Pengertian Audit Kepatuhan, Manfaat, dan Cara Melakukannya

audit kepatuhan banner

Melakukan audit kepatuhan secara rutin sangat berguna untuk memastikan organisasi mengikuti peraturan pemerintah yang diperlukan.

Perusahaan dapat menjalani audit kepatuhan atau compliance audit yang menilai praktik keuangan, keselamatan, teknologi, dan lingkungan kerja yang baik dalam bisnis.

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan apa itu audit kepatuhan atau compliance audit, mengeksplorasi perbedaannya dengan audit internal, memberikan berbagai jenis compliance audit yang mungkin Anda temui, dan berbagi petunjuk langkah demi langkah untuk mempersiapkan audit kepatuhan dengan sukses.

Apa itu Audit Kepatuhan?

Audit kepatuhan atau compliance audit adalah tinjauan yang dilakukan oleh para profesional untuk menilai apakah sebuah organisasi memenuhi semua persyaratan peraturan yang diperlukan untuk industri dan beroperasi di wilayah geografis mereka.

Pemerintah menggunakan audit ini untuk menegakkan peraturan di tingkat lokal dan nasional. Biasanya, auditor independen pihak ketiga melakukan compliance audit untuk memastikan hasilnya akurat dan tidak bias.

Area yang menjadi fokus auditor kepatuhan dapat berbeda dari satu organisasi ke organisasi lainnya, tergantung pada jenis peraturan yang harus mereka ikuti.

Mereka dapat meninjau file, proses internal, dan dokumen penting. Sebagai contoh, para profesional dapat menggunakan audit kepatuhan untuk menilai praktik manajemen organisasi, langkah-langkah keamanan siber, dampak lingkungan atau tingkat keselamatan di tempat kerja.

Baca juga: Mengenal Days Payable Outstanding (DPO) dalam Manajemen Arus Kas

Manfaat Melakukan Audit Kepatuhan dalam Bisnis

Compliance audit sangat penting karena audit ini menetapkan kepatuhan organisasi terhadap peraturan, regulasi, dan standar.

Audit ini juga memberikan visibilitas penuh kepada dewan direksi Anda terhadap setiap aspek organisasi Anda, termasuk area-area yang mungkin tidak mendapat perhatian secara rutin.

Selain pemahaman yang lebih baik tentang bisnis, compliance audit juga membantu auditor membangun hubungan yang lebih kuat dengan tim yang bertanggung jawab untuk memberikan kinerja yang jarang memiliki kesempatan untuk terlibat dengan manajemen dan dewan direksi.

Dengan melibatkan organisasi yang lebih luas, auditor dapat menanamkan sikap dan perilaku yang menghasilkan perubahan positif.

Tujuan utama dari pelaksanaan compliance audit adalah untuk menentukan apakah suatu perusahaan menjalankan bisnis dengan cara yang tepat.

Jika auditor melihat adanya kebijakan atau proses yang tidak efektif, mereka dapat melaporkan temuan mereka kepada tim kepemimpinan perusahaan atau memberi tahu lembaga pemerintah yang sesuai.

Menyelesaikan compliance audit juga dapat memberikan manfaat bagi organisasi dan karyawannya dengan:

Mengidentifikasi peluang untuk perbaikan

Compliance auditdapat mengungkap sistem atau proses yang sudah ketinggalan zaman. Jika hal ini terjadi, auditor dapat memberikan saran untuk membantu organisasi menerapkan sistem dan proses yang lebih efektif.

Meningkatkan langkah-langkah keamanan

Banyak peraturan yang ada untuk melindungi karyawan, konsumen dan lingkungan. Compliance audit merupakan alat yang tepat untuk menilai apakah organisasi telah memenuhi persyaratan tersebut dan memberikan panduan untuk mengembangkan lingkungan kerja yang lebih aman.

Mengurangi risiko hukum

Berpartisipasi dalam compliance audit secara rutin dapat membantu perusahaan memastikan bahwa mereka mengikuti semua peraturan pemerintah yang diperlukan.

Hal ini dapat membantu mereka mengurangi risiko didenda atau dihukum dan memastikan mereka tidak terlibat di masa depan.

Baca juga: Pembahasan Lengkap Common Size Analysis dalam Laporan Keuangan

Jenis Audit Kepatuhan yang Berlaku di Indonesia

audit kepatuhan 2

Di Indonesia, audit kepatuhan seringkali dinamakan sebagai audit aktivitas karena melakukan tinjauan atas catatan keuangan organisasi untuk menentukan apakah organisasi tersebut telah melaksanakan prosedur –prosedur, kebijakan-kebijakan, atau peraturan yang telah dibuat oleh otoritas yang lebih tinggi.

