumlah hari yang dibutuhkan perusahaan untuk mengubah modal kerja menjadi penjualan.

Dengan demikian, rasio DWC memberikan wawasan tentang seberapa efisien perusahaan mengalokasikan modal kerjanya untuk menghasilkan pendapatan.

Dari perspektif tim manajemen perusahaan, selain pengeluaran awal untuk pembelian aset tetap (PP&E)—yang diakui dalam laporan arus kas sebagai “Pengeluaran Modal” (atau Capex)—aktivitas reinvestasi lainnya yang diperlukan untuk kelangsungan bisnis adalah modal kerja.

Langkah pertama dalam menghitung hari modal kerja perusahaan adalah menentukan saldo modal kerja pada awal dan akhir periode tertentu.

Modal kerja perusahaan dihitung sebagai selisih antara aset lancar dan kewajiban lancar dalam suatu periode.

  • Aset Lancar: Kas dan Setara Kas, Piutang Usaha (A/R), Persediaan
  • Kewajiban Lancar: Hutang Usaha (A/P), Biaya yang Masih Harus Dibayar, Utang Jangka Pendek

Karena faktor musiman dapat menyebabkan fluktuasi modal kerja di industri tertentu, seperti sektor ritel, metrik hari modal kerja biasanya dihitung secara tahunan untuk menormalkan ukuran ini.

Setelah menentukan nilai dari kedua angka tersebut, langkah selanjutnya adalah menghitung rata-rata modal kerja dengan menjumlahkan saldo modal kerja awal dan akhir, kemudian membaginya dengan dua.

Setelah itu, pendapatan bersih (atau “top line”) diambil dari laporan laba rugi. Angka pendapatan bersih mewakili total pendapatan yang dihasilkan perusahaan dari penjualan barang atau layanan selama setahun, atau dua belas bulan terakhir.

Dengan membagi pendapatan bersih perusahaan dengan rata-rata saldo modal kerja, dan kemudian mengalikannya dengan 365—jumlah hari dalam setahun—hari modal kerja (DWC) dapat ditentukan.

Langkah-langkah Menghitung Hari Modal Kerja (DWC)

  • Tentukan Modal Kerja pada Awal dan Akhir Periode
  • Hitung Rata-rata Modal Kerja
  • Ambil Pendapatan Bersih Tahunan dari Laporan Laba Rugi
  • Kalikan Angka yang Diperoleh dengan 365 untuk Mengonversi ke Hari
Banner 3 kledo

Baca juga: Non Cash Working Capital: Pengertian, Contoh, dan Cara Hitungnya

Rumus Days Working Capital

Rumus untuk days working capital membagi rata-rata modal kerja perusahaan dengan pendapatan bersih, yang kemudian dikalikan dengan 365, total hari dalam tahun fiskal.

Days working capital (DWC) = (Rata-rata Modal Kerja ÷ Pendapatan Bersih) × 365

Di mana:

  • Rata-rata Modal Kerja = (Modal Kerja Awal + Modal Kerja Akhir) ÷ 2
  • Pendapatan Bersih = Pendapatan Kotor – Retur – Diskon – Tunjangan Penjualan

Rata-rata modal kerja digunakan di sini karena penyebut, pendapatan bersih, tercatat di laporan laba rugi dan mencerminkan penjualan yang dihasilkan selama dua periode.

Sebaliknya, item modal kerja—seperti piutang usaha (A/R) dan hutang usaha (A/P)—diakui pada neraca yang mencerminkan nilai yang masih terutang pada tanggal laporan.

Karena itu, rata-rata modal kerja harus digunakan untuk memastikan konsistensi jangka waktu yang dicakup dalam pembilang dan penyebut, mencerminkan gambaran yang lebih akurat tentang kesehatan keuangan jangka pendek perusahaan dan efisiensi operasional.

Alasan rasional untuk mengalikan hasil dengan 365 adalah untuk mengonversi metrik ini menjadi satuan hari, sehingga hasilnya menjadi standar yang dapat dibandingkan dengan tolok ukur industri untuk mengevaluasi apakah manajemen menjalankan bisnis dengan efisien atau tidak.

Namun, untuk menganalisis efisiensi operasional perusahaan, menggunakan metrik modal kerja operasional (OWC) adalah pendekatan yang lebih praktis.

Days working capital (DWC) = (Rata-rata Modal Kerja Operasional ÷ Pendapatan Bersih) × 365

Satu-satunya perbedaan adalah penghapusan kas dan setara kas serta utang (dan sekuritas yang menghasilkan bunga) dari metrik modal kerja.

Baca juga: Working Capital Requirement (WCR): Pengertian, Rumus dan Analisisnya

Berapa Rasio Days Working Capital yang Baik?

days working capital 2

Secara singkat, semakin lama waktu yang diperlukan perusahaan untuk mengubah modal kerjanya menjadi pendapatan, semakin sedikit arus kas bebas (FCF) yang dihasilkan, karena lebih banyak kas terikat dalam operasi sehari-hari bisnis.

