Investasi sering kali menawarkan imbal hasil yang tinggi bagi investor. Memahami cara menghitung dan melakukan analisis ROI, atau laba atas investasi, dapat membantu Anda menentukan probabilitas pengembalian investasi awal Anda.
Dalam artikel ini, kami menunjukkan kepada Anda apa itu analisis ROI, apa yang diukurnya, dan bagaimana Anda dapat menghitungnya.
Apa itu Analisis ROI?
Analisis ROI adalah studi tentang probabilitas return investasi yang menghasilkan laba.
Return adalah keuntungan yang dilihat investor sebagai hasil dari investasi modal mereka. Sebagai contoh, jika seorang investor membantu sebuah perusahaan rintisan berdiri dengan modal 100.000.000, investor tersebut mungkin akan mendapatkan 10.000 saham perusahaan.
Seiring pertumbuhan perusahaan, saham-saham itu mungkin akan naik harganya, yang menciptakan keuntungan bagi investor.
Baca juga: Procurement: Pengertian, Tahapan, Jenis, dan Tips Mengelolanya
Apa yang Diukur oleh Analisis ROI?
Analisis ROI mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk:
Kinerja perusahaan atau aset
Analisis ROI menganalisis kinerja perusahaan atau aset selama periode waktu tertentu untuk menentukan potensi profitabilitasnya.
Contohnya, seorang investor dapat mengukur pertumbuhan mata uang kripto tertentu sepanjang tahun untuk menentukan apakah ini waktu yang tepat untuk berinvestasi.
Ini membantu investor mengatur waktu investasi untuk mendapatkan hasil terbaik dengan mempelajari apakah aset berkinerja lebih baik pada waktu-waktu tertentu dalam setahun, selama periode ekonomi tertentu, atau dalam kondisi pasar tertentu.
Sentimen pasar secara keseluruhan
Saat melakukan investasi di pasar saham, kripto, pasar berjangka atau melakukan investasi di perusahaan, investor biasanya melihat sentimen pasar sebagai bagian penting dalam menghitung ROI.
Jika sentimen pasar positif dan siap untuk berkembang, ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk berinvestasi.
Sentimen pasar terhadap suatu aset atau bisnis menggambarkan bagaimana pandangan atau perasaan investor terhadap pasar.
Jika ada sikap positif secara umum terhadap pasar atau aset tertentu, ini bisa menjadi investasi yang baik karena lebih banyak investor yang mempertaruhkan modal.
Laba bersih dan aset
Investor juga melihat laba bersih perusahaan dan nilai asetnya untuk menentukan profitabilitas. Ini termasuk jumlah utang yang dimiliki perusahaan, biaya operasional, dan biaya lain untuk menjalankan bisnis.
Perusahaan dengan aset berharga dan laba bersih yang tinggi mungkin merupakan pilihan yang baik bagi investor yang mencari keuntungan yang lebih baik.
Baca juga: Jabatan CFO: Skill, Tugas, Bedanya dengan CEO, COO, dan CMO
Apa Saja Keuntungan dari Analisis ROI?
Melakukan analisis ROI menawarkan banyak keuntungan bagi calon investor atau investor saat ini, termasuk:
Kesehatan bisnis atau aset
Analisis ROI perusahaan atau aset dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada investor tentang kesehatan bisnis secara keseluruhan.
Karena investor menyelidiki faktor-faktor seperti sentimen pasar, laba bersih, aset, utang, dan kinerja aset, mereka dapat mempelajari lebih lanjut tentang kesehatan perusahaan secara keseluruhan.
Misalnya, seorang investor mungkin mengetahui bahwa sebuah perusahaan teknologi menghasilkan laba historis hampir 9% per tahun, tetapi struktur internal perusahaan tidak memiliki kepemimpinan yang memandu perusahaan tersebut ke masa depan yang menguntungkan.
Memahami ROI bisnis atau aset dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kesehatan perusahaan sehingga investor dapat lebih akurat memastikan uang mereka menghasilkan pengembalian terbaik atas investasi mereka.