Ada berbagai jenis compliance audit yang berlaku di Indonesia, antara lain:

Audit kepatuhan hukum

Ini adalah proses untuk mengevaluasi sejauh mana suatu entitas atau organisasi mematuhi ketentuan hukum yang berlaku.

Audit ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya pelanggaran hukum atau ketidaksesuaian antara tindakan yang dilakukan oleh entitas dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam compliance audit hukum, auditor akan melihat apakah entitas telah mematuhi berbagai aspek hukum yang relevan dengan kegiatan bisnis atau operasionalnya.

Aspek hukum yang diperiksa dapat meliputi berbagai bidang, seperti hukum ketenagakerjaan, hukum perpajakan, hukum lingkungan, hukum kontrak, hukum persaingan usaha, dan lain sebagainya.

Proses audit ini juga melibatkan analisis terhadap dokumen-dokumen yang berkaitan dengan hukum, pengumpulan bukti, wawancara dengan pihak terkait, dan pemeriksaan fisik terhadap kegiatan atau operasional entitas.

Auditor akan mengevaluasi kepatuhan terhadap persyaratan hukum, mengidentifikasi pelanggaran atau risiko kepatuhan, dan memberikan rekomendasi perbaikan atau tindakan yang diperlukan.

Beberapa contoh auditnya seperti:

  • Compliance audit terhadap undang-undang ketenagakerjaan: Audit ini melibatkan pemeriksaan kepatuhan terhadap berbagai aspek ketenagakerjaan, seperti jam kerja, upah minimum, hak pekerja, dan keselamatan kerja.
  • Compliance audit terhadap undang-undang pajak: Audit ini dilakukan untuk memeriksa kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan perpajakan, termasuk pelaporan dan pembayaran pajak yang tepat waktu.
  • Compliance audit terhadap peraturan kingkungan: Audit ini bertujuan untuk memeriksa kepatuhan terhadap peraturan dan persyaratan lingkungan, seperti pengelolaan limbah, penggunaan sumber daya alam, dan perlindungan lingkungan.

Internal compliance audit

Dalam internal compliance audit, auditor akan meninjau kebijakan, prosedur, dan pedoman internal entitas, serta membandingkannya dengan tindakan dan praktek yang sebenarnya dilakukan.

Auditor juga akan mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian internal yang ada dalam memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur internal tersebut.

Tujuan utama dari internal compliance audit adalah untuk memastikan bahwa entitas menjalankan operasionalnya dengan mematuhi kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan secara internal.

Audit ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi risiko dan kelemahan dalam sistem pengendalian internal entitas, serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan dan peningkatan efektivitas pengendalian internal.

Contoh auditnya sepetrti:

  • Compliance audit terhadap kebijakan dan prosedur internal: Audit ini dilakukan berdasarkan kebijakan internal entitas yang dapat disusun berdasarkan pertimbangan dan kebutuhan organisasi. Sebagai contoh, kebijakan pengadaan barang/jasa, kebijakan keuangan, atau kebijakan keamanan informasi.
  • Compliance audit terhadap standar akuntansi: Standar Akuntansi yang digunakan di Indonesia adalah berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Peraturan Akuntansi dan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Audit ini bertujuan untuk memeriksa kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku dalam penyusunan laporan keuangan.

Baca juga: Siklus Persediaan dan Pergudangan: Pengertian dan Cara Auditnya

Eksternal compliance audit

Audit ini dilakukan oleh pihak eksternal yang memiliki keahlian dan independensi untuk melakukan penilaian objektif terhadap kepatuhan entitas terhadap persyaratan eksternal.

Dalam compliance audit eksternal, auditor akan memeriksa kepatuhan entitas terhadap berbagai ketentuan dan peraturan eksternal yang berlaku dalam industri atau sektor tertentu.

Misalnya, audit ini dapat melibatkan pemeriksaan kepatuhan terhadap regulasi pasar modal yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau kepatuhan terhadap persyaratan lingkungan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Lingkungan Hidup (BPLH).

Lebih jauh, berikut adalah contohnya:

  • Audit kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan dan aset publik: Audit ini dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memeriksa kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan dalam pengelolaan keuangan dan aset publik.
  • Audit Kepatuhan terhadap Standar Pelaporan dan Transparansi: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatur standar pelaporan dan transparansi untuk perusahaan yang terdaftar di pasar modal. Audit ini bertujuan untuk memeriksa kepatuhan terhadap standar pelaporan keuangan dan transparansi yang ditetapkan oleh OJK.

Audit kepatuhan terhadap standar industri

Audit ini bertujuan untuk memastikan bahwa entitas menjalankan kegiatan operasionalnya sesuai dengan standar kualitas, keselamatan, keamanan, atau persyaratan lain yang berlaku dalam industri tersebut.