Dengan demikian, perusahaan dengan hari modal kerja yang lebih rendah (DWC) dianggap lebih positif, karena ini menunjukkan waktu yang lebih sedikit diperlukan untuk mengonversi modal kerja menjadi pendapatan.

Sebaliknya, hari modal kerja yang lebih tinggi (DWC) menunjukkan kebutuhan waktu yang lebih banyak untuk mengonversi modal kerja menjadi pendapatan, yang menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dijalankan dengan kurang efisien.

  • Days working capital rendah (DWC) ➝ Efisiensi Operasional Lebih Baik
  • Days working capital tinggi (DWC) ➝ Efisiensi Operasional Kurang Baik

Dengan melacak pola hari modal kerja (DWC) perusahaan dari waktu ke waktu, manajemen dan pemangku kepentingan seperti analis ekuitas dapat mengidentifikasi tren dalam kinerja operasionalnya.

Namun, perbandingan metrik DWC harus tetap dilakukan dalam industri (atau sub-industri) yang sama agar wawasan yang diperoleh berguna.

Mengapa? Karena perusahaan yang beroperasi dalam industri tertentu masing-masing memiliki model bisnis yang berbeda, sehingga tolok ukur yang digunakan harus konsisten.

Selain itu, alasan di balik perubahan hari modal kerja (DWC) perusahaan harus ditentukan, di mana banyak wawasan yang dapat ditindaklanjuti diperoleh dari perspektif internal.

Namun, bagi pemangku kepentingan eksternal, metrik hari modal kerja (DWC) dapat dibandingkan di antara kelompok perusahaan yang sebanding untuk mengidentifikasi perusahaan mana yang memiliki kinerja operasional yang unggul di pasar (dan yang kurang berprestasi).

Mengenai analisis likuiditas, hari modal kerja (DWC) dapat diterapkan untuk memahami risiko likuiditas jangka pendek perusahaan.

Seperti sebelumnya, hari modal kerja yang lebih rendah (DWC) lebih diutamakan, karena itu menunjukkan bahwa perusahaan memiliki aset lancar yang cukup untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya (dan sebaliknya).

Melakukan analisis varians secara konsisten untuk tujuan internal sangat dianjurkan untuk memahami deviasi antara ramalan dan aktual, yang menunjukkan faktor penyebab varians yang menyebabkan perubahan, agar perusahaan dapat melakukan penyesuaian untuk meningkatkan akurasi ramalan dari waktu ke waktu.

Baca juga: Rasio Sales to Working Capital: Pengertian, Rumus, dan Contoh Kasus

Kalkulator Days Working Capital Gratis

Kalkulator Days Working Capital (DWC)

Days Working Capital: 0 hari

Catatan: Sebelum menggunakan kalkulator ini Anda harus mengetahaui rata-rata modal kerja dan pendapatan bersih tahunan, untuk rumusnya sudah kami bahas pada section rumus days working capital.

Cara Meningkatkan Days Working Capital (DWC)

days working capital 2
StrategiPenjelasan
Optimalisasi Manajemen Persediaan (DIO)Mengurangi waktu penyimpanan barang di gudang sebelum dijual—yang diukur melalui Days Inventory Outstanding (DIO)—berarti perusahaan bisa lebih cepat mengubah persediaan menjadi pendapatan. Efisiensi ini bisa dicapai dengan menerapkan sistem persediaan Just-In-Time (JIT) dan menggunakan analisis prediktif canggih untuk memperkirakan permintaan secara akurat dan menyesuaikan jumlah pesanan.
Optimalisasi Proses Penagihan Kas (DSO)Semakin singkat waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menerima pembayaran dari pelanggan—diukur dengan Days Sales Outstanding (DSO)—semakin efisien operasional perusahaan karena jumlah piutang usaha yang tercatat di neraca menjadi lebih sedikit. Proses penagihan ini dapat ditingkatkan dengan menawarkan diskon untuk pembayaran lebih awal, memperketat kebijakan kredit (seperti penilaian risiko kredit yang lebih ketat), dan mengintegrasikan sistem penagihan otomatis lengkap dengan pengingat atau notifikasi.
Optimalisasi Pembayaran kepada Pihak Ketiga (DPO)Semakin lama perusahaan bisa menunda pembayaran kepada pemasok—yang diukur dengan Days Payables Outstanding (DPO)—semakin besar kas yang bisa dipertahankan dalam jangka pendek, meskipun pada akhirnya pembayaran tetap harus dilakukan. Dengan bernegosiasi untuk mendapatkan syarat pembayaran yang lebih menguntungkan dari pemasok dan vendor, perusahaan dapat memperpanjang DPO-nya dan meningkatkan profil arus kas bebas (Free Cash Flow/FCF).