Analisis kepemimpinan
Analisis ROI dapat membantu investor mempelajari lebih lanjut tentang kepemimpinan perusahaan dan kualifikasinya dalam industri.
Karena para pemimpin perusahaan memainkan peran penting dalam keberhasilan bisnis, investor mungkin ingin mengetahui lebih banyak tentang pengalaman, pendidikan, dan keterampilan khusus industri mereka sebelum membuat keputusan investasi.
Perusahaan dengan kepemimpinan dan fundamental yang baik dapat menghasilkan imbal hasil yang lebih baik bagi investor seiring dengan pertumbuhan perusahaan.
Baca juga: Mengenal Analisis Trend (Trend Analysis) dalam Laporan Keuangan
Analisis komparatif menyeluruh terhadap aset lain
Analisis ROI dapat membantu investor melakukan analisis komparatif yang lebih menyeluruh terhadap aset atau perusahaan serupa, sehingga mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang pasar atau industri.
Biasanya, investor membandingkan pesaing untuk menentukan mana yang menawarkan ROI dan profitabilitas yang lebih baik.
Contohnya, investor yang menanamkan modal di perusahaan kecerdasan buatan dapat melihat tiga merek AI teratas di pasar untuk menentukan mana yang menghasilkan produk yang lebih baik. Ini mungkin merupakan opsi yang lebih menguntungkan.
Kelemahan dari Analisis ROI
Meskipun analisis ROI adalah alat keuangan yang berguna, analisis ini memiliki beberapa kelemahan. Ini bisa termasuk:
Hasil terkadang tidak akurat
Analisis ROI adalah perkiraan, bukan pengukuran yang tepat. Investor dapat mengatasi masalah ini dengan menggunakan analisis ROI sebagai templat, bukan sebagai strategi investasi yang pasti.
Diversifikasi yang lebih rendah dalam investasi
Analisis ROI dapat menyebabkan kurangnya diversifikasi dalam investasi, karena investor hanya mencari perusahaan dengan ROI historis yang tinggi.
Untuk mencegah hal ini, investor dapat berkonsultasi dengan penasihat keuangan untuk mendapatkan panduan dan melakukan penelitian yang lebih baik terhadap perusahaan atau aset yang berbeda.
Perbedaan kebijakan perusahaan
Tidak semua perusahaan mengikuti praktik akuntansi yang sama atau mengukur investasi dengan cara yang sama.
Untuk mengatasi hal ini, investor dapat meneliti kebijakan perusahaan dan memastikan perusahaan mengikuti praktik investasi tradisional.
Baca juga: Pengertian ROIC, Manfaat, dan Cara Menghitungnya
Bagaimana cara Melakukan Analisis ROI?
Menghitung analisis ROI dapat membantu Anda membuat perkiraan potensi keuntungan bisnis atau aset tertentu jika Anda menginvestasikan modal ke dalamnya.
Berikut cara menghitung analisis ROI:
Gunakan rumus
Biasanya, ada dua rumus berbeda yang dapat digunakan investor untuk menghitung ROI:
ROI = laba bersih atas investasi / biaya investasi x 100
atau
ROI = nilai akhir investasi – nilai awal investasi / biaya investasi x 100
Kedua rumus tersebut memberikan hasil yang serupa, namun rumus kedua memberikan angka yang lebih tepat.
Anda dapat menyatakan nilai akhir dari rumus tersebut sebagai persentase atau rasio.
Menentukan variabel
Langkah selanjutnya adalah menentukan variabel. Dengan menggunakan rumus kedua, kita dapat menghitung nilai investasi sebesar 350.000.000 ke dalam sebuah perusahaan teknologi dengan keuntungan bersih sebesar 4.000.000.000. Investor menggunakan rumus seperti ini:
ROI = 4.000.000.000 – 350.000.000 / 350.000.000 x 100
Langkah selanjutnya adalah membuat estimasi ROI berdasarkan nilai persentase yang dapat Anda hasilkan dari rumus tersebut.