Audit ini juga dapat membantu entitas dalam mengidentifikasi kelemahan atau ketidaksesuaian dalam sistem dan proses mereka, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam standar industri tersebut.

Berikut adalah beberapa contohnya:

  • Audit kepatuhan terhadap standar kualitas ISO: International Organization for Standardization (ISO) menetapkan berbagai standar kualitas, seperti ISO 9001 (Manajemen Mutu) dan ISO 14001 (Manajemen Lingkungan). Audit ini dilakukan untuk memeriksa kepatuhan terhadap persyaratan dan standar kualitas yang ditetapkan oleh ISO
  • Audit kepatuhan terhadap standar keamanan pangan: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatur persyaratan keamanan pangan di Indonesia. Audit ini bertujuan untuk memeriksa kepatuhan terhadap peraturan dan persyaratan keamanan pangan yang ditetapkan oleh BPOM dan standar internasional yang relevan.

Baca juga: Mengenal Konsep Materialitas dalam Akuntansi dan Audit

Lebih Jauh Mengetahui Audit Kepatuhan dalam Proses Keuangan

audit kepatuhan 1

Compliance audit dalam proses keuangan bisnis melibatkan pemeriksaan mendalam terhadap berbagai peraturan dan persyaratan yang mengatur pengelolaan keuangan bisnis.

Di Indonesia, terdapat beberapa peraturan penting yang mengatur hal ini, antara lain:

  • Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU Pajak). Peraturan ini mengatur kewajiban perusahaan untuk mematuhi peraturan perpajakan, termasuk pelaporan dan pembayaran pajak yang tepat waktu serta pemenuhan kewajiban lainnya terkait pajak.
  • Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU Pasar Modal). Peraturan ini mengatur kegiatan pasar modal, termasuk pengungkapan informasi keuangan dan laporan keuangan yang akurat dan transparan. Audit kepatuhan akan mengevaluasi ketaatan perusahaan terhadap persyaratan pengungkapan dan transparansi sesuai dengan UU Pasar Modal.
  • Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 4/POJK.05/2013 tentang Kewajiban Emiten atau Perusahaan Publik untuk Menyampaikan Laporan Tahunan (POJK 4/2013). Peraturan ini mengatur persyaratan penyampaian laporan tahunan oleh perusahaan publik kepada OJK. Audit kepatuhan akan memeriksa apakah perusahaan telah mematuhi ketentuan POJK 4/2013 dalam menyampaikan laporan tahunan.

Selain peraturan tersebut, ada juga peraturan perbankan, seperti peraturan Bank Indonesia (BI) dan Peraturan OJK, yang mengatur pengelolaan keuangan dalam sektor perbankan. Audit kepatuhan akan mengevaluasi ketaatan perusahaan terhadap peraturan ini dalam mengelola keuangan mereka.

Dalam compliance audit, auditor akan melakukan pemeriksaan yang komprehensif terhadap dokumen keuangan, catatan transaksi, proses pelaporan keuangan, dan kebijakan keuangan perusahaan.

Auditor akan menilai apakah perusahaan telah memenuhi persyaratan dan peraturan yang berlaku, mengidentifikasi pelanggaran atau ketidaksesuaian, dan memberikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan.

Menjalankan compliance audit dalam pengelolaan keuangan bisnis dan mengetahui peraturannya merupakan langkah penting dalam menjaga integritas, transparansi, dan kepatuhan perusahaan.

Dalam proses audit, data keuangan dan bukti transaksi merupakan hal penting yang harus bisnis perhatikan, terutama saat melakukan compliance audit dalam proses pengelolaan keuangan.

Jika Anda memiliki proses pencatatan pembukuan yang buruk, maka bisa dipastikan bahwa proses audit Anda tidak akan berjalan optimal.

Sebagai solusi, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi online seperti Kledo yang mudah digunakan untuk proses pencatatan pembukuan dan menyimpan bukti transaksi dalam bisnis Anda.

Jika tertarik, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

Banner 1 kledo

Baca juga: Audit Operasional: Definisi,Tujuan, dan Tahapannya

Perbedaan Audit Kepatuhan dengan Audit Internal

Audit internal adalah proses peninjauan yang dilakukan oleh organisasi itu sendiri. Seringkali organisasi memilih untuk menerapkan audit internal untuk mempersiapkan audit kepatuhan.

