7 Strategi Pemasaran Produk Anak yang Sukses

strategi pemasaran produk anak banner

Pasar untuk produk anak seperti pakaian, mainan, dan gadget sangatlah kompetitif. Jadi, Anda harus tahu mengapa konsumen harus memilih produk Anda.

Saat menjual produk anak, jika Anda menawarkan produk dengan kenyamanan, keamanan, dan kehigenisan yang terjamin, maka para Ibu tidak akan ragu untuk membeli dari Anda.

Namun untuk mencapai titik ini, brand Anda harus menjadi sosok yang terpercaya, dan hal ini bisa Anda capai dengan strategi marketing.

Memang, tidak mudah untuk menyusun strategi marketing yang tepat untuk pemasaran produk anak.

Karena itu, pada artikel ini, kami akan membahas strategi pemasaran produk anak beserta cara menumbuhkan product interest pada audiens.

Tips Marketing Efektif untuk Pemasaran Produk Anak

Tips berikut bisa menjadi game-changer yang membantu produk anak Anda menjangkau target audiens sekaligus membawa brand Anda ke level berikutnya.

Langkah 1: Kenali Target Pasar: Orang Tua sebagai Audiens

Langkah pertama dalam strategi pemasaran adalah memahami siapa audiens Anda.

Setiap orang tua berusaha memberikan yang terbaik untuk anak mereka, termasuk produk yang menjamin keamanan, kenyamanan, dan perkembangan.

Inilah dasar utama dalam memasarkan produk anak. Untuk menjangkau mereka, penting sekali untuk memahami kebutuhan serta kekhawatiran yang mereka miliki.

Membuat parent persona

Saat menentukan target pasar, pikirkan profil orang tua yang sibuk, terutama orang tua yang baru menyambut bayinya atau orang tua dengan lebih dari satu anak.

Fokus utama mereka adalah membeli produk anak yang asli, terpercaya, ramah lingkungan, dan aman digunakan.

Dengan memahami persona ini, Anda bisa menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran.

Memahami emosi

Dalam pemasaran produk anak, Anda harus menggunakan gaya komunikasi yangmenyentuh sisi emosional orang tua.

Mereka butuh diyakinkan bahwa produk Anda benar-benar bermanfaat dan aman.

Jadi, daripada memberikan strategi marketing berupa diskon besar-besaran manfaatkanlah emotional marketing.

Gunakan cerita yang sederhana dan relatable, misalnya tentang bagaimana orang tua ingin memberikan awal terbaik bagi tumbuh kembang anak.

Hal ini karena keputusan orang tua lebih banyak dipengaruhi oleh rasa tanggung jawab dan kasih sayang mereka terhadap anak.

Langkah 2: Bangun kepercayaan audiens

Strategi Pemasaran Produk Anak 1

Kepercayaan adalah kunci utama dalam pemasaran produk anak. Jika pada produk lain ini hanya menjadi nilai tambah, maka untuk produk bayi dan anak, kepercayaan adalah yang utama.

Orang tua sangat berhati-hati dengan apa pun yang berkaitan dengan anak mereka, terutama dari sisi keamanan dan kualitas.

Testimoni nyata, cerita nyata

Tampilkan review positif dan testimoni dari orang tua yang sudah menggunakan produk Anda.

Mendengar bagaimana produk bayi Anda membantu keluarga lain bisa menjadi faktor penting yang memengaruhi keputusan pembelian.

Transparansi dalam informasi produk

Jelaskan secara detail mengenai bahan, standar keamanan, hingga proses produksi dari produk Anda.

Sebab, orang tua cenderung lebih percaya pada brand yang terbuka dalam menyampaikan informasi ini.

Bahkan, memperlihatkan cuplikan proses produksi bisa meningkatkan rasa percaya konsumen terhadap produk Anda.

Dengan kata lain, brand yang mampu menunjukkan keterbukaan (transparency), keaslian (authenticity), dan konsistensi (consistency) biasanya lebih mudah memenangkan hati konsumen.