Masukkan setiap variabel untuk menentukan nilai akhir. Dengan menggunakan rumus di atas, kita bisa menghitung ROI sekitar 1.043%.
Mengevaluasi apakah akan berinvestasi atau tidak
Setelah Anda menghitung ROI suatu aset, Anda dapat memutuskan apakah aset tersebut merupakan investasi yang baik yang dapat menghasilkan keuntungan.
Biasanya, semakin tinggi persentasenya, semakin tinggi pula imbal hasilnya. Dalam kasus ini, contoh menghasilkan pengembalian 1.043% dari modal awal 350.000.000, yang dapat dianggap sebagai pilihan investasi yang sangat baik oleh investor.
Biasanya, hasil investasi dalam bentuk apa pun adalah bagus, tetapi beberapa investor memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai sehingga hanya berinvestasi pada aset, industri, atau perusahaan tertentu.
Baca juga: Pengertian EVA, Cara Menghitungnya dan Perbedaannya dengan ROI
Studi Kasus Analisis ROI
Misalnya, perusahaan X ingin membeli mesin baru seharga Rp 500.000.000 untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi.
Sebelum melakukan investasi, perusahaan melakukan analisis ROI untuk memastikan bahwa investasi tersebut akan memberikan pengembalian yang cukup besar dalam jangka panjang.
Dalam analisis ROI, perusahaan memperhitungkan biaya investasi yang dilakukan serta pengembalian yang diharapkan dari investasi tersebut.
Biaya investasi mencakup biaya pembelian mesin, biaya instalasi, biaya pelatihan karyawan, dan biaya pemeliharaan mesin.
Pengembalian dari investasi dapat mencakup pengurangan biaya produksi sebesar Rp 1.000.000 per bulan, peningkatan efisiensi produksi sebesar 10%, dan peningkatan pendapatan dari penjualan produk yang lebih berkualitas sebesar Rp 2.000.000 per bulan.
Dengan menghitung biaya investasi dan pengembalian yang diharapkan, perusahaan dapat menghitung ROI dari investasi tersebut.
Implikasi hasil analisis ROI terhadap keputusan bisnis
Setelah melakukan analisis ROI, perusahaan dapat menentukan apakah investasi tersebut layak dilakukan atau tidak.
Jika ROI dari investasi tersebut cukup besar, perusahaan dapat memutuskan untuk melakukan investasi tersebut.
Namun, jika ROI tidak mencukupi, perusahaan dapat mempertimbangkan alternatif investasi lain yang lebih menguntungkan.
Dalam contoh di atas, perusahaan X menemukan bahwa investasi dalam mesin baru akan memberikan ROI sebesar 15% dalam 3 tahun ke depan. D
engan demikian, perusahaan memutuskan untuk melakukan investasi tersebut.
Dalam jangka panjang, investasi tersebut membantu perusahaan meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi, yang pada akhirnya meningkatkan keuntungan dan ROI perusahaan secara keseluruhan.
Dalam contoh ini, pengurangan biaya produksi sebesar Rp 1.000.000 per bulan setara dengan penghematan biaya sebesar Rp 36.000.000 dalam 3 tahun ke depan.
Peningkatan pendapatan dari penjualan produk sebesar Rp 2.000.000 per bulan setara dengan peningkatan pendapatan sebesar Rp 72.000.000 dalam 3 tahun ke depan.
Jadi, investasi mesin baru senilai Rp 500.000.000 memberikan ROI sebesar Rp 225.000.000 dalam 3 tahun ke depan.
Namun perlu Anda perhatikan, depresiasi juga dapat mempengaruhi ROI dalam bisnis.
Depresiasi adalah pengurangan nilai aset perusahaan dari waktu ke waktu karena penggunaan atau penuaan aset tersebut. Pengurangan nilai ini dapat mempengaruhi ROI karena biaya depresiasi termasuk dalam biaya investasi.
Misalnya dalam contoh di atas, investasi mesin baru senilai Rp 500.000.000, perusahaan mungkin harus menghitung biaya depresiasi mesin tersebut dalam perhitungan ROI.