Meskipun perusahaan dapat menggunakan audit kepatuhan dan audit internal untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, terdapat beberapa perbedaan penting antara kedua jenis proses peninjauan ini. Beberapa perbedaan penting tersebut antara lain:

  • Pihak ketiga eksternal melakukan audit kepatuhan, sedangkan karyawan organisasi melakukan audit internal.
  • Audit kepatuhan memastikan organisasi mematuhi peraturan pemerintah, sedangkan audit internal memastikan karyawan organisasi mematuhi kebijakan perusahaan.
  • Pejabat pemerintah, regulator, dan anggota dewan dapat meninjau hasil audit kepatuhan, sedangkan hanya pimpinan perusahaan yang meninjau hasil audit internal.

Baca juga: Kenali Berbagai Istilah Audit dalam Laporan Keuangan Berikut Ini

Tips dan Cara Melakukan Audit Kepatuhan

Berikut ini adalah beberapa tips dan cara untuk melaksanakan compliance audit:

Pahami peraturan dan persyaratan yang berlaku

Sebelum memulai compliance audit, penting untuk memahami dengan baik peraturan dan persyaratan yang berlaku di industri atau sektor yang sedang di-audit.

Teliti undang-undang, regulasi, pedoman, dan kebijakan yang relevan untuk mengetahui apa yang diharapkan dari entitas yang sedang di-audit.

Rencanakan audit dengan baik

Buat rencana audit yang terperinci untuk memastikan bahwa semua aspek yang relevan akan diperiksa. Identifikasi tujuan audit, lingkup audit, metode pemeriksaan yang akan digunakan, serta jadwal dan sumber daya yang diperlukan.

Analisis risiko

Lakukan analisis risiko untuk mengidentifikasi area atau proses yang memiliki risiko kepatuhan yang tinggi.

Fokuskan perhatian pada area yang memiliki dampak besar jika terjadi pelanggaran atau ketidakpatuhan.

Kumpulkan data dan informasi

Kumpulkan semua data dan informasi yang relevan untuk proses audit, seperti dokumen keuangan, catatan transaksi, kebijakan dan prosedur, serta bukti pelaksanaan kebijakan tersebut.

Lakukan pemeriksaan dokumen dan bukti

Periksa dengan seksama dokumen dan bukti yang telah dikumpulkan. Pastikan bahwa dokumen dan bukti tersebut sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dan menggambarkan kepatuhan entitas terhadap peraturan yang berlaku.

Wawancara dengan pihak terkait

Melakukan wawancara dengan karyawan dan pihak terkait yang terlibat dalam proses yang sedang di-audit dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik yang dilakukan dan tingkat kepatuhan yang ada.

Baca juga: Tahapan dan Prosedur Audit Persediaan yang Harus Anda Ketahui

Evaluasi sistem pengendalian internal

Tinjau sistem pengendalian internal yang ada untuk memastikan bahwa proses kepatuhan telah diterapkan dengan efektif. Identifikasi kelemahan atau kekurangan dalam sistem pengendalian internal dan berikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan.

Identifikasi pelanggaran atau ketidaksesuaian

Jika terdapat pelanggaran atau ketidaksesuaian, dokumentasikan secara rinci dan jelas. Identifikasi penyebab pelanggaran dan dampaknya, serta berikan rekomendasi untuk memperbaiki dan mencegah pelanggaran di masa depan.

Buat laporan audit yang komprehensif

Setelah selesai melakukan audit, buatlah laporan audit yang mencakup temuan, kesimpulan, rekomendasi perbaikan, dan tindakan yang harus diambil oleh entitas yang di-audit.

Komunikasikan hasil audit

Sampaikan hasil audit dengan jelas dan transparan kepada manajemen dan pihak terkait. Diskusikan temuan dan rekomendasi secara terbuka, dan berikan kesempatan bagi entitas yang di-audit untuk menjawab atau memberikan penjelasan atas temuan tersebut.

Selain itu, selalu pertimbangkan aspek-etika dalam melaksanakan audit kepatuhan, seperti independensi, objektivitas, dan kerahasiaan informasi yang diperoleh selama proses audit.

Baca juga: Etika Profesi Auditor dan Pentingnya dalam Proses Audit

Kesimpulan

Melakukan compliance audit membutuhkan ketelitian, pemahaman yang mendalam tentang peraturan dan persyaratan, serta kemampuan analisis yang baik.

Dengan mengikuti langkah-langkah diatas, audit kepatuhan dapat dilaksanakan secara efektif dan memberikan manfaat bagi entitas yang di-audit dalam menjaga kepatuhan dan mengidentifikasi area perbaikan yang diperlukan.

Pastikan juga Anda mencatat setiap transaksi dan menyimpab setiap buktinya untuk proses audit keuangan yang lebih mudah.

Jika Anda masih menggunakan cara manual, sudah saatnya beralih menggunakan sistem modern seperti Kledo yang bisa Anda coba secara gratis selama 14 hari melalui tautan ini.

sugi priharto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ten + 12 =