Semakin detail informasi yang Anda berikan, semakin tinggi tingkat kepercayaan yang bisa Anda dapatkan.

Baca Juga: 10 Jenis Strategi Pemasaran yang Wajib Bagi Pebisnis Baru

Langkah 3: Manfaatkan Influencer dan Review

Meskipun internet telah mengubah cara pemasaran, word of mouth tetap menjadi salah satu strategi paling kuat, terutama di kalangan orang tua.

Mengapa? Karena pemasaran produk bayi di media sosial dengan bantuan influencer di bidang parenting dapat menyebarkan review positif dan rekomendasi dengan cepat.

Parenting influencers untuk mempengaruhi opini konsumen

Banyak calon orang tua, khususnya ibu hamil, mencari inspirasi dan panduan dari media sosial.

Mereka mengikuti mom influencer yang memiliki blog, channel YouTube, atau akun Instagram dengan audiens yang sama dengan target pasar Anda.

Kolaborasi dengan mereka dapat meningkatkan kredibilitas brand.

Mendorong review organik dari konsumen

Jika pelanggan puas dengan produk Anda, dorong mereka untuk menulis review setelah pembelian.

Satu atau dua testimoni positif dari sesama orang tua dapat memberi pengaruh besar pada calon pembeli baru.

Anda bahkan bisa menawarkan insentif seperti diskon untuk review yang konstruktif, sehingga selain meningkatkan engagement, juga memperkuat reputasi brand.

Dalam strategi pemasaran produk anak, influencer marketing sangat efektif karena orang tua lebih percaya pada rekomendasi nyata daripada iklan biasa.

Sementara review organik memperkuat social proof, yang bisa mempercepat proses pengambilan keputusan pembelian.

Langkah 4: Membuat Konten yang Menjual

Pasar produk bayi dan anak bukan hanya soal menjual barang, melainkan juga tentang membangun koneksi emosional dengan orang tua melalui konten yang bernilai.

Konten edukatif maupun menghibur bisa menarik perhatian sekaligus memposisikan brand sebagai ahli di bidang parenting.

Buat konten edukatif

Banyak calon ibu atau ibu baru memiliki banyak pertanyaan tentang parenting, pola asuh, atau cara memilih produk.

Dengan menyediakan blog, video, atau panduan praktis, Anda bisa memperkuat kepercayaan dan kedekatan dengan audiens.

Contohnya: “Bagaimana memilih gendongan bayi terbaik?” atau “Tips memilih mainan aman untuk bayi.”

Tambahkan sentuhan ringan dan menyenangkan

Ingat bahwa menjadi orang tua juga penuh momen lucu, seru, bahkan berantakan. Buat konten ringan yang relatable, misalnya cerita sehari-hari orang tua yang penuh tawa.

Ini akan membuat audiens merasa lebih dekat secara personal dengan brand.

Strategi pemasaran konten untuk produk anak sebaiknya menggabungkan educational content (untuk membangun trust) dan entertaining content (untuk engagement).

Brand yang mampu menghadirkan keduanya akan lebih mudah membangun loyalitas jangka panjang.

Baca Juga: Contoh Strategi Pemasaran Terbaik dan Cara Membuatnya

Langkah 5: Buktikan Kualitas dan Keamanan Produk

Strategi Pemasaran Produk Anak 3

Dalam pemasaran produk anak, keamanan dan kualitas adalah prioritas nomor satu.

Orang tua tidak akan kompromi soal ini, sehingga poin ini harus selalu menjadi sorotan utama dalam strategi pemasaran produk anak.

Fokus pada hal paling penting

Pesan pemasaran utama dalam komunikasi produk harus selalu menekankan aspek keamanan.

Jika produk Anda bebas BPA, hypoallergenic, atau ramah lingkungan, pastikan Anda menampilkan keunggulan ini di website, katalog, hingga materi promosi.