Jika mesin tersebut memiliki masa pakai selama 5 tahun, maka biaya depresiasi tahunan sebesar Rp 100.000.000 harus dimasukkan dalam biaya investasi.
Dalam perhitungan ROI, pengurangan nilai aset atau depresiasi juga harus diperhitungkan, karena biaya ini mempengaruhi pengembalian investasi dan dapat mengurangi ROI secara signifikan.
Oleh karena itu, perusahaan harus memperhitungkan biaya depresiasi dalam analisis ROI dan memastikan bahwa ROI yang dihitung mencerminkan pengembalian investasi yang sebenarnya.
Baca juga: Pengertian ROA, Fungsi, Cara Hitung, dan Perbedannya Dengan ROI
Faktor yang Mempengaruhi Analisis ROI
Ada beberapa faktor eksternal dan internal yang dapat memengaruhi ROI dalam bisnis.
Faktor internal
- Manajemen: Manajemen yang baik dapat membantu meningkatkan ROI dengan membuat keputusan yang tepat dalam memilih investasi dan mengalokasikan sumber daya yang tepat.
- Operasi: Operasi yang efektif dan efisien dapat membantu meningkatkan ROI dengan meminimalkan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi.
- Keuangan: Keuangan yang sehat dapat membantu meningkatkan ROI dengan memastikan bahwa bisnis tidak kekurangan modal dan mengelola hutang secara bijak.
Faktor Eksternal
- Lingkungan Bisnis: Faktor lingkungan bisnis seperti peraturan pemerintah, tren industri, dan stabilitas politik dapat memengaruhi ROI.
- Kondisi Pasar: Kondisi pasar seperti persaingan, permintaan pasar, dan harga komoditas juga dapat memengaruhi ROI dalam bisnis.
Dalam bisnis, ROI dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas investasi dan mengambil keputusan investasi yang tepat. Namun, faktor-faktor internal dan eksternal juga perlu dipertimbangkan dalam memprediksi ROI.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, bisnis dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik dan meningkatkan ROI mereka.
Baca juga: ROI (Return on Investment): Pengertian, Cara Hitung, dan Tips Efisiensi ROI
Kesimpulan
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ROI merupakan sebuah metrik yang penting dalam evaluasi investasi bisnis. ROI membantu perusahaan untuk mengukur keberhasilan investasi dan mengevaluasi apakah investasi tersebut bernilai atau tidak.
Faktor-faktor internal seperti manajemen, operasi, dan keuangan, serta faktor eksternal seperti lingkungan bisnis dan kondisi pasar dapat mempengaruhi ROI dalam bisnis.
Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan kedua faktor tersebut dan melakukan analisis yang tepat sebelum membuat keputusan investasi.
Dalam prakteknya, ROI dapat diterapkan dalam berbagai bidang bisnis dan dapat membantu perusahaan untuk memilih investasi yang tepat dan mengukur keberhasilan investasi tersebut.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi ROI dan memperhitungkan biaya depresiasi, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan pengembalian investasi dalam jangka panjang.
Penggunaan software akuntansi seperti Kledo juga dapat sangat membantu dalam melakukan analisis ROI dalam bisnis.
Dengan menggunakan Kledo, perusahaan dapat dengan mudah menghitung ROI dari setiap investasi dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ROI.
Selain itu, Kledo juga dapat membantu perusahaan dalam memperhitungkan biaya depresiasi secara otomatis dan memudahkan Anda melakukan analisis keuangan lebih akurat.
Tertarik menggunakan Kledo? Anda bisa mencobanya secara gratis melalui tautan ini.
- Rumus Biaya Variabel dan Kalkulator Biaya Variabel Gratis - 20 Desember 2024
- Cara Menggunakan Aplikasi SIAPIK dari BI dan Download PPTnya - 19 Desember 2024
- Monthly Recurring Revenue (MRR): Rumus dan Cara Menghitungnya - 19 Desember 2024