Baca juga: Net Working Capital: Pengertian Lengkap dan Cara Hitungnya

Contoh Kasus dalam Menghitung Days Working Capital (DWC)

days working capital 1

Misalkan kita diminta untuk mengukur efisiensi operasional sebuah perusahaan dengan menggunakan metrik Days Working Capital (DWC) berdasarkan data keuangan berikut:

Keterangan202220232024
Pendapatan Bersih400 juta440 juta462 juta
% Pertumbuhan10,0%5,0%
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas80 juta85 juta100 juta
Piutang Usaha (A/R)20 juta25 juta30 juta
Persediaan60 juta65 juta70 juta
Total Aset Lancar160 juta175 juta200 juta
Kewajiban Lancar
Utang Usaha (A/P)40 juta45 juta60 juta
Beban Akrual10 juta15 juta20 juta
Utang Jangka Pendek5 juta10 juta
Total Kewajiban Lancar50 juta65 juta90 juta

Seperti dijelaskan sebelumnya, komponen working capital bisa digunakan untuk menganalisis kinerja operasional atau risiko likuiditas.

Dalam contoh ini, kita akan fokus pada kinerja operasional perusahaan. Oleh karena itu, kita akan mengeluarkan kas dan utang jangka pendek dari perhitungan.

Perhitungan operating working capital (OWC)

Tahun 2022

  • Aset Lancar (tanpa kas) = 20 juta + 60 juta = 80 juta
  • Kewajiban Lancar (tanpa utang jangka pendek) = 40 juta + 10 juta = 50 juta
  • OWC = 80 juta – 50 juta = 30 juta

Tahun 2023

  • Aset Lancar (tanpa kas) = 25 juta + 65 juta = 90 juta
  • Kewajiban Lancar (tanpa utang jangka pendek) = 45 juta + 15 juta = 60 juta
  • OWC = 90 juta – 60 juta = 30 juta

Tahun 2024

  • Aset Lancar (tanpa kas) = 30 juta + 70 juta = 100 juta
  • Kewajiban Lancar (tanpa utang jangka pendek) = 60 juta + 20 juta = 80 juta
  • OWC = 100 juta – 80 juta = 20 juta

Perhitungan rata-rata OWC

Gunakan fungsi AVERAGE di Excel:
=AVERAGE(OWC Awal, OWC Akhir)

  • Rata-rata OWC 2023A = rata-rata dari 2022A dan 2023A = (30 + 30) / 2 = 30 juta
  • Rata-rata OWC 2024A = rata-rata dari 2023A dan 2024A = (30 + 20) / 2 = 25 juta

Perhitungan days working capital (DWC)

Rumus:
DWC = (Rata-rata OWC ÷ Pendapatan Bersih) × 365

  • DWC 2023 = (30 juta ÷ 440 juta) × 365 = 25 hari
  • DWC 2024 = (25 juta ÷ 462 juta) × 365 = 20 hari

Dengan DWC yang menurun dari 25 hari menjadi 20 hari, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin efisien dalam mengelola modal kerjanya untuk mendukung operasional.

Baca juga: Capital Intensity Ratio: Rumus, Kalkulator, dan Contoh Kasusnya

Pada Intinya…

Days working capital (DWC) adalah metrik penting dalam mengevaluasi efisiensi operasional suatu perusahaan, khususnya dalam mengelola modal kerja.

Dengan menghitung berapa hari yang dibutuhkan perusahaan untuk mengubah modal kerja menjadi pendapatan, DWC memberikan gambaran tentang seberapa cepat bisnis dapat memutar aset lancarnya dalam siklus operasional.

DWC yang menurun dari waktu ke waktu, seperti pada kasus perusahaan yang dianalisis (dari 25 hari menjadi 20 hari), menandakan peningkatan efisiensi dan manajemen yang lebih optimal atas piutang, persediaan, dan kewajiban lancar.

Untuk mendapatkan angka DWC yang akurat, perusahaan perlu secara konsisten menghitung dan memantau komponen-komponen seperti piutang usaha, persediaan, dan utang usaha.

Proses ini membutuhkan data keuangan yang tersusun rapi dan pembaruan rutin terhadap laporan keuangan.

Sayangnya, banyak bisnis masih melakukan pengelolaan keuangan secara manual, yang berisiko menyebabkan kesalahan input, keterlambatan pelaporan, dan kurangnya visibilitas terhadap kesehatan keuangan perusahaan. Di sinilah penggunaan software akuntansi seperti Kledo memainkan peran penting.

Dengan fitur otomatisasi laporan keuangan, manajemen aset lancar, dan integrasi real-time, Kledo memudahkan perusahaan dalam menghitung DWC secara cepat dan akurat.

Tidak hanya itu, Kledo juga membantu tim manajemen mengambil keputusan berbasis data dengan menyediakan insight yang lebih dalam tentang arus kas dan efisiensi operasional.

Jika Anda ingin mendorong efisiensi dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, saatnya beralih ke Kledo sebagai solusi akuntansi modern yang terintegrasi.

Coba gratis Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan ini.

sugi priharto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 − two =