Berikan bukti atas klaim produk

Jangan hanya mengatakan bahwa produk aman, tunjukkan juga buktinya. Berikan sertifikasi resmi, hasil uji laboratorium, atau endorsement dari pakar kesehatan anak.

Bukti nyata akan menumbuhkan rasa percaya dan memperkuat reputasi brand. Semakin kuat bukti yang Anda berikan, semakin tinggi tingkat kepercayaan yang konsumen berikan.

Brand produk anak yang berani transparan dengan sertifikasi dan uji kualitas biasanya lebih unggul daripada pesaing.

Langkah 6: Gunakan Visual yang Meyakinkan

Visual adalah elemen penting dalam pemasaran anak karena mampu menyampaikan pesan dengan jelas dan cepat.

Produk anak biasanya identik dengan warna cerah dan gambar ceria yang membantu orang tua membayangkan bagaimana produk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Gunakan foto berkualitas tinggi

Orang tua ingin melihat gambaran nyata tentang penggunaan produk.

Tampilkan foto produk saat digunakan, misalnya balita yang sedang bermain dengan mainan Anda, atau bayi yang tampak hangat karena berbalut produk selimut lembut Anda.

Visualisasi nyata ini akan membangun kedekatan emosional sekaligus meningkatkan kepercayaan.

Pemasaran melalui video

Video adalah medium yang lebih kuat daripada teks saja. Menunjukkan proses unboxing, cara penggunaan, atau pengalaman nyata orang tua yang puas menggunakan produk akan memberikan dampak lebih besar.

Video membantu calon pembeli membayangkan nilai produk dengan lebih jelas.

Selain itu, video marketing bisa meningkatkan engagement di media sosial hingga 2–3 kali lipat dibanding postingan teks atau gambar saja.

Baca Juga: Tujuan Strategi Pemasaran, Contoh, dan Cara Ukurnya

Langkah 7: Berikan penawaran menarik

Orang tua biasanya mencari penawaran terbaik karena produk anak cenderung cepat habis dipakai atau tidak bertahan lama.

Oleh karena itu, Anda bisa memperkuat strategi pemasaran dengan penawaran khusus, paket hemat, dan program loyalitas.

Buat penawaran yang kreatif

Promo seperti “Beli 2 Gratis 1” atau “Gratis Ongkir untuk Pembelian di atas Rp500.000” bisa sangat menarik.

Selain promo, Anda juga bisa memberikan bundling produk (misalnya popok + tisu bayi dengan harga lebih hemat).

Hal terpenting adalah memastikan promo tersebut benar-benar memberikan nilai tambah, bukan sekadar gimmick.

Program loyalitas untuk pelanggan setia

Banyak orang tua membeli produk anak dalam jumlah besar, seperti popok, susu, atau pakaian.

Anda bisa membuat program loyalitas berupa poin, cashback, atau diskon khusus untuk pembelian berulang.

Strategi ini menjaga pelanggan tetap kembali membeli ke brand Anda dan mencegah mereka pindah ke kompetitor.

pos banner 3

Baca Juga: Strategi Marketing untuk Meningkatkan Penjualan Tahun Baru 2025

Cara Menciptakan Product Interest untuk Anak-Anak

Selain menyasar orang tua, produk anak seperti mainan bisa juga ditujukan untuk anak itu sendiri.

Nah, untuk membuat anak-anak tertarik kepada suatu produk, ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan:

1. Gunakan warna cerah dan desain yang menarik

Anak-anak secara alami tertarik pada hal-hal yang menarik secara visual. Jika kemasan produk terlihat kusam, mereka cenderung melewatkannya dan memilih sesuatu yang lebih mencolok.

Oleh karena itu, gunakan warna cerah dan desain menyenangkan pada kemasan produk agar lebih menggoda perhatian anak.

Website untuk produk anak juga sebaiknya warna-warni dan penuh grafis yang mampu menyampaikan cerita brand.

Misalnya, jika Anda menjual mainan, tampilkan foto atau video mainan tersebut saat dimainkan, sehingga anak (dan orang tuanya) bisa menilai seberapa seru produk itu.

Jika yang dipasarkan adalah jasa, seperti kursus musik, gunakan foto atau video anak-anak yang terlihat bahagia saat belajar.

Visual ini akan membantu menyampaikan manfaat layanan Anda sekaligus menarik minat calon pelanggan.

2. Gunakan bahasa yang ramah anak

Ketika memasarkan produk ke anak-anak, penting untuk menggunakan bahasa yang mereka pahami.

Hindari istilah teknis atau jargon yang rumit. Gunakan kata sederhana dan kalimat singkat untuk menjelaskan produk atau layanan.

Karena anak-anak memiliki rentang perhatian yang lebih pendek dibanding orang dewasa, hindari teks terlalu panjang.

Gunakan paragraf pendek dan bullet point agar lebih mudah dibaca dan dicerna.

Selain itu, pastikan pesan yang disampaikan sesuai dengan usia anak. Misalnya:

  • Anak kecil lebih tertarik dengan produk yang digambarkan sebagai “seru” atau “menyenangkan”, dibanding yang terlalu teknis atau “edukatif”.
  • Anak yang lebih besar akan lebih tergerak pada kata-kata seperti “keren” atau “trendy”.

3. Sesuaikan dengan minat mereka

Strategi Pemasaran Produk Anak 2

Pemasaran produk anak harus berbasis pada minat aktual anak-anak. Dengan memahami apa yang sedang mereka sukai, Anda bisa membuat konten dan pesan yang lebih relevan.

Cara mengetahuinya bisa melalui:

  • Mengikuti tren pop culture: film, serial TV, buku, atau mainan populer yang sedang hits.
  • Mengetahui website atau aplikasi yang sering mereka kunjungi.
  • Melakukan survey atau focus group dengan anak dalam rentang usia target untuk mengetahui preferensi mereka secara langsung.

4. Buat interaktif

Anak-anak akan lebih tertarik pada produk jika mereka bisa berinteraksi dengannya langsung. Contohnya:

  • Jika menjual mainan, beri kesempatan anak mencoba langsung di toko atau booth pameran.
  • Jika menawarkan jasa, berikan trial gratis agar mereka bisa merasakan pengalaman nyata.

Website pun bisa dibuat lebih interaktif dengan menambahkan game, kuis, atau aktivitas sederhana.

Hal ini akan membuat anak lebih betah dan sering kembali mengunjungi situs Anda.

Studi menunjukkan bahwa integrasi game dalam strategi marketing bisa meningkatkan konversi hingga 30%.

Baca Juga: Strategi Pemasaran Usaha Dagang Terbaik Untuk Tingkatkan Keuntungan

Kesimpulan

Untuk membangun strategi pemasaran produk anak yang tepat, Anda harus bisa membangun kepercayaan dan hubungan emosional dengan orang tua maupun anak.

Gunakan visual yang ceria, bahasa yang ramah anak, serta pendekatan interaktif agar produk Anda lebih menonjol di pasar yang semakin kompetitif.

Namun, strategi pemasaran yang baik perlu diimbangi dengan pengelolaan bisnis yang efisien. Di sinilah aplikasi kasir Kledo POS hadir untuk membantu Anda.

Dengan Kledo POS, Anda bisa memantau penjualan produk anak secara real-time, baik online maupun offline dan mengelola stok barang seperti popok, mainan, atau pakaian anak dengan lebih akurat.

Selain itu, Kledo POS juga menyediakan laporan penjualan otomatis dan terintegrasi dengan software akuntansi.

Jika Anda tertarik menggunakan Kledo POS untuk bisnis Anda, Anda bisa mencobanya melalui tautan ini.

salsabilanisa

Tinggalkan Komentar

two × one =